Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS TEORI

HEALTH PROMOTION MODEL


NOLA J. PENDER
Disusun oleh:
Muhidin (0606027171)
Gustini Muzaputri (0606026906)
Bakri Priyodwi (0606027120)
Lusianah (06062027114)
Labora Sitinjak (0606027064)

LATAR BELAKANG
TEORI

Awal mendapatkan gelar Ph.D, Dr. Pender menyatakan tujuan asuhan


keperawatan adalah mengoptimalkan kesehatan individu. Pernikahannya
dengan Albert Pender asisten professor pada bidang bisnis dan ekonomitelah menghasilkan sebuah tulisan tentang perawatan kesehatan dalam
ekonomi. Kelahiran saudara perempuannya memberi pengaruh yang besar
pada keinginannya untuk mempelajari lebih lanjut tentang optimalisasi
kesehatan manusia.
Tahun 1975, Dr. Pender mempublikasikan model konsepsual kesehatan
preventif.
Dasar studinya: bagaimana individu membuat keputusan tentang perawatan
kesehatan mereka sendiri dalam konteks keperawatan. Tahun 1982, edisi
pertama promosi kesehatan dalam praktek keperawatan dipublikasikan
dengan konsep promosi optimal tentang kesehatan mendesak perlunya
pencegahan penyakit. Revisi tahun 1987. Edisi ketiga tahun 1996 memuat
revisi terakhir tentang model promosi kesehatan dan dipresentasikan.

LATAR BELAKANG
TEORI

Lima tahun studi menguji validitas dari model promosi kesehatan.


Hasil studi ini dipublikasikan untuk mensupport model promosi
kesehatan sebagai model evolusi. Pekerjaannya mensupport riset
keperawatan nasional di institut kesehatan nasional adalah
pembentukan instrumen pada tahun 1981. Ia terlibat secara
intensif membangun riset-riset keperawatan. Pusat/fokus riset
pada tingkah laku kesehatan pada anak-anak dan remaja dimulai
tahun 1991. Universitas Michigan mewakili harapan Dr. Pender
untuk kelanjutan studi dan pengaruh promosi kesehatan individu
terhadap pemahaman bagaimana perilaku mereka pertama kali
direkam pada usia muda. Dr. Pender telah mempublikasikan
berbagai artikel pada latihan-latihan, perubahan tingkah laku dan
latihan relaksasi sebagai aspek-aspek dari promosi kesehatan.

TUJUAN PENULISAN
Tujuan umum:
Untuk mengetahui tentang Health Promotion

Model oleh Nola J. Pender.


Tujuan khusus:
Mengetahui tentang latar belakang Nola J.

Pender membuat health promotion model


Mengetahui isi dari health promotion model oleh

Nola J. Pender
Membahas dan mengkritik health promotion

model oleh Nola J. Pender

HEALTH PROMOTION
MODEL (HPM)

Pengertian:
Model Promosi Kesehatan adalah cara menggambarkan
interaksi manusia dengan lingkungan fisik dan
interpersonalnya dalam berbagai dimensi. HPM lahir dari
penelitian tentang tujuh faktor persepsi kognitif dan lima
faktor modifikasi tingkah laku yang mempengaruhi dan
meramalkan tentang perilaku kesehatan.
Model ini penggabungkan dua teori yaitu teori Nilai
Pengharapan (Expectancy-Value) dan Teori Pembelajaran
sosial ( Social Cognitive Theory)

Teori Pengharapan
Nilai (ExpectancyValue)
Beberapa konsep dari tujuan
pengarahan perilaku, termasuk teori
kognitif sosial didasarkan pada model
nilai pengharapan motivasi manusia
yang diuraikan oleh Feather. Menurut
teori nilai pengharapan, perilaku
sehat adalah rasional dan ekonomis.

Teori Sosial Kognitif


Teori ini menyampaikan suatu model
interaksi causa yaitu lingkungan, faktor
manusia dan perilaku yang saling
mempengaruhi. Teori ini menekankan pada:
self direction, self regulation dan
persepsi terhadap self efficacy. Teori ini
mengemukakan bahwa manusia memiliki
kapabilitas dasar:

Asumsi dari Model Promosi


Kesehatan (HPM)

Manusia mencoba menciptakan kondisi agar tetap hidup di mana mereka


dapat mengekspresikan keunikannya.
Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya,
termasuk penilaian terhadap kemampuannya.
Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan mencoba
mencapai keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
Setiap individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
Individu merupakan makhluk biopsikososial yang kompleks, berinteraksi
dengan lingkungannya secara terus menerus, menjelmakan lingkungan yang
diubah secara terus menerus.
Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan interpersonal yang
berpengaruh terhadap manusia sepanjang hidupnya.
Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan adalah penting
untuk perubahan perilaku.

Proposisi Model
Promosi Kesehatan
Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diperoleh
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku untuk meningkatkan
kesehatan.
Manusia melakukan perubahan perilaku di mana mereka
mengharapkan keuntungan yang bernilai bagi dirinya.
Rintangan yang dirasakan dapat menjadi penghambat
kesanggupan melakukan tindakan, suatu mediator perilaku
sebagaimana perilaku nyata.
Promosi atau pemanfaatan diri akan menambah kemampuan
untuk melakukan tindakan dan perbuatan dari perilaku.
Pemanfaatan diri yang terbesar akan menghasilkan sedikit
rintangan pada perilaku kesehatan spesifik.

Proposisi Model
Promosi Kesehatan

Pengaruh positif pada perilaku akibat pemanfaatan diri yang baik


dapat menambah hasil positif.
Ketika emosi yang positif atau pengaruh yang berhubungan dengan
perilaku, maka kemungkinan menambah komitmen untuk bertindak.
Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model
perilaku itu menarik, perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat
mendukung perilaku yang sudah ada.
Keluarga, kelompok dan pemberi layanan kesehatan adalah sumber
interpersonal yang penting yag mempengaruhi, menambah atau
mengurangi keinginan untuk berperilaku promosi kesehatan.
Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dapat menambah
atau mengurangi keinginan untuk berpartisipasi dalam perilaku
promosi kesehatan.

Proposisi Model
Promosi Kesehatan
Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang
spesifik lebih memungkinkan perilaku promosi kesehatan
dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.
Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang
menunjukkan perilaku yang diharapkan ketika seseorang
mempunyai kontrol yang sedikit dan kebutuhan yang
diinginkan tidak tersedia.
Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukkan
perilaku yang diharapkan ketika tindakan-tindakan lain lebih
atraktif dan juga lebih suka pada perilaku yang diharapkan.
Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi
interpersonal dan lingkungan fisik yang mendorong
melakukan tindakan kesehatan.
Skema

Penjelasan skema
Karakteristik individu dan pengalaman
individu
Setiap manusia mempunyai karakteristik
yang unik dan pengalaman yang dapat
mempengaruhi tindakannya. Karakteristik
individu atau aspek pengalaman dahulu lebih
fleksibel sebagai variable karena lebih
relevan pada perilaku kesehatan utama atau
sasran populasi utama

Penjelasan skema
a. Perilaku sebelumnya
Perilaku terdahulu mempunyai efek langsung dan tidak
langsung pada perilaku promosi kesehatan yang dipilih,
membentuk suatu efek langsung menjadi kebiasaan perilaku
dahulu, sehingga predisposisi dari perilaku yang dipilih
dengan sedikit memperhatikan pilihannya itu. Kebiasaan
muncul pada setiap perilaku dan menjadi suatu pengulangan
perilaku. Sesuai dengan teori social kognitif, perilaku dahulu
mempunyai pengaruh tidak langsung pada perilaku promosi
kesehatan melalui persepsi terhadap self efficacy,
keuntungan, rintangan dan pengaruh aktifitas. Perilaku nyata
berkaitan dengan feed back adalah sumber pemanfaatan
yang terbesar atau skill. Keuntungan dari pengalaman dar
perilaku yang diambil disebut sebagai hasil yang diharapkan.

Penjelasan skema
Faktor personal
Biologi- usia, body mass indeks, status
pubertas, status menopause, kapasitas
aerobik, kekuatan, ketangkasan atau
kesimbangan
Psikologi- self esteem, motivasi diri dan
status kesehatan
Sosiokultural- suku, etnis, akulturasi,
pendidikan dan status sosio ekonomi

Penjelasan skema
Kognitif behaviour spesifik dan sikap
Manfaat tindakan
Manfaat tindakan secara langsung memotivasi perilaku dan tidak
langsung mendetermin rencana kegiatan untuk mencapai manfaat
sebagai hasil. Manfaat tadi menjadi gambaran mental positif atau
reinforcement positif bagi perilaku. Intrinsic- bertambah
kesadaran, berkurang rasa kelelahan
Ekstrinsik- reward keuangan atau interaksi positif. Manfaat
ekstrinsik perilaku kesehatan menjadi motivasi yang tinggi di mana
manfaat intrinsik lebih memotivasi untuk berlangsungnya perilaku
sehat. Manfaat penting yang paling diharapkan dan secara tempo
berhubungan dengan potensi. Kepercayaan tentang manfaat atau
hasil positif dari harapan.

Penjelasan skema
Hambatan tindakan
Misalnya: ketidaksediaan, tidak cukup, mahal, sukar atau
waktu yang terpakai dari suatu kegiatan utama. Rintangan
sering dipandang sebagai blok rintangan dan biaya yang
dipakai. Hilangnya kepuasan dari perilaku tidak sehat seperti
merokok, makan tinggi lemak juga disebut rintangan.
Biasanya muncul motif-motif yang dihindari/dibatasi dalam
hubungan dengan perilaku yang diambil
Kesiapan melakukan rendah dan rintangan tinggi, tindakan
tidak terjadi. Rintangan adalah sikap yang langsung
menghalangi kegiatan melalui pengurangan komitmen rencana
kegiatan.

Self efficacy
Menurut Bandura: kemampuan
seseorang untuk mengorganisasi dan
melaksanakan tindakan utama
menyangkut bukan hanya skill yang
dimiliki seseorang tetapi keputusan
yang diambil seseorang dari skill yang
dia miliki.

Sikap Yang Berhubungan


dengan Aktivitas

Emosi yang timbul pada kegiatan itu


Tindakan diri
Lingkungan di mana kegiatan itu berlangsung
Pengaruh terhadap perilaku menunjukkan suatu reaksi emosional
langsung dapat positif atau negatif, lucu, menyenangkan,
menjijikkan, tidak menyenangkan. Perilaku yang memberi pengaruh
positif sering diulangi. Sedangkan perilaku yang berpengaruh
negatif dibatasi atau dikurangi. Berdasarkan teori kognitif sosial
ada hubungan antara efficacy diri dan pengaruh aktifitas. Mc avley
dan Courney menemukan bahwa respons afek positif selama latihan
signifikan menjadi prediksi dari efficacy pasca latihan. Respons
emosional dan status fisiologis selama perilaku sebagai sumber dari
informasi efficacy. Sikap pengaruh aktifitas diajukan sebagai
mempengaruhi perilaku kesehatan secara langsung atau tidak
langsung melalui efficacy diri dan komitmen pada rencana kegiatan.

Pengaruh interpersonal
Pengaruh interpersonal adalah kognisi tentang perilaku,
kepercayaan atau sikap orang lain. Sumber utama
interpersonal adalah keluarga 9familiy at sibling0
peer/kelompok dan pemberi pengaruh pelayanan kesehatan.
Pengaruh interpersonal terdiri dari norma (harapan orang
lain), social support (instrumental dan dorongan emosional)
dan model (belajar dari pengalaman orang lain.
Norma social menjadi standar untuk performance individu.
Model yang digambarkan menjadi strategi penting untuk
perubahan perilaku dalam teori kognitif social misalnya
adanya tekanan social Atau desakan untuk komitmen pada
rencana kegiatan. Individu sensitive pada harapan contoh
dan pujian orang lain. Motivasi yang cukup menjadi cara yang
konsisten yang mempengaruhi seperti orang yang dipuji dan
dikuatkan secara social

Pengaruh situasional
Persepsi personal dan kognisi dari situasi dapat
memfasilitasi atau menghalangi perilaku misalnya
pilihan yang tersedia, karakteristik deman dan
ciri-ciri lingkungan estetik seperti
situasi/lingkungan yang cocok, aman, tentram dari
pada yang tidak aman dan terancam. Situasi dapat
mempengaruhi perilaku dengan mengubah
lingkungan misalnya no smoking. Pengaruh
situasional dapat menjadi kunci untuk
pengembangan strategi efektif yang baru untuk
memfasilitasi dan mempertahankan perilaku
promosi kesehatan dalam populasi.

Komitmen rencana
tindakan

Proses kognitif yang mendasari


Komitmen untuk melaksanakan tindakan spesifik sesuai waktu dan
tempat dengan orang-orang tertentu atau sendiri dengan
mengabaikan persaingan
Identifikasi strategi tertentu untuk mendapatkan, malaksanakan
atau penguatan terhadap perilaku.
Rencana kegiatan dikembangkan oleh perawat dan klien dengan
pelaksanaan yang sukses. Misalnya strategi dengan kontrak yang
disetujui bersama-sama di mana satu kelompok komit dengan
pengertian bahwa kelompok lain memberi nyata reward atau
penguatan jika komitmen itu didukung. Komitmen sendiri tanpa
strategi yang berhubungan sering menghasilkan tujuan baik tetapi
gagal dalam membentuk suatu nilai perilaku kesehatan.

Kebutuhan Yang
Mendesak

Kebutuhan mendesak (pilihan menjadi perilaku alternatif yang mendesak masuk ke


dalam kesadaran sehingga tindakan yang mungkin dilakukan segera sebelum kejadian
terjadi (suatu rencana perilaku promosi kesehatan). Perilaku alternatif ini menjadikan
individu dalam kontrol rendah karena lingkungan tak terduga seperti kerja atau
tanggung jawab merawat keluarga. Kegagalan merespon permintaan berakibat tidak
menguntungkan bagi diri atau orang lain. Pilihan permintaan sebagai perilaku
alternative dengan penguatan di mana individu mempunyai level control yang tinggi.
Misalnya memilih makanan tinggi lemak dari pada rendah lemak karena pilihan rasa,
bau/selera. Permintaan yang mendesak dibedakan dari hambatan di mana individu
seharusnya melaksanakan suatu alternatif perilaku berdasarkan permintaan eksternal
yang tidak disangka atau hasil yang tidak sesuai. Dibedakan karena kurang waktu,
karena tuntutan itu mendorong berdasarkan hirarki sehingga keluar dari rencana
tindakan kesehatan yang positif. Beberapa individu cenderung sesuai perkembangan
secara biologis lebih mudah dipengaruhi selama tindakan dari pada orang lain.
Hambatan pilihan copating menghendaki latihan dari regulasi diri dan kemampuan
kontrol. Komitmen yang kuat terhadap rencana tindakan sangat dibutuhkan.

Hasil perilaku
Perilaku promosi kesehatan adalah tindakan akhir
atau hasil tindakan. Perilaku ini akhirnya secara
langsung ditujukan pada pencapaian hasil
kesehatan positif untuk klien. Perilaku promosi
kesehatan terutama sekali terintegrasi dalam gaya
hidup sehat yang menyerap pada semua aspek
kehidupan seharusnya mengakibatkan peningkatan
kesehatan, peningkatan kemampuan fungsional dan
kualitas hidup yang lebih baik pada semua tingkat
perkembangan.

Analisis Teori Health Promotion


Models

Pada tahun 1975, Dr. Pender mempublikasikan model konsepsual


kesehatan preventif. Dasar studinya adalah bagaimana individu
membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka sendiri
dalam konteks keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi
factor-faktor yang ditemukan dalam pengambilan keputusan dan
tindakan-tindakan yang diperlukan individu dalam pencegahan
penyakit. Pada tahun 1982, edisi pertama promosi kesehatan dalam
praktek keperawatan dipublikasikan dengan konsep promosi optimal
tentang kesehatan mendesak perlunya pencegahan penyakit. Model
promosi kesehatan pertama kali dimuat tahun 1975 dan mengalami
revisi pada tahun 1987 di edisi buku edisi kedua. Edisi III tahun
1996 memuat revisi terakhir tentang model promosi kesehatan dan
di presentasikan.

Kemampuan teori
menghubungkan konsep dalam
melihat fenomena
Nola J. Pender mengembangkan Health Promotion Model
untuk mendemontrasikan hubungan antara manusia dengan
lingkungan pisik dan interpersonalnya dalam berbagai
dimensi. Model ini menggabungkan dua teori yaitu teori Nilai
Pengharapan dan Teori Pembelajaran Sosial dalam
perspekstif keperawatan manusia dilihat dari fungsi holistik.
Konsep dalam teorinya dengan menekankan bahwa sakit
membutuhkan biaya yang mahal dan perilaku promosi
kesehatan adalah ekonomis. Pada beberapa bagian teorinya
memiliki kesamaan pola pandang dengan teori lain seperti
memandang bahwa fokus dari perawatan adalah individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat.

Tingkat Generalisasi
Teori

Teori dan model yang dikemukan oleh Pender adalah


berfokus pada upaya promosi kesehatan dan prevensi
penyakit. Sehingga teori bersifat spesifik dan sederhana,
namun demikian teori ini dapat didemontrasikan dan
diaplikasikan sehingga dapat diberikan justifikasi dan
pembenaran bagaimana konsep-konsep yang dikemukakan
saling berhubungan. Teori ini dikemukakan dengan
menampilkan contoh-contoh yang berdasarkan pengalaman
pribadi dan hasil penelitian, sehingga dapat digeneralisasi
dan konsep-konsep yang dikemukakan dalam teori dapat
diaplikasikan.

Tingkat Kelogisan
Teori

Teori ini cukup logis untuk dipahami


karena memberi pemahaman yang luas
dan komprehensif tentang promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit pada
klien. Pandangan tentang aspek promotif
adalah lebih murah daripada aspek
kuratif dan rehabilitatif sangat logis dan
telah diterima masyarakat.

Testabilitas teori

Teori Health Promotion Model dikembangkan


berdasarkan atas riset kualitatif dan
kuantitatif, baik di Amerika maupun negara lain.
Bahkan teori ini saat ini terlibat dalam prakarsa
kesehatan global dan telah diuji oleh para
sarjana dari Jepang, China dan Taiwan untuk
mempromosikan gaya hidup secara kultural
sesuai dengan negara mereka. Selama
perkembangan teori banyak studi yang
behubungan dengan pengaplikasian teori yang
dapat dijadikan sebagai dasar riset.

Kemanfaatan Teori bagi


Peningkatan Body Of Knowledge

Riset yang berhubungan dengan Helath


Promotion Model memberikan kontribusi
secara umum bagi pengembangan body of
knowledge dari ilmu keperawatan.
Pergeseran paradigma dari kuratif
rehabilitatif kea rah promotif dan
preventif. Pender meyakini bahwa dengan
mutu kepedulian terhadap promosi
kesehatan akan memperbaiki system
kesehatan secara integral.

Kemanfaatan Teori pada


Pengembangan Praktek
Keperawatan

Peluang untuk melakukan praktek keperawatan


dalam fokus promosi kesehatan akan sangat
terbuka. Bagi Pender adalah sesuatu yang sangat
menggairahkan untuk membawa praktek
keperawatan untuk mengubah perilaku kuratif
dan rehabilitatif ke arah perilaku promotif dan
rehabilitatif. Pender menekankan practical nurse
dapat memainkan suatu peran yang sangat
penting dalam partnership antar ilmuan dan
konsumen serta praktisi untuk mengembangkan
strategi kepedulian sesuai dengan spesifikasi
populasi.

Konsistensi Teori

Teori Pender consisten dengan


semua teori yang memandang
pentingnya promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit adalah sesuatu
yang logis dan ekonomis. Teori ini
telah mengalami 3 kali revisi namun
focus teori ini tetap pada aspek
promotif.

Kelebihan/keunggula
n

Health Promotion Model, menjadi sumber informasi


penting dan bermanfaat bagi setiap orang yang ingin
mengetahui bahwa promosi kesehatan seseorang sangat
didukung oleh nilai yang diharapkan serta teori kognitif
sosial yang menekankan pada self direction, self
regulation dan persepsi terhadap self efficacy.
Pengambilan keputusan, tindakan dan efficacy diri akan
menentukan status kesehatan seseorang. Nola J.
Pender telah belajar dari pengalaman pribadi dan hasil
penelitiannya untuk memunculkan teori ini.
Teori ini sangat lengkap untuk melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan tindakan promotif dan preventif.

Kekurangan

Bagaimana teori ini dilakukan oleh seseorang dengan cacat mental


dan cela bawaan? Seseorang cacat mental kemungkinan tidak mampu
memiliki harapan nilai dan kognisi social. Demikian juga dengan
seseorang yang sudah mendapat cacat bawaan sejak lahir seperti
malfungsi sel-sel yang berperan untuk daya tahan tubuh.
Teori ini juga sangat sulit diterapkan pada klien dengan ekonomi
lemah dan tingkat pendidikan yang rendah karena seseorang dengan
sosial ekonomi rendah lebih termotivasi atau cenderung untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya dibandingkan dengan motivasi
meningkatkan status kesehatannya.
Membutuhkan role model yang sempurna untuk mempengaruhi
masyarakat di sekitarnya. Tenaga kesehatan sendiri apakah telah
mengetahui teori ini dan kalau telah mengetahui apakah telah
mengamalkannya sehingga bisa mempengaruhi klien atau masyarakat
Masyarakat masih lebih mempercayai budayanya sendiri yang menjadi
hambatan dalam mensosialisasikan dan mengamalkan teori ini.

Anda mungkin juga menyukai