TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 45 menit
2. Heri Setiawan
3. Nurhidayah Muthohharoh
4. Devita Maharani
A. LATAR BELAKANG
Orang yang mengalami gangguan Jiwa di Dunia ini sudah banyak dan bahkan di
Indonesia pun banyak penderita gangguan Jiwa baik dari kalangan remaja, dewasa, anak-
anak sampai orangtua atau lansia mengalami gangguan tersebut. Menurut (Videbeck dalam
Prabowo, 2014) berpendapat bahwa gangguan Jiwa adalah keadaan emosi, psikologis, dan
sosial yang terpandang dari hubungan komunikasi antar dua orang yang tidak terpenuhi
tindakan dan pertahanan yang baik, sesuatu yang dapat dipahami dalam diri yang baik dan
keseimbangan emosi yang dalam. Selain masalah gangguan jiwa ada juga masalah
psikososial yang biasa terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Masalah psikososial
merupakan masalah yang banyak terjadi dimasyarakat. psikososial adalah suatu kondisi yang
terjadi pada individu yang mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya. psikososial
berarti menyinggung relasi sosial yang mencakup faktorfaktor psikologi. Dari defenisi diatas
masalah psikososial adalah masalah yang terjadi pada kejiwaaan dan sosialnya. Psikososial
(Psychosocial) adalah hubungan antara kesehatan mental atau emosional seseorang dengan
kondisi sosialnya. Istilah psikososial merupakan gabungan antara psikologis dan sosial.
Dengan demikian, pengertian perkembangan psikososial adalah perkembangan yang
berkaitan dengan emosi atau mental seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Jadi,
perkembangan psikososial merupakan perubahan atau perkembangan kepribadian yang
berkaitan dengan hubungan sosial
Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta
orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Di
Indonesia, dengan berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman
penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada
penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka panjang. Data
Riskesdas 2018 memunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang ditunjukkan
dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar
6.1% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti
skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Menurut
National Alliance of Mental Illness (NAMI) berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika
Serikat tahun 2013, di perkirakan 61.5 juta penduduk yang berusia lebih dari 18 tahun
mengalami gangguan jiwa, 13,6 juta diantaranya mengalami gangguan jiwa berat seperti
skizofrenia, gangguan bipolarJumlah penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan permasalahankesehatan jiwa yang ada di
negara-negara berkembang. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat
ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyaraakat umumnya dan keluarga yang
menjadi binaan khususnya tentang bagaimana cara perawatan dan menjaga kesehatan jiwa
setiap masyarakat serta merawat anggota masyarakat yang mengalami gangguan jiwa.
Berdasarkan data Riskesdas (2018) diatas, diketahui data penderita gangguan jiwa
berat yang cukup banyak di wilayah Indonesia dan sebagian besar tersebar di masyarakat
dibandingkan yang menjalani perawatan di rumah sakit, sehingga diperlukan peran serta
masyarakat dalam penanggulangan gangguan jiwa. Peran masyarakat dalam penanggulangan
gangguan jiwa akan dapat terbangun jika masyarakat memahami tentang peran dan
tanggungjawabnya dalam penanggulangan gangguan jiwa di masyarakat
B. PRIORITAS MASALAH
Mengenalkan gangguan jiwa di masyarakat untuk mencegah dan mengatasi permasalahan
yang berkaitan dengan gangguan jiwa
C. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Program
Setelah mengikuti satuan acara penyuluhan jiwa di masayarakat diharapkan
masyarakat mampu memahami apa perannya dalam mencegah penderita dengan
gangguan jiwa
2. Tujuan Perilaku
Setelah mengikuti satuan acara penyuluhan diharapkan terjadi perubahan perilaku
yang akan dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan jiwa
3. Tujuan Pendidikan
Setelah mengikuti satuan acara penyuluhan selama diharapakan masyarakat mampu :
1. Memahami apa itu sehat jiwa dan gangguan jiwa di msyarakat
2. Menyebutkan tanda dan gejala gangguan jiwa
3. Menyebutkan sumber penyebab gangguan jiwa
4. Mengetahui hal-hal yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa di masyarakat
5. Mengetahui upaya menangani gangguan jiwa
D. SASARAN PENYULUHAN
Sasaran dari satuan acara penyuluhan ini yaitu keluarga dan masyarakat
E. METODE PENYULUHAN
Metode yang digunakan yaitu :
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya jawab
F. MEDIA PENYULUHAN
1. Materi
2. Pamflet
G. MATERI
Terlampir
K. RENCANA KERJA
Terlampir
LAMPIRAN 1
MATERI
DENAH LOKASI
KETERANGAN :
: PENYAJI
: SOUND SISTEM
: PENDAMPING
: OBSERVER
LAMPIRAN 3
RENCANA KERJA
(GANT CHART)
Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, Hanik Endang Nihayati.2015.Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa.Jakarta.Salemba Medika.