Anda di halaman 1dari 51

Biomedik

Lily Syarief
PI.71.34.0.13.018
Poltekkes Kemenkes Palembang

Jurusan Analis Kesehatan

Semester 1 Tingkat I
Th. 2013-2014

Biomedik

KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang sangat mendalam, saya panjatkan kehadirat Allah SWT,
sehingga melalui rahmat-Nya yang tiada terkira, tugas membuat makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Saya sadar dengan banyaknya keterbatasan yang saya miliki, makalah ini jauh dari
sempurna.

Masih

butuh

sentuhan

tangan-tangan

yang

lebih

ahli

dalam

mengembangkannya. Saya pun sangat mengharapkan masukan dari para pembaca.


Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada :

Allah SWT. Yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan kepada saya
Orang tua yang telah mendoakan dan menemani saya sampai larut malam

dalam proses pembuatan makalah ini


Bpk. D rs. Sitorus yang telah membimbing dan memberikan pencerahan dalam

pembuatan makalah ini


Teman-teman penyusun Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang
yang telah berkerja sama dengan baik dalam proses pembuatan makalah ini.

Makalah ini membahas tentang Materi Kuliah Semester 1 tingkat I mata kuliah
Biomedik dan lingkupannya. Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu
pembaca dalam proses belajar tentang mata kuliah Biomedik dan lingkupannya..
Aamiin
Palembang, Desember 2013

Lily Syarief

Biomedik

Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................................
i
Daftar isi............................................................................................................................
ii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
..........................................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
..........................................................................................................................
1
1.3 Tujuan
..........................................................................................................................
2
BAB II
Pembahasan
2.1 Bab I Genetika Dasar
.........................................................................................................................
3
Pengertian Genetika
.........................................................................................................................
3
Kromosom
.........................................................................................................................
5
2.2 Bab II Hereditas(Sifat Keturunan)
.........................................................................................................................
9
Hukum Mendel I
.........................................................................................................................
9
Hukum Mendel II
.........................................................................................................................
10
Pembelahan Sel Mitosis
2

Biomedik
.........................................................................................................................
11
Pembelahan Sel Meiosis(Reduksi)
.........................................................................................................................
13
Istilah Dalam Hereditas
.........................................................................................................................
14
2.3 Bab III Struktur Sel
.........................................................................................................................
17
Bagian-Bagian Sel
.........................................................................................................................
18
Fungsi Bagian-Bagian Sel
.........................................................................................................................
19
2.4 Bab IV Protein
.........................................................................................................................
22
Langkah-Langkah Sintesa Protein
.........................................................................................................................
22
Replikasi Rantai DNA
.........................................................................................................................
24
2.5 Bab V Penyakit Keturunan
.........................................................................................................................
26
Gen Lethal
.........................................................................................................................
28
Syndrome(Kelainan Genetik)
.........................................................................................................................
28
2.6 Bab VI Sistem Endokrin
.........................................................................................................................
33
Hormon Utama
.........................................................................................................................
33
2.7 Bab VII Jenis Dan Fungsi Kelenjar

Biomedik
.........................................................................................................................
36
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
..........................................................................................................................
44
3.2 Saran
..........................................................................................................................
44
Daftar Pustaka...................................................................................................................
45

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Program studi ilmu biomedik mengusung misi membentuk pola pikir para

ilmuwan muda yang logis, kreatif, dan inovatif. Anda akan dilatih untuk mencari dan
mengembangkan ilmu pengetahuan agar dapat menjelaskan fenomena hidup pada
tingkat molekul, sel, organ, hingga organisme utuh. Dengan desain kurikulum yang
eksklusif, para mahasiswa tidak hanya diajak untuk mengerti biologi molekuler, tetapi
juga

mengaplikasikan

teori

sains

untuk

mencegah,

mengobati,

sekaligus

mengusahakan rehabilitasi penyakit.


Ilmu biomedik adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan asas-asas
dan pengetahuan dasar ilmu pengetahuan alam (biologi, kimia dan fisika) untuk
menjelaskan fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, organ dan organisme utuh,
hubungannya dengan penyakit dan mencarikan serta mengembangakan bahan yang
tepat untuk mencegah, mengobati dan memulihkan kerusakan akibat penyakit.
Tujuan mempelajari ilmu biomedik adalah menangani masalah kesehatan / kedokteran
yang belum terpecahkan dengan pendekatan klinis, bukan sekedar menyokong
pendekatan klinis. Demikian luas bidang cakup ilmu biomedik sehingga terbuka
peluang bagi yang bukan dokter dengan latar belakang pendidikan ilmu pengetahuan
alam untuk mengembangakan minatnya dalam bidang ini.
Pendekatan Ilmu Biomedik dilakukan melalui teknik laboratorium, baik
dengan bahan uji coba biologis yang berasal dari penderita, lingkungan maupun
hewan coba.
1.2

Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:


1. Apa yang dimaksud dengan genetika?
2. Apa yang dimaksud dengan Hereditas?
3. Apa yang dimaksud dengan Strukur sel?
4. Apa yang dimaksud dengan Protein?
5. Apa yang dimaksud dengan Penyakit keturunan?
6. Apa yang dimaksud dengan Sistem endokrin?
7. Apa yang dimaksud dengan Jenis dan fungsi kelenjar?

1.3

Tujuan

Tujuan penyusunan makalah ini dibedakan menjadi dua yakni :


1.1.1

Tujuan umum

Tujuan penyusunan makalah ini secara umum adalah agar


mahasiswa dapat memahami mata kuliah Biomedik sehingga
mempermudah dalam mempelajari ilmu-ilmu biomedik dan
sekitarnya.
1.2.1

Tujuan khusus

Tujuan penyusunan makalah ini secara khusus adalah Mahasiswa


mampu memahami ilmu-ilmu biomedik.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1
I.

Bab I. GENETIKA DASAR


Pengertian Genetika
Genetika berasal dari Bahasa Latin GENOS yang berarti suku bangsa atau asal

usul. Dengan demikian genetika berarti ilmu yang mempelajari bagaimana sifat
keturunan ( hereditas ) yang diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin
timbul di dalamnya.Menurut sumber lainnya, Genetika berasal dari Bahasa Yunani
GENNO yang berarti melahirkan.Dengan demikian genetika adalah ilmu yang
mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada
organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion)
Asal kata Gen yaitu suatu substansi kimia yang terdapat di dalam kromosom
(di inti sel). Pada manusia normal terdapat 46 kromosom (23 pasang).

46 kromosom( 2n = diploid)

46 kromosom (2n = diploid)


MEIOSIS

Spermatozoa

ovum/sel telur

(n = haploid)

(n = haploid)

Zygote
23 = 46(2n = diploid)
Pertama kali genetika diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika
dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas
yang dinamakan gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom.

Gen adalah unit terkecil bahan sifat menurun. Besarnya diprkirakan 4-50 .
Istilah gen pertama kali diperkenalakan oleh W.Johansen (1909), sebagai pengganti
istilah factor keturunan atau elemen yang dikemukakan oleh Gregor Mendel. Gregor
Mendel telah berasumsi tentang adanya suatu bahan yang terkait dengan suatu sifat
atau karakter yang dapat diwariskan. Ia menyebutnya 'faktor'.

Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen terletak di


kromosom. Selanjutnya, terjadi 'perlombaan' seru untuk menemukan substansi yang
merupakan gen. Banyak penghargaan Nobel yang kemudian jatuh pada peneliti yang
terlibat dalam subjek ini.
Gen menumbuhkan serta mengatur berbagai jenis karakter dalam tubuh baik
fisik maupun psikis. Pengaturan karakteristik ini melalui proses sintesa protein
seperti; kulit dibentuk oleh keratin, otot dari aktin dan miosin, darah dari (Hb,
globulin, dan fibrinogen), jaringan pengikat dari (kolagen dan elastin), tulang dari
Ossein, tulang rawan dari kondrin.
Gen sebagai factor keturunan tersimpan di dalm kromosom, yaitu di dalam
manik manik yang disebut kromomer atau nukleusom dari kromonema. Morgan
seorang ahli genetika dari Amerika Serikat menyebut kromomer itu dengan lokus.
Lokus adalah lokasi yang diperuntukan bagi gen dalam kromosom. Jadi menurut
morgan gen tersebut tersimpan di dalam setiap lokus yang khas dalam kromosom.
Gen sebagai zarah kompak yang mengandung satuan informasi genetic dan mengatur
sifat sifat menurun tertentu memenuhi lokus suatu kromosom. Setiap kromosom
mengandung banyk gen. Oleh sebab itu, dalam setiap kromosom khususnya di dalam
kromonema terdapat deretan lokus.
Batas antar lokus yang satu dengan lokus yang lain tidak jelas seperti deretan
kotak kotak Pada saat itu DNA sudah ditemukan dan diketahui hanya berada pada
kromosom (1869), tetapi orang belum menyadari bahwa DNA terkait dengan gen.
Melalui penelitian Oswald Avery terhadap bakteri Pneumococcus (1943), serta Alfred
Hershey dan Martha Chase (publikasi 1953) dengan virus bakteriofag T2, barulah
orang mengetahui bahwa DNA adalah bahan genetik. Gen terdiri dari DNA yang
diselaputi dan diikat oleh protein. Jadi secara kimia dapat disebut bahwa bahan
genetis itu adalah DNA.
Sebagai substansi hereditas, gen mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu
b. Menyampaikan informasi genetis dari generasi ke generasi berikutnya
c. Saebagai zarah tersendiri dalam kromosom. Zarah adalah zat terkecil yang tidak
dapat dibagi bagi lagi
d. Setiap gen mendapat tempat khusus dalam kromosom

Gen bersifat antara lain :


a. Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom
b. Mengandung informasi genetika
c. Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel
II.

Kromosom
Istilah kromosom pertama kali diperkenalkan oleh W. Waldeyer pada tahun
1888, walaupun Flemming (1879) telah melihat pembelahan kromosom di dalam inti
sel. Ahli yang mula mula menduga bahwa benda benda tersebut terlibat dalam
mekanisme keturunan ialah Roux (1887) melaporkan bahwa banyaknya benda itu di
dalam nucleus dari mahkluk yang berbeda adalah berlainan, dan jumlahnya tetap
selama hidupnya. Morgan (1993), menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan
sifat sifat genetik.
Beberapa ahli lainnya seperti Heitz (1935), Kuwanda (1939), Gritter (1940)
dan Kauffmann (1948), kemudian menyusul memberi keterangan lebih banyak
tentang morfologi kromosom.
Kromosom ialah suatu struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul
yaitu protein dan DNA. Struktur berupa benang batang, atau bengkok yang
mengandung zat yang mudah menerina mengikat dan menyerap warna. Kromosom
terdapat dalam inti sel berupa benang-benang tipis yang disebut kromatin Dalam
kromosom terdapat gen.

Morfologi Kromosom
Kromosom dapat dilihat dengan mudah, apabila menggunakan teknik
pewarnaan khusus selama nukleus membelah. Hal ini karena pada saat itu kromosom
mengadakan kontraksi sehingga menjadi lebih tebal, dan dapat mengisap zat warna
lebih baik. Ukuran kromosom bervariasi bagi setiap species. Panjangnya berkisar
antara 0,2 50 mikron, diameternya antara 0,2 20 mikron dan pada manusia
mempunyai panjang 6 mikron.
Badan kromosom dibagi menjadi 2 yaitu:
1.

Sentromer ( kinector ); merupakan bagian pangkal ( kepala ) kromosom yang


berfungsi sebagai tempat melekatnya kromosom pada pasangannya.

2.

Lengan; Merupakan badan kromosom itu sendiri yang


mengandung kromonema, kromomer ( lokus gen ) granula granula kecil
disebut kromiol.

Struktur kromosom :
1. Sentromer merupakan bagian kromosom yang menyempit dan berwarna
terang.
2. Kinetokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk
melekat pada benang spindel.
3. Lengan kromosom merupakan badan yang terbagi oleh sentromer. lengan
kromosom tersusun atas selaput, matriks dan kromonemata.
4. Kromatid merupakan hasil duplikasi dari kromosom.
5. Kromonemata pita berbentuk spiral dalam kromosom.
6. Kromomer merupakan bahan protein yang mengendap di dalam
kromonemata.
7. Sentromer merupakan kromonemata yang berbentuk lurus.
8. Lekukan kedua pangkal dari kromonemata. Fungsi lekukan kedua
adalah tempat terbentuknya nucleolus.
9. Telomer merupakan bagian dari ujung kromosom yang menghalangi
bersambungnya kromosom yang satu dengan kromosom lain.
10. Satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom.
Macam macam sentromer

Keterangan :
1. Telosentrik, sentromer terletak pada bagian ujung. sentromer terletak di ujung
kromosom, sehingga kromosom hanya terdiri dari sebuah lengan saja dan
berbentuk lurus seperti batang(Kromosom manusia tidak ada yang berbentuk
telosentris)
2. Akrosentrik, sentromer terletak mendekati ujung. sentromer terletak
subterminal (di dekat ujung kromosom), sehingga kromosom tidak
membengkok melainkan tetap lurus seperti batang. Salah satu lengan
kromosom sangat pendek, sedang lengan lainnya sangat panjang
3. Submetasentrik, sentromer terletak jauh dari ujung sentromer terletak
submedian (ke arah salah satu ujung kromosom), sehingga kromosom
terbagimmenjadi dua bagian yang tidak sama panjang. lengan yang tidak sama
panjang, dan mempunyai bentuk seperti huruf J
4. Metasentrik, sentromer terletak pada bagian tengah, sehingga kromosom
terbagi menjadi. Dua lengan sama panjang dan mempunyai bentuk seperti
huruf V.
Penggolongan Kromosom
Menjelang abad ke-20, banyak peneliti telah mencoba untuk mengetahui
jumlah kromosom yang terdapat di dalam nucleus sel tubuh manusia, tetapi selalu
menghasilkan data data yang berbeda karena pada waktu itu teknik pemeriksaan
kromosom masih terlalu sederhana. Di tahun 1912, Winiwater menyatakan bahwa di
dalam sel tubuh manusia terdapat 47 kromosom. Tetapi kemudian pada tahun 1920
Painter menegaskan penemuannya, bahwa manusia memiliki 48 kromosom.
Pendapat ini bertahan sampai 30 tahun lamanya, sampai akhirnya Tjio dan Levan

dalam tahun 1956 berhasil membuktikan melalui teknik pemeriksaan kromosom yang
lebih sempurna, bahwa nucleus sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom.
Secara garis besar, dalam tubuh manusia terdapat 2 jenis kromosom
a. Autosom
Jumlah 44 buah (44A) = 22 AA / bentuk sama
Fungsinya untuk mewariskan sifat-sifat keturunan seperti bentuk rambut,
tinggi,warna, mental (IQ), dll (sifat-sifat fisik selain jenis kelamin)
b. Kromosom sex
Nama lain :

Gonosom

Allosome

Kromosom Assesori
Jumlah 2 buah (1 pasang) / bentuk beda- beda.Fungsinya untuk mewariskan,
mengatur atau membentuk jenis kelamin.
Contoh :

= XY
Bentuk :

= XX
X = bentuk batang ( l )
Y = bentuk bengkok ( r )

Apabila pembuatan pada laki-laki 22 A + X bertemu dengan ovum 22 A+X maka


anaknya perempuan.
Apabila pembuahan laki-laki 22 A + Y bertemu 22 A + X maka anaknya laki-laki.

2.2

Bab II. HEREDITAS (SIFAT KETURUNAN)

Menurut Gregor Johan Mendel


G.J Mendel adalah seorang bangsa Morapia yang bekerja sebagai rahib pada
sebuah wihara di kota Brun (jerman). Beliau dianggap sebagai pendiri Prinsip-prinsip
hereditas yang dikenal dengan Hukum Mendel . Masalah penurunan sifat atau hereditas
mendapat perhatian banyak peneliti. Gregor Johann Mendel yang lahir tahun 1822 di
Cekoslovakia. Pada tahun 1842, Mendel mulai mengadakan penelitian dan meletakkan
dasar-dasar hereditas. Ilmuwan dan biarawan ini menemukan prinsip-prinsip dasar
pewarisan melalui percobaan yang dikendalikan dengan cermat dalam pembiakan silang.
Penelitian Mendel menghasilkan hukum Mendel I dan II.

Hukum Mendel I (Segregation of allelic genes)


Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi adalah mengenai kaidah

pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet. Pembentukan gamet terjadi secara
meiosis, dimana pasangan pasangan homolog saling berpisah dan tidak berpasangan
lagi/ terjadi pemisahan alel alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.
Dengan demikian setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya
Fenomena ini dapat diamati pada persilangan monohybrid, yaitu persilangan satu
karakter dengan dua sifat beda.
Persilangan Monohibrid
P1

UU

uu

(Ungu)
G1

(Putih)

F1

Uu
Pada waktu pembentukan gamet betina, UU memisah menjadi U dan U,

sehingga dalam sel gamet tanaman ungu hanya mengandung satu macam alel yaitu
alel U. Sebaliknya tanaman jantan berbunga putih homozigot resesif dan genotipenya
uu. Alel ini memisah secara bebas menjadi u dan u, sehingga gamet gamet jantan
tanaman putih hanya mempunyai satu macam alel , yaitu alel u. Proses pembentukan
gamet inilah yang menggambarkan fenomena Hukum Mendel I.

Hukum Mendel II (Independent Assortment of Genes)


Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum ini, setiap gen

/ sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen / sifat lain. Hukum ini berlaku
ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid.
Persilangan Dihibrid
P1

BBKK

(Biji bulat berwarna kuning)


G1
F1

BK

bbkk
(Biji keriput Hijau)

x
BbKk

bk

P2

BbKk

G2

BK, Bk, bK,bk

BbKk
BK, Bk, bK,bk

Pada waktu pembentukan gamet parental ke-2, terjadi penggabungan bebas


(lebih tepatnya kombinasi bebas) antara B dan b dengan K dan k. Asortasi bebas ini
menghasilkan empat macam kombinasi gamet, yaitu BK, Bk, bK, bk. Proses
pembentukan gamet inilah yang menggambarkan fenomena Hukum Mendel II.
Hereditas / sifat keturunan yang di wariskan oleh orang tua / induk terhadap
keturunannya terdiri dari :
1. Sifat Fisik
2. Sifat Mental/karakter/watak (tidak permanen), kejiwaan seperti IQ
3. Jenis kelamin diwariskan oleh allosom spermatozoa
Induk/orang tua sering disebut parents (P), sedangkan keturunan disebut Fillus/
filial (F). Sehingga keturunan yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya disebut F1,
F2, F3.
Keterangan :
1. Mirip dengan (bapak) artinya dominan/ unggul terhadap (ibu) resesif /
lemah.
Apabila sifat keturunan berupa fisik anak mirip dengan fisik ayah, maka sifat
fisik ayah dominan terhadap anak, sebaliknya sifat fisik ibu resesif (lemah)
2. Mirip dengan (ibu) artinya dominan/unggul terhadap (bapak) resesif /
lemah.
Apabila sifat keturunan berupa fisik anak mirip dengan fisik ibu, maka sifat
fisik ibu dominan terhadap anak, sebaliknya sifat fisik ayah resesif (lemah)
3. Mirip dengan & disebut Intermedier.
Apabila sifat keturunan terhadap anak berupa fisik merupakan gabungan dari
ayah dan ibu, maka sifat keturunan dari ayah dan ibu disebut intermediate/
intermedier
Pembelahan Sel Mitosis
Pembelahan sel secara mitosis terjadi secara eksklusif dalam inti sel pada
kromosom. Sama seperti tahap-tahap yang berbeda dalam proses meiosis, pembelahan
sel secara mitosis meliputi tahap berturut-turut. Setiap tahap memiliki serangkaian
proses yang dialami oleh sel. pembelahan sel secara mitosis disertai dengan

sitokinesis. Mitosis dan sitokinesis merupakan fase penting (M) dari siklus sel pada
organisme eukariotik.
Dalam pembelahan sel jenis ini, ada 2 sel anak yang keluar dari sel induk,
dimana keduanya berisi rincian genetik, dari inti induk mereka. Reproduksi aseksual
terjadi dengan jenis pembelahan sel, yang membantu dalam dua proses yaitu,
'pengganti sel' dan 'pertumbuhan regenerasi'. Pada organisme multi seluler ini terjadi
ketika sel-sel eukariotik kromosom terpisah dalam nukleus, organel, sitoplasma dan
membran sel. Sel anak tersebut, terbentuk kemudian mengambil karakteristik sel
induk yang identik.
Tujuan dari pembelahan mitosis pada mahkluk hidup bersel banyak
adalah memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami
kerusakan. Sedangkan pada mahkluk hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk
memperbanyak jumlah sel dan mempertahankan dari kepunahan.
Pembelahan secara tidak langsung,tetapi harus melalui fase/tahap-tahap.
yaitu:
a. fase istirahat ( interfase )
tahap persiapan untuk mitosis, di mana sel induk berpartisipasi dalam
kegiatan metabolik, seperti replikasi DNA, sintesis protein dan pembagian
sentriol. Dalam fase ini, ketika dilihat menggunakan mikroskop, kromosom
belum khas, tetapi masih sebagai kromatin dalam inti sel. interfase
merupakan fase terpanjang dari siklus sel.

b. fase profase
Fase mitosis yang sebenarnya dimulai dengan profase. Membran nukleus
dan nucleolus ,tidak lagi terlihat. Molekul DNA mulai melingkar setelah
mengembun membentuk kromosom. Dalam pembagian mitosis sel manusia,
profase berlangsung selama sekitar satu jam.
c. fase metafase
fase yang relatif singkat (berlangsung selama 15 menit dalam pembelahan
sel manusia). Semua kromosom berada dibidang ekuator, dengan
setromernya berpegang padang gelendong pembelahan.
d. fase anafase

sentromer kromosom split. Dengan demikian, setiap kromosom terletak di


lempeng khatulistiwa menimbulkan dua kromatid kakak yang secara
genetik mirip satu sama lain.
e. Fase Telofase
Kromatid ditarik ke kutub oleh poros serat masing-masing. Terletak pada
dua sisi sel yang kromatid dalam jumlah yang sama.Kemudian menebal
membentuk kromosom.

Dimana sel & inti sel membelah 1 2, 2 4, 4 8 ,dst.dan sel-sel anakan yang
dihasilkan mempunyai komposisi sama dengan sel semula:

*hingga terbentuk tubuh makhluk atau organ tubuh yang bersangkutan


Keterangan : pembelahan sel semacam ini juga terjadi pada mahluk-mahluk tingkat

tingi, yaitu pada sel-sel tubuh diluar pada pembentukan sel kelamin.
Pembelahan Meiosis(Reduksi)
Tujuan dari pembelahan meiosis adalah untuk pembentukan sel kelamin
(gametogenesis). Pembentukan sperma pada hewan jantan disebut spermatogenesis
sedangkan pembentukan ovum disebut oogenesi. Pada tumbuhan tingkat tinggi
pembentukan serbuk sari disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan bakal
buah disebut makrosporogenesis atau megasporogenesis.
Keterkaitan/ hubungan pembelahan sel dengan pewarisan sifat Pembelahan sel
baik itu mitosis maupun meiosis sebenarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu
mewariskan sifat (genetik) yang ada pada sel yang sedang membelah tersebut kepada
sel-sel turunannya. Di dalam sel terdapat kromosom yang mengandung gen. Ketika
sel melakukan pembelahan, kromosom di dalam inti akan menduplikat yang akan
diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel anak akan menerima (mewarisi) kromosomkromosom dan gen-gen dengan tipe dan ukuran yang sama dari induknya.

Pembelahan khusus terjadi pada pembentukan sel-sel kelamin (ovum dan


spermatozoa), dengan anakan yang dihasilkan mempunyai komposisi setengah dari
komposisi sel induk/ semula.
Misalnya : sel induk 46 buah kromosom, maka sel anakan (spermatozoa dan ovum)
mempunyai 23 buah kromosom.
Beberapa Istilah di dalam Hereditas / Genetika
a. Genotip
Genotip adalah komposisi faktor-faktor keturunan di dalam bentuk gen dari
sesuatu individu dimana komposisi faktor-faktor tersebut tidak tampak dari
luar sehingga sering di gambarkan dalam bentuk-bentuk huruf ,yaitu sbb:
-

AA, BB , CC

aa , bb , cc

Aa, Bb, Cc

b. Fenotip
Bentuk-bentuk sifat keturunan dari sesuatu individu yang tampak dari luar/
yang bisa dirasakan, misalnya : Tinggi-hitam, gemuk-pendek, kisut-asam, dan
bulat-manis.
Misalnya , x = tinggi hitam >< pendek putih
TTHH

fenotipe

>< tthh

TT HH

genotipe

tt hh

genotipe

c. Hibrida / Bastar
Sifat keturunan yang berbeda dari hasil pembuahan kedua induk terdiri dari :
1. Monohibrida (satu sifat beda)
Misalnya : - Tinggi >< pendek
TT

>< tt

- Manis >< asam


MM >< mm
- Kurus >< gemuk
GG

>< gg

2. Dihibrida ( dua sifat beda )


Misalnya : - Tinggi kurus >< pendek gemuk
TTGG

><

ttgg

- Bulat manis >< kisut asam


BBMM

>< bbmm

3. Trihibrida ( tiga sifat beda )


Misalnya : - Tinggi, kurus putih >< pendek, gemuk, hitam
TTGGPP

><

ttggpp

- Bulat besar manis >< kisut, kecil, asam


BBGGMM
Pembelahan meiosis :
TKH >< tkh
F1 = Tt Kk Hh Gamet
Sistem Kurawal (Bracket Sistem)

>< bbggmm

TKH

TKh

TkH

Tkh

tKH

tKh

tkH

tkh

K
T
k

K
t
k
d. Resesif
Sifat-sifat keturunan dari induk yang tidak muncul pada keturunannya karena
sifat keturunanya yang dimilikinya selalu lemah apabila berhadapan dengan
yang dominan.
e. Dominan
Sifat-sifat keturunan dari induk yang tidak muncul pada keturunannya akibat
dari faktor-faktor sifat keturunannya yag dimiliki selalu unggul /dominan.

f. Intermedier
Sifat-sifat keturunan dari induk/orang tua yang merupakan kombinasi /
campuran yang diwariskan pada keturunannya.
Misalnya : Gemuk >< kurus = gemuk sedang
Tinggi >< pendek = tinggi sedang
Manis >< asam = manis sedang
Catatan :
Tidak selamanya sifat-sifat keturunan selalu dominan / resesif dan
intermedier.Tetapi pada suatu saat terdapat kelainan /perubahan karena pengaruh
dari beberapa faktor yaitu :

2.3

faktor intern : metabolisme dan temperatur yang terlalu tinggi / rendah

faktor ekstern : zat kimia ,radiasi, infeksi, lingkungan ,obat-obatan ,dll.

Bab III. STRUKTUR SEL

Pengertian Sel
Sel adalah suatu unit terkecil baik struktur struktur maupun fungsional, sebagai
penyusun tubuh mahluk. Sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup baik secara
struktual maupun fungsional. Sel memiliki sifat mikroskopik. Ukurannnya pun sangat
kecil bahkanmikroskopik. Diameternya berkisar antara 1m sampai 100m sehingga
tidak bisa dilihatdengna mata telanjang.
Karakteristik Sel:
1. sel sangat kompleks dan terorganisir

Molekul-molekul makhluk sel jaringan organ manusia (makhluk


hidup)
2. sel mempunyai informasi genetik
3. sel membentuk dan menggunakan energi
4. sel mampu memproduksi
5. sel mampu melakukan aktivitas mekanik
6. sel mampu merespon stimuli
7. sel mampu mengatur diri
8. sel mampu membelah diri
Berdasarkan inti sel, sel dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Sel Prokariotik
Yaitu sel dengan inti yang tidak mempunyai membran (selaput). Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru

Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel
yang dinamakan nucleoid

Organel-organelnya tidak dibatasi membrane

Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan

Diameter sel antara 1-10mm

Mengandung 4 subunit RNA polymerase

Susunan kromosomnya sirkuler

2. Sel Eukariotik
Yaitu sel dengan inti yang mempunyai membran. Yang termasuk kelompok ini
adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru.

Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus

Organel-organelnya dibatasi membrane

Membran selnya tersusun atas fosfolipid

Diameter selnya antara 10-100mm

Mengandungbanyak subunit RNA polymerase

Susunan kromosomnya linier

Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya


1. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid

2. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat
haploid
Membrane, pada tumbuhan disebut dinding sel (sel tumbuhan bentuknya tetap),
sedangkan pada hewan disebut membrane (bentuk sel hewan sama seperti manusia,
selalu bergerak)
Setiap organisme berbeda ukurannya dengan ini bukan karena disebabkan oleh
ukuran sel tetapi karena perbedaan selnya.
1. Bagian bagian Sel
Bentuk anatomi sel dilihat dari mikroskop electron.

2. Fungsi Bagian Bagian Sel


Fungsi dari bagian-bagian / organel sel :
1. Membran sel
Terdiri dari 2 lapis yaitu lapisan luar yang terdapat dari lipida / lemak yang
berguna untuk menyaring larutan lemak dan sebagai pelindung, sedangkan
lapisan dalam terdapat dari protein yang berfungsi untuk menyeleksi /menyaring

molekul-molekul senyawa kimia . Oleh karena itu membran berfungsi secara


garis besar adalah untuk mengatur transportasi zat-zat dari sel ke sel lain .
2. Mitokondria
Yaitu bagian struktural dan fungsional sel untuk respirasi dan oksidasi makanan.
3.

Nukleus ( inti)
Berguna untuk mengatur seluruh kegiatan sel dan didalamnya terdapat nucleolus
bersama dengan benang-banang kromatin yang berfungsi untuk mewariskan sifatsifat keturunan ( hereditas ).

4.

Nukleolus ( anak inti )


Berguna untuk mengkoordinir kegiatan dari pada sel-sel dan juga melakukan
sintesa protein .

5.

Retekulum Endoplasma
Berupa saluran atau jaringan yang berguna untuk menyalurkan zat-zat hasil
sintesa protein di dalam inti dan sel .
6.

Lisosom
Merupakan alat fagositosis yang berfungsi memakan benda-benda asing yang
masuk kedalam sel atau sebagai alat pencernaan dan juga sebagai pelindung /alat
kekebalan tubuh.

7. Apparatus golgi
Fungsinya berhubungan erat dengan alat-alat eksresi karena mengandung enzim
& membran karetonoid ( semacam pigmen / warna ) ,lemak & vit. C
8. Sentromer ( pusat )
Berguna untuk membantu kegiatan kegiatan sel
9.

Membran nukleus
Berguna untuk menyaring zat- zat yang keluar dan masuk inti

10. Plasma sel


Berguna untuk melarutkan senyawa-senyawa kimia didalam sel termasuk zat-zat
makanan yang dibutuhkan .
11. Nukleoplasma
Berguna untuk keseimbangan cairan di dalam sel dan juga sebagai pelarut
senyawa-senyawa kimia didalam inti.

Cairan Sel / Protoplasma

Mempunyai peranan yang penting di dalam sel , dengan kegiatan atau aktifitas
sel . Misalnya untuk bergerak ,mengambil makanan , mencerna makanan , dll.
Cairan sel dapat berubah konsentrasinya tergantung dari tekanan osmosisnya ,
sehingga menjadi :
1. Fase gel
Yaitu keadaan cairan /protoplasma menjadi encer.
2. Fase Sol
Keadaan cairan / protoplasma menjadi pekat / kental .

Membran

Membran (selaput) terbagi menjadi membran permeable dan semi-permeabel


Larutan terbagi menjadi tiga jenis

hipertonis : konsentrasi tinggi (pekat)

hipotonis : konsentrasi rendah (encer)

isotonis : konsentrasi sama

Gerakan-gerakan di Membran Sel


a. Difusi, perpindahan larutan dari larutan yang hipertonis menuju hipotonis
sampai menjadi isotonis (homogen).
b. Osmosis, perpindahan larutan dari larutan yang hipotonis menuju hipertonis.
Contoh : semprotan obat nyamuk ke semua ruangan.
c. Transport aktif, yaitu yang menggunakan energi untuk mengeluarkan /
memasukkan ion-ion dan molekul-molekul zat melalui membran sel. Yang
mengatur keluar masuknya ion-ion / molekul-molekul zat tersebut adalah
semacam pompa terbuat dari Na dan K. Sedangkan yang menyediakan energi
berasal dari Adenin Tri Phosfat (ATP).
d. Endositosis, mekanisme sel berupa pembungkusan bahan dan cairan ekstra
seluler dengan cara pelekukan membran ke arah dalam(gerak aktif untuk
memakan / membunuh benda-benda asing / kuman yang disebut juga
fagositosis. Mirip dengan kerja antibodi (leukosit).

Gambar saat fagositosis

Benda asing

Gambar saat pinositosis

(benda asing dimatikan)

e. Eksositosis, hampir sama dengan endositosis. Hanya saja pada proses


eksositosis, benda-benda asing / kuman dibunuh didalam sel, lalu dikeluarkan
melalui membran berupa cairan / sekret.
Benda asing dikeluarkan
Berupa sekret

Benda asing (dalam sel)

2.4

Bab IV. PROTEIN

A. Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organic yang kompleks yang terdiri dari unsur-unsur
C, H, O, N dan kadang-kadang mengandung sulfur dan posfor.
Pembagian protein menurut asalnya terdiri dari 2 bagian :

a. Protein hewani, berasal dari hewan, tergolong protein kelas 1


b. Protein nabati, berasal dari tumbuhan, tergolong protein kelas 2
Protein terdiri dari berbagai asam amino, ada 10 jenis asam amino yang sangat
penting bagi pertumbuhan sel-sel tubuh dan tidak dapat dibuat dalam tubuh dan harus
diperoleh dari makanan.
Makanan disebut sempurna proteinnya yaitu apabila asam amino yang
terbentuk jumlah lengkap dan cukup untuk keperluan tubuh. Misal yang berasal dari
hewan antara lain telur, susu, dan daging. Sedangkan yang berasal dari tumbuhtumbuhan kadar proteinnya rendah kecuali kacang-kacangan.
Nilai protein yang diperlukan untuk hidup disebut nilai hayati / nilai biologis
(berasal dari telur, susu, daging) disebut juga nilai hayati 100%. Di dalam tubuh,
sintesa protein terjadi di dalam asam-asam inti, yaitu ADN dan ARN.
Fungsi protein :
1. Untuk pembentukan sel yang baru
2. Untuk pertumbuhan dan perkembangan
3. Untuk energy
4. Untuk mengganti sel-sel yang rusak
Metabolisme (pertukaran zat)
1.

Anabolisme (menyusun)
senyawa sederhana senyawa kompleks

2.

Katabolisme (membongkar)
senyawa kompleks senyawa sederhana

B. Langkah langkah sintesa protein


1. DNA membentuk bahan-bahan baku asam amino bersama dengan RNA
messenger (RNAm) / RNA duta (RNAd)
2. RNAd menterjemahkan bahan baku asam amino dari DNA
3. RNA transfer (RNAt) mengangkut bahan asam amino tersebut untuk dibentuk
menjadi asam amino ke dalam RNA ribosom (RNAr)
4. Di dalam RNAr dibentuk asam amino sesuai kebutuhan.
C. Struktur Bahan-Bahan Baku Asam Amino dalam ADN

Bahan-bahan baku asam amino di dalam ADN, berupa unsur basa nitrogen
yang terdiri dari sitosin, timin, adenine, guanine (disingkat STAG). Unsur-unsur basa
nitrogen tersebut berpasang-pasangan sebagai berikut :
S dengan G (S - G / G - S)
T dengan A (T - A / A - T)
Pasangan S dengan G dihubungkan dengan 3 ikatan hidrogen
Pasangan T dengan A dihubungkan dengan 2 ikatan hidrogen
Skema Basa Nitrogen dalam ADN
sitosin
pirimidiin
timin
basa nitrogen

2 ikatan H2

3 ikatan hidrogen

adenin
purin
guanin
Skema Basa Nitrogen dalam ARN
sitosin
pirimidiin
urasil
basa nitrogen

2 ikatan H2

3 ikatan hidrogen

adenin
purin
guanin

Basa-basa nitrogen didalam ADN tersusun di dalam dua buah rantai yang berpasangan
(double helix). Rantai tersebut antara lain :
1. Rantai sense, sebagai rantai penyusun bahan baku asam amino yang masingmasing terdiri dari 3 buah atau disebut triplet kodon, misalnya STA, AAG, dan
sebagainya.
2. Sedangkan rantai pelengkap / pasangannya disebut rantai anti-sense.

Bentuk sederhana dari rantai yang berpasangan tersebut sebagai berikut :

TCT TTA CCT GGC TCT


NB : Jika rantai sense berpasangan dengan rantai anti-sense, maka basa-basa nitrogen
yang terdapat didalamnya juga berpasangan.
D. Replikasi Rantai DNA
yaitu rantai ganda ADN mampu membentuk duplikatnya dan unsur-unsur kimia
mampu memperbanyak diri.
Pada awalnya rantai A(merah) berpasangan
dengan B(biru)
Pada hasil replikasi
1. Rantai A berpasangan dengan B
2. Rantai B berpasangan dengan A

enzim polymerase
(memecah rantai membentuk duplikatnya)

Contoh Sintesa Protein


ADN sense membentuk bahan-bahan asam amino sebagai berikut :
STT, AAG, SGS, TST
maka asam amino yang dibutuhkan / terbentuk adalah :
ADN

ADN

antisense

sense

ARN d

ARN t

ARN r

2.5

G
A
A

S
T
T

S
U
U

G
A
A

G
A
A

T
T
S

A
A
G

A
A
G

U
U
S

U
U
S

G
S
G

S
G
S

S
G
S

G
S
G

G
S
G

A
G
A

T
S
T

U
S
U

A
G
A

A
G
A

Bab V. PENYAKIT KETURUNAN


Penyakit keturunan adalah suatu penyakit kelainan yang diwariskan dari orang tua

kepada anaknya. Namun ada orang tua yang hanya bertindak sebagai pembawa sifat
(carrier) saja. Dan penyakit ini hanya muncul setelah dipicu lingkungan dan gaya
hidup.
1. Albino / Albinisme,
gen pada kromosom tidak mampu membentuk pigmen kulit. Penyakit tersebut
tidak terpaut kromosom sex, sehingga carier albino terdapat pada dan

.
Contoh :
,

= carrier albino
= albino

= carrier albino
= albino

Perkawinan laki-laki carier albino pada kromosom y, dikawinkan dengan wanita


albino, maka hasil keturunannya ?
Hasil :
1. carrier albino
2. carrier albino
3. albino
4. albino
2. Buta Warna (Colour blind)
Terdiri dari 2 bagian :
a. Part blind colour, dapat membedakan warna-warna dasar seprti putih, hitam,
merah, kuning, hijau, biru.
b. Total blind colour, hanya dapat membedakan warna hitam dan putih.
Penyakit tersebut terpaut kromosom sex (pada kromosom x), sehingga carier
buta warna hanya terdapat pada wanita.
Contoh :
= carrier buta warna
= carrier buta warna
= buta warna
= buta warna
3. Haemofili, seorang penderita tidak dapat membekukan darahnya jika terjadi luka.
Penyakit tersebut terpaut kromosom sex (pada kromosom x), sehingga carier
haemofili hanya terdapat pada wanita.
Contoh :
= carrier hemofili
= carrier hemofili
= hemofili

= hemofili
4. Diabetes mellitus
Penyakit diabetes melitus memiliki hubungan yang kuat dengan keturunan.
Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah akibat insulin
dalam tubuh yang tidak bisa bekerja secara optimal. Seseorang yang memiliki
antigen leukosit (human leukocyte antigen/HLA) dalam darah yang diperoleh dari
orangtuanya akan memiliki kecenderungan kuat untuk mengembangkan diabetes
tipe1.
Sedangkan diabetes tipe 2 juga merupakan penyakit turunan yang akan muncul di
generasi berikutnya jika ada masalah lain yang menyertai seperti obesitas,
hipertensi atau gaya hidup tak sehat yang mengganggu fungsi sel-sel beta di dalam
tubuhnya.
5. Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan darah
karena hemoglobin darah mudah
sekali

pecah.

Penyakit

ini

merupakan genetik yang diturunkan


jika

kedua

pembawa

orangtuanya

sifat

(carrier).

adalah
Akibat

kelainan darah ini membuat anak terlihat pucat dan harus mendapatkan transfusi
darah secara teratur agar hemoglobinnya tetap normal. Berdasarkan hukum
Mendel jika ibunya sebagai carrier, maka setiap anaknya berpeluang 25 persen
sehat, 50 persen sebagai carrier dan 25 persen terkena thalasemia.
6. Kebotakan
Seperti diketahui bahwa kebotakan disebabkan oleh banyak hal, tapi salah satunya
juga bisa akibat faktor keturunandari orangtuanya. Jika ayahnya mengalami
kebotakan, maka setidaknya salah satu anaknya ada yang mengalami kebotakan
akibat adanya gen yang diturunkan. Dr Angela Christiano, profesor dermatologi
dan genetika di Columbia University Medical Center berhasil menemukan gen
yang menyebabkan rambut menipis dan bahkan bisa terasa efeknya saat masih
anak-anak. Diketahui gen APCDD1 yang menyebabkan folikel rambut menyusut
sehingga rambut semakin lama semakin menipis dan botak.

7. Asma merupakan salah satu penyakit turunan dan diketahui bahwa faktor ibu lebih
kuat untuk menurunkan asma pada anak dibandingkan dengan faktor bapak. Asma
bisa timbul bila dipicu oleh adanya suatu alergen disekitarnya. Selain itu sekitar
30 persen penyakit asma disebabkan oleh turunan dari orangtuanya. Namun pada
beberapa orang yang asmanya terkontrol dengan baik, bisa hilang saat menjelang
dewasa.
Gen lethal
Yaitu gen yang menyebabkan kematian karena terjadi mutasi buruk pada gen
yang bersangkutan dalam kromosom.
Kematian dapat terjadi pada masa embrio, saat lahir, saat anak-anak, atau
menjelang dewasa, karena gen yang bersangkutan dalam keadaan homozygote lethal.
Gen lethal dapat terjadi pada penderita hemofili, sickle cell erythrocyte (sel
darah merah bentuk bulan sabit), Brachidactily (orang yang berjari pendek), penderita
thalasemia (pembentukan Hb tidak normal), dan penderita ayam redep (kerdil).
Syndrome (Kelainan Genetika)
Faktor factor yang menyebabkan adalah :
a. Faktor Intern, misalnya :
-

Stress berat

Kesalahan metabolisme

Suhu badan yang sangat tinggi

Mutasi kromosom (mutasi besar)

Mutasi gen (mutasi kecil)

b. Faktor Ekstern, misalnya :


-

Infeksi

Pengaruh zat-zat kimia (obat-obatan, bahan kimia terlarang)

Pengaruh fisika (radiasi), dsb

Syndrome pada sel-sel manusia, sebagai akibat dari :


1. Kehilangan 1 buah dari kromosom sex
2. Kelebihan 1 buah dari kromosom sex
3. Kelainan / mutasi pada kromosom autosome
Nama nama syndrome disesuaikan dengan nama ahli penemunya, antara lain :
1. Syndrome Turner

Yaitu kehilangan 1 buah dari kromosom sex,


yaitu pada kromosom sex XX XO, sering
dijumpai di Indonesia dengan cirri-ciri sebagai
berikut :

Umumnya cepat mati

Pertumbuhan terganggu

Tinggi badan <150 cm

Pertumubuhan alat kelamin terlambat (infertile = mandul)

Pada sel-sel leher tumbuh seperti sayap, mirip bunglon

Tungkai / kaki berbentuk huruf X

Terdapat gangguan pada jantung dan pembuluh darah

Ovarium steril = mandul

Jarak kedua putting susu berjauhan

Idiot / terbelakang mental

2. Syndrome Kleinefelter
Yaitu kelebihan satu buah kromosom pada seks antara lain :
a. Kromosom sex XXX (supermale = wanita super)
Ciri cirinya :

Berpenampilan sebagai wanita super / hypersex

Umumnya bentuk tubuh kurus

Tinggi badan berlebih

IQ rendah

Umumnya mandul

b. Kromosom sex XXY (laki-laki kelebihan kromosom X)


Cirri cirinya :

Tinggi badan minimal 170 cm

Tumbuh payudara seperti gadis

Penampilan seperti wanita

IQ rendah

Memiliki kelamin kecil

Menghasilkan hormone wanita (estrogen)

Tidak memproduksi spermatozoa

c. Kromosom sex YYX (supermale = laki-laki super)


Cirri cirinya :

Penampilan sebagai laki-laki super / hypersex

Tinggi > 170 cm

Hormone laki-laki (testosterone) berlebih

Bersifat egois / asocial

3. Down Syndrome
Terbelakang mental pertama kali
dijelaskan oleh Langdon Down
tahun 1866 di Mongolia, sehingga
disebut Mongolism syndrome.

Ciri cirinya :

Wajah dengan mata sipit ke samping atas

Jarak sudut mata dengan pangkal hidung berjauhan

Bibirnya tebal, lidah menjulur, air liur menetes

Pertumbuhan tinggi tidak sempurna

Kelainan pada tulang dada dan tulang anggota tubuh pendek

Telapak tangan lebar, jari-jari kaki dan tangan pendek dan besar, serta
kelingking membengkok ke dalam

IQ rendah

Bentuk kulit sangat halus dan lembut

Mudah terinfeksi dan leukemia

Umumnya berumur pendek

Tidak dapat mengurus diri sendiri

Syndrome ini terjadi karena rangkaian kromosom ke-21 berlebih, sehingga


jumlahnya menjadi 47, sering terjadi pada ibu-ibu yang hamil tua karena
gangguan mental dan hormone tidak seimbang.
4. Apents Syndrome
Yaitu jumlah kromosom pada pasangan ke-21 berlebih
(kelainan bawaan yang khas). Ciri-cirinya :

Sumbing pada langit langit mulut

Bola mata juling dan menonjol keluar

Ukuran jantung tidak normal dan mengidap


kelainan katup

Tulang ubun-ubun tidak sempurna (kadang


menutup lebih cepat dan ada yang masih
terbuka)

Jari-jari tangan dan kaki menyatu, Umumnya berumur pendek

5. Sumbing Syndrome
Cirri cirinya :

Daun telinga mengecil / kisut dan lebih rendah dari sudut mata

Jari jari tangan / kaki berlebih (polydaktili)

Kelainan pada jantung

Bentuk kelamin abnormal

Menderita cacat mental

Umumnya berumur pendek

6. Sindrom Edwards (47,XX/XY)


kelebihan satu kromosom pada kromosom nomor 16, 17, atau 18.
penderita mengalami trisomik atau kelebihan 1 kromosom nomor 18, sehingga
susunan kromosom pada laki-laki adalah 47,XY + 18, sedangkan pada
perempuan adalah 47,XX + 18. Sindrom ini terjadi karena nondisjunction pada
autosom nomor 18 pada saat ovulasi.
Ciri-ciri penderita :

memiliki kelaianan pada alat tubuh

telinga dan rahang bawah kedudukannya rendah

mulut kecil, mental terbelakang, tulang dada pendek


7.

umumnya hanya mencapai umur 6 bulan.

Sindrom Patau (47,XX/XY)


penderita sindrom patau mempunyai 45 autosom. Kelebihan kromosom ini
disebut trisomi. Dengan demikian seluruhnya terdapat 45 autosom dengan
kromosom kelamin XY atau XX. Trisomi mungkin dapat terjadi pada
kromosom nomor 13,14 atau 15.
Ciri-ciri penderita

2.6

kepala kecil, mata kecil

sumbing celah langit-langit, tuli, polidaktili

mempunyai kelainan otak, jantung, ginjal dan usus

pertumbuhan mentalnya terbelakang

biasanya penderita meninggal pada usia kurang dari 1 tahun.

Bab VI. SISTEM ENDOKRIN


Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi substans untuk

digunakan di dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap


beredar dan bekerja didalam tubuh. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem
saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama
bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain

saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Kelenjar


endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak melaui saluran, tapi
dari selsel endokrin langsung masuk ke pmbuluh darah. Selanjutnya hormon tersebut
dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan
ekresi kelenjar eksokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti uretra
dan saluran kelenjar ludah.
Ilmu yang mempelajari tentang Endokrin disebut Endokrinologi. Sistem endokrin
membantu mempertahankan dan mengatur fungsi-fungsi vital, seperti :
1.

reaksi terhadap stress dan cidera, yaitu bila terjadi stress atau cidera,
maka endokrin bereaksi untuk mempertahankan tekanan darah dan kehidupan

2.

pertumbuhan

dan

perkembangan,

yaitu

endokrin

membantu

pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Misalnya hormone Glikoprotein yang


mengkombinasikan gula dan protein dan hormon Tiroksin untuk mencegah
penyakit gondok
3.

Reproduksi, yaitu system endokrin pada reproduksi membantu alat-alat


perkembangbiakan. Misalnya hormon steroid, yaitu hormon korteks adrenal yang
dibentuk oleh gonad untuk membantu pembentukan sel kelamin pria dan wanita

4.

Hemostatis ionic (kestabilan ion-ion di dalam darah), yaitu sistem


Endokrin dalam hal ini membantu pembentukan komponen-komponen darah
berupa ion-ion. Misalnya ion Natrium, Kalium, dll.

5.

Metabolisme energi, yaitu sistem Endokrin pada kegiatan ini


membantu pelaksanaan proses metabolisme dan proses biokimia dalam jaringan
tubuh.
Metabolisme
Biokimia

Anabolisme

membentuk zat/ sel-sel

Katabolisme

menguraikan/ merombak sel-sel

unsur kimia hayati yang bermanfaat

Berdasarkan aktivitas kelenjar, dapat dibedakan sbb :


1.

kelenjar yang bekerja sepanjang hayat atau yang berperan pada proses
metabolisme. Misalnya : hormon Tiroksin

2.

kelenjar yang bekerja pada saat tertentu atau pada awal-awal tertentu.
Misalnya hormon kelamin, seperti Testosteron dan Estrogen

3.

kelenjar yang bekerja hanya sampai pada saat tertentu saja. Misalnya hormone
Timus pada rongga dada yang membentuk kelenjar asi.

Hormon Utama
Hormon
Aldosteron

Yang menghasilkan
Kelenjar adrenal

Antidiuretik(vasopresin)

Kelenjar Hipofisa

Kartikosteroid

Kelenjar adrenal memiliki


efek yang luas diseluruh
tubuh

Kartikotropin

Kelenjar Hipofisa

Eritropoietin

Ginjal

Estrogen

Indung telur

Glukagon

Pankreas

Hormon pertumbuhan

Kelenjar Hipofisa

Insulin

Pankreas

Hormon

Yang menghasilkan

Fungsi
Membantu keseimbangan
garam & air dengan cara
menahan garam & air serta
membuang kalium
1. Menyebabkan ginjal
menahan air
2. Bersama dengan
aldosteron, membantu
mengendalikan tekanan
darah
1. Anti peradangan
2. Mempertahankan kadar
gula darah,tekanan darah
& kekuatan otot
3. Membantu
mengendalikan tekanan
darah
Mengendalikan
pembentukan & pelepasan
hormon oleh korteks adrenal
Merangsang pembentukan
sel darah merah
Mengendalikan
perkembangan ciri seksual
& sistem reproduksi wanita
Meningkatkan kadar gula
darah
1. Mengendalian
pertumbuhan &
perkembangan
2. Meningkatkan
pembentukan protein
1. Menurunkan kadar gula
darah
2. Mempengaruhi
metabolisme
glukosa,protein & lemak
di seluruh tubuh
Fungsi

LH (Luteinizing Hormone)
FSH (Follicle Stimulating
Hormone)

Kelenjar Hipofisa

Oksitosin

Kelenjar Hipofisa

TSH (Tyroid-Stimulating
Hormone)

Kelenjar Hipofisa

Hormon Paratiroid

Kelenjar Paratiroid

Prolaktin

Kelenjar Hipofisa

Renin & angiotensin

Ginjal

Hormon Tiroid

Kelenjar Tiroid

2.7

Bab VII. JENIS DAN FUNGSI KELENJAR

1. Mengendalikan fungsi
reproduksi (pembentukan
sperma &
smentum,pematangan sel
telur,siklus menstruasi)
2. Mengendalikan ciri
seksual pria & wanita
(penyebaran rambut,
pembentukan otot, tekstur
& ketebalan kulit, suara
& bahkan mungkin sifat
kepribadian
Menyebabkan kontraksi otot
rahim & saluran susu di
payudara
Merangsang pembentukan
& pelepasan kelenjar tiroid
1. Mengendalikan
pembentukan tulang dan
2. Mengendalikan pelepasan
kalsium & fosfat
progesteron indung telur
3. Mempersiapkan lapisan
rahim untuk penanaman
sel telur yang telah
dibuahi
4. Mempersiapkan kelenjar
susu untuk menghasilkan
susu
Memulai &
mempertahankan
pembentukan susu di
kelenjar susu
Mengendalikan tekanan
darah
Mengatur pertumbuhan,
pematangan & kecepatan
metabolism

1. Struktur dan fungsi hipotalamus


Hipotalamus terletak di batang otak
tepatnya di dienchepalon, dekat dengan
ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius)
Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem
kelenjar

endokrin

yang

menjalankan

fungsinya melalui humoral (hormonal) dan


saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus
sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior
sedangkan kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf.
Pembuluh darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal
hipotalamik hipofise.
Hormon-hormon hipotalamus antara lain:
a. ACTH : Adrenocortico Releasing Hormon
b. ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormon
c. TRH : Tyroid Releasing Hormpn
d. TIH : Tyroid Inhibiting Hormon
e. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon
f. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon
g. PTRH : Paratyroid Releasing Hormon
h. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon
i. PRH : Prolaktin Releasing Hormon
j. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon
k. GRH : Growth Releasing Hormon
l. GIH : Growth Inhibiting Hormon
m. MRH : Melanosit Releasing Hormon
n. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon Hipotalamus sebagai bagian dari sistem
endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise
anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol
melalui kerja saraf.

2. Struktur dan Fungsi Hipofise

Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii.


Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus
anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise.
Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior, merupakan 1/3
bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofise.
Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise dengan
hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.
Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus anterior dan
posterior, fungsinya belum diketahui secara pasti, namun beberapa referensi yang
ada mengatakan lobus ini mungkin menghasilkan melanosit stimulating hormon
(MSH). Secara histologis, sel-sel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis
hormon yang disekresi yaitu:
a. Sel-sel

somatotrof

bentuknya

besar,

mengandung

granula

sekretori,

berdiameter 350-500 nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah


yang menghasilkan hormon somatotropin atau hormon pertumbuhan.
b. Sel-sel lactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-350
nm, menghasilkan prolaktin atau laktogen.
c. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula sekretori dengan
diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.
d. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula
sekretori, menghasilakan FSH dan LH. Ssel-sel kortikotrof diameter sel kirakira 375-550 nm, merupakan granula terbesar, menghasilkan ACTH.
e. Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% sel kelenjar
hipofise tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan
karena itu disebut sel-sel kromofob. Pewarnaan yang sering dipakai adalah
carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular adalah sel-sel yang berfolikel.Hipofise
menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan mengontrol
sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan
bekerja langsung pada organ sasaran. Kemampuan hipofise dalam
mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar endokrin lain
menjadikan hipofise dijuluki master of gland.

3. Struktur dan Fungsi Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak pada leher bagian


depan,

tepat

di

bawah

kartilago

krikoid,

disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang


dewasa beratnya lebih kurang 18 gram. Kelenjar
ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan
yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai
ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus
mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di
dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon
disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan
arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis
eksternal

dan

arteri

tiroidea

inferior

merupakan

percabangan

dari

arteri

subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar
dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik.
saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal dari nervus
vagus.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit
kalsitonin.Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan
oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yang
diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah
menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan
dibutuhkan ATP sebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat
dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat.
Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang
kemudian mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin
(DIT). Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang akan
membentuk Tri iodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT akan membentuk tetra
iodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH namun
dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol. Hormon
T3 dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein binding
Iodine).
Fungsi hormon-hormon tiroid antara adalah:

a. Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya


meningkatkan metabolisme karena peningkatan komsumsi oksigen dan
produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien, paru-paru dan testes
b. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas
dan cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya
lebih singkat dibanding dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah.
T4 dapat dirubah menjadi T3 setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.
c. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan
saraf dan tulang
d. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
e. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan
kontraksi otot dan menambah irama jantung.f. Merangsang pembentukan sel
darah merahg. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai
kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolisme h. Bereaksi
sebagai antagonis insulinTirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran tulang
dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat
reabsorpsi kalsium di tulang. Faktor utama yang mempengaruhi sekresi
kalsitonin adalah kadar kalsium serum. Kadar kalsium serum yang rendah
akan menekan ;pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium
serum akan merangsang pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah
diet kalsium dan sekresi gastrin di lambung.
4. Struktur dan Fungsi Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian
anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid
oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah
empat buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel
yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells
merupakan

bagian

terbesar

dari

kelenjar

paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon


paratiroid atau parathormon disingkat PTH.
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh. Organ
targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap tulang, PTH
mempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum :neningkat. Di tubulus
ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi

peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun akan
meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran
Posfat, HCO3 dan Na. karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek
PTH lebih besar terhadap tulang. Factor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar
kalsium serum di samping tentunya PTSH.
5. Struktur dan fungsi kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan
terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan lebar
2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai
organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau Langerhans
terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan yang menghasilkan
glukoagon, sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang menghasilkan
somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui.
Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.
Glukagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat ,dipengaruhi oleh
kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara
umum, insulin menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon
meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah,
dan asam amino darah meningkat. Efek glukoagon ini juga sama dengan efek kortisol,
GH dan epinefrin.Dalam meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang
glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi
asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari
yang bukan karbohidrat). Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipolisis
(pemecahan lemak).Dalam menurunkan kadar gula darah, insulin sebagai hormon
anabolik terutama akan meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel di jaringan.
Efek anabolik penting lainnya dari hormon insulin adalah sebagai berikut:
a.Efek pada hepar

Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa

Menghambat glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis

Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas di hepar

b. Efek pada otot

Meningkatkan sintesis protein

Meningkatkan transportasi asam amino3) Meningkatkan glikogenesis

c.Efek pada jaringan lemak

Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas

Meningkatkan penyimpanan trigliserida3) Menurunkan lipolisis

6. Struktur dan Fungsi Kelenjar Adrenal


Terletak di kutub atas kedua ginjal. Disebut juga
sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas
ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai kelenjar anak
ginjal karena menempel pada ginjal.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua lapis yaitu bagian
korteks dan bagian medulla. Keduanya menunjang dalam
ketahanan hidup dan kesejahteraan, namun hanya korteks
yang esensial untuk kehidupan.
a. Korteks adrenal
Korteks

adrenal

esensial

untuk

bertahan

hidup.

Kehilangan

hormon

adrenokortikal dapat menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesa tiga kelas


hormon steroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.
b. Mineralokortikoid
Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah aldosteron) dibentuk pada
zona glomerulosa korteks adrenal. Hormon ini mengatur keseimbangan elektrolit
dengan meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Aktivitas fisiologik ini
selanjutnya membantu dalam mempertahankan tekanan darah normal dan curah
jantung. Defisiensi mineralokortikoid (penyakit Addisons) mengarah pada
hipotensi, hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan dalam kasus akut, syok.
Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan hipertensi dan hipokalemia.
c. Glukokortikoid
Glukokortikoid

dibentuk

dalam

zona

fasikulata.

Kortisol

merupakan

glukokortikoid utama pada manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara
lain dalam: metabolisms glukosa (glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar
glukosa darah; metabolisme protein; keseimbangan cairan dan elektrolit; inflamasi
dan imunitas; dan terhadap stresor.

d. Hormon seks
Korteks adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona retikularis.
Umumnya adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen dibandingkan dengan
sejumlah besar hormon seks yang disekresi oleh gonad. Namun produksi hormon
seks oleh kelenjar adrenal dapat menimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan
pelepasan androgen menyebabkan virilisme. sementara kelebihan pelepasan
estrogen (mis., akibat karsinoma adrenal menyebabkan ginekomastia dan retensi
natrium dan air.
7. Struktur dan Fungsi Kelenjar Gonad
Terbentuk pada mingguminggu

pertama

tampak

jelas

gestasi
pada

dan

minggu

kelima. Difrensiasi jelas dengan


mengukur kadar testosteron fetal
terlihat jelas pada minggu ke
tujuh dan ke delapan gestasi.
Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi
gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisi steroid.
a. Testes
Dua buah testes ada dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai
organ endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormone testosteron dan
estradiol dibawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan
spermatogenesis sementara FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan
spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron
melalaui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol
menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi
berlangsung di tubulus seminiferus.Efek testosteron pada fetus merangsang
diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas hormon ini
akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan
bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh,
pembesaran laring dan penebalan pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai
hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan dan penutupan epifise tulang.
b. Ovarium

Seperti halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin dan organ
reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap
bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen
dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan
endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi.
Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum.
Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.

BAB III

PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Ilmu biomedik adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan asas-asas

dan pengetahuan dasar ilmu pengetahuan alam (biologi, kimia dan fisika) untuk
menjelaskan fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, organ dan organisme utuh,
hubungannya dengan penyakit dan mencarikan serta mengembangakan bahan yang
tepat untuk mencegah, mengobati dan memulihkan kerusakan akibat penyakit.
Tujuan mempelajari ilmu biomedik adalah menangani masalah kesehatan / kedokteran
yang belum terpecahkan dengan pendekatan klinis, bukan sekedar menyokong
pendekatan klinis. Demikian luas bidang cakup ilmu biomedik sehingga terbuka
peluang bagi yang bukan dokter dengan latar belakang pendidikan ilmu pengetahuan
alam untuk mengembangakan minatnya dalam bidang ini.
3.2

Saran

Daftar Pustaka

2010. SISTEM ENDOKRIN. http://enslikopedi.blogspot.com/2010/01/sistem


endokrin-hormon.html
www.scribd.com/doc/146434283/Anfisman-endokrin
http://www.tribunnews.com/foto/bank/images/Tiroid.jpg
http://www.biyolojiegitim.yyu.edu.tr/k/Parthrdm/images/paratiroid_jpg.jpg
tr.wikipedia.org/wiki/Endokrin_sistem
http://training.seer.cancer.gov/images/anatomy/endocrine/adrenal_gland.jpg
http://1.bp.blogspot.com/_UrJKIId2Id8/Se7JoxqVdTI/AAAAAAAAAHw/6WTUXje
hMms/s400/Sistem+hormon+BLOGimage_Image_8.jpg)
http://www.klikdokter.com/userfiles/fisio1.JPG
Yusnia. 2009. SISTEM HORMON MANUSIA.
http://yusniabio.blogspot.com/2009/03/sistem-hormon-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai