NAMA KELOMPOK :
2019
1
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puja dan Puji Syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
karena atas Asung Kertha Wara NugrahaNya lah makalah yang berjudul “paradigma
keperawatan” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan berguna untuk para
pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud keperawatan menurut para ahli?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keperawatan menurut para ahli.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
g. Dorothea Orem (Self care theory, 1985)
Pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada pemenuhan
kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit atau cedera
dan penanggulangan komplikasinya sehingga dapat meningkat derajat
kesehatannya.
7
Keempat, zaman permulaan abad 21, pada permulaan abad ini
perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan dengan faktor
keagamaan akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat pada masa
itu adalahmasa perang dan terjadi explorasi alam sehingga pesatlah
perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu digunakan
untuk merawat yang sakit tidak lagi digunakan.
Kelima, zaman sebelum perang dunia ke dua, pada masa perang dunia
kedua ini timbul prinsip rasa cinta sesama manusia di mana saling membantu
sesama manusia yang membutuhkan. Pada masa sebelum perang dunia kedua ini
tokoh keperawatan Florence Nightingale (1820-1910) menyadari adanya
pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para perawat. Florence Nightingale
mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu
dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat,dan
mempertimbangkan pendapat perawat.
Keenam, masa selama perang dunia kedua selama masa perang ini timbul
tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan
yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat
mengingat penyakit dan korban perang yang
beraneka ragam.
Ketujuh, masa pascaperang dunia ke dua, masa ini masih berdapak bagi
masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat perang dunia ke dua
dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat.
Kedelapan, periode tahun 1950, pada masa itu keperawatan sudah mulai
menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal
tersebut terbukti di Negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master
dan doktoral. Kemudian penerapan proses keperawatan sudah mulai
dikembangkan dengan memberikan pengetian bahwa perawatan adalah suatu
proses yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
8
b. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia
Pertama, masa sebelum kemerdekaan, pada masa itu negara Indonesia
masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasal dari Indonesia disebut sebagai
verpleger dengan dibantu oleh zieken oppaser sebagai penjaga orang sakit, dan
pada masa tersebut terbentuklah dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan
rakyat. Kemudian pada masa 1 penjajahan Inggris yaitu Rafles, mereka
memperhatikan kesehatan rakyat dengan moto kesehatan adalah milik manusia.
Beberapa rumah sakit dibangun khususnya di Jakarta yaitu pada tahun 1819,
didirikan rumah sakit Stadsverband, kemudian pada tahun 1919 rumah sakit
tersebut pindah ke Salemba dan sekarang dikenal dengan nama RSCM ( Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo)
Kedua, masa setelah kemerdekaan pada tahun 1949 telah banyak rumah
sakit didirikan serta balai pengobatan, dan tahun 1952 didirikan sekolah perawat,
kemudian tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara diploma. Pada
tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkat
dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia dengan nama Program
Studi Ilmu Keperawatan dan akhirnya menjadi sebuah Fakultas Ilmu
Keperawatan.
9
arti menghargai dan menghormati martabat manusia memberikan perhatian kepada klien
serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat
universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik,
agama, aliran politik dan status ekonomi sosial. Keempat, keperawatan adalah bagian
integral dari pelayanan kesehatan serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien
sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
memberikan asuhan keperawatan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu
faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga
keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan yang mana berbentuk
pelayanan biologi, psikologi, spiritual dan cultural secara komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga, dan masyarakat sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia
didasarkan dengan ilmu keperawatan. Pada perkembangannya, ilmu keperawatan selalu
mengikuti perkembangan ilmu lainnya mengingat bahwa ilmu keperawatan dapat
berubah sepanjang mengikuti perkembangan zaman.
3.2 Saran
Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu keperawatan
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman dan perawat disarankan untuk bersikap professional dalam
memberikan perawatan kepada pasien.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6402520/Paradigma_Teori_Keperawatan
https://www.academia.edu/36560766/Falsafah_dan_Paradigma_Keperawatan_Perkembangan_Il
mu
https://www.academia.edu/15346536/MAKALAH_KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_PA
RADIGMA
12