0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
192 tayangan11 halaman
Pasien dirawat karena kista ovarium dan mengeluh nyeri abdomen. Setelah dilakukan tindakan laparoskopi kistektomi, pasien masih mengeluh nyeri dan mengalami kekhawatiran terhadap kondisinya.
Pasien dirawat karena kista ovarium dan mengeluh nyeri abdomen. Setelah dilakukan tindakan laparoskopi kistektomi, pasien masih mengeluh nyeri dan mengalami kekhawatiran terhadap kondisinya.
Pasien dirawat karena kista ovarium dan mengeluh nyeri abdomen. Setelah dilakukan tindakan laparoskopi kistektomi, pasien masih mengeluh nyeri dan mengalami kekhawatiran terhadap kondisinya.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI TAHUN AJARAN 2021/2022 Kasus
Pasien dirawat di RS dengan keluhan nyeri pada abdomen bawah,
hasil USG abdomen ditemukan kista pada ovarium kanan dengan Ø 4,3 cm. Pada saat pengkajian pasien mengatakan nyeri pada abdomen bagian bawah. Pasien H+2 tindakan operasi laparoskopi kistektomi, wajah tampak meringis, TTV: Tekanan darah: 110/70 mmHg; Nadi: 84 x / menit; Pernafasan: 20 x / menit; Suhu: 37°C. Pasien mengatakan nyeri sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, nyeri seperti kolik, hilang timbul, saat nyeri timbul dapat berlangsung 2-3 menit, lokasinya pada abdomen bawah, skala nyeri 5, pengalaman nyeri paling kuat dirasakan pada saat pasien haid. Pasien menyatakan perasaan khawatir akan akibat dari kondisi yang dihadapi dan merasa sedih karena belum bisa memberikan keturunan. Pasien menceritakan tentang kondisinya pada perawat dengan ekspresi agak murung dan wajah sesekali tampak tegang saat akan dilakukan tindakan pemberian obat. Analisa Data NO DATA PENYEBAB MASALAH 1 DS: Infiltrasi inflamasi Nyeri Kronis - Pasien mengatakan nyeri pada area abdomen bawah, kista (D.0078) nyerinya seperti kolik, dan frekuensinya hilang timbul - skala nyeri yang disebutkan 5 dari 10. DO: - wajah tampak meringis - tampak sering memegangi abdomen bawah - tidak banyak bergerak/ menjaga area nyeri - Tekanan darah: 110/70 mmHg - Nadi: 84 x / menit - Pernafasan: 20 x / menit 2 DS: Kekhawatiran Ansietas (D.0080) - Pasien menyatakan perasaan khawatir akan akibat dari terhadap keadaan kondisi yang dihadapi - Pasien sedih karena belum bisa memberikan keturunan DO: - Pasien menceritakan tentang kondisinya pada perawat dengan ekspresi agak murung - Wajah sesekali tampak tegang saat akan dilakukan tindakan pemberian obat - Tekanan darah: 110/70 mmHg - Nadi: 84 x / menit - Pernafasan: 20 x / menit Diagnosa Keperawatan TGL/JAM NO DIAGNOSA 14-10-2021 1 Nyeri Kronis berhubungan dengan infiltrasi inflamasi kista, ditandai 14.00 dengan pasien mengatakan nyeri pada area abdomen bawah, nyerinya seperti kolik, dan frekuensinya hilang timbul, skala nyeri yang disebutkan 5 dari 10, wajah tampak meringis, tampak sering memegangi abdomen bawah, tidak banyak bergerak/ menjaga area nyeri, Tekanan darah: 110/70 mmHg, Nadi: 84 x / menit, Pernafasan: 20 x / menit
14-10-2021 2 Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran terhadap keadaan, 14.00 ditandai dengan pasien menyatakan perasaan khawatir akan akibat dari kondisi yang dihadapi, pasien sedih karena belum bisa memberikan keturunan, pasien menceritakan tentang kondisinya pada perawat dengan ekspresi agak murung, wajah sesekali tampak tegang saat akan dilakukan tindakan pemberian obat, Tekanan darah: 110/70 mmHg, Nadi: 84 x / menit, Pernafasan: 20 x / menit
Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
berhubungan dengan keperawatan selama 2 x 24 Observasi infiltrasi inflamasi kista jam diharapkan tingkat nyeri - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, (L.08066) menurun. frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Kriteria hasil: - Identifikasi skala nyeri - Keluhan nyeri menurun - Identifikasi respon nyeri non verbal - Meringis menurun Terapeutik - Sikap protektif menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk - Gelisah menurun mengurangi rasa nyeri - Frekuensi nadi, pola - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa napas, TD membaik nyeri - Fasilitasi istirahat dan tidur Edukasi - Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri - Anjurkan menggunakan analgesic secara tepat - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi - Kolaborasi pemberian analgesic. Intervensi Keperawatan 2 Diagnosa SLKI SIKI Keperawatan Ansietas Setelah dilakukan Reduksi Ansietas (I.09314) berhubungan asuhan keperawatan Observasi dengan selama 2x24 jam - Monitor tanda-tanda ansietas kekhawatiran tingkat ansietas Terapeutik terhadap (L.09093) menurun. - Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan keadaan Kriteria hasil : kepercayaan - Verbalisasi - Temani pasien untuk mengurangi kecemasan kebingungan - Dengarkan dengan penuh perhatian menurun - Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan - Verbalisasi - Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan khawatir akibat Edukasi kondisi yang - Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dihadapi menurun dialami - Perilaku gelisah - Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, menurun pengobatan, dan prognosis - Perilaku tegang - Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien menurun - Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan - Latih teknik relaksasi Kolaborasi - Kolaborasi pemberian antiansietas, jika perlu Implementasi dan Evaluasi Hari ke-1 No. Dx Tanggal/Waktu Implementasi Evaluasi 1 14-10-2021 - Mengidentifikasi lokasi, S: 15.00 karakteristik, durasi, frekuensi, Pasien mengatakan kualitas, intensitas nyeri : Lokasi masih merasa nyeri nyeri abdomen bawah, nyeri tekan seperti kolik. (+), ketika timbul selama 2-3 O: menit, ketika haid, skala nyeri 5. - Masih ada keluhan - Menganjurkan pasien untuk nyeri mengompres hangat area nyeri - Ekspresi meringis untuk mengurangi nyeri - Skala nyeri 5 - Mengatur suhu ruangan yang - TD : 110/70 mmHg nyaman agar tidak memperberat - Nadi 84 x/menit nyeri : 26°C - RR : 20 x/menit - Memfasilitasi istirahat - Suhu 37°C - Mengajarkan teknik relaksasi A: Masalah belum napas dalam untuk mengurangi teratasi nyeri P: Intervensi dilanjutkan - Memberikan analgesik drip - Manajemen nyeri ketorolac 1 amp dalam 1 kolf IVFD RL 20 tpm. Implementasi dan Evaluasi Hari ke-1 No. Dx Tanggal/Waktu Implementasi Evaluasi 2 14-10-2021 - Memonitor tanda-tanda S: 15.00 ansietas : wajah tegang, Pasien mengatakan ia masih tampak murung, khawatir akan keadaannya mengungkapkan dikemudian hari, apakah masih kekhawatiran dan kesedihan bisa mempunyai keturunan. - Menciptakan suasana O: terapeutik - Pasien masih menyatakan - Mendengarkan pasien khawatir. dengan penuh perhatian - Keluarga pasien memahami - Menjelaskan prosedur, keadaan pasien, dan tampak termasuk sensasi yang berusaha menenangkan. dialami - Pasien tampak tenang dan - Menganjurkan suami pasien bercerita saat perawat datang untuk tetap bersama pasien mengunjungi. - Melatih teknik relaksasi A : Masalah belum teratasi (meditasi) P : Intervensi dilanjutkan : - Reduksi ansietas. Implementasi dan Evaluasi Hari ke-2 No. Dx Tanggal/Waktu Implementasi Evaluasi 1 15-10-2021 - Mengidentifikasi lokasi, S: 15.00 karakteristik, durasi, frekuensi, Pasien mengatakan nyeri kualitas, intensitas nyeri : Lokasi sudah banyak berkurang dan nyeri abdomen bawah, nyeri jarang muncul. tekan (+), ketika timbul selama 1- O: 2 menit, ketika haid, skala nyeri - Keluhan nyeri mulai 2. berkurang - Menganjurkan pasien untuk - Ekspresi rileks mengompres hangat area nyeri - Skala nyeri 2 untuk mengurangi nyeri - TD : 110/70 mmHg - Mengatur suhu ruangan yang - Nadi 81 x/menit nyaman agar tidak - RR : 20 x/menit memperberat nyeri : 26°C - Suhu 36,7°C - Memfasilitasi istirahat A: Masalah teratasi - Menganjurkan teknik relaksasi P: Intervensi dihentikan. napas dalam untuk mengurangi nyeri jika nyeri muncul. - Melepas IVFD RL 20 tpm (pasien pulang). Implementasi dan Evaluasi Hari ke-2 No. Dx Tanggal/Waktu Implementasi Evaluasi 2 15-10-2021 - Memonitor tanda-tanda S: 15.00 ansietas : wajah sudah tampak Pasien mengatakan ia rileks, tidak murung lagi, berusaha optimis untuk mengungkapkan optimis untuk pemulihan dan akan berusaha pemulihan untuk mendapatkan - Menciptakan suasana terapeutik keturunan. - Mendengarkan pasien dengan O: penuh perhatian - Pasien menyatakan - Menganjurkan suami dan keoptimisan. keluarga lainnya untuk tetap - Keluarga pasien bersama pasien dan memberi mendukung pasien dukungan - Pasien tampak tenang dan - Menganjurkan untuk mulai ceria saat bercerita menerapkan teknik relaksasi di pada perawat. rumah (meditasi) A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan