2.
merupakan tuli sebagian ( hearing impaired ) atau tuli total ( deaf ).Etiologi
Etiologi
Anak lahir tuli oleh karena kegagalan dari perkembangan sistem pendengaran, akibat
faktor genetik (keturunan), kerusakan dari mekanisme pendengaran semasa embrional,
kehidupan janin di dalam kandungan atau selama proses kelahiran. Faktor-faktor di atas
akan menyebabkan anak tuli sebelum lahir atau tuli waktu lahir, sehingga anak tersebut
tidak akan pernah mendengar suara, maka ia akan acuh tak acuh terhadap sekitarnya.
Tuli kongenital ini dapat dibedakan atas :
Herediter (genetik).
Prenatal (semasa kehamilan).
Keracunan.
1)
2)
3)
4)
Penyakit yang menahun yang diderita oleh ibu hamil dapat menyebabkan
janinnya jadi tuli. Penyakit menahun adalah :
- Lues.
- Diabetes.
- Thyrotoxicosis
b) Selain dari penyakit-penyakit tersebut di atas, masih ada beberapa macam faktor yang
dapat menyebabkan anak lahir tuli, yaitu :
- kernikterus.
- prematur.
- anoksia.
- narkose semasa ibu hamil oleh karena mengalami operasi.
3.
Trauma waktu lahir, baik oleh karena alat-alat yang digunakan oleh penolong
persalinan maupun persalinan yang sukar atau persalinan yang lama.
Anoksia oleh karena tali pusat melingkar kepala, ataupun terjadinya obstruksi dari
jalan nafas yang dapat menyebabkan kerusakan dari koklea
4.
Klasifikasi
Tuli Kongenital terbagi menjadi 2 , yaitu tuli genetic dan tuli non genetic
a) Tuli genetic
- Michels Aplasia diturunkan dengan autosomal dominan
- Mondinis Aplasia malformasi Labirin vestibular
- Scheibes Aplasia
- Alexanders Aplasia
b) Tuli non genetic
-Rubela
-Eritroblastosis Fetalis
-Kretinisme
5.
Pemeriksaan Penunjang
gelombang pada layar komputer. Dokter dapat memberikan tingkatan bunyi yang
berbeda dan dapat menentukan bunyi terlemah yang dapat didengar oleh anak.
6.
Penatalaksanaan
Tindakan operasi dilakukan pada tuli kongenital yang disebabkan malformasi atau infeksi
berulang.
a. Cochlear implant. Alat ini dirancang untuk merangsang sel sel pada auditory spiral
ganglion sehingga timbul sensasi pendengaran pada penderita tuli sensorineural.
Walaupun tindakan ini salah satu tindakan yang direkomendasikan, tetapi hasilnya
teatap dipengaruhi oleh durasi dan severitas, progresifitas penyakit dan sistem
edukasi. Pada anak pemakaian alat bantu dengar harus dipertimbangkan terlebih
dahulu karena operasi ini bisa berisiko kebocoran cairan cerebrospinal dan
meningitis. Cohclear implant direkomedasikan dilakukan pada saat anak berusia 1
tahun.
b. BAHA ( Bone Anchored Hearing Aids ). Operasi ini ditujukan untuk penderita tuli
konduksi dan tuli campur. Implant titanium difiksir tepat di belakang telinga yang
terhubung dengan abutment dan prosesor suara, sehingga suara dihantarkan lewat
tulang daripada melalui telinga tengah. Keuntungannya adalah kualitas suara yang
lebih baik dan kosmetik yang lebih baik. Akan tetapi terdapat resiko reaksi dari
jaringan lunak dan lepasnya implant dari fiksasinya di tulang tengkorak.
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2016
Nama
: An. G
Umur/tgl lahir
No. RM
Alamat
Agama
: Islam
Pendidikan
: -
Pekerjaan
: -
Tgl masuk RS
: 30-11-16
Tgl Pengkajian
: 30-11-16
: Ny.E
Alamat
Pekerjaan
: Wiraswasta
: Ibu pasien
B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami gangguan pendengaran sejak lahir
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengalami gangguan pendengaran dan kesulitan berbicara pada usianya
sekarang direncanakan akan dilakukan pemasangan coklea implant pada telinga kiri.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu pasien terkena rubella pada usia kehamilan 3 bulan, dan pada usia pasien 18
minggu pasien dibawa ke RS karena terdapat cairan di telinga tengah.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Saat mengandung ibu pasien terkena rubella pada kehamilan 3 bulan
e. Riwayat ADL
Kebutuhan
1) Nutrisi
Kebutuhan
Makan
Minum
2) Eliminasi
BAK
BAB
3) Aktivitas
4) Istirahat dan Tidur
Tidur Malam
Tidur Siang
5) Personal Hygiene
Mandi
Keramas
Sikat Gigi
Gunting Kuku
A. Pemeriksaan Fisik
Inpeksi keseluruhan
Rambut pasien bersih, tidak ada jejas, kulit kepala bersih tidak ada rambut rontok,
mata tidak anemis dan konjungtiva tidak ikterik, tidak ada pernafasan cuping
hidung bernafas normal, keadaan umum compos mentis anak terlihat active dan
ceria, berbicara tidak jelas, terlihat menggunakan alat bantu dengar pada kedua
telinga, dan sedang dilakukan irigasi telinga oleh dokter.
1. Keadaan Umum
1. Kesadaran : Compos mentis < GCS : E = 4 M = 6 V = 5
2. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah : tidak terkaji
- HR
: 100 x / menit
- suhu
: 36C
- RR
: 24 / menit
3. Antropometri
BB sebelum sakit: 30 kg BB saat sakit: 30 kg
TB : 100 cm
4. Analisa Data
No
Data
Etiologi
Ds :
- Ibu klien mengatakan
anaknya mengalami
gangguan pendengaran sejak
lahir
virus Rubella
DO:
- Klien mengalami kesulitan
berbicara, terpasang alat
bantu pendengaran pada
kedua telinga
- Sedang dilakukan irigasi
telinga dan direncanakan
akan dilakukan pemasangan
koklea implant pada telinga
kiri
DS : klien mengatakan khawatir
atas pembedahan yang akan
dilakukan pada anaknya
( pemasangan koklea implant)
DO: orangtua pasien bertanya
terus menerus pada dokter
tentang kondisi anaknya,
bertanya tentang bahaya atau
tidaknya pemasangan koklea
implan
Masalah
Hambatan
komunikasi
verbal
iskemik koklea
gangguan pendengaran
gangguan komunikasi verbal
Kerusakan koklea
Kecemasan
5. D
af
ta
r
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan koklea ditandai
dengan klien mengalami gangguan pendengaran, terpasang alat bantu dengar pada
kedua telinga
2. Kecemasan orang tua berhubungan dengan rencana pembedahan ditandai dengan
klien mengatakan khawatir atas pembedahan yang akan dilakukan pada anaknya
( pemasangan koklea implant).