Anda di halaman 1dari 27

TUGAS TEORI KEPERAWATAN

TEORI RAMONA T. MERCER


“ PENCAPAIAN PERAN MATERNAL – MENJADI SEORANG IBU”

OLEH :

1. PUTU ATIKA PARWATI ( 1914101023 )


2. NI NYOMAN ARI KUNDARI DEWI ( 1914101024 )

PRODI MAGISTER KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa atas
rahmat dan berkat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan
judul “Teori Ramona T Mercer: Pencapaian Peran Maternal – Menjadi Seorang
Ibu”

Makalah ini disusun sebagai bagian dari penugasan mata kuliah ‘Teori
Keperawatan’ sebagai wujud kemampuan mahasiswa Program Magister
Keperawatan ITEKES Bali dalam melakukan telaah dan analisa terhadap teori
model keperawatan Ramona T Mercer.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh staff di Program Magister


Keperawatan ITEKES Bali, serta pihak lain yang telah memfasilitasi dan
mendukung penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dari berbagai pihak
sangat kami harapkan. Perbaikan dan revisi akan terus kami lakukan sejalan
dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan pembelajaran.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk mendukung


pembelajaran dan memberikan kontribusi dalam pemahaman mengenai kasus
yang berkaitan dengan Teori Ramona T Mercer: Pencapaian Peran Maternal –
Menjadi Seorang Ibu.

Denpasar, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ............................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................………………………………. 5
B. Rumusan Masalah...............………………………………. 5
C. Tujuan Penulisan.................………………………………. 9
D. Manfaat Penulisan...............................................………… 12
BAB II Tinjauan Teori............................................................................ 15
A. Latar Belakang Teori...…………………………………… 15
B. Konsep Utama dan Definisi.................…………………… 16
C. Penggunaan Bukti Empiris...……………………………… 16
D. Asumsi Utama .....………………………………………… 16
E. Paradigma Teori ..………………………………………… 15
F. Penegasan Teoritis ......…………………………………… 16
G. Penerimaan Teori di Keperawatan ..……………………… 16
H. Kritik .......………………………………………………… 16
I. Aplikasi Teori di Keperawatan …………………………… 15
J. Aplikasi Kasus ......…….. ………………………………… 16
K. Penelitian Terkait Teori T. Mercer ………….…………… 15
BAB III Penutup ...................................................................................... 18
A. Kesimpulan ........................……………………………… 16
B. Saran ...................................................……….…………… 15

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hubungan antara seorang ibu dan anak merupakan suatu relasi yang
penting. Salah satu teori keperawatan yang dapat digunakan perawat untuk
menolong para wanita dalam mengembangkan perannya sebagai ibu adalah teori
Maternal Role Attainment-Becoming A Mother yang dikembangkan oleh
Ramona Mercer. Fokus utama dari teori ini adalah membantu proses pencapaian
peran ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
mendasarinya. Model konseptual ini memandang bahwa sifat bayi berdampak
pada identitas peran ibu. Respon perkembangan bayi baru lahir yang berinteraksi
dengan perkembangan identitas peran ibu dapat diamati dari pola perilaku bayi.
Pada akhirnya, melalui model ini diharapkan ibu dan ayah mampu berinteraksi
dengan bayi dan lingkungannya sehingga peran sebagai ibu dapat dicapai
dengan optimal.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah Teori Ramona T.Mercer?
2. Bagaimanakah Contoh Kasus dan Penerapan Teori Ramona T. Mercer?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah Teori Ramona T.Mercer
2. Untuk mengetahui Contoh Kasus dan Penerapan Teori Ramona T. Mercer
dalam kasus tersebut

1
D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat bagi mahasiswa
Membantu mahasiswa untuk memahami teori dan model Ramona T.
Mercer dan penerapannya dalam keperawatan
2. Manfaat bagi institusi
Memberikan acuan pembelajaran yang dapat dibagikan kepada mahasiswa
untuk memahami teori dan model Ramona T. Mercer dan penerapannya
dalam keperawatan.
3. Manfaat bagi pelayanan kesehatan
Dengan adanya makalah ini, dapat dijadikan sumber oleh tenaga kesehatan
dalam pemberian asuhan keperawatan khususnya dibidang maternal dan
anak dengan menggunakan teori Ramona T. Mercer.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. LATAR BELAKANG TEORI RAMONA T. MERCER


1. Riwayat Hidup
Ramona T Mercer memulai karir keperawatannya pada tahun 1950
ketika ia bersekolah diploma keperawatan di St. Margaret’s School of Nursing
di Montgomery, Alabama. Pada tahun 1962 Mercer mendapatkan gelar sarjana
keperawatan di University of New Mexico, Albuquerque. Pada tahun 1964
Mercer mengambil S2 Keperawatan Ibu-Anak di Emory University dan
kemudian menyelesaikan S3 Keperawatan Maternitas (Ph.D) di University of
Pittsburgh pada tahun 1973. Mercer menjadi Profesor Emeritus di Family
Heath Nursing di University of California tahun 1987 (Mercer, Curriculum
vitae 2002 dalam Aligood 2017).
Mercer menulis beberapa artikel, jurnal, editorial, dan sebagainya.
Selama karirnya ia mempublikasikan 6 buku dan 6 chapter buku terdiri dari :
a. Buku Nursing Care for Parents at Risk (1977).
b. Buku Perspectives on Adolescent Health Care (1979)
c. Buku First Time Motherhood: Experience From Teens To Forties (1986)
d. Buku Transitions in A Women’s Life: Major Life Events in
Developmental Context (1989)
e. Buku Parent at Risk (1990)
f. Buku Becoming a Mother: Research on Maternal Identity From Rubin to
the Present (1995), (Aligood, 2017)

2. Sumber Materi
Teori Pencapaian Peran Maternal – Menjadi Seorang Ibu ditemukan oleh
Ramona T. Mercer yang didasarkan pada penelitian mendalam Mercer yang
diawali pada akhir tahun 1960 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
parental attachment pada ibu post partum. Teori Mercer mendapatkan
pengembangan melalui stimulus dari mentornya yaitu Reva Rubin, sehingga

3
kerangka kerja dan berbagai variabel yang diteliti oleh Mercer merefleksikan
konsep Rubin.
Selain berdasarkan konsep Rubin, Mercer juga mengandalkan penggunaan
pendekatan interaksionis dari teori Mead (1934) yaitu teori role enactment dan
teori Turner (1978) yaitu teori Core Self. Selain itu, juga digunakan teori
penerimaan peran Thorton dan Nardi (1975) serta teori perkembangan Werner
(1957). Demikian juga teori Sistem General Bertalanffy (1968) yang dikenal
dengan teori lingkaran sarang burung Bertalanffy turut berkontribusi dalam
pengembangan bentuk model teori pencapaian peran ibu yang dibuat oleh
Mercer. Penggunaan lingkaran sarang burung pada model teori Mercer sebagai
gambaran bahwa interaksi lingkungan mempengaruhi peran ibu (Restuning
Widiasih, dkk. 2018).

Gambar 2.1 Model Pencapaian Peran Maternal. (dimodifikasi dari Mercer, R.T. [1991].
Peran Ibu: Model-model dan konsekuesinya. Tulisan ilmiah
diprensentasikan di International ResearchConference yang disponsori oleh
Council of Nurse Researchers dan American Nurses Association, Los
Angeles, CA. Hakcipta Ramona T. Mercer, 1991.

4
B. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI TEORI
Mercer menggunakan konsep-konsep utama dalam mengembangkan model
konseptualnya yang saling terkait satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut
(Aligood, 2017):
1. Pencapaian peran ibu (maternal role attainment)
Proses perkembangan ketika ibu berinteraksi dengan bayinya yang akan
menciptakan kemampuan mengasuh dan merawat termasuk membentuk peran
dan menunjukkan kepuasan dan kesenangan menikmati perannya tersebut
2. Maternal identity
Gambaran internalisasi diri sebagai seorang ibu
3. Persepsi tentang pengalaman melahirkan
Persepsi seorang perempuan terhadap penampilannya selama kehamilan dan
persalinan
4. Self esteem
Persepsi individu dalam menggambarkan dirinya sendiri dan bagaimana orang
lain memandang dirinya.
5. Konsep diri
Persepsi individu terhadap kepuasan diri, penerimaan diri, harga diri dan
kesesuaian antara diri dan ideal dirinya.
6. Fleksibilitas
Dikemukakan untuk menunjukkan bahwa peran tidaklah kaku.
7. Status kesehatan
Persepsi orang tua terhadap prioritas kesehatannya, pandangan terhadap
kesehatan, kesehatan saat ini, resistensi atau kemungkinan untuk sakit, hal
yang dikhawatirkan dalam kesehatan, orientasi sakit dan memutuskan peran
sakit.
8. Kecemasan
Persepsi individu tentang situasi yang penuh stress seperti  adanya bahaya atau
ancaman.
9. Role strain-role conflict (konflik peran)
Konflik dan kesulitan yang dirasakan oleh wanita dalam penyesuaiannya
terhadap tugas peran ibu.

5
10. Gratification-satisfaction
Digambarkan sebagai kepuasan, kenikmatan, umpan balik dan kebanggaan
yang diekspresikan oleh wanita dalam berinteraksi dengan bayinya dan dalam
memenuhi tugas rutinnya sebagai seorang ibu.
11. Kedekatan
Komponen dari peran orang tua dan identitas yang digambarkan sebagai proses
dalam mempertahankan komitmen sikap dan emosi yang telah terbentuk.
12. Infant temperament
Dikaitkan bayi menyampaikan bahasa isyarat yang sulit, sehingga memicu
keputusasaan dari ibu.
13. Status kesehatan bayi (infant health status)
Kondisi yang menyebabkan pemisahan ibu dan bayi, mempengaruhi proses
kasih sayang (attachment).
14. Karaktersitik bayi (infant characterize)
Meliputi temperamen bayi, penampilan dan status kesehatan bayi.
15. Isyarat-isyarat bayi (infant cues)
Perilaku bayi yang menunjukkan respon terhadap ibunya.
16. Keluarga (family)
Didefinisikan sebagai sistem yang dinamis yang terdiri atas subsistem-individu
(ibu, ayah, bayi) yang bersama dalam satu sistem.
17. Fungsi keluarga (family functioning)
Pandangan individu terhadap aktivitas dan hubungan antara keluarga dan sub
sistem serta unit sosial yang tinggal dalam rumah.
18. Ayah atau pasangan intim (father or intimate partner)
Berkontribusi pada proses pencapaian peran ibu yang pada pelaksanaannya
tidak bisa digantikan oleh orang lain.
19. Stress
Stres terbentuk dari persepsi positif atau negatif tentang hidup dan lingkungan.
20. Dukungan sosial (social support)
Sejumlah bantuan yang diterima, puas dengan bantuan tersebut dan orang-
orang disekitarnya selalu siap untuk membantu.
Ada empat area dukungan social yakni sebagai berikut:

6
a. Dukungan emosional: Perasaan dicintai, dirawat, dipercaya, dan
dimengerti (Mercer, 1986).
b. Dukungan informasi: Bantuan individual yang membantu masing-masing
individu melalui pemberian informasi yang berguna dalam menghadapi
masalah (Mercer, 1986).
c. Dukungan fisik: Bantuan langsung (Mercer, Hackley & Bostrom, 1984).
d. Dukungan penilaian: Dukungan yang memberitahukan pemegang peran
bagaimana kinerja seorang individu (Mercer, 1986).
21. Hubungan ibu-ayah (mother-father relationship)
Persepsi tentang hubungan pasangan yang mencakup nilai, tujuan dan
perjanjian.

C. PENGGUNAAN BUKTI EMPIRIS


Mercer menjelaskan bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi secara
langsung dan tidak langsung terhadap pembentukan peran sebagai ibu yang
menambah kompleksitas penelitiannya, yang berpedoman dari telaah literatur dan
temuan para peneliti dari berbagai disiplin. Berbagai variabel Mercer diantaranya
yaitu variabel faktor maternal, variabel bayi, dan berbagai variabel yang
berpengaruh pada pola asuh orang tua dalam periode jangka waktu tertentu, mulai
dari satu bulan hingga satu tahun post partum. Mercer juga menggunakan berbagai
instrumen penelitian lainnya sehingga dapat mengukur berbagai variabel terkait.
Selanjutnya Mercer membandingkan hasil penelitiannya dengan dasar teoritis.
Hasil yang diperoleh Mercer bahwa konsep pencapaian peran maternal diganti
menjadi seorang ibu, karena penjabaran ini lebih tepat mendeskripsikan perubahan
peran perempuan dalam siklus hidupnya (Aligood, 2017)

D. ASUMSI TEORI UTAMA


Asumsi Mercer berkaitan dengan pengembangan model maternal role attainment,
di antaranya adalah bayi baru lahir diyakini sebagai partner yang aktif dalam proses
pencapaian peran ibu. Kontribusi pasangan dalam pencapaian peran tidak dapat
digantikan oleh dukungan orang lain. Peran ayah, ibu dan bayinya akan

7
merefleksikan kompetensi ibu dalam menjalankan perannya sehingga dapat tumbuh
dan bekembang (Aligood, 2017).

E. PARADIGMA KEPERAWATAN OLEH TEORI MERCER


Makna paradigma keperawatan mennurut Ramona T. Mercer (Mercer, 2004, dalam
(Restuning Widiasih, dkk. 2018) yaitu:
1. Keperawatan
Mercer (2004) mengemukakan bahwa keperawatan adalah profesi yang
dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi kesehatan, mencegah kesakitan
dan menyediakan layanan keperawatan bagi yang memerlukan untuk
mendapatkan kesehatan yang optimal serta penelitian untuk memperkaya dasar
pengetahuan bagi pelayanan keperawatan.
2. Manusia
Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep manusia namun
mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri sebagai bagian dari
peran yang dimainkan. Wanita sebagai individu dapat berperan menjadi orang
tua jika telah melalui mother-infant.
3. Kesehatan
Mercer mendefinisikan status kesehatan sebagai persepsi orang tua tentang
kesehatan mereka yang lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang kesehatan,
resiko terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang kesehatan,
orientasi pada penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan bayi baru lahir
dengan tingkat kehadiran penyakit dan status kesehatan bayi oleh orang tua
pada kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan dipandang sebagai keinginan
yang ditunjukkan untuk bayi.
4. Lingkungan
Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari definisi
Bronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan teori awalnya.
Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan mempengaruhi untuk mencapai
peran maternal dan paternal serta perkembangan anak.

8
F. PENEGASAN TEORITIS
1. Pencapaian Peran Maternal: Model Asli Mercer (Aligood, 2017).
a. Teori Pencapaian Peran Ibu yang dikemukakan oleh Mercer mengikuti
kerja Bronfenbrenner (1979) yang dikenal dengan lingkaran sarang burung
yang meliputi:
1) Mikrosistem
Lingkup terdekat terjadinya pencapaian peran maternal, mencakup
fungsi keluarga, hubungan ibu dan ayah, dukungan sosial, status
ekonomi, nilai-nilai keluarga, dan berbagai stresor.
Mercer menekankan pentingnya ayah dalam pencapaian peran, yang
mana ayah membantu menghilangkan ketegangan dalam hubungan
ibu-bayi.
Gambar 2.1, pertama kali diperkenalkan di (1995) buku ke-enam

Mercer, Becoming a Mother: Research on Maternal Identity from


Rubin to the Present, menggambarkan interaksi ini. lapisan a sampai d
mewakili tahapan pencapaian peran maternal dari antisipatif sampai
personal (identitas peran) dan tahap pertumbuhan dan perkembangan
bayi (Mercer, 1995).

2) Mesosistem
Mesosistem meliputi pengaruh dan interaksi orang-orang didalam
mikrosistem. Interaksi tersebut mempengaruhi peran ibu yang sedang
berkembang. Mesosistem termasuk day care, sekolah, lingkungan
kerja, tempat ibadah, dan entitas lain dalam komunitas terdekat.

9
3) Makrosistem
Makrosistem meliputi pengaruh sosial, politik, dan budaya.
Lingkungan pelayanan kesehatan, kebijakan sistem pelayanan
kesehatan terkini, hukum nasional tentang perempuan dan anak, dan
prioritas kesehatan yang memengaruhi peran paternal berada pada
makrosistem.

b. Pencapaian peran maternal mengikuti 4 tahapan akuisisi peran (diadaptasi


dari penelitian Thornton dan Nardi, 1975). Tahap tersebut terdiri dari:
1) Antisipatif
Dimulai selama kehamilan, melingkupi adaptasi sosial dan psikologi
awal terhadap kehamilan.
Ciri: Ibu berfantasi tentang perannya, berhubungan dengan janin, dan
mulai bermain peran
2) Formal
Dimulai dengan kelahiran bayi, termasuk belajar dan menjalani peran
ibu. Dipandu oleh konsesus dari orang-orang dalam sistem sosial ibu.
3) Informal
Dimulai ketika ibu menciptakan cara unik menjalani peran yang tidak
disampaikan dalam sistem sosial
4) Personal
Tahap ini terjadi seiring dengan seorang perempuan
menginternalisasikan perannya.
Ciri: Ibu merasakan rasa harmoni, kepercayaan diri, dan kemampuan
dalam menjalani peran sehingga peran ibu tercapai.

10
2. Menjadi Seorang Ibu: Model Revisi Mercer (Aligood, 2017).
a. Mercer mengkaji ulang teori pencapaian peran maternal pada tahun 2003.
b. Mengganti istilah pencapaian peran maternal dengan menjadi seorang ibu
Karena istilah pencapaian peran maternal lebih menunjukan hasil akhir
yang ingin dicapai, sedangkan istilah menjadi seorang ibu mencerminkan
proses, sehingga dianggap lebih tepat menggambarkan teori Mercer.
c. Mercer melanjutkan penggunaan konsep bronfenbrenner tentang
lingkungan ekologis sarang. Namun dia mengganti istilah tersebut untuk
mencerminkan lingkungan hidup, yaitu menjadi:
1) Keluarga dan teman-teman
mencakup dukungan fisik dan sosial, nilai-nilai keluarga, pedoman
budaya untuk pola asuh, pengetahuan dan keterampilan, fungsi
keluarga, dan penegasan sebagai seorang ibu.
2) Komunitas
Mencakup day care, sekolah,lingkungan kerja,tempat ibadah, fasilitas
pelayanan kesehatan, fasilitas rekreasi, dan kelompok dukungan.
3) Masyarakat pada umumnya
Pada masyarakat luas, pengaruh berasal dari hukum yang berdampak
pada perempuan dan anak-anak, ilmu reproduksi dan neonatal yang
berkembang, program perawatan kesehatan nasional, berbagai
program sosial, dan dana untuk penelitian yang mempromosikan
menjadi seorang ibu.

11
Gambar 2.2 Menjadi seorang ibu : sebuah model revisi. (dari R. T.
Mercer, komunikasi pribadi, 3 september 2003.)

G. PENERIMAAN TEORI OLEH KEPERAWATAN


Seiring berjalannya waktu, Teori Mercer mendapat pengakuan dan penerimaan
dalam komunitas keperawatan, baik dalam segi praktik, pendidikan, maupun
penelitian (Aligood, 2017), sebagai berikut:
1. Praktik
a. Konsep dalam teori mercer telah dikutip pada banyak buku obstetrik dan
telah digunakan dalam praktik oleh perawat dan disiplin ilmu lain
b. Teori dan model dapat digunakan sebagai kerangka untuk pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi asuhan keperawatan ibu baru dan
bayinya
c. Mercer mengaitkan hasil temuan penelitiannya dengan praktik keperawatan
pada setiap intervalndari lahir sampai tahun pertama kehidupan, sehingga
teori Mecer dapat diterapkan di berbagai lingkungan pediatrik
d. Konsep dalam penelitian oleh Neeson, Patterson, Mercer, dan May (1983)
digunakan dalam mendirikan sebuah praktik klinis
e. Clark, Rapkin, Busem, dan Vasquez (2001) menggunakan teori Mercer
untuk membangun dan menguji kurikulum pendidikan orang tua bagi
perempuan yang menyalahkan obat-obatan di fasilitas rumah perawatan

12
f. Meighan dan Wood (2005) menggunakan teori pencapaian peran maternal
untuk mengeksplorasi dampak hiperemesis gravidarum pada penerimaan
peran maternal
2. Pendidikan
a. Karya Mercer telah ditulis secara luas baik dalam teks keperawatan
maternitas dan keperawatan anak
b. Banyak konsep keperawatan ibu dan anak didasarkan pada teori Mercer
c. Teori pencapaian peran maternal memberikan kerangka kerja bagi
mahasiswa selama belajar memberikan perawatan bagi orang tua dari
berbagai latar belakang
d. Teori Mercer telah digunakan dalam disiplin ilmu lain karena berkaitan
dengan pola asuh dan pencapaian peran maternal
e. Teori Mercer terbukti membantu bagi mahasiswa psikologi, sosiologi, dan
pendidikan
3. Penelitian
a. Penelitian kolaboratif Mercer dengan mahasiswa pasca sarjana dan dosen
junior pada tahun 1977-1978 menghasilkan sesuatu yang dapat mengukur
sikap ibu tentang pengalaman persalinan
b. Karya Mercer menjadi acuan penelitian lain. Peneliti-peneliti yang
menggunakan karya Mercer antara lain:
1) Walker dan rekan (1986)
2) Sank (1991) dan (1997)
3) Bacon (2001)
4) Dilmore (2003)

13
H. KRITIK DARI SIFAT-SIFAT TEORI
Dilihat dari sifat-sifat teori, adapun kelemahan ataupun kelebihan dari teori Mercer
(Aligood, 2017), sebagai berikut:
1. Aspek Kejelasan:
a. Konsep-konsep, variabel, dan hubungan tidak selalu didefinisikan secara
eksplisit
b. Beberapa pertukaran istilah dan label yang digunakan untuk mendefinisikan
konsep-konsep berpotensi membingungkan pembaca
c. Pencapaian peran maternal belum didefinisikan secara konsisten yang dapat
menghambat kejelasannya
d. Istilah pencapaian peran dan identitas peran terkadang membingungkan
2. Aspek Kesederhanaan
a. Banyak mengandung konsep dan hubungan, namun kerangka teoritis
pencapaian seorang ibu yang sangat kompleks disusun menjadi bentuk yang
mudah dpahami dan bermanfaat.
b. Teorinya memiliki sifat prediktif
c. Konsep-konsepnya tidak menunjuk waktu dan tempat yang spesifik
d. Proses menjadi seorang ibu cukup beragam dan bervarasi sesuai dengan
individu dan lingkungannnya.
3. Aspek Keumuman
a. Teori Mercer spesifik untuk keperawatan orang tua – anak, namun telah
digunakan oleh disiplin ilmu lain yang terkait dengan keibuan dan pola asuh
b. Teori ini dapat digeneralisasikan untuk semua perempuan selama kehamilan
melalui tahun pertama setelah kelahiran, tanpa memandang usia, paritas,
atau lingkungan.
c. Teori Mercer dapat diaplikasikan untuk pasien prenatal risiko tinggi dan
keluarganya
d. Teori Mercer Memelajari dan memprediksi ikatan orang tua termasuk
pasangan perempuan hamil.
4. Aspek Aksesbilitas
a. Konsep, asumsi, dan hubungan didasarkan pada pengamatan empiris dan
kongruen

14
b. Tingkat realitas dan kelengkapan definisi operasional meningkatkan
ketepatan empiris
c. Kerangka teori untuk mendalami perbedaan antar kelompok usia perempuan
yang pertama kali menjadi ibu dapat digunakan oleh disiplin ilmu lain.
5. Aspek Kepentingan
a. Kerangka teoritis pencapaian peran maternal telah terbukti berguna praktis
dan bernilai bagi keperawatan
b. Teori Mercer digunakan berulang kali dalam penelitian, praktek, dan
pendidikan keperawatan
c. Kerangka kerja Mercer dapat diaplikasikan pada disiplin ilmu manapun
yang mempelajari ibu dan anak selama tahun pertama masa keibuan
d. Kerangka teori Mercer paling lengkap untuk mempelajari salah satu aaspek
dari pengalaman menjadi orang tua yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaian peran maternal di tahun pertama ibu

I. APLIKASI TEORI MERCER DI KEPERAWATAN


Pada artikelnya, Mercer (1995) menjelaskan mengenai pentingnya asuhan
keperawatan. Di dalam Becoming a Mother: Research on Maternal Identity from
Rubin to the Present, Mercer tidak menyebutkan secara spesifik mengenai asuhan
keperawatan, namun Mercer menekankan bahwa adanya bantuan atau pemberian
perawatan yang diterima seorang perempuan selama periode kehamilan dan tahun
pertama pasca persalinan dapat memberikan efek jangka panjang bagi perempuan
tersebut dan bayinya.
Perawat maternitas-anak memiliki peranan penting dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada setiap perempuan yang akan menjadi ibu dan bayinya. Konsep
teori Mercer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan ibu selama kehamilan, satu
tahun pasca persalinan dan pada bayi baru lahir. Melalui teori Mercer, perawat
dapat menyusun intervensi keperawatan untuk menyelesaikan masalah ibu dalam
proses pencapaian peran, salah satunya yaitu memberikan dukungan berupa
emotional support, information support, physical support, dan appraisal support.
Selain memberi dukungan kepada ibu selama pencapaian peran maternal,
perawat dapat menggunakan 4 tahapan pencapaian peran maternal untuk mengkaji,

15
menemukan masalah ibu, menyusun intervensi pemecahan masalah dan
mengevaluasi kemampuan ibu untuk mencapai peran maternal.

J. CONTOH KASUS
Ny.Y melahirkan pada usianya yang ke 27 tahun. Dan pada usianya yang masih
muda ini, ia tidak memiliki banyak pengetahuan untuk menjadi seorang ibu. Ia
mendengar banyak informasi negative dari orang-orang disekitarnya mengenai
kehamilan dan persalinan. Hal tersebut membuat Ny.Y stres dan takut untuk
menjadi seorang ibu dan sulit untuk menerima identitas baru yang membutuhkan
pemikiran dan penjabaran yang lengkap tentang dirinya sendiri.

Analisa masalah:
1. Terganggunya pencapaian peran sebagai ibu berhubungan dengan stres, takut
untuk menjadi seorang ibu dan sulit untuk menerima identitas baru.
2. Defisit Pengetahuan Ibu berhubungan dengan belum adanya pengetahuan dan
pengalaman sebelumnya menjadi orang tua
3. Ketidaksiapan peningkatan menjadi orang tua berhubungan dengan belum
adanya pengalaman menjadi orang tua

Penerapan Teori Mercer :


1. Perawat memberikan asuhan selama kehamilan untuk mengurangi ketidak
percayaan diri ibu dan memberikan dukungan berupa:
a. Emotional support,
Memberikan perhatian dengan mendengarkan keluhan-keluhan yang Ny.
Y rasakan, memberi semangat pada Ny. Y dan  mengekspresikan
kepeduliannya seolah perawat pun mengalami apa yang dialami pasien
sehingga ia bisa lebih tenang.
b. Information support,
Memberikan solusi-solusi yang dapat menguragi stres yang dialami Ny.Y
dengan memberikan pemahaman mengenai seorang ibu dari sisi positif
dan memberikan informasi kesehatan seperti menganjurkan Ny. Y untuk

16
beristirahat lebih banyak dan mengkonsumsi nutrisi yang baik sehingga
dapat mengurangi stres.
c. Physical support,
Memberikan contoh bagaimana merawat bayi yang baik dan bagaimana
bersikap sebagai seorang ibu sehingga naluri keibuan Ny. Y dapat timbul
saat ia melihatnya.
d. Appraisal support,
Ny.Y menerapkan informasi yang ia dapatkan dari perawat sehingga dapat
mengevaluasi dirinya apakah ia sudah siap untuk melakukan perannya
sebagai ibu atau tidak.
Contohnya Ny. Y menerapkan cara merawat bayinya mulai dari
memandikan, menyusui, menggendong, cara berkomunikasi dengan
bayinya setelah mengevaluasi dirinya apakah perawatan yang dilakukan
sudah tepat atau tidak, bila belum tepat maka ia dapat berkonsultasi
kembali pada perawat.
2. Perawat membantu pasien dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu.
3. Ny. Y harus mendekatkan diri dengan bayinya termasuk mengekspresikan
kepuasan dan penghargaan.
4. Keluarga menempatkan peran positifnya dengan memberikan informasi
maupun pengajaran-pengajaran yang tidak memicu stress antepartum. Dimana
suami Ny.Y harus selalu mendampingi sehingga Ny.Y bisa lebih tenang,
karena secara tidak langsung dengan adanya sang suami mendampingi, Ny.Y
akan merasa ada seseorang yang menjaganya dan stress pun menurun.
Selain itu peran positif dari orang tua dan mertua adalah dengan memberikan
perhatian yang lebih pada Ny.Y dan selalu memberikan informasi positif
tentang menjadi seorang ibu.

17
5. Selain penerapan dari peran kelarga dan perawat, ibu memiliki peran utama
untuk mengendalikan dirinya. Tahapan dalam pelaksanaan peran ibu itu sendiri
seperti :
a. Anticipatory sebelum menjadi seorang ibu, Ny. Y mulai melakukan
penyesuaian , baik sosial maupun psikososial dan mempelajari hal yang
dibutuhkan ibu.
b. Formal: Ny Y  memasuki peran ibu yang sebenarnya
c. Informal : Ny. Y sudah mampu menentukan jalan yang unik dalam
melaksanakan perannya
d. Personal:  merupakan tahap akhir , dimana Ny. Y sudah mahir dalam
perannya sebagai ibu

K. PENELITIAN TERKAIT TEORI MERCER


1. Artikel 1
Judul Penelitian : Faktor Predisposisi Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Pemberian Asi Eksklusif Berdasarkan Teori Maternal Role Attainment
Ramona T Mercer ( Tahun : 2017).
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pemberian ASI eksklusif Berdasarkan Pencapaian Peran Ibu
Ramona T Mercer Theory.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Desa Pojok
Kediri. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling dan diperoleh
jumlah sampel sebanyak 30 Responden. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square
dengan α = 0,05.
Hasil penelitian : ditemukan bahwa faktor yang berhubungan dengan praktik
pemberian ASI eksklusif adalah pendidikan ibu (nilai p: 0,037), informasi cara
menyusui (nilai p: 0,031) , dan dukungan masyarakat (nilai p: 0,010),
sedangkan Faktor yang tidak terkait dengan praktik pemberian ASI Eksklusif
meliputi usia (nilai p: 0,293), pekerjaan (nilai p: 0,297), informasi pemberian

18
ASI eksklusif (nilai p: 0,903), Dukungan Keluarga (p nilai: 0,479) dan
Dukungan Tenaga Kesehatan (nilai p: 0,669).
Berdasarkan pemaparan tersebut, adapun penelitian lanjutan yang dapat
dilakukan yaitu terkait dengan faktor dominan yang mempengaruhi
keberhasilan pemberian ASI Eksklusif berdasarkan Teori Maternal Ramona T.
Mercer.

2. Artikel 2
Judul Penelitian : Analisis Penerapan Breastfeeding Peer Counseling pada
Pasien Post Partum Fisiologis dengan Masalah Keperawatan Menyusui Tidak
Efektif Berdasarkan Teori Maternal Role Attainment-Becoming A Mother
Ramona T. Mercer ( Tahun : 2015).
Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis intervensi spesifik, yaitu konseling
menyusui untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada periode
postpartum menggunakan teori keperawatan, Pencapaian Peran Ibu-Menjadi
Seorang Ibu yang Dikembangkan oleh Ramona T. Mercer.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan laporan kasus tentang Ibu
Postpartum Fisiologis yang dirawat di Rumah Sakit Kabupaten Kediri dengan
pendekatan teori Maternal Role Attainment -Becoming a Motheryang
dikembangkan oleh Ramona T. Mercer.
Hasil Penelitian : Pada hasil Theassessment menurut teori Ramona T Mercer
dalam data antisipatori diperoleh pada kondisi kehamilan bahwa ibu tidak
mengalami masalah, program ANC sesuai dengan jadwal petugas kesehatan.
Dalam asesmenfase formal penerimaan formal oleh ibu bayi memperoleh
kesulitan menyusui ibu untuk bayi dan dukungan keluarga masih kurang. Pada
fase informal diperoleh ibu takut dalam perawatan bayi terutama selama mandi
dan perawatan tali pusat saat ini. Dalam fase pribadi yang diperlihatkan ibu
merasa peran ibu sangat penting dalam perawatan bayi.
Berdasarkan pemaparan tersebut, adapun penelitian lanjutan yang dapat
dilakukan yaitu tentang pengaruh dukungan keluarga dan dukungan social
untuk mengatasi kecemasan ibu dalam menyusui dini serta perawatan bayi post
partum.

19
3. Artikel 3
Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Suami dengan Pencapaian Peran Ibu
(Pendekatan Teori Ramona T. Mercer) pada Ibu primipara di Ruang Mawar
Rsi Jemu rsari Surabaya ( Tahun : 2016 ).
Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan dukungan suami dengan pencapaian
peran ibu pada ibu primipara di ruang Mawar RSI Jemursari Surabaya.
Metode penelitian : Desain analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi
penelitian adalah ibu primipara di ruang Mawar RSI Jemursari Suarabaya
sebesar 50 orang. Sampel sebesar 44 responden diambil dengan teknik
Consecutive Sampling. Variabel independent dukungan suami dan variable
dependen pencapaian peran ibu. Instrumen adalah kuesioner, data dianalisis
menggunakan uji Mann Whitney dengan tingkat signifikan α = 0,05.
Hasil penelitian : Didapatkan dari 44 respoden hampir seluruhnya (86,4%)
dukungan suami baik dan hampir seluruhnya (90,9%) peran ibu dapat tercapai.
Analisis uji Mann Whitney menunjukan hasil p = 0,000 tingkat signifikan α =
0,05 maka H0 ditolak karena P < 0,05 berarti ada hubungan antara dukungan
suami dengan pencapaian peran ibu pada ibu primipara di ruang mawar RSI
Jemursari Surabaya. Semakin besar dukungan suami ibu primipara semakin
mudah untuk mencapai perannya sebagai ibu.
Berdasarkan pemaparan tersebut, adapun penelitian lanjutan yang dapat
dilakukan yaitu terkait faktor-faktor lain yang mempengaruhi pencapaian peran
ibu.

4. Artikel 4
JudulPenelitian : Maternal Identity Development Education on Maternity Role
Attainment and My Baby Perception of Primiparas (Tahun : 2011).
Tujuan Penelitian : Penelitian ini dilakukan untuk menilai pengaruh pendidikan
pengembangan identitas ibu pada pencapaian peran ibu dan persepsi tentang
primigravida.

20
Metode Penelitian : Penelitian dilakukan dengan menggunakan model quasi-
eksperimental pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Sebanyak 120 ibu dan
bayinya berpartisipasi dalam penelitian ini.
Hasil Penelitian : Dideteksi bahwa pelatihan pengembangan identifikasi yang
diberikan untuk para ibu meningkatkan skor rata-rata yang diambil dari skala
Saya sebagai Ibu, Bayi Saya dan Skala Keyakinan Diri Pharis; peningkatan ini
signifikan secara statistik. Ada korelasi positif yang signifikan antara Skala
post-test skor rata-rata Self-Confidence Scale dan skala My self sebagai
Mother and My Baby.
Berdasarkan pemaparan tersebut, adapun penelitian lanjutan yang dapat
dilakukan yaitu terkait harga diri dan konsep diri terhadap pencapaian peran
ibu.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori Pencapaian Peran Maternal – Menjadi Seorang Ibu ditemukan oleh
Ramona T. Mercer yang didasarkan pada penelitian mendalam Mercer yang diawali
pada akhir tahun 1960 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi parental
attachment pada ibu post partum. Teori Mercer mendapatkan pengembangan
melalui stimulus dari mentornya yaitu Reva Rubin, sehingga kerangka kerja dan
berbagai variabel yang diteliti oleh Mercer merefleksikan konsep Rubin.
Pada Teori Pencapaian Peran Maternal: Model Asli Mercer (Aligood, 2017),
Mercer mengikuti kerja Bronfenbrenner (1979) yang dikenal dengan lingkaran
sarang burung yang meliputi: Mikrosistem, Mesosistem, dan Makrosistem.
Pencapaian peran maternal mengikuti 4 tahapan akuisisi peran (diadaptasi dari
penelitian Thornton dan Nardi, 1975). Tahap tersebut terdiri dari: Antisipatif,
Formal, Informal, dan Personal.
Pada Teori Menjadi Seorang Ibu: Model Revisi Mercer (Aligood, 2017), Mercer
mengkaji ulang teori pencapaian peran maternal pada tahun 2003, Mercer
mengganti istilah pencapaian peran maternal dengan menjadi seorang ibu Karena
istilah pencapaian peran maternal lebih menunjukan hasil akhir yang ingin dicapai,
sedangkan istilah menjadi seorang ibu mencerminkan proses, sehingga dianggap
lebih tepat menggambarkan teori Mercer. Mercer melanjutkan penggunaan konsep
bronfenbrenner tentang lingkungan ekologis sarang. Namun dia mengganti istilah
tersebut untuk mencerminkan lingkungan hidup, yaitu menjadi: Keluarga dan
teman-teman. Komunitas, Masyarakat pada umumnya
Melalui teori Mercer, perawat dapat menyusun intervensi keperawatan untuk
menyelesaikan masalah ibu dalam proses pencapaian peran, salah satunya yaitu
memberikan dukungan berupa emotional support, information support, physical
support, dan appraisal support. Selain memberi dukungan kepada ibu selama
pencapaian peran maternal, perawat dapat menggunakan 4 tahapan pencapaian
peran maternal untuk mengkaji, menemukan masalah ibu, menyusun intervensi

22
pemecahan masalah dan mengevaluasi kemampuan ibu untuk mencapai peran
maternal.

B. Saran
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu memahami teori dan model Ramona T. Mercer
dan penerapannya dalam keperawatan
2. Manfaat bagi institusi
Diharapkan dapat dijadikan bahan pembuatan modul pembelajaran yang dapat
dibagikan kepada mahasiswa untuk memahami teori dan model Ramona T.
Mercer dan penerapannya dalam keperawatan.
3. Manfaat bagi pelayanan kesehatan
Dengan adanya makalah ini, diharapkan tenaga kesehatan dapat menggunakan
teori Ramona T. Mercer dalam pemberian asuhan keperawatan khususnya
dibidang maternal dan anak.

23
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M. R. 2017. Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka. Elsevier


Singapore Pte Ltd. (8th Indonesia edition by Achir Yani S. Hamid and Kusman
Ibrahim).

Ozkan dan Polat. 2011. Maternal Identity Development Education on Maternity Role
Attainment and My Baby Perception of Primiparas. Asian Nursing Research: 5(2).
108-117.

Restuning Widiasih, dkk. 2018. Aplikasi Teori Keperawatan di Area Keperawatan


Maternitas dan Bayi Baru Lahir. Bandung: PT. Raness Media Rancage.

Rahayu dan Yunarsih. 2015. Analisis Penerapan Brestfeeding Peer Counseling Pada
Pasien Post Partum Fisiologis Dengan Masalah Keperawatan Menyusui Tidak
Efektif Berdasarkan Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother
Ramona T. Mercer. Jurnal Ilmu Kesehatan. 3 (2). 60-67.

Rahayu dan Yunarsih. 2017. Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Kebersihan


Pemberian ASI Ekslusif Berdasarkan Teori Maternal Role Attainment Ramona T
Mercer. Jurnal Ilmu Kesehatan. 6 (1). 48-55.

24

Anda mungkin juga menyukai