Disusun Oleh :
NIM : 22020113120042
A.13.2
1
Power and Empowering dalam Keperawatan
1. Otoritas.
Kekuatan yang diberikan kepada individu atau kelompok berdasarkan posisi
(dalam hirarki organisasi, misalnya)
2. Reward.
Menjanjikan uang, barang, jasa, penghargaan, atau keuntungan lainnya.
3. Expertise.
Pengetahuan khusus seorang individu yang dimiliki, seperti dikatakan Sir
Francis Bacon, "Pengetahuan adalah kekuatan".
4. Koersi.
Ancaman rasa sakit atau bahaya, yang dapat bersifat fisik, ekonomi, atau
psikologis
2
Mereka juga dapat menyebabkan masalah dengan mengeluh tentang penyediaa
pelayanan kesehatan.
3. Asisten dan teknisi juga mungkin tampak relatif tidak berdaya karena posisi
mereka yang rendah dalam hirarki. Bayangkan, namun, bagaimana kerja dari
organisasi (misalnya, rumah sakit, panti jompo) akan terhambat jika semua
pembantu keperawatan tidak hadir pada suatu pagi.
4. Perawat memiliki kuasa ahli dan otoritas atas perawat berlisensi praktis,
pembantu, dan personel lain berdasarkan posisi mereka dalam hirarki. Mereka
sangat penting bagi operasional sebagian besar organisasi kesehatan dan dapat
menyebabkan masalah besar jika mereka menolak untuk bekerja, sumber lain
dari kekuasaan perawat.
3
partisipasi aktif perawat dalam membuat keputusan. Implementasi empowerment pada
perawat membawa peningkatan otonomi profesional serta partisipasi aktif dalam
membuat keputusan pada isu-isu praktik keperawatan dan lingkungan kerja.
Empowerment menjadi bagian implementasi fungsi directing dalam proses manajemen
keperawatan. Hal ini terkait dengan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
4
Daftar pustaka
Diane, K. W., Sally, A. W., & Tappen, R. M. (2010). Essentials of nursing leadership
and management. 5th edition, p.63-65. Philadelphia: F. A. Davis Company.