Anda di halaman 1dari 22

TUGAS UAS

PRAKTIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Oleh :

Nama : FRANSISKA LESNUSSA

NPM : 1211201170046

Kelas :A

No absen : 35

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

AMBON 2020
Contoh Kasus : Ibu M 45 tahun diantar ke UGD setelah jatuh dari pohon. Klien mengalami

fraktur lengan atas yang disertai dengan dislokasi sendi bahu. Klien mengeluh nyeri, TD

130/70 mmhg, N 78x/m. Ekspresi tampak meringis, menolak untuk berkomunikasi dengan

perawat, klien meminta untuk segera dioperasi. Pertanyaan : buatlah asuhan keperawatan

keperawatan sampai dengan implementasi dan evaluasi serta SOAP selama 3 hari pada

kasus diatas minimal 2 diagnosa keperawatan.

A. Pengkajian
Nama : ibu M
Umur : 45 tahun

B. Analisa Data

Data Subjektif Data Objektif


Klien mengeluh nyeri jatuh dari pohon
klien meminta untuk segera dioperasi. Klien mengalami fraktur lengan atas
yang disertai dengan dislokasi sendi
bahu.
TD 130/70 mmhg
N 78x/m.
Ekspresi tampak meringis
menolak untuk berkomunikasi dengan
perawat

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d dislokasi sendi bahu
2. Intoleransi aktifitas b.d fraktur
D. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Nyeri b.d dislokasi sendi bahu NOC : NIC :
 Pain Level, Pain Management
 Pain control,  Lakukan pengkajian nyeri secara
 Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
Kriteria Hasil : karakteristik, durasi, frekuensi,

 Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, kualitas dan faktor presipitasi

mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi  Observasi reaksi nonverbal dari


untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) ketidaknyamanan

 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan  Gunakan teknik komunikasi


menggunakan manajemen nyeri terapeutik untuk mengetahui

 Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, pengalaman nyeri pasien

frekuensi dan tanda nyeri)  Kaji kultur yang mempengaruhi

 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang respon nyeri

 Tanda vital dalam rentang normal  Evaluasi pengalaman nyeri masa


lampau
 Evaluasi bersama pasien dan tim
kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
 Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
 Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
 Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
 Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
 Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 Tingkatkan istirahat
 Kolaborasikan dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
 Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri

Analgesic Administration
 Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
 Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis, dan frekuensi
 Cek riwayat alergi
 Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
 Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya nyeri
 Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
 Pilih rute pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri secara
teratur
 Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
 Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
 Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek samping)
2 Intoleransi aktifitas b.d fraktur NOC : NIC :
 Energy conservation Energy Management
 Self Care : ADLs  Observasi adanya pembatasan klien
Kriteria Hasil : dalam melakukan aktivitas
 Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai  Dorong anal untuk mengungkapkan
peningkatan tekanan darah, nadi dan RR perasaan terhadap keterbatasan
 Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs)  Kaji adanya factor yang
secara mandiri menyebabkan kelelahan
 Monitor nutrisi  dan sumber energi
tenaga adekuat
 Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
 Monitor respon kardivaskuler 
terhadap aktivitas
 Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien

Activity Therapy
 Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran terapi
yang tepat.
 Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yangsesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan
social
 Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda,
krek
 Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
 Bantu klien untuk membuat jadwal
latihan diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
 Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
 Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
 Monitor respon fisik, emosi, social
dan spiritual
E. Implementasi dan Evalusai

No Hari Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1 Nyeri b.d dislokasi sendi bahu NIC : S : klien menyatakan masih merasakan
Pain Management rasa nyeri pada daerah sendi bahunya
 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, O : pasien terlihat meringis kesakitan
kualitas dan faktor presipitasi TD 130/70 mmhg

 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan N 78x/m.

 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk


A : Masalah belum teratasi
mengetahui pengalaman nyeri pasien
 Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
Hari I P : intervensi dilanjutkan
 Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
 Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
 Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
non farmakologi dan inter personal)
 Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 Tingkatkan istirahat
 Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
 Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri

Analgesic Administration
 Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
 Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
 Cek riwayat alergi
 Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
 Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
beratnya nyeri
 Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan
dosis optimal
 Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
 Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
 Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek
samping)
2 Hari I Intoleransi aktifitas b.d fraktur NIC : S : klien mengatakan masih merasakan
Energy Management nyeri dan masih sulit bergerak
 Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas O : klien terlihat meringis dan masih sulit

 Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan bergerak


terhadap keterbatasan
A : masalah belum teratasi
 Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan
 Monitor nutrisi  dan sumber energi tenaga adekuat
 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan P : intervensi dilanjutkan
emosi secara berlebihan
 Monitor respon kardivaskuler  terhadap aktivitas
 Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien

Activity Therapy
 Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran terapi yang tepat.
 Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi
dan social
 Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek
 Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
 Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
 Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
 Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
3 Hari II Nyeri b.d dislokasi sendi bahu NIC : S : klien menyatakan rasa nyeri pada
Pain Management daerah sendi bahunya pada saat bergerak
 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, O : pasien terlihat menahan sakit
kualitas dan faktor presipitasi
 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan A : Masalah belum teratasi

 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk


P : intervensi dilanjutkan
mengetahui pengalaman nyeri pasien
 Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
 Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
 Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
 Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
non farmakologi dan inter personal)
 Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 Tingkatkan istirahat
 Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
 Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri

Analgesic Administration
 Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
 Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
 Cek riwayat alergi
 Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
 Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
beratnya nyeri
 Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan
dosis optimal
 Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
 Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
 Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek
samping)
4 Hari II Intoleransi aktifitas b.d fraktur NIC : S : klien mengatakan masih merasakan
Energy Management nyeri saat bergerak
 Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas O : klien sulit bergerak

 Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan


terhadap keterbatasan A : masalah belum teratasi

 Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan


P : intervensi dilanjutkan
 Monitor nutrisi  dan sumber energi tenaga adekuat
 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan
 Monitor respon kardivaskuler  terhadap aktivitas
 Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien

Activity Therapy
 Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran terapi yang tepat.
 Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi
dan social
 Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek
 Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
 Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
 Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
 Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
5 Hari III Nyeri b.d dislokasi sendi bahu NIC : S : klien menyatakan rasa nyeri mulai
Pain Management hilang timbul
 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, O : klien mulai terlihat sedikit lebih
kualitas dan faktor presipitasi nyaman

 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan


 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk A : Masalah belum teratasi
mengetahui pengalaman nyeri pasien
 Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri P : intervensi dilanjutkan

 Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau


 Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
 Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
non farmakologi dan inter personal)
 Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
 Ajarkan tentang teknik non farmakologi
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 Tingkatkan istirahat
 Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
 Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri

Analgesic Administration
 Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
 Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
 Cek riwayat alergi
 Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
 Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
beratnya nyeri
 Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan
dosis optimal
 Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
 Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
 Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri
hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek
samping)
6 Hari III Intoleransi aktifitas b.d fraktur NIC : S : klien mengatakan bahwa sudah mulai
Energy Management bisa bergerak namun klien masih
 Observasi adanya pembatasan klien dalam merasakan nyeri saat bergerak
melakukan aktivitas
 Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan O : klien terlihat mulai bisa menggerakan
terhadap keterbatasan anggota badan

 Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan


A : masalah belum teratasi
 Monitor nutrisi  dan sumber energi tenaga adekuat
 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan
P : intervensi dilanjutkan
emosi secara berlebihan
 Monitor respon kardivaskuler  terhadap aktivitas
 Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien

Activity Therapy
 Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran terapi yang tepat.
 Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi
dan social
 Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek
 Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
 Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
 Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
 Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual

Anda mungkin juga menyukai