Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK “BODY DRAWING”

Disusun Oleh :

1. Annisha Qurrota A’yun (J210180150)


2. Akhmad Aufan Amrulloh (J210180164)
3. Hasna Nida A’isy (J210180169)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
PROPOSAL TERAPI BERMAIN “BODY DRAWING”

DI TAMAN BERMAIN ANGKASA

A. LATAR BELAKANG
Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan salah satu
adat paling penting untuk penatalaksanaan stress karena perawatan selama sakit yang
menimbulkan krisis dalam kehidupan anak, dan karena situasi tersebut sering disertai
stress yang berlebihan, maka anak-anak perlu bermain untuk mengeluarkan rasa takut
dan cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi stress. Bermain
sangat penting bagi mental, emosional dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan
perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit
(Wong,2009)
Bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi anak, seseorang anak dapat
mengekspresikan bakat dan minat melalui fantasi dan imajinasinya. Bermain juga
dapat mengasah keberanian anak untuk berkomunikasi dan melakukan percakapan
dengan dua orang atau lebih sehingga dapat menyusun kalimat yang lebih kompleks.
Terapi bermain merupakan salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk
menurunkan atau mecegah kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif.
Bermain adalah cara ilmiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dalam dirinya
yang tidak disadari (Martin, 2013)
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juça emosinya karana mereka bermain dengar seluruh emosinya,
perasaannya, dan pikirannya. Elemen pokck dalam bermain acalah keserangan
dimana dengan kesenangan dalam merekɛ mengenal segala sesuatu yang ada
disekitarnya, sehingga anek yang mendapat kesempatan yang cukup untuk bermain
juga akan mencapatkan kesematan yang cukup untuk mengeral di sekitarnya sehingga
ia akan menjadi orang dewasa yarg lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas.

Terapi bermain yang akan dilaksanakan adalah bermain body drawing


(menggambar bagian tubuh). Alasan memilih terapi bermain ini adalah untuk
menambah pengetahuan tentang bagaimana tubuh berfungsi dengan cara menggambar
bagian tubuh dan penamaan fungsi bagian tubuh manusia. Mengenal anggota tubuh
pada anak usia dini sangat baik untuk menambah pengetahuan anak. Anggota tubuh
merupakan bagian dari diri anak seperti kepala, badan, mata, hidung, mulut, telinga,
tangan, dan kaki. Media mengenal anggota tubuh pada anak dapat melalui gambar,
dan lainnya. Manfaat menggenal anggota tubuh yaitu melatih kemampuan koordinasi
dan mengembangkan kemampuan motorik.

B. KARAKTERISTIK PESERTA
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut
1. Kriteris inklusi
a. Anak usia 5-9 tahun
b. Anak dengan kesadaran komposmentis dan keadaan umum baik
c. Laki-laki maupun perempuan
d. Tidak bedrest
e. Suhu tubuh 36.5ºC-37.5ºC
2. Kriteria eksklusi
a. Anak terpasang alat-alat invasif (NGT, kateter, oksigen)
b. Anak sedang dalam kondisi tidur
c. Anak demam tinggi (hipertermi)
d. Anak dalam masa program kemoterapi
e. Anak mengalami fraktur

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat
sakit anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Walaupun demikian, selama anak dirawat dirumah sakit, kegiatan stimulasi
tertumbuhan dan perkembangan masih harus tetap dilanjutkan untuk menjaga
kesinambungannya.
b. Mengekspresikan perasaan, amarah, frustasi, stress, dan fantasi serta ide-
idenya.
c. Mengembangkan kreativitas dan kemampuannya dalam memecahkan masalah
d. Melatih focus anak
e. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat
dirumah sakit
2. Tujuan Khusus
a. Anak dapat menjadi lebih kooperatif dalam tindakan keperawatan.
b. Untuk mempertahankan tumbuh kembanh anak meskipun dalam masa
perawatan.
c. Anak tidak merasa takut dengan perawat, dan dokter.
d. Anak tidak terisolasikan.
e. Anak dapat mengembangkan imajinasinya
f. Anak tidak cemas dan takut selama dirawat dirumah sakit.
g. Anak merasa nyaman dana man.

D. MEDIA
Media yang dibutuhkan pada terapi bermain ini adalah sebagai berikut :
1. Buku berisi gambar bagian tubuh (hidung, kaki)
2. Lem
3. Spidol atau pensil
4. Buku gambar

E. METODE PERMAINAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Bermain bersama

F. RENCANA PELAKSANAAN
NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Persiapan: 5 menit Menjawab salam
1. Membuka acara dengan dan memperhatikan
salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan terapi
bermain
2. Proses: 10 menit Mengajak anak
1. Tempelkan gambar bermain bersama
bagian tubuh tertentu pada sesuai dengan
selembar kertas gambar. prosedur
Meminta anak
menempelkan gambar
yang sesuai.
2. Ajarkan anak untuk
menggambar orang secara
lengkap di sekitar gambar
bagian tubuh.
3. Diskusikan gambar
dengan anak, tekankan
nama dan fungsi dari
berbagai bagian tubuh.
3. Penutup/terminasi: 5 menit Memperhatikan
1. Mengevaluasi dan menjawab
2. Mengucapkan salam salam

G. SUSUNAN PELAKSANAAN BERMAIN

1. Waktu Pelaksanaan
Tempat : Taman Bermain Angkasa
Hari/Tanggal : Jumat, 30 Oktober 2020
Waktu : 09.00-09.20 WIB

2. Susunan pelaksanaan
1. Leader merangkap sebagai observer dan fasilitator:
Tugas:
a. Membuka acara
b. Menjelaskan tentang peraturan bermain
c. Memimpin jalannya permainan
d. Memberi semangat kepada anak
e. Menciptakan suasana menjadi meriah
f. Mengambil keputusan
2. Fasilitator merangkap sebagai leader dan observer:
Tugas:
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberi semangat dan motivasi
d. Mengamati dan mengevaluasi permainan
e. Mengamati tingkah laku anak
3. Observer merangkap sebagai leader dan fasilitator:
Tugas:
a. Mengobservasi jalannya terapi bermain
b. Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok terapi bermain
c. Menyampaikan hasil terapi bermain
d. Memberikan penilaian terhadap terapi bermain

3. Setting Tempat

Keterangan:

: Leader, fasilitator, dan observer

: Peserta

H. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur:
a. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan 10 menit sebelum acara
b. Anak hadir diruangan minimal 5 menit sebelum acara
c. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di taman bermain Angkasa

2. Evaluasi Proses
a. Peserta bersedia hadir mengikuti terapi bermain
b. Anak mengikuti acara sampai selesai
c. Peserta antusias dan berperan aktif untuk mengikuti terapi bermain
d. Peserta mampu mengasah imajinasinya
e. Kebutuhan main anak terpenuhi
f. Peserta dapat focus
g. Peserta dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
h. Peserta merasa senang saat mengikuti terapi bermain

3. Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Anak mampu menggambar bagian tubuh
c. Anak tidak takut dengan perawat dan dokter

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TERAPI BERMAIN ANAK “BODY DRAWING”

Disusun Oleh :

1. Annisha Qurrota A’yun (J210180150)


2. Akhmad Aufan Amrulloh (J210180164)
3. Hasna Nida A’isy (J210180169)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TERAPI BERMAIN ANAK “Body Drawing”

Pokok Bahasan : Terapi Bermain pada anak di Komunitas


Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain anak usia 5-9 tahun
Waktu : 15-20 menit
Tempat : Taman Bermain Angkasa
Metode : Ceramah, Bermain bersama
Media : 1. Buku berisi gambar bagian tubuh (hidung, kaki)
2. Lem
3. Spidol atau pensil
4. Buku gambar

A. LATAR BELAKANG
Terapi bermain yang akan dilaksanakan adalah bermain body drawing
(menggambar bagian tubuh). Alasan memilih terapi bermain ini adalah untuk
menambah pengetahuan tentang bagaimana tubuh berfungsi dengan cara menggambar
bagian tubuh dan penamaan fungsi bagian tubuh manusia. Mengenal anggota tubuh
pada anak usia dini sangat baik untuk menambah pengetahuan anak. Anggota tubuh
merupakan bagian dari diri anak seperti kepala, badan, mata, hidung, mulut, telinga,
tangan, dan kaki. Media mengenal anggota tubuh pada anak dapat melalui gambar,
dan lainnya. Manfaat menggenal anggota tubuh yaitu melatih kemampuan koordinasi
dan mengembangkan kemampuan motorik.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Secara umum tujuan dari terapi bermain ialah untuk menngembangkan aktifitas dan
kreatifitas supaya beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan pengobatannya.
Dengan bermain anak dapat mencapai tugas perkembangannya secara optimal, sesuai tahap
perkembangan walaupun dalam kondisi sakit (Soetiningsih, 2015).

2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan stimulasi motorik kasar dan halus pada anak


b. Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam menunjukan
gambar.
c. Meningkatkan tumbuh kembang anak sesuai dengan usia nya
d. Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia pre-school.
e. Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga anak tidak
kehilangan waktu bermain.
f. Membuat suasana gembira dan senang. (Wong, 2008).

C. PESERTA PENYULUHAN

Adapun peserta penyuluhan ini di tujukan khususnya untuk anak usia 5-9 tahun di Taman
Bermain Angkasa.

D. PENYELENGGARA PENYULUHAN

Mahasiswa keperawatan UMS

E. GARIS BESAR MATERI

Terlampir

F. METODE PELAKSANAAN

 Ceramah
 Bermain Bersama

G. RENCANA PELAKSANAAN
NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
1. Persiapan: 5 menit Menjawab salam
1. Membuka acara dengan dan memperhatikan
salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan terapi
bermain
2. Proses: 10 menit Mengajak anak
1. Tempelkan gambar bermain bersama
bagian tubuh tertentu sesuai dengan
pada selembar kertas prosedur
gambar. Meminta
anak
menempelkan gambar
yang sesuai.
2. Ajarkan anak untuk
menggambar orang
secara lengkap di
sekitar gambar bagian
tubuh.
3. Diskusikan gambar
dengan anak, tekankan
nama dan fungsi dari
berbagai bagian tubuh.
3. Penutup/terminasi: 5 menit Memperhatikan
3. Mengevaluasi dan menjawab
4. Mengucapkan salam salam

H. SUSUNAN PELAKSANAAN BERMAIN

1. Waktu Pelaksanaan

Tempat : Taman Bermain Angkasa


Hari/Tanggal : Jumat, 30 Oktober 2020
Waktu : 09.00-09.20 WIB

2. Susunan pelaksanaan

3. Leader merangkap sebagai observer dan fasilitator:

Tugas:

a. Membuka acara

b. Menjelaskan tentang peraturan bermain

c. Memimpin jalannya permainan

d. Memberi semangat kepada anak


e. Menciptakan suasana menjadi meriah

f. Mengambil keputusan

4. Fasilitator merangkap sebagai leader dan observer:


Tugas:

a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung

b. Mendampingi anak selama bermain

c. Memberi semangat dan motivasi

d. Mengamati dan mengevaluasi permainan

e. Mengamati tingkah laku anak

5. Observer merangkap sebagai leader dan fasilitator:


Tugas:

a. Mengobservasi jalannya terapi bermain

b. Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok terapi bermain

c. Menyampaikan hasil terapi bermain

d. Memberikan penilaian terhadap terapi bermain

4. Setting Tempat

Keterangan:

: Leader, fasilitator, dan observer : Peserta

: Peserta

I. EVALUASI
4. Evaluasi Struktur:

a. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan 10 menit sebelum acara

b. Anak hadir diruangan minimal 5 menit sebelum acara

c. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di taman bermain Angkasa

5. Evaluasi Proses

a. Peserta bersedia hadir mengikuti terapi bermain

b. Anak mengikuti acara sampai selesai

c. Peserta antusias dan berperan aktif untuk mengikuti terapi bermain

d. Peserta mampu mengasah imajinasinya

e. Kebutuhan main anak terpenuhi

f. Peserta dapat focus

g. Peserta dapat menyelesaikan permainan sampai selesai

h. Peserta merasa senang saat mengikuti terapi bermain

6. Kriteria Hasil

a. Anak terlihat senang dan gembira

b. Anak mampu menggambar bagian tubuh

c. Anak tidak takut dengan perawat dan dokter


J. LAMPIRAN

TERAPI BEMAIN MENGGAMBAR TUBUH

A. Pengertian

Menggambar adalah sebuah ekspresi yang di keluarkan oleh seseorang yang


didalamnya menunjukkan sebuah seni dan mengandung arti atau makna tertentu.
Menggambar bisa dijadikan sebuah metode terapi pada seseorang anak yang menderita sakit
untuk menghibur dan mengeksplorasi dirinya baik intelegensi dan emosional.

B. Keuntungan Menggambar

Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain dengan menggambar, antara lain:

1. Membuang ekstra energi.

2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-
organ.

3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.

4. Anak belajar mengontrol diri.

5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.

6. Meningkatnya daya kreativitas.

7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.

8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.

9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.

10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.

11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

C. Metode menggambar

Ada beberapa metode dalam menggambar yang tujuannya mengembangkan


kreativitas dan imajinasi anak, yaitu :

1. Menggambar dengan cara mengamati (observasi).


Anak bisa menggambar dan mewarnai gambarnya sendiri tanpa menjiplak atau
dengan contoh pola. Dengan demikian anak dapat melupakan observasi dengan cara
menciptakan, bereksperimen, dan melampaui kemampuannya.

2. Menggambar berdasarkan pengalaman/kenangan.

Menggambar dengan metode ini lebih memotivasi anak untuk menggambarkan


sesuatu berdasarkan pengalaman dan kenangannya. Saat latihan, guru harus banyak
menggunakan pertanyaan untuk membantu mereka mengingat detail yang berarti dari
pengalaman mereka.

3. Menggambar berdasarkan imajinasi.

Kejadian mendorong kita untuk keluar dan bisa diekspresikan dalam bentuk gambar,
lukisan, dan model. Menggambar dengan imajinasi menjadi lebih efektif dengan
latihan yang rutin.

D. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggambar

–  Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.

–  Menggambar disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.

–  Ulangi suatu cara menggambar sehingga anak terampil, sebelum meningkat


pada  keterampilan yang lebih majemuk.

–  Jangan memaksa anak menggambar, bila anak sedang tidak ingin  menggambar.

E. Evaluasi

Peserta terapi bermain menggambar mampu:

– Anak bisa menggambar sesuai dengan tingkat perkembangan

– Membedakan warna dan bentuk gambar

– Menulis dan mengambar

– Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.


DAFTAR PUSTAKA

Adriana, dian. 2011. Tumbuh Kembang Anak dan Terapi Pada Anak. Jakarta: Salemba
Medika.

Martin, Dian. 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak.Jakarta: Salemba
Medika.

Wong, D, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1 Jakarta: EGC

Whaley L.F, Wong D.L. 2001. Nursing Care of infants and children in-ed. St Louis : Mosby
year book

Anda mungkin juga menyukai