Anda di halaman 1dari 17

Filosofi Florence Nightingale

(Modern Nursing)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sains dalam Keperawatan

Disusun oleh:

KELOMPOK I

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Philosophies dari Florence Nightingale: (Modern Nursing)”.

Makalah ini disusun untuk menjelaskan tentang Cabang ilmu Sains Keperawatan,
agar dapat diterapkan dalam praktek keperawatan, serta diajukan demi memenuhi tugas mata
kuliah Sains dalam Keperawatan semester ganjil.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Jakarta, September 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan seorang perawat professional dalam
memberikan pelayanan keperawatan sangat tergantung pada
kemampuannya mensintesis berbagai ilmu tersebut dan
mengaplikasikannya kedalam suatu bentuk pelayanan professional.
Setiap hal yang kita lakukan sebagai perawat dilakukan berdasarkan
pengetahuan.
Pengetahuan adalah kumpulan dari pengalamn dan
pengetahuan- pengetahuan dari beberapa orang yang harmonis.
Ilmu pengetahuan yang ada inisebagian terdiri dari pengetahuan
yang telah diuji kebenarannya, melalui penelitian aakan tetapi
sebagian masih berbentuk pengetahuan yang masih belum terbukti
kebenarannya, dan masih memerlukan pengujian lebih lanjut. Ilmu
pengetahuan yang harmonis serta teratur, dipelukan batang tubuh
yang merupakan dasar ilmu pengetahuan. Batang tubuh ilmu
pengetahuan tersebut terbentuk melalui filosofi, konsep, teori dan
proses.
Filosofi member pandangan dan menyatakan tidak langsung
mengenai system keyakinan dan kepercayaan, sehingga filosofi
akan mempengaruhi prilaku dan sikap individu dalam kehidupan
sehari- hari. Pengembangan filosofi bias melalui belajar dari
hubungan interpersonal, pengalamn pendidikan forml dan informal,
keagamaan, budaya dan lingkungan. Oleh karena itu makalah ini
akan membahas seorang theorist yang merupakan salah satu
pendiri dasar-dasar teori keperawatan melalui filosofi keperawatan
yaitu dengan mengidentifikasi peran perawatdalam menemukan
kebutuhan dasar manusia serta pentingnya pengaruh lingkungan
yang dikenal dengan teori lingkungannya yaitu, Florence Nightingle.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mendukung
kegiatan pembelajaran tentang filosofi keperawatan berdasarkan
theorist tersebut, khususnya mata kuliah Sains Keperawan serta
melatih mahasiswa untuk mengeksplorasi dasar ilmu
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penyuusnan makalah ini adalah agar
mahasiswa mengetahui dan memahami tentang:
a. Biografi dari theorist Florence Nightingle
b. Konsep dan definisi konsep yang dikemukakan oleh theorist
c. Asumsi/ proporsisi tentang konsep dari theorist
d. Pandangan theorist terhadap 4 paradigma keperawatan
e. Analisis teori menurut kelompok
BAB II
ISI

A. Biografi
Nightingale adalah pendiri dari modern nursing, lahir pada 12 mei tahun 1820 di
Florence, Italia, nama depan Nightingale sama dengan kota kelahirannya. Nightingale
merupakan putri dari saudagar kaya, sering kali melakukan perjalanan ke luar negeri.
Nightingale adalah wanita yang cantik dan diharapkan untuk berperilaku seperti wanita
Victoria lainnya, sebelum dia menikah kegiatan yang dilakukannya yaitu dengan musik,
membaca, bordir, dan belajar bagaimana menjadi nyonya rumah yang sempurna
(Brown, 1988, dalam Alligood, 2006). Terakhir dia tinggal di dekat London, mengikuti
keluarga untuk berpatisipasi dalam London’s social. Ketika Florence berusia 17 tahun ia
mulai merasakan simpati terhadap orang - orang disekitarnya. Hingga akhirnya pada
usia 24 tahun Florence memutuskan untuk membantu rakyat di Rumah Sakit, namun
hal tersebut mendapat penolakan dari keluarganya sampai suatu ketika ia pergi ke
Kaiserworth, Jerman, untuk belajar keperawatan dari institusi diakones (Brown, 1988;
Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010).
Dia belajar di sana selama 3 bulan dan kemudian kembali untuk melayani
keluarganya, 2 tahun sebelum dia diizinkan untuk praktek keperawatan (Brown, 1988;
Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010). Karena pekerjaannya di keperawatan
dan pendidikan keperawatan, ia dikenal sebagai pendiri keperawatan modern (Dennis
& Prescott, 1985; Henry, Woods & Nagelkerk, 1990) dalam (Alligood, 2010). Dia
mulai sekolah keperawatan di Rumah Sakit St Thomas di Inggris dan menulis banyak
naskah tentang rumah sakit reformasi dan perawatan (Brown, 1988; Woodham-Smith,
1951) dalam (Alligood, 2010).

B. Model Konsep Florence Nightingle


Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik,
lingkungan psikologis daan lingkungan sosial.

1. Lingkungan Fisik (Physical Enviroment).


Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan
dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek
terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan
mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan
harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara
bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi
orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan
tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien
untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan
yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posiis pasien
ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat
ventilasi.

2. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment).


Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang
negatif dapat menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh buruk
terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien
menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari,
makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag
semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan
emosinya.
Komunikasi dengan p[asien dipandang dalam suatu konteks
lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang
pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya
dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan
diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien.
Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati
yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana
dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para
pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

3. Lingkungan sosial (social environment).


Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang
spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan
kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus
secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan
pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial
dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien
yaitu lingkungan pasien secara Umenyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan
secara khusus.

Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa


konsep
1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep
keperawatan :
a. Individu / manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya
dalam menghadapi penyakit.
b. Keperawatan
Bertujuan membawa / mengantar individu pada kondisi
terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya
dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat / sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat.
d. Masyarakaat / lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada
ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya.
2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses
keperawatan
a. Pengkajian / pengumpulan data
Data pengkajian Florence N lebih menitik beratkan pada
kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikhis dan sosial).
b. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial
dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang
berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
c. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan
misalnya :
1) Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan
2) Ventilasi
3) Pembuangan sampah
4) Pencemaran lingkungan
5) Komunikasi sosial, dll
d. Diagnosa keperawatan
Berbagai maslah klien yang berhubungan dengan
lingkungan antara lain :
1) Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
efektivitas asuhan.
2) Penyesuaian terhadap lingkungan.
3) Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas
asuhan.
e. Inplementasi
Upaya dasar merubah / mempengaruhi lingkungan yang
memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik
yang mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan
perkembangan individu.
f. Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap
kesehatan individu.
Gambaran model konseptual keperawatan Florence
Nightingale:
1. Definisi keperawatan adl. Profesi untuk wanita dengan tujuan
menemukan dan menggunakan hukum alam dalam
pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Ningtingale
menegaskan bahwa keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang
memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.
2. Tujuan tindakan keperawatan adl. Memelihara, mencegah
infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan
pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan
3. Alasan tindakan keperawatan yakni Menempatkan manusia pada
kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka.
4. Konsep individu adl. Merupakan kesatuan fisik, intelektual,
emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi.
5. Konsep sehat adl. Keadaan bebas dari penyakit dan dapat
menggunakan kekuatannya secara penuh.
6. Konsep lingkungan adl. Bagian eksternal yang mempengaruhi
kesehatan dan sakitnya seseorang.

Deskripsi Konsep Sentral


1. Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial
dan spiritual. Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik
tetapi tetap saja ide yang dikemukakan Nightingale tentang
seseorang yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang
lebih besar daripada mereka yang sehat, sebenarnya terkait
dengan dimensi psikologik dari manusia
2. Lingkungan
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik
eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan
kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting
dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi
a. udara bersih,
b. air yang bersih,
c. pemeliharaan yang efisien
d. kebersihan, serta
e. penerangan/pencahayaan
f. Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada
lingkungan sosial dan psikologis yang dieksplor secara lebih
terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap
lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika
ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus
dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara
hidup seseorang daripada mengkaji fisik/tubuhnya.
3. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan
menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang
dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari
faktor lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama faktor
lingkungan meliputi :
a. Kebersihan
b. Minuman
c. Nutrisi
d. Kelembaban
e. Jalan udara
f. Saluran air
g. Yang mempengaruhi kesehatan.

Menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui


pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Penyakit
merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk
memperbaiki masalah. Juga merupakan suatu kesempatan untuk
meningkatkan pandangan spiritual. Oleh karena itu Nightingale
sangat menekankan bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi
dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga komunitas.
4. Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan
dan menguraikan keperawatan sebagai mengarahkan terhadap
peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam
akan menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, kegiatan
keperawatan termasuk memberikan pendidikan tentang
kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu
wanita menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi
keluarganya dan komunitas yag pada dasarnya bertujuan untuk
mencegah penyakit.

C. Asumsi Proposisi Relational


1. Hubungan teori Florencen Nightingale dengan teori-teori lain :
a. Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.
Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada
dirinya sendiri. Berrhasil tidaknya respon adapatsi seseorang dapat dilihat
dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence N. Kemampuan diri
sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya
berperanpenting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
b. Teori kebutuhan
Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence N,
sebagai conoth kebuuthan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar,
ventilasi dan kebutuhanlingkungan yang aman berhubungan dengan saluran
yang baik dan air yang bersih.Teori kebutuhan menekankan bagaimana
hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam
mempertahankan hidupnya.
c. Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang
harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir.
Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam
mencapai keinginan atau kebutuhan.Stress juga dapat menyebabkan kelelahan
jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence N,
menekankan penempatan pasien dalamlingkungan yang optimum sehingga
akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh,
membangunkan pasien dengan tiba-tiba, ,semuanya itu dipandang sebagai
suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai
pengaruh kuat pada kemampuan koping individu.

D. Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale


Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang
terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam
berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif) ,
Vardiansyah (2010).
Dalam Kamus Filsafat memaparkan beberapa pengertian tentang
paradigma secara lebih sistematis. Paradigma dalam beberapa
pengertian adalah sebagai berikut: 1) Cara memandang sesuatu, 2)
Dalam ilmu pengetahuan artinya menjadi model, pola, ideal. Dari
model-model ini fenomenon yang dipandang dijelaskan, 3) Totalitas
premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau
mendefinisikan suatu studi ilmiah konkret. Dan ini melekat di dalam
praktek ilmiah pada tahap tertentu, 4) Dasar untuk menyeleksi
problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem
riset. Lorens Bagus (2005: 779).
Paradigma Keperawatan Florence Nightingale berorientasi pada
lingkungan. Dia percaya bahwa lingkungan pasien harus diubah
untuk memungkinkan alam untuk bertindak atas pasien (McKenna,
1997; Nightingale, 1969). Dalam Alligood, 2006).

Menurut Nightingale ada empat komponen paradigma keperawatan,


yakni :
a. Manusia
Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk kepada
orang sebagai orang yang menerima perawatan, dia percaya
bahwa orang tersebut adalah makhluk yang dinamis dan
kompleks. Reed dan Zurakowski (1996) menyatakan, "Nightingale
membayangkan orang karena membandingkan fisik".
Untuk sebagian besar, Nightingale juga menggambarkan seorang
pasien pasif dalam hubungan ini. Namun, ada referensi khusus
untuk pasien melakukan perawatan diri bila mungkin dan
khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan substansi makanan,
dengan demikian, pasien bukan individu yang benar-benar pasif.

b. Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
dimanipulasi untuk menempatkan pasien dalam kondisi terbaik
bagi alam untuk bertindak (Selanders, 1998). Teori ini memiliki
komponen baik fisik maupun psikologis. Komponen fisik dari
lingkungan mengacu pada ventilasi, hangat, ringan, nutrisi, obat-
obatan, stimulasi, ruang, suhu, dan aktivitas (Lobo, 2002;
Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998)
dalam (Alligood,2006). Komponen psikologis meliputi menghindari
memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang
berlebihan tentang penyakitnya. Terdapat pula komponen Sosial
diantaranya hubungan intrapersonal, interpersonal dan juga
ekstrapersonal
c. Keperawatan
Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan jiwa. Perawat
adalah untuk membantu alam yang menyembuhkan pasien
(Chinn & Kramer, 2008; Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski,
1996; Selanders, 1998). Dia mendefinisikan berbagai jenis
keperawatan sebagai keperawatan yang tepat (Perawatan orang
sakit), keperawatan umum (promosi kesehatan), dan kebidanan
keperawatan (Reed dan Zurakowski, 1996; Selanders, 1998).
Nightingale melihat keperawatan sebagai "ilmu manajemen
lingkungan" (Whall, 1996). Perawat yang menggunakan akal
sehat, pengamatan, dan kecerdasan memungkinkan alam untuk
efektif memperbaiki pasien (DeGraaf, Marriner Tomey, Mossman,
et al., 1994).

Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada satu waktu dalam


hidupnya, akan menjadi perawat dalam arti bahwa keperawatan
adalah memiliki tanggung jawab untuk kesehatan orang lain.
Buku catatan Nightingale tentang Keperawatan awalnya
diterbitkan pada tahun 1859 bertujuan menyediakan pedoman
wanita untuk merawat orang yang mereka cintai di rumah dan
memberikan nasihat tentang bagaimana untuk "berpikir seperti
seorang perawat" (Nightingale, 1969, hal. 4)
d. Kesehatan
Nightingale (1954) menulis, “kesehatan bukan hanya menjadi
baik tetapi untuk dapat menggunakan dengan baik setiap
kekuatan yang kita miliki ". Dari pernyataan ini, kita dapat
menyimpulkan bahwa ia percaya dalam pencegahan dan promosi
kesehatan di samping merawat pasien dari sakit hingga menjadi
sehat.
E. Analisis teori menurut kelompok

Teori F. Nightingale yang dikenal dengan keperawatan modern (modern Nursing), merupakan
langkah awal dalam formalisasi pengembangan ilmu keperawatan selanjutnya. Ia meletakkan
suatu pijakan bagi pengembangan teori keperawatan sesudahnya. Disadari atau tidak,
Nigtingale telah memberikan pedoman umum bagi perawat dalam merawat klien. Prinsip
dasar perbaikan lingkungan dan penanganan psikologis terhadap klien dapat diterapkan
dengan modifikasi dalam banyak tatanan keperawatan kontemporer. Ide-ide Nightingale telah
mendorong pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan.
1. Clarity (tingkat kejelasan teori) : teori ini sangat jelas dan mudah di pahami serta
dapat di jelaskan hubungan utama antara lingkungan ke pasien, perawat ke pasien,
perawat kelingkungan dan perawat ke pasien. Teori mengemukakan potensi
bahayanya sebuah lingkungan dan dia menekankan manfaat dari lingkungan yang
baik dalam mencegah penyakit. Teori ini tentu saja mudah dipahami dan dapat
diaplikasikan dalam asuhan keperawatan. Teoris mulai mengembangkan tentang
pentingnya ventilasi, cahaya dan posisi pasien dalam ruangan, kebersihan, dan
kegelapan, dan kebisingan serta stimulasi pasien. Teori’s juga dengan jelas
menggambarkan hubungan antara kamar pasien dan ruangan lainnya didalam rumah
serta hubungan antara rumah dan lingkungan sekitar
2. Simply city (kesedarhanaan) : Teoris bermaksud untuk memberikan aturan umum dan
menjelaskan yang akan menghasilkan asuhan keperawatan yang baik untuk pasien.
Pengembangan teori keperawatan ini telah ditemukan melalui konsep teori yang
sederhana dan mudah diaplikasi.
3. Generality (cakupan) :
4. Empirical Precition (Seberapa Besar Diaplikasikan Ke Praktek) :
5. Derivarate (Seberapa Penting) :
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
1. Florence Nightingale adalah seorang wanita dari Italia, beliau merupakan salah
satu seorang pencetus teori tentang keperawatan, sejak tahun 1820-1910.
Teorinya lebih berorientasi terhadap lingkungan.
2. Teorinya lebih bertujuan kepada perawat membantu pasien mempertahankan
vitalitas mereka sendiri dengan memenuhi kebutuhan dasar mereka melalui
kontrol lingkungan.
3. Nightingale memfokuskan teorinaya pada lingkungan, namun lingkungan yang
dimaksud disini lebih berkutat pada lingkungan fisik seperti tercermin pada
komponen lingkungan.

B. Saran
Diharapkan untuk calon perawat dan perawat yang bisa menjadi perawat yang
professional, diharapkan mempunyai ilmu pengetahuan tentang dasar dari ilmu
keperawatan. Seperti teori dari Florence Nightingale, diharapkan perawat bias
membantu pasien untuk sembuh dari penyakitnya, dengan membantu memnuhi
kebutuhan dasar manusia, terutama lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Alligood, M., Tomey, A. 2010. Nursing theorists and their work seventh edition .
Missouri: Elsevier
2. Alligood, M., Tomey, A. 2014. Nursing theorists and their work eight edition .
Missouri: Elsevier.
3. Nursalam., Efendi, F. (nd). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
4. Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan,
Edisi 7 buku 1.Terj.Oleh: Ariyanto. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai