Anda di halaman 1dari 9

MEMBIMBING LATIHAN NAFAS

DALAM BATUK EFEKTIF DAN


MELATIH AMBULASI

Tri aisya noviah putri


18112203
PENGERTIAN

Batuk efektif adalah latihan mengeluarkan sekret yang terakumulasi di saluran pernapasan
dengan cara dibatukkan

TUJUAN
1. Meningkatkan mobilisasi sekret
2. Mencegah resiko tinggi retensi sekresi
3. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik
4. Membebaskan jalan napas dari akumulasi sekret
5. Mengurasi sesak napas akibat alumulasi sekret

INDIKASI
1. Pasien dengan tirah baring lama
2. Pasien dengan hipoventilasi
3. Pasien dengan peningkatan produksi sputum
4. Pasien dengan batuk tidak efektif
5. Pasien dengan mobilisasi sekret tertahan (atelektaksis, abses paru, pneumonia, post
operative)
6. Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk
ALAT
1. Pot sputum di isi air + desinfektan
2. Tissu
3. Perlak/handuk kecil
4. Tempat tidur yang memungkinkan untuk posisi semi fowler atau kursi jika pasien
mampu melakukan pernapasan abdomen
5. Bantal penyangga
6. Air minum hangat
PROSEDUR
TAHAP PRA INTERAKSI
Periksa catatan perawatan dan catatan medis pasien
Kaji kebutuhan pasien
Siapkan peralatan
Kaji inspirasi dan validasi serta eksplorasi perasaan pasien
TAHAP ORIENTASI
Beri salam dan penggil pasien dengan nama yang ia sukai
Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien
Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya sebalum tindakan dimulai
Mintalah persetujuan pasien sebelum memulai tindakan
TAHAP KERJA
Cuci tangan
Atur posisi pasien semi fowler ditempat tidur atau duduk di kursi
Pasang perlak handuk kecil didaada pasien
Berikan pasien minum air hangat
Anjurkan pasien bernafas pelan 2-3 kali melalui hidung dan kemudian mengeluarkan
melalui mulut (lewat mulit , bibir seperti meniup
Intruksikan pasien menarik nafas dalam dan ditahan selama 1-3 detik kemudian batukkan
dengan kuat dengan menggunakan otot abdominal dan otot-otot asesoris pernafasan lainya.
Siapkan pot sputum , anjurkan pasien untuk membuang sputum kedalam pot sputum
Bersihkan mulut pasien dengan tissu
Anjurkan pasien istirahat sebentar
Anjurkan klien untuk mengulangi prosedur kurang lebih 3 kali
Dokumentasikan hari, tanggal, jam dan respon kllien,
TAHAP TERMINASI
Rapikan peralatan
Observasi respon pasien setela tindakan
Cuci tangan
Dokumentasikan hasil dan tindakan yang dilakukan
AMBULASI

PENGERTIAN
Memindahkan klien dari satu tempat ke tempat lainnya berdasarkan kebutuhannya,
misalnya dari tempat tidur ke kursi roda ataupun sebaliknya

TUJUAN
1.    Mobilisasi/ Ambulasi klien
2.    Memindahkan ke ruangan tertentu
3.    Memberi rasa nyaman pada klien.
INDIKASI
1.    Pasien  paralisis
2.    Pasien baru yang akan dipindahkan ke ruangan tertentu

PERALATAN
1.    Tempat tidur
2.    Kursi roda
TAHAP INTERAKSI
1.    Melakukan verifikasi Program terapi/ pengobatan klien
2.    Mencuci tangan
3.    Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
TAHAP ORIENTASI
1.    Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2.    Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada Pasien/keluarga.
3.    Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan.
C.   TAHAP KERJA
Dari tempat tidur ke kursi roda
1.    Membantu klien duduk di sisi tempat tidur
2.    Meletakkan kursi roda pada posisi sudut 450 pada tempat tidur, mengunci rodanya dan
membuka tatakan kakinya.
3.    Memastikan klien stabil
4.    Melebarkan kakinya (membuka jarak antara kedua kaki)
5.    Memfleksikan pinggul dan kedua lutut (lutut perawat dan klien sejajar).
6.    Meletakkan tangan perawat di skapula klien.
7.    Menegakkan klien untuk bediri pada hitungan ketiga dengan meluruskan pinggul dan
tungkai.
8.    Memutar kaki yang terjauh dari kursi roda.
9.    Meminta klien menggunakan lengan bersandar pada kursi untuk topangan.
10. Memfleksikan pinggul dan lutut selama menurunkan klien ke kursi.
11. Mengkaji kesejajaran klien yang sesuai untuk duduk.
12. Menurunkan tatakan kaki kursi roda dan meletakkan kedua kaki klien diatasnya.
Dari kursi roda ke tempat tidur
1.    Mengatur posisi tempat tidur  setinggi lutut atau pertengahan paha klien.
2.    Meletakkan kursi roda pada posisi sudut 450 pada tempat tidur lalu mengunci kursi
roda.
3.    Meletakkan kaki klien di atas lantai kemudian melipat tatakan kursi roda.
4.    Berdiri di depan klien dengan posisi kaki terjauh dari tempat tidur berada di depan.
5.    Memfleksikan pinggul dan lutut, meletakkan kedua tangan di skapula klien, dan
meminta klien meletakkan kedua tangannya di bahu perawat.
6.    Membantu klien berdiri dari kursi roda dengan meluruskan pinggul dan lutut.
7.    Membantu klien berjalan keluar dari kursi roda dengan melahkahkan kaki terdepan
ke belakang.
8.    Membantu memutar badan klien membelakangi tempat tidur dengan memutar kaki
terjauh dari tempat tidur mendekati tempat tidur.
9.    Membantu klien mendekati tempat tidur dengan meminta klien berjalan mundur ke
arah pinggir tempat tidur hingga belakang  lutut atau pertengahan paha klien berada
dekat dengan tempat tidur.
10. Memfleksikan lutut dan pinggang sambil meminta klien duduk di pinggir tempat
tidur.
11. Menahan punggung klien dengan tangan terdekat dari arah kepala tempat tidur dan
tangan yang lain membantu mengangkat kedua kaki klien.
12. Memutar ke arah kepala tempat tidur sambil membantu membaringkan klien.
13. Merapikan klien
Tahap Terminasi
1.    Melakukan evaluasi tindakan
2.    Berpamitan dengan klien
3.    Merapikan  alat dan mengembalikan ke tempat semula
4.    Mencuci tangan
5.    Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai