Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model konseptual Sister Calistaroy mengacu pada ide-ide global mengenai


individu, kelompok situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang
berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin ilmu.

Model konseptual keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli


keperawatan tentang keperawatan yang bertolak belakang dari paradigma
keperawatan. Model konseptual dalam keperawatan dapat memungkinkan perawat
untuk menerapkan cara perawat bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat. Perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam
memberikan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan atau sebagai filosofi
dalam dunia pendidikan dan kerangka kerja dalam riset keperawatan.

Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli


dalam bidang keperawatan, salah satunya adalah model adaptasi Sister Calistaroy
dalam teorinya menjelaskan empat macam elemen dalam adaptasi keperawatan ,
yaitu :elemen keperawatan, elemen manusia, elemen lingkungan, dan elemen sehat.
Model adaptasi Sister Calistaroy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu
meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku secara adaptif
karena menurut Sister Calistaroy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki
sistem adaptif yang selalu beradaptsi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana paradigma keperawatan Sister Calistaroy

2. Bagaimana penerapan paradigma dalam layanan keperawatan

3. Jelaskan model konsep dan teori keperawatan Sister Calista Roy

4. Jelaskan empat elemen penting model adaptasi keperawatan Sister Calistaroy

5. Apa saja asumsi-asumsi yang dianut dalam model adaptasi Sister Calistaroy

1
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui paradigma dan penerapan paradigma keperawatan Sister


Calistaroy

2. Untuk mengetahui model konsep dan teori keperawatan Sister Calista Roy

3. Untuk mengetahui Empat elemen penting model adaptasi Keperawatan Sister


Calistaroy

4. Untuk mengetahui asumsi-asumsi yang dianut dalam model adaptasi Sister


Calistaroy

5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan Sister Calistaroy

D. Manfaat Penulisan

1. Agar mengetahui paradigma dalam penerapan layanan keperawatan

2. Agar mengetahui serta menambah wawasan model Konsep keperawatan dan


praktiknya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Agar mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan Sister Calista Roy

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Sister Calista Roy

Sister Callistaroy adalah seorang suster dari saint joseph of carondelet. roy
dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima
Bachelor o Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys Colloge dan
Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di Uiversity of California Los
Angeles.

Roy memulai pekerjaan dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964
ketika dia lulus dari University of California Los Angeles. Dalam sebuah seminar
dengan Dorrothy E.Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah model
konsep keperawatan. konsep adaptasi mempengaruhi roy dalam kerangka konsepnya
yang sesuai dengan keperawatan. Dimulai dengan pendekatan teori sistem. Roy
menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli fisiologis-psikologis
untuk memulai membangun pengertian konsepnya, Helsen mengartikan respon adaptif
sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang
dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus
yaitu: focal stimuli, konsektual stimuli, dan residual stimuli.

B. Falsafah Keperawatan dan Paradigma Sister Calistaroy

Falsafah keperawatan menurut Callista Roy (Mc Quiston,1995) keperawatan


memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi
kehidupan yang baik dan juga merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada
praktik keperawatan berdasarkan ilmu keperawat

an yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada klien/pasien.

Arti falsafah keperawatan menurut Roy, (Roy & Andrew, 1991) misalnya Roy
memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat
berdasarkan prinsip falsafah veritivity. Falsafah humanisme/kemanusiaan “mengenali
manusia dan sisi subjektif manusia dan pengalamanya sebagai pusat rasa ingin tahu
dan rasa menghargai”.

3
Roy berpendapat bahwa seorang individu:

1. saling berbagai dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang gunakan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi dalam mencari solusi.

2. Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum
aksi-reaksi.

3. Memiliki holism intrinsic.

4. Berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk


memiliki hubungan dengan orang lain seperti vertivity. Berarti kebenaran, yang
bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut. Ia
mendefinisikan vertivity sebagai “prinsip alamiah manusia yang mempertegas tujuan
umum keberadaan manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip vertivity.
Sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks:

(a) Tujuan eksistensi manusia

(b) gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia

(c) aktivitas dan kreativitas untuk kebaikan-kebaikan umum

(d) nilai dan arti kehidupan

Paradigma keperawatan menurut Callista Roy:

a. Manusia

Roy mengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem adaptif.


Manusia dipandang sebagai makhluk bio-psiko-spiritual yang selalu berinteraksi
dengan perubahan lingkungan, serta berinteraksi dengan menggunakan inisiasi
bawaan dan mekanisme didapat. Mereka termasuk individu, grup, keluarga,
organisasi, komunitas.

4
b. Lingkungan-Stimulus

3 jenis lingkungan, yaitu :

1). Fokal :Mencakup lingkungan internal dan eksternal yang


dihadapi manusia.

2). Kontekstual :semua stimulus pada setiap situasi yang berkontribusi


memberikan pengaruh terhadap lingkungan fokal.

3). Residual :Faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu kondisi.

Menurut Roy, semua kondisi lingkungan tersebut akan mempengaruhi


perkembangan dan perilaku manusia.

c. Kesehatan

Manusia dikatakan berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang
merupakan suatu dimensi yang tidak dapat dihindari oleh manusia.

d. Keperawatan

Keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan


keluarga terhadap 4 model adaptif, yang berkontribusi terhadap kesehatan, kualitas
kehidupan, kematian dengan martabat dengan mengkaji perilaku dan faktor
kemampuan adaptif.

C. Penerapan Paradigma Keperawatan Dalam Layanan Keperawatan.

Keperawatan yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan


kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku secara adaptif serta mampu
merubah perilaku yang mal adaptif. Sebagai individu dan makhluk holistik memiliki
sistem adaptif yang selalu beradaptasi secara keseluruhan. Dalam memahami model
konsep ini, Callista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasi
yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya
diantaranya :

a. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan sosial yang selalu berinteraksi
dengan lingkungannya.

5
b. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi
sesuai dengan perubahan yang terjadi.

c. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy
diantaranya:

1) Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan
akan mempunyai pengaruh kuat terhadap individu tersebut.

2) Konsektual stimulus, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, baik


stimulus internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi, kemudian
dilakukan observasi, diukur secara subjektif.

3) Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan yang
ada atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan
yang susah untuk dilakukan observasi.

d. Sistem adaptasi memiliki 4 mode adaptasi :

1) Fungsi fisiologis, komponen sistem adaptasi fisiologis diantaranya oksigenasi,


nutrisi, eliminasi, aktifitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan fungsi
neurologis dan fungsi endoktrin;

2) Konsep diri, yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal pola-


pola interaksi sosial yang berhubungan dengan orang lain;

3) Fungsi peran, merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dalam


bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial dalam
berhubungan dengan orang lain;

4) Interdependent, merupakan kemampuan mengenal pola-pola tentang kasih


sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada
tingkat individu maupun kelompok.

e. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energi agar mampu
melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi
sehingga dapat meningkatkan respon adaptif.

6
D. Model Adaptasi Roy Dan Konsep Utama Keperawatan

Pendekatan Roy menegaskan bahwa individu adalah makhluk biopsikososial


sebagai satu kesatuan yang memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan. Individu selalu berinteraksi secara konstan atau selalu
beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Roy mendefinisikan lingkungan sebagai
semua yang ada disekeliling kita dan berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
Sehat adalah suatu keadaan atau proses dalam menjaga integritas diri. Menurutnya
peran perawat adalah membantu klien beradaptasi dengan perubahan yang ada.

Respons atau perilaku adaptasi seseorang terhadap perubahan atau kemunduran,


menurut teori adaptasi Roy, bergantung pada stimulus yang masuk dan
tingkat/kemampuan adaptasi orang tersebut. Tingkat atau kemampuan adaptasi
seseorang dapat ditentukan oleh tiga hal, yaitu masukan (input), kontrol, dan keluaran
(output).

Roy mengindentifikasi input sebagai stimulus yang dapat menimbulkan


respons. Ada tiga komponen pada input, yaitu stimulus fokal, stimulus
kontekstual,dan stimulus residual. Stimulus fokal adalah stimulus yang langsung
berhadapan dengan individu (stimulus internal), seperti perubahan fisiologis,
perubahan konsep diri, perubahan fungsi peran, atau perubahan dalam
mempertahankan keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan. Stimulus
kontekstual adalah semua stimulus yang diterima oleh individu, baik internal
(karakteristik diri) maupun eksternal (lingkungan, keluarga, teman, masyarakat,
petugas kesehatan), yang mempengaruhi situasi atau stimulus fokal dan dapat
diobservasi, diukur, serta dilaporkan secara subjektif. Stimulus residual adalah ciri-ciri
tambahan dan relevan dengan situasi yang ada, namun sukar untuk diobservasi.
Contohnya adalah keyakinan, sikap dan sifat individu yang berkembang sesuai dengan
pengalaman masa lalu.

Aspek berikutnya yang terkait dengan kemampuan adaptasi adalah mekanisme


kontrol atau koping regulator dan kognator (proses). Mekanisme kontrol regulator
merupakan respons sistem kimiawi, saraf atau endokrin, otak, dan medula spinalis
yang diteruskan sebagai perilaku atau respons. Sedangkan mekanisme kontrol
kognator berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, penilaian, dan
emosi.

7
Aspek terakhir pada teori Adaptasi Roy adalah output. Output dari suatu
sistem adaptasi adalah perilaku yang dapat diamati, diukur, atau dapat dikemukakan
secara subjektif. Output pada sistem ini beradaptasi dan menunjukkan respons atau
perilaku adaptif terhadap perubahan kebutuhan yang mencakup perubahan fisiologis,
konsep diri, fungsi peran, dan hubungan saling ketergantungan antara sehat dan sakit
(output). Konsep sehat yang dikembangkan oleh Roy adalah bagaimana individu
mampu beradaptasi dan berperilaku adaptif terhadap perubahan yang terjadi guna
memenuhi kebutuhannya, seperti kebutuhan fisiologis, konsep diri yang positif,
kebutuhan untuk menampilkan fungsi peran sosial mempertahankan keseimbangan
antara kemandirian dan ketergantungan. Konsep sakit yang dikembangkan Roy adalah
ketika individu tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang dialaminya.
Selanjutnya, ia akan menampilkan respons atau perilaku maladaptif yang
menyebabkan keempat kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi.

E. Empat elemen penting dalam model adaptsasi keperawatan sister calistaroy

Calista Roy berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model adaptasi
keperawatan, yakni keperawatan, tenaga kesehatan, lingkungan, dan sehat.

a. Elemen Keperawatan

Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan
dalam melaksanakan praktik keperawatan (dalam Roy dan Andrews,1991).

Lebih spesifik Roy, (dalam Roy dan Andrews,1991) berpendapat bahwa


keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi
individu dan kelompok terhadap kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin
positif.

Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai satu kesatuan yang


utuh untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan
berespons terhadap stimulus internal yang mempengaruhi adaptasi. Jika stressor
terjadi dan individu tidak dapat menggunakan "koping" secara efektif maka
individu tersebut memerlukan perawatan.

Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan lingkungan


sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat. komponen-komponen

8
adaptasi mencakup fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling
ketergantungan.

b. Elemen Manusia

Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit
yang saling berhubungan mempunyai masukan, proses kontrol, keluaran dan
umpan balik (Roy,1986). Proses kontrol adalah mekanisme koping yang
dimanifestasikan dengan adaptasi secara spesifik. Manusia dalam sistem ini
berperan sebagai kognator dan regulator (pengaturan) untuk mempertahankan
adaptasi. Terdapat empat cara adaptasi, mencakup adaptasi terhadap fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan terhadap kebutuhan saling ketergantungan.
Pada model adaptasi keperawatan, manusia dilihat dari sistem kehidupan yang
terbuka, adaptif, melakukan pertukaran energi dengan zat/benda dan lingkungan.
Manusia sebagai masukan dalam sistem adaptif, terdiri dari lingkungan eksternal
dan internal. Proses kontrol manusia adalah mekanisme koping, yakni sistem
regulator dan kognator. Keluaran dari sistem ini dapat berupa respons adaptif atau
respons tidak efektif.

c. Elemen Lingkungan

Lingkungan didefinisikan sebagai semua kondisi, keadaan, dan faktor lain


yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok.

d. Elemen Sehat

Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan yang muncul atau proses yang terjadi
pada makhluk hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya (dalam Roy dan
Andrews,1991).

Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik, mencakup semua


interaksi individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua proses.

1. proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Perubahan
ini merupakan stressor atau stimulus fokal. Apabila stressor atau stimulus tersebut
mendapat dukungan dari faktor-faktor konseptual dan resitual maka akan muncul
interaksi yang biasa disebut stres. Dengan demikian, adaptasi sangat diperlukan untuk
mengatasi stres.

9
2. proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respons adaptif atau
tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah suatu kondisi yang dapat meningkatkan
pencapaian tujuan individu mencakup kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi,
dan integritas.

F. Asumsi-asumsi yang dianut dalam model adaptasi Sister Calistaroy

Sister Callista Roy mengembangkan model adaptasi dalam keperawatan pada tahun
1964. Model ini banyak digunakan sebagai falsafah dasar dan model konsep dalam
pendidikan keperawatan. Model adaptasi Roy adalah sistem model yang esensial dalam
keperawatan. Asumsi-asumsi dasar yang dianut dalam model adaptasi Sister Calistaroy,
antara lain:

1. Individu adalah makhluk bio-psiko-sosial yang merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Seseorang dikatakan sehat jika ia mampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
biologis, psikologis, dan sosialnya.

2. Setiap orang selalu menggunakan koping, baik yang bersifat positif maupun negatif,
untuk dapat beradaptasi. Kemampuan adaptasi seseorang dipengaruhi oleh tiga
komponen, yaitu penyebab utama perubahan kondisi dan situasi, keyakinan, dan
pengalaman dalam beradaptasi.

3. Setiap individu berespons terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri
yang positif, kemampuan untuk hidup mandiri atau kemandirian, serta kemampuan
melakukan peran dan fungsi secara optimal guna memelihara integritas diri.
Kebutuhan fisiologis, menurut Roy, meliputi oksigenasi dan sirkulasi keseimbangan
cairan dan elektrolit, makanan, tidur dan istirahat, pengaturan suhu dan hormon, dan
fungsi tambahan. Kebutuhan konsep diri yang positif berfokus pada persepsi diri yang
meliputi kepribadian, norma, etika, dan keyakinan seseorang. Kemandirian lebih
difokuskan pada kebutuhan dan kemampuan melakukan interaksi sosial, termasuk
kebutuhan akan dukungan orang lain. Peran dan fungsi optimal lebih difokuskan pada
perilaku individu dalam menjalankan peran dan fungsi yang diembannya.

4. Individu selalu berada dalam rentang sehat-sakit yang berhubungan erat dengan
keefektifan koping yang dilakukan guna mempertahankan kemampuan adaptasi.

10
Menurut Roy, respons yang menyebabkan penurunan integritas tubuh
menimbulkan sejumlah kebutuhan bagi individu. Ini memicu individu untuk
berespons terhadap kebutuhan tersebut melalui berbagai upaya tertentu.

G. Aplikasi Teori Sister Calistaroy Dalam Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Sister Calista Roy merekomendasikan pengkajian dibagi menjadi dua bagian,


yaitu pengkajian tahap I dan pengkajian tahap II. Pengkajian pertama meliputi
pengumpulan data tentang perilaku klien sebagai suatu sistem adaptif berhubungan
dengan masing masing model adaptasi: fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan
ketergantungan. Oleh karena itu pengkajian pertama diartikan sebagai pengkajian
perilaku, yaitu pengkajian klien terhadap masing-masing model adaptasi secara
sistematik dan holistic.

Setelah pengkajian pertama, perawat menganalisa pola perubahan perilaku klien


tentang ketidakaktifan respon atau respon adaptif yang memerlukan dukungan
perawat. Jika ditemukan ketidakefektifan respon (mal-adaptif), perawat melaksanakan
pengkajian tahap kedua. Pada tahap ini, perawat mengumpulkan data tentang stimulus
fokal, kontekstual, residual yang berdampak pada klien.

2. Diagnosa

Sister Calista Roy mendefinisikan tiga metode yang dikembangkan oleh roy
dan berhubungan dengan 4 model adaptif dalam mengaplikasikan diagnosa ini,
diagnosa pada kasus Tn.Smith adalah “hypoxia”.

Menggunakan diagnosa dengan pernyataan/mengobservasi dari perilaku yang


tampak dan berpengaruh terhadap stimulusnya. Dengan menggunakan metode
diagnosa ini maka diagnosanya adalah “nyeri dada disebabkan oleh kekurangan
oksigen pada otot jantung berhubungan dengan cuaca lingkungan yang panas”.

Menyimpulkan perilaku dari satu atau lebih adaptif model berhubungan


dengan stimulus yang sama, yaitu berhubungan misalnya jika seorang petani
mengalami nyeri dada, dimana ia bekerja diluar pada cuaca yang panas. Pada kasus
ini, diagnosa yang sesui adalah “kegagalan peran berhubungan dengan keterbatasan
fisik (myocardial) untuk bekerja dicuaca yang panas”

11
3. Intervensi

Intervensi keperawatan adalah suatu perencanaan dengan tujuan merubah


atau memanipulasi stimulus fokal, kontekstual, dan residual. Pelaksanaanya juga
ditujukan kepada kemampuan klien dalam koping secara luas, supaya stimulus secara
keseluruhan dapat terjadi kepada klien, seingga total stimuli berkurang dan
kemampuan adaptasi meningkat.

Tujuan intervensi keperawatan adalah pencapaian kondisi yang optimal,


dengan menggunakan koping yang konstruktif. Tujuan jangka panjang harus dapat
menggambarkan penyelesaian masalah adaptif dan ketersediaan energi untuk
memenuhi kebutuhan tersebut (mempertahankan, pertumbuhan, reproduksi). Tujuan
jangka pendek mengidentifikasi harapan perilaku klien setelah manipulasi stimulus
fokal, kontekstual, dan residual.

4. Implementasi

Implementasi keperawatan direncanakan dengan tujuan merubah atau


memanipulasi fokal, kontekstual, dan residual stimuli dan juga memperluas
kemampuan koping seseorang pada zona adaptasi sehingga total stimuli berkurang
dan kemampuan adaptasi meningkat.

5. Evaluasi

Penilaiaan terakhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan keperawatan


yang ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada
perubahan perilaku dari kriteria hasil yang ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi pada
individu.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Falsafah keperawatan Sister Calistaroy adalah keperawatan memandang manusia


sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi kehidupan yang baik dan
juga merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada praktik keperawatan
berdasarkan ilmu keperawatan yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada
klien/pasien.

Paradigma keperawatan meliputi : manusia, lingkungan-stimulus, kesehatan, dan


keperawatan. Penerapan paradigma dalam layanan keperawatan menguraikan
bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan
perilaku secara adaptif serta mampu merubah perilaku yang mal adaptif.

Sister Calistaroy berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model
adaptasi keperawatan, yakni keperawatan, tenaga kesehatan, lingkungan, dan sehat.

Asumsi-asumsi dasar yang dianut dalam model adaptasi Sister Calistaroy, antara
lain:

1. Individu adalah makhluk bio-psiko-sosial.

2. Setiap orang selalu menggunakan koping.

3. Setiap individu berespons terhadap kebutuhan fisiologis.

4. Individu selalu berada dalam rentang sehat-sakit.

B. Saran
Dari makalah tersebut, mahasiswa keperawatan perlu untuk mengetahui dan
mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori
Sister Calistaroy di lapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori
Sister Calistaroy dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan
keperawatan/asuahan keperawatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Budiono dkk.2015. konsep dasar keperawatan. Jakarta: Bumi Medika

Alimul Hidayat,aziz,.2004. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika

Asmadi.2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam


Terbitan (KDT)

Kodim, yulianingsih.2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Perpustakaan Nasional: Katalog


Dalam Penerbitan (KDT)

https://jurnal.unived.ac.id

14

Anda mungkin juga menyukai