JOHNSON
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Oleh :
Tingkat 3C
6. Asumsi-Asumsi
1) Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan eksternal
untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres
dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan
penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum
dan selama gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan
pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas perawatan
tidak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap
(komplementer) bagi medis/ pengobatan.
2) Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola,
pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan
dirinya dengan lingkungannya. Pola- pola respon spesifik manusia membentuk
keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari
bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan
untuk menjaga keseimbangan. pengeluaran energi yang luar biasa, yang
menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan
penyembuhan.
3) Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis,
psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para
pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit. Kesehatan
direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem -
subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan
dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan
yang kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional cenderung
mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan sejumlah
energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang
tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
4) Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang bukan
bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat
dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan
pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan
lingkungan-nya. System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon
terhadap factor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan
yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu
keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah
energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun kembali
eqilibrium dalam menghadapi tekanan tekanan berikutnya. Ketika lingkungan
stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.
Tn. “A” bekerja di sebuah kebun binatang. Suatu hari Tn. “A” di serang oleh
harimau hingga mendapat luka di bagian kakinya dan di rujuk ke balai pengobatan
untuk penanganan lukanya. Dalam penanganan luka, diketahui ternyata luas luka yang
di alami Tn. “A” sangat luas dan dalam, hal ini membuatnya harus berhenti sementara
dari pekerjaan. Karena bila sering bertemu dengan teman-teman sekerjanya, itu agak
membuatnya dia tertekan. Akibat luka yang dideritanya dan dari cara jalan yang tidak
normal lagi (pincang).
Istri Tn. “A” setiap hari meluangkan waktu membuatkannya makanan kecil
karena memang istrinya suka memasak dan ternyata dengan kegiatan memasak itu istri
Tn. “A” dapat menekan kecemasannya sehubungan dengan keadaan suaminya itu. Istri
Tn. “A” jika memasak makanan untuk Tn. “A” selalu mencampurkan gula hampir di
setiap masakannya. Setelah 3 minggu berlalu penyembuhan luka tidak mengalami
kemajuan walaupun tidak terjadi infeksi luka. Pada kunjungan pemeriksaan, istrinya
dengan yakin mengatakan bahwa selama perawatan di rumah, suaminya sering minum
air banyak sehingga berakibat sering kencing walaupun tengah malam dan itu membuat
dia agak cemas hal tersebut akan berakibat fatal terhadap Tn. “A”. Istri Tn. “A”
bertanya, Apakah yang harus istri Tn. “A” lakukan dengan keadaan Tn. “A” ini.
Berdasarkan asumsi yang kita bisa tarik dari cerita di atas, kita
dapat menyimpulkan bahwa Tn. “A” tersebut mungkin menderita
penyakit Diabetes Mellitus. Dengan ditentukannya diagnosis, perawat
membantu Tn. “A” tersebut memperbaiki system keseimbangan dengan
memodifikasi pola tingkah laku serta pola hidup keluarga Tn. “A”
terutama dalam hal pengaturan makanan yang di konsumsi Tn. “A”
dalam mencapai homeostasis serta menuju keluarga yang sehat. Pada
akhirnya luka Tn. “A” mulai mengalami kemajuan setelah penyakit
diabetesnya diidentifikasi dan dikendalikan. Dia sudah bisa kembali
bekerja dan bertemu dengan temantemannya lagi. Istrinya senang karena
mendapat resep makanan sesuai dengan penyakit diabetes suaminya dan
pengalaman memasak bagi dirinya. Masalah teratasi dengan
menggunakan model dan teori keperawatan tingkah laku menurut
Dorothy E. Johnson.