KASUS
1. TINJAUAN KASUS
a. Gambaran kasus
Seorang laki-laki umur 37 tahun dirawat diruang bedah sejak 2 jam yang lalu akibat ledakan
kompor gas. Hasil pengkajian pasien tampak gelisah, pasien mengatakan nyeri pada daerah yang
terkena luka, wajah meringis kesakitan skala nyeri 8, terdapat luka pada seluruh ektremitas atas sinistra
dan dekstra, luka berwarna kemerahan dan terdapat bulae. Terdapat juga luka pada dada bagian atas
dan punggung, luka berwarna putih dan terdapat parastesia. Mukosa bibir kering, turgor kulit menurun,
urine 800 cc/24 jam. Tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 100x/mnt, frekuensi pernafasan
26x/mnt. Suhu 38°C. Pasien mendapatkan terapi ketorolak 3 x 500 gram drip, teapi cairan dengan
formula baxter.
b. Identitas
Nama : Tn. P
Umur :37 tahun
Ruang rawat : melati 03
Agama : Islam
Tanggal masuk : 09 oktober 2021
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal pengkajian : 12 oktober 2021
Status :menikah
Pekerjaan :buruh bangunan
Pendidikan :SMA
Alamat :
Penanggung jawab
Nama : Ny. L
Umur :35 tahun
Hubungan : istri
Pekerjaan : ibu rumah tangga
c. Alas an masuk
Klien diantar keluarga ke rumah sakit raden mataher jambi pada tanggal 09 oktober 2021, jam 8
pagi karena luka akibat ledakan gas lpg, di rumah klien.
2. ANALISA DATA
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut b.d agen cedera fisik
b. Hypertermi b.d proses infeksi
c. Kerusakan integritas jaringan b.d mekanikal (luka bakar)
4. INTERVENSI
PEMBAHASAN
Selama penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada klien Tn. P Dengan diagnosa Luka Bakar,
di RS. RADEN MATTAHER JAMBI Selatan pada tanggal 09 OKTOBER 2021 Beberapa hal yang perlu
dibahas dan diperhatikan dalam penerapan kasus keperawatan tersebut, penulis telah berusaha
mencoba menerapkan dan mengaplikasikan proses Asuhan Keperawatan pada klien dengan Luka Bakar
sesuai dengan teori-teori yang ada. Untuk melihat lebih jelas Asuhan Keperawatan yang diberikan dan
sejauh mana keberhasilan yang dicapai akan diuraikan sesuai dengan prosedur Keperawatan dimulai
dari Pengkajian, Diagnosa, Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi.
1. Pengkajian
a. Pengkajian adalah merupakan tahap yang sistematis dalam mengumpulkan data tentang
individu, keluarga, dan kelompok ( Carpenito & Moyet, 2007) Dalam melakukan
pengkajian pada
2. Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan teoritis dan tinjuan kasus ditemukan 7 Diagnosa Keperawatan. Menurut Edisi
revisi jilid 1 Nanda NIC-NOC, 2015 Diagnosa keperawatan yang muncul :
1. Defisit volume cairan b/d luka bakar yang luas, kehilangancairan melalui rute ab
normal 37
2. Nyeri akut b/d kerusakan kulit / jaringan, pembentukan odema
3. Kerusakan integritas kulit s/d adanya luka bakar dalam
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d status hipermetabolik
5. Gangguan pertukaran gas b/d cidera inhalasi asap / sindrom kompartemen torakal
sekunder terhadap luka bakar sirkumfisial dari dada dan leher
6. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d kehilangan integritas kulit yang disebabkan oleh
luka bakar 7. Resiko tinggi gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya
luka bakar
3. Intervensi Keperawatan
Dalam menyusun rencana tindakan Keperawatan kepada klien berdasarkan prioritas masalah
yang ditemukan tidak semua rencana tindakan pada teori dapat ditegakkan pada tinjauan kasus
karena rencana tindakan pada tinjauan kasus disesuaikan dengan keluhan dan keadaan klien.
4. Implementasi Keperawatan
Setelah rencana tindakan ditetapkan, maka dilanjutkan dengan melakukan rencana tersebut
dalam bentuk nyata, sebelum diterapkan pada klien terlebih dahulu melakukan pendekatan
pada klien dan keluarga klien agar tindakan yang akan diberikan dapat disetujui klien dan
keluarga klien, sehingga seluruh rencana tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan masalah
yang dihadapi klien. Dalam melakukan rencana tindakan, penulis tidak menemukan kesulitan
yang berarti, hal ini disebabkan karena :
a. Adanya faktor perencanaan yang baik dan keaktifan keluarga dalam perawatan sehingga
memudahkan untuk melakukan asuhan pada tindakan Keperawatan.
b. Pendekatan yang dilakukan dengan baik sehingga keluarga merasa percaya sehingga
memudahkan dalam pemberian serta pelaksanaan tindakan Keperawatan.
c. Adanya kerja sama yang baik antara penulis dengan petugas ruangan sehingga penulis
mendapatkan bantuan dalam melaukakan tindakan asuhan keperewatan
5. Evaluasi
Dari 3 diagnosa Keperawatan yang penulis tegakkan sesuai dengan apa yang penulis temukan
dalam melakukan studi kasus dan melakukan asuhan keperawatan kurang lebih sudah mencapai
perkembangan yang lebih baik dan optimal, maka dari itu dalam melakukan asuhan
keperawatan untuk mencapai hasil yang maksimal memerlukan adanya keja sama antara penulis
dengan klien, perawat, dokter, dan tim kesehatan lainnya