Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang


merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu
keperawatan, dalam perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain. Hal ini dikarenakan ilmu keperawatan merupakan ilmu
terapan yang selalu berubah menjadi perkembangan jaman. Pelayanan
keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model
konseptual keperawatan yang merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan. Pelayanan keperawatan bersifat komprehensif meliputi
biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan
pendekatan proses keperawatan. Penerapan suatu teori keperawatan dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas
asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan
berkembang bila didukung oleh teori dan model keoerawatan serta
pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan didalam praktek
keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional
dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang
dilakukan tersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan
terencana dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa
tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Banyak teori keperawatan yang telah diperkenalkan oleh para ahli bidang
keperawatan. Salah satu ahli bidang keperawatan yang mengembangkan teori
keperawatan adalah Nola J Pender yang mengemukakan adanya teori Pender’s
Health Promotion Model. Pender’s Health Promotion Model merupakan teori
yang berfokus pada promosi kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam
makalah ini akan dibahas tentang Pender’s Health Promotion Model secara lebih
rinci.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari Nola J Pender?
2. Bagaimana paradigma keperawatan Nola J Pender?
3. Apa itu teori Health Promotion?
4. Bagaimana aplikasi teori Nola J Pender?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah dari Nola J Pender
2. Untuk mengetahui paradigma keperawatan Nola J Pender
3. Untuk mengetahui teori Health Promotion
4. Untuk mengetahui aplikasi teori Nola J Pender

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Nola J Pender

Nola J Pender dilahirkan tanggal 16 Agustus 1941 di Lansig, Michigan. Ketertarikan


pada dunia keperawatan bermula ketika berusia 7 tahun, pada saat mengamati para perawat
yang sedang memberi asuhan keperawatan pada bibinya di rumah sakit. Keinginan untuk
memberikan perawatan kepada orang lain dikembangkan melalui pendidikan yang ia yakini
sebagai profesi untuk menolong orang lain.

Pada tahun 1962 ia meraih gelar diploma keperawatan dan selanjutnya diterima
bekerja di unit bedah RS Michigan. Tahun 1964, meraih gelar BSN di Universitas State
Michigan di East Lansig, dan gelar MA pada bidang pertumbuhan dan perkembangan di
Universitas Michigan di raih pada tahun 1965. Gelar Ph.D di bidang psikologi dan
pendidikan yang di raih pada tahun 1969 dari Universitas North Western di Evanston Illions.

Pernikahannya dengan Albert Pender seorang asisten professor di bidang bisnis dan
ekonomi memberikan inspirasi menghasilkan sebuah tulisan tentang keperawatan dalam
perpektif ekonomi. Tahun 1975, Dr. Pender mempublikasikan model konseptual kesehatan
preventif . Dasar studinya adalah bagaimana individu membuat keputusan tentang perawatan
kesehatan mereka sendiri dalam konteks keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi
factor-faktor yang ditemukan dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang diperlukan
individu dalam pencegahan penyakit. Pada tahun 1982, edisi pertama promosi kesehatan
dalam praktek keperawatan dipublikasikan dengan konsep promosi optimal tentang
kesehatan dan perlunya pencegahan penyakit. Model promosi kesehatan pertama kali di
terbitkan tahun 1987 dan mengalami revisi tahun 1996.

3
B. Komponen Paradigma Keperawatan Menurut Nola J Pender
1. Manusia

Manusia dalam model promosi kesehatan mengacu pada individu yang merupakan
focus utama dari model teori promosi kesehatan. Dalam model ini dijelaskan bahwa setiap
orang mempunyai karakteristik dan pengalaman pribadi yang unik serta dapat
mempengaruhi tindakan selanjutnya. Hal ini diakui bahwa individu belajar berperilaku
kesehatan dalam konteks keluarga dan masyarakat, dengan demikian model teori ini
termasuk komponen untuk penilaian dan intervensi di tingkat keluarga dan masyarakat serta
pada tingkat individu.

2. Lingkungan

Lingkungan dalam model ini mengacu pada fisik, interpersonal, dan keadaan ekonomi
di suatu tempat. Kualitas lingkungan tergantung pada ada tidaknya zat beracun, ketersediaan
pengalaman yang restoratif, aksebilitas manusia, dan sumber daya ekonomi diperlukan
untuk kesehatan. Kondisi social ekonomi yang buruk seperti pengangguran, kemiskinan,
kejahatan, dan prasangka buruk memiliki efek yang merugikan kesehatan, sementara
lingkungan kesehatan diwujudkan oleh keseimbangan antara manusia dengan kondisi social
ekonomi yang baik.

3. Kesehatan

Kesehatan dipandang sebagai keadaan tingkat tinggi yang positif. Menurut Pender
definisi kesehatan seseorang untuk dirinya sendiri itu lebih penting daripada definisi
kesehatan secara umum.

4. Keperawatan

Meskipun Pender tidak secara khusus mendefinisikan keperawatan sebagai konsep


paradigmanya, tetapi Pender menggambarkan peran yang diharapkan perawat dalam konteks
model promosi kesehatan. Peran perawat dalam model ini adalah pada peningkatan
kesadaran yang terkait dengan perilaku mempromosikan kesehatan, mempromosikan
presepsi terhadap kemajuan diri, meningkatkan manfaat dari perubahan, mengendalikan
lingkungan untuk mendukung perubahan perilaku, serta mengelola hambatan untuk berubah.

4
C. Model promosi kesehatan menurut Nola J Pender
1. Pengertian Teori Model Promosi Kesehatan (Health Promotion Model/HPM)

Model promosi kesehatan adalah suatu cara untuk menggambarkan interaksi manusia
dengan lingkungan fisik dan interpersonalnya dalam berbagai dimensi. Model ini
mengintegrasikan teori nilai harapan (Expectancy-Value) dan teori kognitif social (Social
Cognitive Theory) dalam prespektif keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang
holistic.

2. Komponen Teori Model Promosi Kesehatan

Adapun komponen elemen dari teori ini adalah :

a. Teori nilai harapan (Expectancy-Value Theory)

Menurut teori nilai harapan, perilaku sehat bersifat rasional dan ekonomis. Seseorang
akan mulai bertindak dan perilakunya akan mulai bertindak dan perilakunya akan tetap
digunakan dalam dirinya, ada dua hal pokok yaitu hasil tindakan bernilai positif dan
pengambilan tindakan untuk menyempurnakan hasil yang diinginkan.

b. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)

Teori model interaksi social yang meliputi lingkungan, manusia dan perilaku yang
saling mempengaruhi. Teori menekankan pada:

1. Pengarahan diri (self direction)


2. Pengaturan diri (self regulation)
3. Persepsi terhadap kemajuan diri (self efficacy)

Teori ini mengemukakan bahwa manusia memiliki kemampuan dasar:

1) Simbolisasi yaitu proses dan transformasi pengalaman sebagai petunjuk untuk tindakan
yang akan dating.
2) Pikiran ke depan,mengantisipasi kejadian yang akan muncul dan merencanakan
tindakan untuk mencapai tujuan yang bermutu.
3) Belajar dari pengalaman orang lain. Menetapkan peraturan untuk generasi dan
mengatur perilaku melalui observasi tanpa perlu melakukan trial dan error.

5
4) Pengaturan diri menggunakan standar internal dan reaksi evaluasi diri untuk
memotivasi dan mengatur perilaku, mengatur lingkungan eksternal untuk menciptakan
motivasi dalam bertindak.
5) Refleksi diri, berpikir tentang proses pikir seseorang dan secara aktif memodifikasinya.

3. Asumsi Dari Model Promosi Kesehatan

Asumsi dari model promosi kesehatan merefleksikan baik prespektif keperawatan


maupun perilaku ilmu pengetahuan yang menekankan peran aktif pasien dalam membentuk
dan mempertahankan perilaku kesehatan.

Asumsi model teori ini terdiri dari ide-ide sebagai berikut:

1) Manusia mencoba menciptakan kondisi agar mereka tetap hidup dan dapat
mengekspresikan keunikannya.
2) Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk
penilaian terhadap kemampuannya.
3) Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai positif dan mencoba mencapai
keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
4) Setiap indivudu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
5) Individu dalam biopsikososial yang kompleks berinteraksi dengan lingkungannya
secara terus menerus, menjelmakan lingkungan yang diubah secara terus menerus.
6) Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal yang
berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.
7) Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah penting untuk
perubahan perilaku.

4. Proposisi Model Promosi Kesehatan

Model promosi kesehatan ini berdasarkan atas 14 teoritis proposisi yang berhubungan
dengan laporan yang memberikan dasar untuk penelitian yang berkaitan dengan kesehatan
perilaku:

1) Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang di peroleh mempengaruhi kepercayaan dan


perilaku untuk meningkatkan kesehatan.

6
2) Manusia melakukan perubahan perilaku dimana mereka mengharapkan keuntungan
yang bernilai bagi dirinya.
3) Rintangan yang dirasakan dapat menjadi penghambat kesanggupan melakukan
tindakan, suatu mediator perilaku sebagai mana perilaku nyata.
4) Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan untuk melakukan
tindakan dan perbuatan dari perilaku.
5) Pemanfaatan diri yang terbesar akan menghasilkan sedikit rintangan pada perilaku
kesehatan spesifik.
6) Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik dapat menambah
hasil positif.
7) Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan perilaku, maka
kemungkinan menambah komitmen untuk bertindak.
8) Manusian lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model perilaku itu menarik,
perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat mendukung perilaku yang sudah ada.
9) Keluarga, kelompok dan pemberi layanan kesehatan adalah sumber interpersonal yang
penting yang mempengaruhi, menambah atau mengurangi keinginan untuk berperilaku
promosi kesehatan.
10) Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dapat menambah atau mengurangi
keinginan untuk berpartisipasi dalam perilaku promosi kesehatan.
11) Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih memungkinkan
perilaku promosi kesehatan dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.
12) Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukan perilaku yang
diharapkan dimana seseorang mempunyai control yang sedikit kebutuhan yang
diinginkan tidak tersedia.
13) Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukan perilaku yang diharapkan ketika
tindakan-tindakan lain lebih atraktif dan juga lebih suka pada perilaku yang
diharapkan.
14) Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal dan lingkungan
fisik yang mendorong melakukan tindakan kesehatan.

7
D. Proses keperawatan
1. Penilaian
Perawat mengumpulkan data tentang perilaku yang terkait sebelumnya dari klien
diantaranya factor pribadi klien seperti factor biologis, psikologis, dan sosiokultural serta
presepsi pasien tentang manfaat dari tindakan dan segala efek yang berhubungan dengan
aktivitas klien.

2. Perencanaan
Berdasarkan data yang dikumpulkan perawat dan pasien bekerja sama untuk
mengembangkan rencana promosi kesehatan yang membahas mengenai data yang
dikumpulkan perawat seperti pengalaman masa lalu, factor pribadi dll.

3. Implementasi
Fase implementasi mencakup penggabungan actual perilaku mempromosikan
kesehatan ke dalam rutinitas kehidupan pasien. Maksudnya setelah dilakukan perencanaan
perawat menggabungkan hasil dari data yang diambil tersebut ke dalam kehidupan sehari-
hari klien.

4. Evaluasi
Evaluasi didasarkan pada pencapaian hasil tindakan atau penggabungan perilaku
promosi kesehatan yang diarahkan pada tujuan akhir untuk mencapai hasil kesehatan yang
positif dan optimal.

E. Aplikasi teori Nola J Pender

Ibu H adalah wanita yang berusia 52 tahun. Dia telah menghabiskan umurnya dengan
bekerja dan membesarkan anak-anaknya. Dia mengakui bahwa dia telah memberikan waktu
untuk dirinya sendiri (beristirahat). Ibu H tidak gemuk hanya saja berat badannya mencapai
90kg dalam 5 tahun terakhir. Dia berkonsultasi dengan perawat klinik dikarenakan dia ingin
menurunkan berat badannya. Selama pengkajian, perawat mengumpulkan data yang
berhubungan dengan kesehatan Ibu H seperti diet, riwayat kesehatan pribadinya, presepsi Ibu H
tentang manfaat dan hambatan terhadap aksi kesehatan, dll.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, perawat dan Ibu H bekerja sama untuk
mengembangkan rencana promosi kesehatan yang membahas tentang data yang dikumpulkan
8
oleh perawat tadi. Setelah Ibu H diidentifikasi dalam keadaan sehat tanpa ada riwayat penyakit
yang diketahui dan saat ini Ibu H tidak memiliki batasan olahraga atau diet. Kemudian Ibu H
dan perawat menentukan waktu yang terbaik baginya untuk melakukan diet atau olahraga secara
rutin. Ibu H menyatakan bahwa dia mau berkomitmen dengan rencana tersebut.
Selama pertemuan lanjutan, evaluasi dilakukan untuk menentukan apakah perlu
dilakukan perubahan perencanaan. Hingga evaluasi didasarkan pada keterlibatan Ibu H terhadap
perilaku yang direncanakan dengan gaya hidup sehari-harinya untuk mencapai tujuan awal yaitu
mencapai kesejahteraan hidup yang optimal.
Selama proses inilah teori promosi kesehatan dapat diterapkan secara bersamaan pada
masalah-masalah lain, jika masalah lain muncul maka strategi intervensi akan direncanakan
untuk mengatasi masalah-masalah promosi kesehatan yang lain.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan memiliki peran untuk membantu klien termasuk memberikan pendidikan
kesehatan, sehingga mereka memiliki perilaku baru yang dapat memberikan dampak positif
untuk kelangsungan hidupnya. Model promosi kesehatan oleh Nola J Pender dengan
menggabungkan dua teori yaitu Nila Pengharapan (Expectancy Value) dan Teori
Pembelajaran Sosial (Social Kognitif Theory) yang memandang promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit sebagai sesuatu yang logis dan ekonomis.
Model promosi kesehatan memandang klien sebagai manusia yang memiliki fungsi
holistic yang selalu berinteraksi dengan lingkungan. Oleh karena itu lingkungan dapat
mempengaruhi perilaku yang ditampilkan oleh klien. Pengembangan perilaku baru yang
diinginkan dapat dipelajari dari pengalaman orang lain.
Model promosi kesehatan memiliki asumsi bahwa manusia selalu mencoba
menciptakan kondisi agar tetap hidup sehingga mereka dapat mengekspresikan keunikannya.
Perilaku untuk meningkatkan kesehatan dilihat dengan memperhatikan perilaku sebelumnya,
karena perilaku tersebut memberikan efek secara langsung maupun tidak langsung terhadap
perilaku promosi kesehatan yang akan dipilih.

B. Saran
Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dan mahasiswi dalam
mengetahui teori keperawatan Nola J Pender dengan menghasilkan karya “Health Promotion
Model” atau model promosi kesehatan Nola J Pender. Dan kami berharap kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Masters, Kathleen. 2011. Nursing Theories. Canada: Jones & Bartlett Learning.

11

Anda mungkin juga menyukai