Anda di halaman 1dari 11

Teori Dorothea Orem

dalam keperawatan
KELOMPOK I

BETRIANCE 2111316026
RAHMADIA SARI 2111316034
MARDIANA FARI DANI 2111316010
WENNI MARDIATI 2111316008
DORA MARIA LINDA 2111316035
FITRAWATI 2111316021
DELVI ROSMITA 2111316032
DESMALINDA ALI 2111316024

Dosen Pembimbing:
Dr. Yulastri Arif, S.Kp.,M.Kep
Latar belakang
Dorothea Orem adalah seorang teoritis
keperawatan terkemuka di Amerika,ia
bekerja sebagai staf keperawatan,
perawat pribadi, perawat pendidik,
perawat administrasid dan perawat
konsultan. Terakhir, ia mendapat gelar
Doktor kehormatan dari George town
University, Washington, D.C., pada
tahun 1976.
Teori Orem ini dikenal sebagai self-care
deficit theory (defisit perawatan diri) :
1. Teori perawatan diri ( self care theory)
2. Teori deficit perawatan diri ( deficit self
care theory)
3. Teori system keperawatan (nursing system
theory)
penjelasan mengenai ketiga teori keperawatan diatas
adalah :
1.Teori keperawatan diri (self care theory) :
Perawatan diri
Agen perawatan diri
Kebutuhan perawatan diri terapeutik :
- keperawatan diri universal
- kebutuhan perkembangan perawatan diri
2.Teori defisit perawatan diri (Defisit self care theory)
terjadi bila agen keperawatan atau orang yang memberikan perawatan diri baik pada
diri sendiri atau orang lain tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan dirinya.
Faktor –faktor yang mempengaruhi kebutuhan self care (basic conditioning
factor)berdasarkan Orem tahun 2001 yaitu:
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Status perkembangan
d. Status kesehatan
e. Sistem yg terkait dg lingkungan sosial,spiritual
f. Sistem pelayanan kesehatan
g. Sistem keluarga
h. Pola hidup
i. Lingkungan
j. Ketersediaan sumber : ekonomi,personal, kemampuan dan waktu
3. Teori system keperawatan. (theory of nursing system)
Menggambarkan kebutuhan klien/individu yang didasari
pada teori Orem tentang pemenuhan kebutuhan sendiri
dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan
mandiri.
Ada 3 teori:
a. Sistem bantuan penuh ( Wholly compensatory system )
b. Sistem bantuan sebagian (Partially compensatory system)
c. Sistem dukungan pendidikan (supportif education
system)
Pengaruh Teori Dorothea E. Orem
1. perawat mampu membina dan memelihara hubungan dengan
individu, keluarga dan kelompok sampai pasien mampu merawat
dirinya
2. . Tidak semua aktivitas pasien harus sepenuhnya dibantu oleh
perawat
3. Memberikan respons terhadap permintaan, keinginan dan
kebutuhan pasien untuk bantuan perawat
4. Perawat mampu memberikan dan mengatur bantuan langsung pada
pasien
5. Mengkoordinasi dan integrasi keperawatan dengan pasien, sosial
cultural dan edukasi.
6. kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan
Aplikasi Teori dalam Keperawatan
klien membutuhkan 2 kebutuhan selfcare
berdasarkan teori Orem yaitu:
a. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan
diri universal)

b. Development self care requisites (kebutuhan


perawatan diri pengembangan)
CONTOH :
Menyusui merupakan proses yg alami, namun
demikian, menyusui perlu dipelajari, antara lain, belajar
bagaimana cara memegang bayi agar dapat menyusui
dengan baik dan mengatur posisi tubuh agar merasa
nyaman selama menyusui.
Seringkali kegagalan menyusui disebabkan karena
kesalahan mendekatkan dan memposisikan bayi. Puting
susu menjadi lecet sehingga ibu enggan menyusui.
Produksi ASI berkurang dan bayi jadi malas menyusu.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh
penerapan aplikasi model orem dapay meningkatkan
keterampilan ibu dalam teknik menyusui bayi.
Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan buku panduan KIA.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai