K : baik-baik saja
P : baiklah, bagaimana kalau P : terjadi kontak mata Merasa senang karena klien Bicara pelan Perawat mempertahankan sikap
kita berbicara perasaan masih merespon dengan baik terbuka, memandang dan
bapak saat ini K : menjawab pelan mendengarkan dengan penuh perhatian
ketika berinteraksi dengan klien.
K : iya
P : Bapak mau mengobrol P : menatap klien Berharap melanjutkan Klien bersedia melanjutkan Kontrak pertemuan sangat penting
dimana dan berapa lama waktu pembicaraan pembicaraan dilakukan untuk menilai ketersediaan
yang kita butuhkan. Bagaimana K : menjawab singkat dan kesiapan klien berinterkasi
kalau 30 menit? dengan perawat
K : Iya
P : apakah bapak sering melihat klien dan menanyakan Perawat senang karena klien mau Berespon dengan baik Mengidentifikasi isi halusinasi
mendengar suara tanpa ada menjawab
wujudnya? Apa yang
dikatakan suara itu
K : iya
K : iya Suster
P : apakab bapak ingin Saling berhadapan Berharap klien antusias Klien mau melakukan Untuk mengurangi
berlatih dengan cara yang kegiatan Halusinasi agar
lain untuk tidak terjadi lagi
mengontrolhalusinasinya?
K : Mau Suster
K : jam 10.00
P : baiklah sampai jumpa Berjabat tangan dan Merasa senang kooperatif Membina hubungan
besok dengan saya lagi ya tersenyum yang baik dengan
Pak,. Selamat Pagi pasien
Kesan Perawat :
Fase awal pada fase I (perkenalan) dan fase kerja sesi II dapat dilakukan dengan baik. Klieen cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data
mengenai Halusinasi Pendengaran, Resiko Perilaku Kekerasan, Kopong Individu Tidak efeki, Koping Keluarga Kurang Efektif, Pengulangan Pembicaraan dan Ideal Diri yang Tinggi. Kontrak
selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu Fase Kerja Sesi II.