Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Disusun oleh:

Nama : Saidati Nata’sa IstiqomaNim : (1914201010)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“ Konsep komunikasih terapeutik”.

Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi salah satu kewajiban bagi kami
sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Harapan Ibu Jambi.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kekeliruan baik mengenai materi, metode maupun dalam cara penulisannya. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca makalah
ini akan kami terima dengan senang hati yang terbuka dan ikhlas demi untuk
menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami dalam membuat karya tulis pada
masa yang akan datang secara lebih sempurna.

Akhirnya, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Jambi, 22 september 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Cover .…………………………………………………………….. 1

Kata pengantar .……………………………………………………………… 2

Daftar isi ..……………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ……………………………………………………………… 4

Rumusan Masalah ……………………………………………………………….. 5

Manfaat ………………………………………………………………. 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep komunikasi terapeutik …………………………………………… 6


B. Prinsip komunikasi terapeutik …………………………………………… 6
C. Tujuan komunikasi terapeutik …………………………………………… 7
Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien.. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………. 9
B. Saran …………………………………………………………. 9

Daftar pustaka …………………………………………..……………. 10


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Proses keperawatan merupakan suatu metode perencanan dan pelaksanaan asuhan


keperawatan yang tahapnya dilakukan dengan sistematis dan rasional dengan
tujuan menangani masalah kesehatan pasien. Perawat memerlukan keterampilan
khusus untuk melakukan komunikasi dalam melaksanakan proses keperawatan,
karena dalam pelaksanaan proses keperawatan komunikasi dibutuhkan sebagai alat
untuk menggali informasi, menentukan apa yang pasien inginkan dan untuk
menilai hasil dari tindakan keperawatan (Sitepu, 2012).

Komunikasi dalam bidang keperawatan adalah merupakan suatu dasar dan kunci
dari seorang perawat dalam menjalankan tugas-tugasnya. Komunikasi merupakan
suatu proses untuk menciptakan hubungan antara perawat dan klien serta dengan
tenaga kesehatan lainnya. Tanpa komunikasi seseorang akan merasa terasing dan
tanpa komunikasi pula suatu tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan
klien akan mengalami kesulitan yang sangat berarti (Riyaldi, 2016).

Tercapainya kepuasan pasien dan keluarga terhadap kinerja perawat memerlukan


pemahaman tentang hubungan yang terapeutik dan konstruktif antara perawat
dengan pasien, sehingga penerapan atau praktik dalam melakukan komunikasi
terapeutik sangat dibutuhkan. Penerapan komunikasi terapeutik oleh perawat di
lingkungan rumah sakit berperan besar untuk mencapai tujuan tindakan
keperawatan (Sitepu, 2012).

Terapeutik berhubungan dengan terapi, yang merupakan suatu usaha untuk


memulihkan kesehatan seseorang yang sedang sakit, perawatan penyakit dan
pengobatan penyakit, sedangkan komunikasi terapeutik adalah pengiriman pesan
antara pengirim dan penerima dengan interaksi diantara keduanya yang bertujuan
untuk memulihkan kesehatan seseorang yang sedang sakit. Komunikasi terapeutik
merupakan teknik verbal dan non verbal yang digunakan petugas kesehatan untuk
memfokuskan pada kebutuhan pasien (Maulana, 2009)

Penggunaan komunikasi terapeutik yang efektif dengan memperhatikan


pengetahuan, sikap, dan cara yang digunakan oleh perawat sangat besar
pengaruhnya terhadap usaha mengatasi berbagai masalah psikologis pasien.
Dengan komunikasi terapeutik, pasien akan mengetahui apa yang sedang
dilakukan dan apa yang akan dilakukan selama di rumah sakit sehingga perasaan
pasien dan pikiran yang menimbulkan masalah psikologis pasien dapat teratasi
seperti kecemasan dan ketakutan (Roatib,2007).
Penerapan komunikasi terapeutik oleh perawat merupakan salah satu bentuk
kinerja nyata dari perawat terhadap pasien. Peningkatan kinerja pada perawat
memerlukan usaha yang keras dari seorang perawat agar prestasinya berbeda
dengan orang lain dan perawat tersebut harus memiliki keinginan untuk melakukan
sesuatu hal yang lebih baik dari sebelumnya. Kepuasan hasil kerja yang dicapai
merupakan salah satu hal yang mendorong perawat menerapkan komunikasi
terapeutik. Penerapan komunikasi sendiri dipengaruhi oleh motivasi baik intrinsik
ataupun ekstrinsik, dimana pada perawat yang memiliki motivasi tinggi mampu
menerapkan komunikasi terapeutik jauh lebih baik (Sitepu, 2012).
Pelaksanaan komunikasi terapeutik yang lebih baik akan menyebabkan pasien dan
keluarga akan merasa lebih puas (Fitria, 2014).

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah
dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana konsep komunikasih terapeutik ?
2. Bagaimana prinsip komunikasi terapeutik ?
3. Bagaimana tujuan komunikasi terapeutik ?

C. Manfaat
Malalah ini di buat oleh kami agar kami bias memahami dan mengaplikasihkan
langsung dalam proses keperawatan khususnya tentang konsep komunikasi
terapeutik dan kesadaran interpersonal perawat-klien.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Komunikasi Terapeutik

Komunikasi Terapeutik Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yakni


communicatio yang artinya pemberitahuan atau pertukaran ide.
Pemberitahuan atau pertukaran ide dalam suatu proses komunikasi akan ada
pembicara yang menyampaikan pernyataan ataupun pertanyaan yang dengan
harapan akan ada timbal balik atau jawaban dari pendengarnya (Suryani,
2015). Terapeutik merupakan suatu hal yang diarahkan kepada proses dalam
memfasilitasi penyembuhan pasien. Sehingga komunikasi terapeutik itu
sendiri merupakan salah satu bentuk dari berbagai macam komunikasi yang
dilakukan secara terencana dan dilakukan untuk membantu proses
penyembuhan pasien (Damayanti, 2008).
Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk
membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis
dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Komunikasi dalam
profesi keperawatan sangatlah penting sebab tanpa komunikasi pelayanan
keperawatan sulit untuk diaplikasikan (Priyanto, 2009).
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang direncanakan secaraa
sadar, tujuan dan kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan klien (Ina dan
Wahyu, 2010).

B. Prinsip komunikasi terapeutik


1. Hubungan perawat dengan klien.
2.Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu
karakteryang berbeda-beda.
3.Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri
pemberimaupun penerima pesan (harga diri perawat dan harga klien)
4. komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus
dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan memberikan
alternatife pemecahan masalah hubungan yang saling percaya itu adalah
kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien.
C. Tujuan komunikasi terapeutik

Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan segala yang ada dalam


fikiran dan diri pasien ke arah yang lebih positif yang nantinya akan dapat
mengurangi beban perasaan pasien dalam menghadapi maupun mengambil
tindakan tentang kesehatannya. Tujuan lain dari komunikasi terapeutik menurut
Suryani (2015) adalah:

1. Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan terhadap diri;

2. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan saling


bergantung dengan orang lain;

3. Meningkatkan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan pasien serta


mencapai tujuan yang realistik;

4) Menjaga harga diri;

5) Hubungan saling percaya.

Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk


membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis dan
belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain, dan memberikan pengertian
antara perawat dan klien dengan tujuan membantu klien memperjelas dan
mengurangi beban pikiran serta diharapkan dapat menghilangkan kecemasan.
Kecemasan dental dan ketakutan dental adalah faktor paling utama menyebabkan
masalah kunjungan orang-orang untuk memeriksakan kesehatan.

 Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan


Pasien

Pelayanan keperawatan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh


ketepatan dalam memberikan pelayanan tetapi dengan membina hubungan
komunikasi yang dapat menyebuhkan pasien (komunikasi terapeutik).
Perawat perlu memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik
dalam menjalankan perannya sehingga dapat menentukan keberhasilan
pelayanan atau asuhan keperawatan yang profesional dengan
memperhatikan kebutuhan holistik klien. Kepuasaan pasien adalah suatu
tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja dari layanan
kesahatan yang diperoleh setelah pasien membandingkannya dengan apa
yang diharapkan.
Menurut Depkes RI tahun 2005, masih ditemukan adanya keluhan tentang
ketidakpuasan pasien terhadap komunikasi perawat. Rata-rata hasil data
yang didapatkan dari beberapa Rumah sakit di Indonesia menunjukan 67%
pasien yang mengeluh adanya ketidakpuasan dalam penerimaan pelayanan
Kesehatan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat


untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan
psikologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain.
Komunikasi dalam profesi keperawatan sangatlah penting sebab tanpa
komunikasi pelayanan keperawatan sulit untuk diaplikasikan (Priyanto,
2009).
Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang direncanakan
secaraa sadar, tujuan dan kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan
klien (Ina dan Wahyu, 2010).
Pelayanan keperawatan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh
ketepatan dalam memberikan pelayanan tetapi dengan membina
hubungan komunikasi yang dapat menyebuhkan pasien
(komunikasi terapeutik).

B. Saran
Komunikasi terapeutik merupakan tanggung jawab moral seorang
perawat. Komunikasi terapeutik bukanlah hanya salah satu upaya yang
dilakukan oleh perawat untuk mendukung proses keperawatan yang
diberikan kepada klien. Untuk dapat melakukannya dengan baik dan
efektif diperlukan pelatihan dan pengesahan keterampilan berkomunikasi
sehingga efek terapeutik yang menjadi tujuan dalam komunikasi
terapeutik dapat tercapai.
Ketika seorang pearwat berusaha untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang ia miliki untuk melakukan komunikasi terapeutik, ia pada akhirnya
akan menyadari bahwa komunikasi terapeutik yang ia lakukan tidak
hanya memberikan khasiat terapeutik bagi pasiennya, tetapi juga bagi
dirinya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/User/Downloads/87-Article%20Text-374-1-10-20190102.pdf

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/763/4/Chapter%202.pdf

https://www.scribd.com/document/328694201/Prinsip-Dasar-Komunikasi-
Terapeutik file:///C:/Users/User/Downloads/224-451-3-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai