Disusun Oleh :
2020
PROPOSAL TERAPI BERMAIN “BODY DRAWING”
A. LATAR BELAKANG
Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan salah satu
adat paling penting untuk penatalaksanaan stress karena perawatan selama sakit yang
menimbulkan krisis dalam kehidupan anak, dan karena situasi tersebut sering disertai
stress yang berlebihan, maka anak-anak perlu bermain untuk mengeluarkan rasa takut
dan cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi stress. Bermain
sangat penting bagi mental, emosional dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan
perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit
(Wong,2009)
Bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi anak, seseorang anak dapat
mengekspresikan bakat dan minat melalui fantasi dan imajinasinya. Bermain juga
dapat mengasah keberanian anak untuk berkomunikasi dan melakukan percakapan
dengan dua orang atau lebih sehingga dapat menyusun kalimat yang lebih kompleks.
Terapi bermain merupakan salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk
menurunkan atau mecegah kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif.
Bermain adalah cara ilmiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dalam dirinya
yang tidak disadari (Martin, 2013)
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juça emosinya karana mereka bermain dengar seluruh emosinya,
perasaannya, dan pikirannya. Elemen pokck dalam bermain acalah keserangan
dimana dengan kesenangan dalam merekɛ mengenal segala sesuatu yang ada
disekitarnya, sehingga anek yang mendapat kesempatan yang cukup untuk bermain
juga akan mencapatkan kesematan yang cukup untuk mengeral di sekitarnya sehingga
ia akan menjadi orang dewasa yarg lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas.
B. KARAKTERISTIK PESERTA
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut
1. Kriteris inklusi
a. Anak usia 5-9 tahun
b. Anak dengan kesadaran komposmentis dan keadaan umum baik
c. Laki-laki maupun perempuan
d. Tidak bedrest
e. Suhu tubuh 36.5ºC-37.5ºC
2. Kriteria eksklusi
a. Anak terpasang alat-alat invasif (NGT, kateter, oksigen)
b. Anak sedang dalam kondisi tidur
c. Anak demam tinggi (hipertermi)
d. Anak dalam masa program kemoterapi
e. Anak mengalami fraktur
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat
sakit anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Walaupun demikian, selama anak dirawat dirumah sakit, kegiatan stimulasi
tertumbuhan dan perkembangan masih harus tetap dilanjutkan untuk menjaga
kesinambungannya.
b. Mengekspresikan perasaan, amarah, frustasi, stress, dan fantasi serta ide-
idenya.
c. Mengembangkan kreativitas dan kemampuannya dalam memecahkan masalah
d. Melatih focus anak
e. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat
dirumah sakit
2. Tujuan Khusus
a. Anak dapat menjadi lebih kooperatif dalam tindakan keperawatan.
b. Untuk mempertahankan tumbuh kembanh anak meskipun dalam masa
perawatan.
c. Anak tidak merasa takut dengan perawat, dan dokter.
d. Anak tidak terisolasikan.
e. Anak dapat mengembangkan imajinasinya
f. Anak tidak cemas dan takut selama dirawat dirumah sakit.
g. Anak merasa nyaman dana man.
D. MEDIA
Media yang dibutuhkan pada terapi bermain ini adalah sebagai berikut :
1. Buku berisi gambar bagian tubuh (hidung, kaki)
2. Lem
3. Spidol atau pensil
4. Buku gambar
E. METODE PERMAINAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Bermain bersama
F. RENCANA PELAKSANAAN
NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Persiapan: 5 menit Menjawab salam
1. Membuka acara dengan dan memperhatikan
salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan terapi
bermain
2. Proses: 10 menit Mengajak anak
1. Tempelkan gambar bermain bersama
bagian tubuh tertentu pada sesuai dengan
selembar kertas gambar. prosedur
Meminta anak
menempelkan gambar
yang sesuai.
2. Ajarkan anak untuk
menggambar orang secara
lengkap di sekitar gambar
bagian tubuh.
3. Diskusikan gambar
dengan anak, tekankan
nama dan fungsi dari
berbagai bagian tubuh.
3. Penutup/terminasi: 5 menit Memperhatikan
1. Mengevaluasi dan menjawab
2. Mengucapkan salam salam
1. Waktu Pelaksanaan
Tempat : Taman Bermain Angkasa
Hari/Tanggal : Jumat, 30 Oktober 2020
Waktu : 09.00-09.20 WIB
2. Susunan pelaksanaan
1. Leader merangkap sebagai observer dan fasilitator:
Tugas:
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tentang peraturan bermain
c. Memimpin jalannya permainan
d. Memberi semangat kepada anak
e. Menciptakan suasana menjadi meriah
f. Mengambil keputusan
2. Fasilitator merangkap sebagai leader dan observer:
Tugas:
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberi semangat dan motivasi
d. Mengamati dan mengevaluasi permainan
e. Mengamati tingkah laku anak
3. Observer merangkap sebagai leader dan fasilitator:
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya terapi bermain
b. Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok terapi bermain
c. Menyampaikan hasil terapi bermain
d. Memberikan penilaian terhadap terapi bermain
3. Setting Tempat
Keterangan:
: Peserta
H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur:
a. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan 10 menit sebelum acara
b. Anak hadir diruangan minimal 5 menit sebelum acara
c. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di taman bermain Angkasa
2. Evaluasi Proses
a. Peserta bersedia hadir mengikuti terapi bermain
b. Anak mengikuti acara sampai selesai
c. Peserta antusias dan berperan aktif untuk mengikuti terapi bermain
d. Peserta mampu mengasah imajinasinya
e. Kebutuhan main anak terpenuhi
f. Peserta dapat focus
g. Peserta dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
h. Peserta merasa senang saat mengikuti terapi bermain
3. Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Anak mampu menggambar bagian tubuh
c. Anak tidak takut dengan perawat dan dokter
Disusun Oleh :
A. LATAR BELAKANG
Terapi bermain yang akan dilaksanakan adalah bermain body drawing
(menggambar bagian tubuh). Alasan memilih terapi bermain ini adalah untuk
menambah pengetahuan tentang bagaimana tubuh berfungsi dengan cara menggambar
bagian tubuh dan penamaan fungsi bagian tubuh manusia. Mengenal anggota tubuh
pada anak usia dini sangat baik untuk menambah pengetahuan anak. Anggota tubuh
merupakan bagian dari diri anak seperti kepala, badan, mata, hidung, mulut, telinga,
tangan, dan kaki. Media mengenal anggota tubuh pada anak dapat melalui gambar,
dan lainnya. Manfaat menggenal anggota tubuh yaitu melatih kemampuan koordinasi
dan mengembangkan kemampuan motorik.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Secara umum tujuan dari terapi bermain ialah untuk menngembangkan aktifitas dan
kreatifitas supaya beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan pengobatannya.
Dengan bermain anak dapat mencapai tugas perkembangannya secara optimal, sesuai tahap
perkembangan walaupun dalam kondisi sakit (Soetiningsih, 2015).
2. Tujuan khusus
C. PESERTA PENYULUHAN
Adapun peserta penyuluhan ini di tujukan khususnya untuk anak usia 5-9 tahun di Taman
Bermain Angkasa.
D. PENYELENGGARA PENYULUHAN
Terlampir
F. METODE PELAKSANAAN
Ceramah
Bermain Bersama
G. RENCANA PELAKSANAAN
NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Persiapan: 5 menit Menjawab salam
1. Membuka acara dengan dan memperhatikan
salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan terapi
bermain
2. Proses: 10 menit Mengajak anak
1. Tempelkan gambar bermain bersama
bagian tubuh tertentu sesuai dengan
pada selembar kertas prosedur
gambar. Meminta
anak
menempelkan gambar
yang sesuai.
2. Ajarkan anak untuk
menggambar orang
secara lengkap di
sekitar gambar bagian
tubuh.
3. Diskusikan gambar
dengan anak, tekankan
nama dan fungsi dari
berbagai bagian tubuh.
3. Penutup/terminasi: 5 menit Memperhatikan
3. Mengevaluasi dan menjawab
4. Mengucapkan salam salam
1. Waktu Pelaksanaan
2. Susunan pelaksanaan
Tugas:
a. Membuka acara
f. Mengambil keputusan
4. Setting Tempat
Keterangan:
: Peserta
I. EVALUASI
4. Evaluasi Struktur:
5. Evaluasi Proses
6. Kriteria Hasil
A. Pengertian
B. Keuntungan Menggambar
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-
organ.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
C. Metode menggambar
Kejadian mendorong kita untuk keluar dan bisa diekspresikan dalam bentuk gambar,
lukisan, dan model. Menggambar dengan imajinasi menjadi lebih efektif dengan
latihan yang rutin.
– Jangan memaksa anak menggambar, bila anak sedang tidak ingin menggambar.
E. Evaluasi
Adriana, dian. 2011. Tumbuh Kembang Anak dan Terapi Pada Anak. Jakarta: Salemba
Medika.
Martin, Dian. 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak.Jakarta: Salemba
Medika.
Wong, D, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1 Jakarta: EGC
Whaley L.F, Wong D.L. 2001. Nursing Care of infants and children in-ed. St Louis : Mosby
year book