Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SLE (SYSTEMIK LUPUS ERYTHEMATOSUS)

RUANG ROSELA 2 RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

1. Topik : SLE (Systemic Lupus Erythematosus)


2. Waktu/ Tangga: Kamis, 5 Desember 2019 (Pukul 10.00 WIB)
3. Tempat : Ruang Supervise
4. Alokasi Waktu : 30 menit
5. Sasaran : Para Pasien dan Keluarga Pasien di Ruang Rosela 2
6. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Para pasien dan keluarga pasien mengetahui dan memahami akan penyakit SLE
(Systemik Lupus Erythematosus) dan penatalaksanannya.
7. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1) Para pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan tentang pengertian SLE
(Systemik Lupus Erythematosus)
2) Para pasien dan keluarga pasien mengetahui tentang penyebab SLE (Systemik
Lupus Erythematosus)
3) Para pasien dan keluarga pasien mampu menyebutkan tanda dan gejala pada
penyakit SLE (Systemik Lupus Erythematosus)
4) Para pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan komplikasi dari penyakit
SLE (Systemik Lupus Erythematosus)
5) Para pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan cara pencegahan dari
penyakit SLE (Systemik Lupus Erythematosus)
8. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah
2. Diskusi
9. Media dan Sasaran : 1. PPT
2. Leaflet
10. Pengorganisasian :
Pembimbing Akademik : Agus Hariyanto, S.Kep.,Ns,M.Kes
Pembimbing Ruangan :
Koordinator :

1
Anggota :
1) Moderator : Ayu Listyowati
2) Penyaji : Siti Sri Nurul Aini
3) Notulen : Ariska Novita Sari
4) Observer : M.Geril Riwayanto
Dieo Juang Abdi M
11. Tahap Kegiatan
No. Tahap Kegiatan Alokasi Waktu Kegiatan
1. Kegiatan Pendahuluan 5 Menit a. Membuka acara
penyuluhan dengan
salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menginformasikan topic
penyuluhan
d. Melakukan apersepsi
tentang SLE (Systemik
Lupus Erythematosus)
e. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
2. Kegiatan Inti 15 Menit a. Menggali pengetahuan
peserta penyuluhan
tentang penyakit SLE
(Systemik Lupus
Erythematosus)
b. Menjelaskan pengertian
SLE (Systemik Lupus
Erythematosus)
c. Menjelaskan penyebab
penyakit SLE (Systemik
Lupus Erythematosus)
d. Menjelaskan tanda dan

2
gejala penyakit SLE
(Systemik Lupus
Erythematosus)
e. Menjelaskan komplikasi
dari penyalit SLE
(Systemik Lupus
Erythematosus)
f. Menjelaskan
pencegahan pada
penyakit SLE (Systemik
Lupus Erythematosus)
3. Kegiatan Penutup Total 10 Menit a. Diskusi
5 Menit Memberikan
kesempatan kepada
peserta penyuluhan
untuk bertanya dan
dijawab oleh tim
penyuluhan
3 Menit b. Evaluasi
Menanyakan ulang
kepada peserta
penyuluhan tentang
materi penyuluhan yang
telah disampaikan
1 Menit c. Kesimpulan
Menyimpulkan materi
penyuluhan
1 Menit d. Menyampaikan salam

3
12. Evaluasi
1) Evaluasi Persiapan
a. Materi dan SAP sudah siap
b. Media sudah siap
2) Evaluasi Proses
a. Peserta Kooperatif serta aktif bertanya
b. Media digunakan secara efektif
3) Evaluasi Hasil
a. Para pasien dan keluarga pasien mempu menjelaskan tentang pengertian SLE
(Systemik Lupus Erythematosus)
b. Para pasien dan keluarga pasien mengetahui tentang penyebab SLE (Systemik
Lupus Erythematosus)
c. Para pasien dan keluarga pasien mampu menyebuitkan tanda dan gejala pada
penyakit SLE (Systemik Lupus Erythematosus)
d. Para pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan komplikasi dari penyakit
SLE (Systemik Lupus Erythematosus)
e. Para pasien dan keluarga pasien mampu menjelaskan cara pencegahan dari
penyakit SLE (Systemik Lupus Erythematosus)

4
MATERI PENYULUHAN

SLE (SYSTEMIK LUPUS ERYTHEMATOSUS)

1. Pengertian SLE (Systemik Lupus Erythematosus)


Sistemik lupus erythematosus (SLE) merupakan penyakit rematik autoimun yang
ditandi adanya inflamasi tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ atau sistem
dalam tubuh. Penyakit ini berhubun gan dengan deposis autoantibody dan kompleks
imun. Sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan (Nurarif, 2016)
Penyakit lupus merupakan penyakit sistem daya tahan, atau penyakit autoimun,
dimana tubuh pasien lupus mwmbwntuk antibody yang salah arah, merusak organ tubuh
sendiri seperti ginjal, hati, sendi, sel darah merah, leukosit, trombosit. Antibody
seharusnya ditujukkan untuk melawan bakteri ataupun virus yang masuk kedalam tubuh
(Smeltzedr, Suzanne C, 2002)
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan adanya
inflamasi tersebar luas, mempengaruhi setiap organ atau sistem dalam tubuh. Penyakit ini
berhubungan dengan deposisi autoantibodi dan kompleks imun, sehingga mengakibatan
kerusakan jaringan (Suddarth, 2016)
2. Penyebab SLE (Systemik Lupus Erythematosus)
1) Faktor Genetik
Kejadian SLE yang lebih tinggi pada kembar monozigotik (25%) dibandingkan
dengan kembar dizigotik (3%), peningkatan frekuensi SLE pada keluarga
penderita SLE dibanging dengan dengan control sehat dan peningkatan prevelensi
pada etnik tertentu, menguatkan dugaan bahwa factor genetic berperan dalam
pathogenesis SLE
2) Factor Hormonal
SLE merupakan penyakit yang lebih banyak menyerang perempuan. Serangan
pertama kali jarang terjadi pada usia prepubertas dan setelah menoupuse
3) Autoantibody

5
Antibody ini ditunjukkan kepada self molekul yang terdapat pada nucleus,
sitoplasma, permukaan sel dan juga terdapat molekul terlarut seperti IgG dan
factor koagulasi
4) Factor Lingkungan
Beberapa factor lingkungan dapat bertindak sebagai antigen yang bereaksi dalam
tubuh dan berperan dalam timbulnya SLE. Factor lingkungan tersebut terdiri dari :
a. Infeksi virus dan bakteri
Agen infeksisus, seperti virus dan bakteri, dapat berperan dalam
timbulnya SLE. Agen infeksius tersebut terdiri dari Epstein Barr Virus
(EBV), bakteri Streptococcus dan clebsiella
b. Paparan sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet dapat mengurangi penekanan sistem imun, sehingga
terapi menjadi kurang efektif dan penyakit SLE dapat kambuh atau
bertambah berat. Hal ini menyebabkan sel pada kulit mengeluarkan
sitokin dan prostaglandin sehingga terjadi inflamasi ditempat tersebut
secara sistemik melalui peredaran pembuluh darah (Nurarif, 2016)
3. Tanda dan Gejala SLE (Systemik Lupus Erythematosus)
1) Manifestasi Secara Umum :
a. Kelelahan : Moderate Sampai Berat Sekitar 76%
b. Demam (83%) Dicurigai karena Terpapar Infeksi
c. Penurunan Berat Badan (63%)
d. Lesi Kulit (85%) Berupa Ruam Kemerahan,Dan 52% Diantarannya
Berupa Ruam Kemerahan Seperti Kupu-Kupu Pada Pipi Dan Hidung
e. Fotosensitivitas
2) Manifestasi Pada Persendian
Terjadi pada 95% penderita les, diantarannya :
a. Artritis : nyeri pada pergerakan, nyeri tekan dan efusi. Artritis dengan
kelainan bentuk terjadi pada 15% les yang mempunyai bentuk leher
seperti angsa
b. Artralgia : terjadi pada bagian antar falag, lutut,pergelangan tangan dan
persendian metacarpal

6
c. Mialgia dan miosistis. Ditemukan pada 1/3 les. Kelemahan otot bagian
pangkal mungkin terjadi karena pengobatan dengan kortikosteroid.
3) Manifestasi Pada Ginjal
a. Proteinuria,hematuria dan nefritis sindrom
b. Gagal ginjal (20%) tanpa dialysis dapat bertahan hidup sekitar 5 tahun
dengan pengobatan agresif
c. Pada nefritis lupus, tanda adannya hipertensi merupakan prognosis yang
jelek dan harus diobati secara agresif.
4) Manifestasi Pada Jantung
a. nyeri dada (40%)
b. perikarditis (25%)
c. radang pada arteri korona, terutama pada les lanjut dengan pengobatan
kortikosteroid
d. disfungsi katup jantung dan endokarditis bacterial (5%)
e. anginan pectoris
f. infark miokard dan gagal jantung kongestif
5) Manifestasi Pada Paru-Paru
a. Radang interstisial parenkim paru (pneumonitis)
b. Emboli paru
c. Hipertensi pulmonal
d. Perdarahan paru
6) Manifestasi Pada Sistem Saraf
a. neuropati perifer berupa campuran sensorik motorik seperti mono neurotis
multipleks (14%)
b. kadang ditemukan guillain barre syndrome
c. disorientasi
d. gangguan persepsi sensori dan fungsi intelektual
e. nyeri kepala karena adannya infark otak
f. kejang
g. meningitis aseptic
7) Manifestasi Pada Organ Pencernaan

7
a. Mual,muntah dan anoreksia
b. Nyeri perut,berupa kram
c. Perforasi usus besar karena radang pada arteri mesenterika
d. Hepatomegali
8) Manifestasi Hemik Dan Limfatik
a. Anemia tanpa diperantarai proses imun,anemia defisiensi besi,sel sabit
b. Anemia yang diperantarai proses imun : anemia aplastik,anemia
hemolitik,anemia pernisiosa
c. Leucopenia
d. Trombositopenia
e. Peningkatan laju endap darah
f. Limpadenopati
g. Splenomegali
4. Komplikasi SLE (Systemik Lupus Erythematosus)
1) Kerusakan ginjal
2) Kerusakan saraf
3) Kerusakan pembuluh darah yang menyebabkan anemia, penurunan trombosit,
4) perdarahan, peradangan pembuluh darah.
5) Efusi pleura atau penumpukan cairan pada paru-paru
6) Penyakit jantung
7) Infeksi kulit
8) Kerusakan tulang
9) Kehamilan prematur atau keguguran
5. Pencegahan SLE (Systemik Lupus Erythematosus)
Mencegah penyakit lupus bisa dilakukan dengan cara :
1. Menghindari stres dan menerapkan pola hidup sehat
2. Mengurangi kontak langsung berlebihan dengan sinar matahari
3. Stop / berhenti merokok
4. Berolah-raga teratur
5. Melakukan diet nutrisi

8
6. Perawatan pasien SLE (Systemik Lupus Erythematosus)
1) Gunakan krim sun block saat keluar rumah.
2) Hindari stress agar lupus tidak kambuh.
3) Hindari terbentur benda tumbul mapupun benda tajam, karena lupus mudah
terjadi infeksi.
4) Jangan terlalu lelah.
5) Pola hidup dan pola makan yang sehat.
6) Segera konsultasi ke dokter saat lupus kambuh.
7) Patuhi terapi obat yang diberiakan

9
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
MAHASISWA D3 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN 2019

NO NAMA ALAMAT TTD


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24

10
DAFTAR PERTANYAAN PENYULUHAN
MAHASISWA D3 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN 2019
NO. NAMA PERTANYAAN JAWABAN

11
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, A. H. (2016). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda
NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2 . Jakarta : Mediactoin .

Suddarth, B. d. (2016). Keperawatan MedikaL Bedah . Jakarta : EGC.

12

Anda mungkin juga menyukai