Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MODEL KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH
1 ARLIN YAKOBA BULU
2 EDELBERTA YUNIATI KURDIN
3 ENDANG BOIMAU
4 FLORENTIANA S. PANDA
5 FOLANI A. SUKA
6 GERMANUS KRISTOFER D. SIGA
7 HESRON A. BALUKH

KELAS : ALIH JENJANG


SEMESTER : 2
PRODI : S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG


2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
RakhmatNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu. Makalah yang
berjudul Model Konseptual dalam Keperawatan Keluarga ini, disusun untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Keperawatan Keluarga, Tahun Akademik 2022/2023.
 Penyusunan makalah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya
mahasiswa dan masyarakat umum.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dengan kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
demi perbaikan makalah ini.

Kupang, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................

A. Latar Belakang.....................................................................................................................

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................

C. Tujuan.................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................

A. Pengertian model konsep keperawatan keluarga..................................................................

B. Tujuan tujuan teori dan model keperawatan….....................................................................

C. karakteristik teori dan model keperawatan….......................................................................

D. Model Konseptual Pada Keperawatan Keluarga..................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................................................................

B. Saran......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas
keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan-
hubungan antar fenomena, memprediksi resiko-resiko dan menetapkan asuhan
keperawatan. Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit
untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan
yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan memberi solusi yang tepat untuk
menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa
diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan
sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang
pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek
keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut
bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar
seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek
yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap
kebutuhan semua pasien.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian model konsep keperawatan keluarga ?

2. Apa tujuan teori dan model keperawatan ?

3. Bagaimana karakteristik teori dan model keperawatan ?

4. Apa saja Model Konseptual Pada Keperawatan Keluarga ?


C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Model Konsep Keperawatan Keluarga

2. Mengetahui tujuan Teori dan Model Keperawatan

3. Mengetahui Karakteristik Teori dan Model Keperawatan

4. Mengetahui Model Konseptual Pada Keperawatan Keluarga


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Konsep Keperawatan Keluarga


Konsep ialah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda, suatu
peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide,
pandangan atau keyakinan. Kumpulan beberapa konsep ke dalam suatu kerangka yang
dapat dipahami membentuk suatu model atau kerangka konsep.
Konsep dapat dianalogikan sebagai batu bata dan papan untuk membangun sebuah
rumah dimana rumah yang dibangun diibaratkan sebagai kerangka konsep. Model konsep
merupakan suatu rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan
secara luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah
(Asmadi, 2016).
Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana
perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu
saat dan juga tahu apa yang harus perawat kerjakan. Model konseptual keperawatan
merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan
perawat di dalamnya. Model konseptual tersusun atas ide-ide (konsep-konsep) abstrak dan
umum, dan proposisi yang menspesifikasi hubungan antara keduanya. Model konseptual
sangat penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan (Friedman, 2014).
Teori merupakan hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi
yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-
fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep tersebut dengan maksud
untuk menguraikan, menerangkan. meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena.
Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian
(Alligood. 2017).
Menurut Aini (2018). Teori adalah deskripsi atau penjelasan dari suatu fenomena dan
hubungan antara fenomena-fenomena semacam itu. Secara inti, konsep seperti deskripsi
simbolik dari fenomena dihubungkan dengan preposisi yang menyatakan hubungan di
antara fenomena-fenomena tersebut.

Teori keperawatan merupakan seperangkat ide, definisi, hubungan, dan harapan atau
saran yang berasal dari model keperawatan atau dari disiplin (bidang ilmu) lain dan
rancangan purposif, pandangan metodis fenomena dengan merancang inter-relationship
khusus di antara ide-ide yang bertujuan menggambarkan, menjelaskan, peramalan, atau
merekomendasikan (Arora, 2015). Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi
klien yang spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variabel utama yang
memengaruhi situasi klien.
Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan
yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup
dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien;
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisis asumsi
yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.

B. Tujuan Teori dan Model Keperawatan


1. Tujuan Teori Keperawatan
Menurut Budiono (2016). Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci
perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki
tujuan yang ingin dicapai di antaranya:
a. Teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan- kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk
tindakan atau bentuk model praktik keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
b. Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan
dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam
penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
c. Teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga
segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
d. Memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan
dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan
berkembang.

2. Tujuan Model Keperawatan


a. Menjaga konsisten asuhan keperawatan:
b. Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan
c. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
d. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan:
e. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi
setiap anggota tim keperawatan.

C. Karakteristik Teori dan Model Keperawatan


Menurut Chinn & Jacob (dalam Budiono, 2016), menegaskan terdapat lima
karakteristik dasar teori keperawatan diantaranya:
1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai hubungan yang
spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan.
2. Teori keperawatan bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan digunakan dengan alasan
atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang
logis.
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai
dengan situasi praktik keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya
body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
4. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktik
keperawatan.

D. Model Konseptual Pada Keperawatan Keluarga

1. Model Lingkungan Dari Florence Nightingale


Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran
perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya
pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang sakit yang dikenal teori lingkungannya.

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan


secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan
sosial (Alligood, 2017).

a. Lingkungan Fisik (Physical Environment)

Lingkungan fisik merupakan lingkungan dasar atau alami yang berhubungan


dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan
fisik yang bersih yang selalu akan memengaruhi pasien dimana pun dia berada di
dalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien haruus
bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi
orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus
mendapatkan penerangan yang cukup. jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi
pasien di tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

b. Lingkungan Psikologi (Psychology Environment)

Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat


menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan
sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsang
semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus putus.

c. Lingkungan Sosial (Social Environment)

Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan


data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting
untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan
kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih
dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga
hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam
hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya
meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan
komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

Asumsi Utama Model Florence Nightingale


a. Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan
spiritual. Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide
yang dikemukakan Nightingale tentang seseorang yang sedang sakit mempunyai
semangat hidup yang lebih besar daripada mereka yang sehat, sebenarnya terkait
dengan dimensi psikologi dari manusia.
b. Lingkungan
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal
yang memengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima
komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang
meliputi: udara bersih, air yang bersih. pemeliharaan yang efisien, kebersihan, serta
penerangan/ pencahayaan Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik
daripada lingkungan sosial dan psikologis yang di eksplor secara lebih terperinci
dalam tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui
pernyataannya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus
dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang
daripada mengkaji fisik/ tubuhnya.
c. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan
menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan
proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan. fisik, dan psikologis.
Terutama faktor lingkungan meliputi: kebersihan, minuman, nutrisi, kelembaban,
jalan udara, saluran air, yang memengaruhi kesehatan. Menurut Nightingale
keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan.
Penyakit merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk memperbaiki masalah
juga merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan pandangan spiritual. Oleh
karena itu, Nightingale sangat menekankan bahwa kesehatan tidak hanya
berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga komunitas
d. Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan
menguraikan keperawatan sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan
pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam akan menyembuhkan pasien.

2. Self care deficit theory of nursing (Dorothea E.Orem)

a. Pengertian Keperawatan Mandiri (self care)

Menurut Orem's Self care merupakan suatu pelaksanaan kegiatan yang


diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan
keadaan, baik sehat maupun sakit (Orem's, 1980). Pada dasarnya di yakini bahwa
semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka
mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak
mampu.

b. Teori Sistem Keperawatan Orem

Keyakinan dan Nilai-Nilai Kenyakinan Orem's tentang empat konsep utama


keperawatan adalah:
1) Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau
trauma atu koping dan efeknya.
2) Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi
dan perkembangan.
3) Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan
self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik
4) Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang
dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat
dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi
dan. perkembangan.

c. Tujuan Keperawatan Keluarga Menurut Orem's

1) Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
yang terapeutik;

2) Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri,

3) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang


mengalami gangguan secara kompeten.

3. Health care system model (Betty Neuman)

Model Sistem Kesehatan Neuman merupakan model yang berfokus kepada klien
yang merupakan sistem terbuka. Klien disini berupa individu, keluarga, masyarakat,
dan kelompok serta melihat respon klien terhadap stresor. Sistemnya terdiri atas lima
variabel, yaitu fisiologis, psikologis, sosial budaya, tumbuh kembang, dan spiritualitas.
Sementara stressor merupakan stimulus yang menghasilkan tekanan yang bersifat
interpersonal dan ekstrapersonal.
a. Deskripsi konsep sentral

1) Manusia

Manusia merupakan suatu system terbuka yang selalu mencari keseimbangan


yang harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

2) Masyarakat/ lingkungan meliputi semua faktor internal dan eksternal atau saling
pengaruh dengan system sehigga klien mempertahankan berbagai keseimbangan
yang harmonis.

3) Sehat/ kesehatan

Suatu keseimbangan bio-psiko-sosio-kultural spiritual pada tiga garis


pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan resisten.
4) Keperawatan

Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui


pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
b. Tujuan elemen utama

1) Tujuan asuhan keperawatan: tercapainya keseimbangan sistem klien.

2) Klien: merupakan sistem terbuka yang terdiri dari struktur dasar atau titik
sentral dari factor kehidupan, dikelilingi oleh lingkaran yang dibatasi oleh garis
pertahanan fleksibel, normal, dan resisten.

3) Peran ners: mengidentfikasi stressor yang meliputi stressor intrapersonal dan


ekstra personal dan membantu memperkuat ketiga garis pertahanan.

4) Sumber kesulitan/ masalah: Stressor intra personal, interpersonal, dan


ekstrapersonal yang ada di lingkungan internal maupun eksternal.

5) Fokus intervensi : Intervensi keperawatan difokuskan untuk menurunkan


stressor dengan memperkuat tiga garis pertahanan.

6) Cara intervensi : Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan.


- Promosi untuk gangguan pada garis fleksibel berupa : pendidikan
kesehatan dan mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang
dapat dilakukan di rumah
- Prevensi untuk gangguan pada garis pertahanan normal berupa : deteksi
dini gangguan kesehatan, memberikan kekebalan (proteksi).
- Kurasi dan rehabilitasi untuk gangguan pada garis resisten berupa :
melakukan prosedur keperawatan oleh perawat, memberikan konseling
penyelesaian masalah, melakukan KLIS/KLP, melakukan rujukan.

7) Konsekuensi : Rekonstruksi atau pergeseran status kesehatan

4. Adaptation model (Sister Callista Roy)

Model Adaptasi Roy menurut Roy, stimulus merupakan segala sesuatu yang
mendorong timbulnya respon, dan terdiri dari adaptasi yang muncul dari efek stimulus
diberikan seperti fokal stimulus yaitu semua stimulus yang langsung menyerang
individu. Kemudian, kontekstual stimulus berarti semua stimulus yang pada saat itu
berkontribusi terhadap efek stimulus fokal, serta residual stimulus yang merupakan
yang merupakan faktor lingkungan yang memberikan efek terhadap situasi tertentu.
Level adaptasi ini menggambarkan kehidupan kehidupan dalam tingkatan, yaitu
integrated, compensatory, dan compromised (Erwina, 2012). Roy mengatakan adaptasi
merupakan proses dan luaran dari manusia melalui berpikir dan merasa baik dalam
individu ataupun kelompok dengan menggunakan kesadaran dan pilihan dalam
menciptakan hubungan antara lingkungan dan manusia. Manusia bukan hanya sebagai
sistem yang berjuang dalam mempertahankan keutuhan dirinya di alam semesta, tetapi
juga memiliki tujuan dalam setiap kehidupannya yang bersifat kreatif dan tidak bisa
dipisahkan dari lingkungan (Alligood, 2017).

Paradigma keperawatan menurut Roy, dalam Alligood (2017), yaitu;

a. Keperawatan

Keperawatan merupakan pelayanan kesehatan yang berfokus pada promosi


kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan.
Menghantarkan individu meninggal dalam keadaan damai merupakan tujuan
keperawatan yang dikemukakan Roy. Namun dalam mencapai tujuan tersebut,
perawat harus mengatur semua stimulus yang ada pada individu dan menjadikan
stimulus fokal menjadi titik tertinggi. Keperawatan berperan menjadi fasilitator
dalam mengkaji perilaku dari mode adaptasi, serta melihat faktor yang
memengaruhi adaptasi dan melakukan intervensi yang dapat meningkatkan
kemampuan individu dalam melakukan adaptasi dan berinteraksi dengan
lingkungan

b. Manusia

Manusia merupakan sistem yang holistic dan adaptif yang menggambarkan


keseluruhan manusia memiliki bagian-bagian yang berfungsi sebagai kesatuan yang
memiliki tujuan masing-masing. Konsep manusia disini merupakan individu yang
berada pada kelompok, keluarga, organisasi, komunitas, dan masyarakat secara
keseluruhan.manusia menjadi fokus utama dalam pelayanan keperawatan yang
mempertahankan adaptasi pada empat model. adaptif, yaitu fisiologis, konsep diri,
fungsi peran, interdependensi

c. Kesehatan

Kesehatan mencerminkan adaptasi antara orang dan lingkungan. Kesehatan


menurut roy, bukan hanya terbebas dari sakit, kematian, stres namun juga meliputi
kemampuan untuk menghadapi hal tersebut. Hal ini berkaitan dengan mekanisme
koping, jika mekanisme koping tidak efektif, maka penyakit akan dengan mudah
muncul pada seseorang. Manusia akan tetap sehat jika terus melakukan adaptasi
terhadap perubahan yang terjadi, manusia juga bebas berespons terhadap stimulus
yang terjadi.

d. Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud dalam teori Roy ini, merupakan segala kondisi,
keadaan, dan pengaruh yang memiliki dampak pada perilaku seseorang atau
kelompok yang juga memiliki hubungan timbal balik antara manusia dengan
stimulus. Faktor-faktor yang memengaruhi seseorang dalam lingkungan berupa
stimulus fokal, kontekstual, dan residual.

5. Behavioral system model (Dorothy E.Johnson)

a. Deskripsi konsep sentral

1) Manusia

Manusia sebagai sistem prilaku dengan pola dan sikap tertentu


menghubungkan diri dengan lingkungan. Manusia adalah sistem dari bagian-
bagian yang terindependen yang membutuhkan beberapa pengaturan untuk
menjaga keseimbangan.

2) Masyarakat/ lingkungan

Seluruh faktor yang bukan dari sistem prilaku individu tetapi


mempengaruhi sistem dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai
kesehatan yang menjadi tujuan klien.

3) Sehat/ kesehatan

Kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami dan dimanis yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial.

4) Keperawatan

Tindakan eksternal untuk memperbaiki prilaku klien ketika klien dalam


kondisi stress dengan menggunakan mekanisasi pengaturan. Aktivitas
keperwatan tidak tergantung pada wewenang medis, tetapi bersifat
komplementer (pelengkap).

b. Tujuan elemen utama

1) Tujuan asuhan keperawatan : memelihara dan memulihkan keseimbangan


(equilibrium/ keselarasan diri dan lingkungan)
2) Klien: sistem prilaku dengan subsystem yang saling berkaitan.

3) Peran ners: sebagai regulator eksternal yang bertindak memulihkan


keseimbangan sistem prilaku.
4) Sumber kesulitan/ masalah kondisi yang memungkinkan terjadinya
disequilibrium
5) Fokus intervensi : mempertahankan keseimbangan sistem.

6) Cara intervensi : menolong mereka mencapai level fungsional lebih


optimal.
7) Konsekuensi : tercapainya perilaku fungsional.

6. Cultural care teory (Madaliene Lieninger)

a. Deskripsi konsep sentral

1) Manusia adalah mahkluk yang tidak terpisah dari latar belakang budaya dan
struktur sosialnya.

2) Masyarakat/ lingkungan merupakan kumpulan individu yang memiliki dimensi


konsep budaya dan struktur sosial yang berbeda satu dengan lainnya.

3) Sehat/ kesehatan : Gangguan akibat stress fisik, genetik dan tubuh bagian
dalam. Gangguan penyakit juga merupakan pengalaman ekstrspersonal can
budaya.

4) Keperawatan merupakan ilmu dan seni humanistis yang dapat dipelajari,


berfokus pada perilaku, fungsi dan proses asuhan, diarahkan untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehat atau memulihkan penyakit
yang memiliki massa fisik, psikokultural dan sosial dari mereka yang biasanya
dibimbing oleh perawat profesional.

b. Tujuan elemen utama

1) Tujuan asuhan keperawatan meningkatkan atau memulihkan kondisi klien


berdasarkan pada praktik dan pengetahuan keperawatan professional yang
dikonseptualisasi, direncanakan dan dilaksanakan sesuai budaya klien.

2) Klien: yang membutuhkan pelayanan perawat an tetapi cenderung minta


pertolongan orang orang non profesional dan mereka akan mencari
pertolongan profesional jika keadaan memburuk atau menghadapi kematian.

3) Peran ners: memberi intervensi keperawatn berdasarkan aspek budaya klien,


menyadari pentingnya keperawatan transkultural dan member dukungan pada
klien dan keluarga untuk mempertahankan keyakinan dan tradisi dalam
budayanya.

4) Sumber kesulitan/ masalah : kurang pemahaman tentang latar belakang budaya


dan struktur sosial seseorang akan menimbulkan masalah dan konflik budaya.

5) Fokus intervensi : menjembatani masalah atau konflik budaya.

6) Cara intervensi : membina hubungan saling percaya melalui penghargaan


terhadap nilai nilai budaya, agama dan social serta mengatasi masalah atau
konflik dengan pendekatan budaya klien.

7) Konsekuensi: praktik keperwatan transkultural dapat diterap dan menjadi salah


satu yang penting dan relevan dalam mempertahankan keyakinan dan nilai-
nilai budaya orang lain.

7. Teori pencapaian tujuan King

Teori King tentang pencapaian tujuan, mengacu pada empat konsep yang
berpusat pada manusia, yaitu kesehatan, hubungan interpersonal, persepsi dan sistem
sosial. Keempat hal ini relevan dalam setiap situasi keperawatan. King menggambarkan
sifat interaksi antara klien dan perawat yang mengarahkan pada pencapaian tujuan:
Perawat sengaja berinteraksi dengan klien untuk saling menetapkan tujuan dan untuk
menetapkan eksplorasi dan menyepakati cara-cara untuk mencapai tujuan. Pengaturan
tujuan bersama didasarkan pada penilaian perawat terhadap kekhawatiran, masalah, dan
gangguan kesehatan klien, persepsi mereka tentang masalah, dan informasi yang
mereka bagi untuk bergerak ke arah pencapaian tujuan (King, 1981 dalam Alligood,
2017).

Menurut teori ini, tujuan perawat membantu individu menjaga kesehatan


pribadinya agar tetap sehat sehingga bisa melakukan perannya. King memasukkan
pendekatan keluarga sebagai ruang lingkup meliputi persepsi, interaksi, komunikasi,
transaksi, ruang dan waktu, tumbuh kembang serta stres. King menyebutkan bahwa
keluarga merupakan unit terkecil dari individu yang mana, individu tersebut terikat
dengan anggotanya untuk melakukan sosialisasi dan menyampaikan norma, serta nilai
yang berlaku di sepanjang kehidupan (Friedman, 2003).

Paradigma King tentang keperawatan sebagai berikut (Friedman, 2003):

a. Keperawatan

Pola intervensi keperawatan merupakan proses interaksi klien dan perawat


meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, sehingga
mencapai suatu tujuan dan membuat interaksi. Keperawatan merupakan dapat
dilakukan dalam sistem perawatan kesehatan masyarakat yang membantu individu
menjaga kesehatan mereka sehingga bisa menjalankan fungsi diri. Persepsi perawat
dan pasien dapat memengaruhi prosesnya

b. Manusia
Menurut King, individu merupakan makhluk spiritual yang memiliki
kemampuan bahasa untuk mereka sejarah dan melestarikan budaya, serta makhluk
yang unit dan holistik, yang mampu berpikir rasional dan mengambil keputusan,
serta memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda.

c. Kesehatan

Kesehatan merupakan keadaan dinamis dalam siklus kehidupan yang dapat


diganggu prosesnya oleh penyakit. Kondisi sehat merupakan pengalaman hidup
manusia yang secara terus menerus melakukan penyesuaian terhadap stresor untuk
melewati rentang sehat dan sakit menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
mencapai kegiatan sehari hari yang maksimal.

d. Lingkungan

Lingkungan merupakan sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling
berinteraksi dengan sistem terbuka.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana


perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu
saat dan juga tahu apa yang harus perawat kerjakan. Model konseptual keperawatan
merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan
perawat di dalamnya. Model konseptual tersusun atas ide-ide (konsep-konsep) abstrak dan
umum, dan proposisi yang menspesifikasi hubungan antara keduanya. Model konseptual
sangat penting sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pebuatan
makalah masih terdapat banyak kesalahan kekurangan serta kejanggalan baik dalam
penulisan maupun dalam konsep materi. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar ke depan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Deborah Siregar, dkk. 2020. Keperawatan Keluarga. Yayasan Kita Menulis,


Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. Makhfudli.
Harnilawati.2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan: Penulis
dan Penerbit Pustaka As Salam

Padila. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika


Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta:
TIM.
W. I. (2014). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
Zaidin Ali, S. M. (2015). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai