Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESUME

NY. Y DENGAN DIAGNOSA ASMA ATTACK DI RUANGAN AHMAD


DAHLAN DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

DISUSUN OLEH :

RAHMAISA LUBIS (22223079)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH


PALEMBANG TAHUN 2023
1. IDENTITAS
Nama : Ny. S
Tgl lahir : 06 -11-1984
Alamat : 13 ulu
Dx Klinik : Asma
Attack Umur :

2. CATATAN KESEHATAN
Ny. S umur 39 tahun datang ke IGD RSMP Palembang tanggal 25 Oktober 2023 karena
mengalami sesak nafas menjadi makin hebat sejak 1 hari. Pada tanggal 25 Oktober
2023, didapatkan diagnose klinik Asma Attack, pasien langsung dipindahkan ke
ruang rawat inap ahmad dahlan untuk dilakukan tindakan lebih lanjut. Pada saat
pengkajian, pasien mengeluhkan sesak , sakit ditenggorokan pada saat batuk, badan gatal
diseluruh tubuh dan bentol merah, perut kencang. Pemeriksaan TTV didapatkan
hasil : TD : 150/90 mmHg, T : 37,0˚C, SPO2 : 100% RR: 28 x/menit.

3. ANALISA DATA
DATA KLIEN ETIOLOGI MASALAH KEP
DS : Produksi sekrett Pola nafas
- Pasien mengatakan tidak efektif
sesak nafas mengi Obstruksi tracheobroncial (D.0005)
makin hebat, hamil
28 minggu
Eskpansi paru
- Pasien mengatakan
dadanya terasa
sesak 02 menurun
- Pasien mengatakan
sesak dan disertai
batuk Pola nafas tidak efektif
- Pasien tampak
gelisah

DO :
- TD : 150/90
- N : 100 x/m
- RR : 28 x
- T : 37, 0°C

DS : Bersihan jalan nafas


Pasien mengatakan sesak tidak efektif (D.0001)

DO :
- TD : 121/63
N : 131
x/m RR :
20 x
T : 36, 3°C

4. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d hipersekresi jalan nafas

5. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSIS TUJUAN INTERVENSI


1. Pola nafas Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri :
tidak efektif b.d
keperawatan selama 1 x 24 jam 1. Identifikasi lokasi,
diharapkan tingkat nyeri menurun kateristik , durasi,
dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas
Indikator Awal Akhir ,interitas nyeri
2. Indikasi skala nyeri
Keluhan 2 5
3. Monitor efek
nyeri
samping
Gelisah 3 4 penggunaan
analgetik
Meringis 3 4
4. Kontrol
lingkunagan yang
memperberat rasa
nyeri (misal suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan)
5. jelaskan penyebab,
periode ,dan
pemicu nyeri
6. anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
7. ajarkan teknik non
farmakologi untuk
mengurangi nyeri
8. Kolaborasi
pemberian
analgetik jika perlu
2. Bersihan jalan Bersihan jalan nafas (l. Latihan batuk efektif
nafas tidak
Setelah dilakukan tindakan (1.01006)
efektif b/d
hipersekresi keperawatan 1x24 jam, diharapkan Observasi :
jalan nafas
kemampuan membersihkan jalan 1. Identifikasi
nafas untuk mempertahankan jalan kemampuan batuk
nafas tetap paten dengan kriteria 2. Monitor adanya
hasil: retensi sputum
No. Kriteria Awal Target 3. Monitor tanda
hasil dan gejala infeksi
1. Batuk 2 3 saluran nafas
efektif Terapeutik :
2. Frekuensi 2 3 1. Atur posisi
nafas semi fowler
3. Pola nafas 2 3 2. Pasang perlak
dan bengkok di
pankuan pasien
3. Buang secret
pada tempat
sputum
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan
dan prosedur batuk
efektif
2. Anjurkan teknif
nafas dalam
selama
4 detik, ditahan
selama 2 detik
kemudian
keluarkan dari
mulut
3. Anjurkan
mengulangi tarik
nafas dalam
hingga 3 kali
4. Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
tarik nafas
dalam yang ke 3
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspektoran jika
perlu

6. IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN


WAKTU DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI
25/10/2023 Gangguan pola 1. Monitor frekuensi, irama, S : menerima pasien
20.30- baru dari igd dengan
nafas kedalaman dan upaya nafas
21.00 wib keluhan sesak nafas
2. Memonitor kemampuan mengi hebat, hamil
28 minggu
batuk efektif
3. Memonitor adanya ptoduksi O : Ku : Lemah
- TD :
sputum
- N:
4. Mengaukultasi bunyi nafas - T:
- RR :
5. Menjelaskan tujuan dan
Skor resiko
prosedur pemantauan jatuh sedang ( 3)

A : angguan pola nafas


6. Mengatur interval P : Setelah dilakukan
intervensi diharapkan
pemantauan respirasi sesuai
dalam waktu 1 x 24 jam
- kondisi pasien sasak nafas berehenti
25/10/2023 Djj 141 x/m
21.20

S : Pasien mengatakan
26/10/2023 Gangguan pola
08.30 sesak
nafas
1. Monitor frekuensi, irama,
O: Ku: lemah
kedalaman dan upaya nafas
- TD :121/63
2. Memonitor kemampuan
- N : 13 x/m
batuk efektif
- RR : 20 x/m
3. Memonitor adanya ptoduksi
- T : 36,3 °C
sputum
4. Mengaukultasi bunyi nafas
A ; Gangguan pola
5. Menjelaskan tujuan dan
nafas
prosedur pemantauan
6. Mengatur interval
P : Setelah dilakukan
pemantauan respirasi sesuai
intervensi 3x24 jam
kondisi pasien
diharapkan sesak
berkurang

26/10/2023
-
10.00
Djj : 135 x/m 9+)

-
26/10/2023 Bersihan jalan 1. monitor pola nafas S: pasien mengatakan
14.30- 15. nafas tidak efektif sesak, gatal
Hasil :
10 wib
- Respirasi : 20 x/m O: Ku : lemah
- TD :110/70
- Ny. S sudah tidak sesak
- N : 130 x/m
2. Monitor bunyi suara - RR : 20x/m
- S : 36 °C
tambahan
Hasil : A: Bersihan jalan nafas
tidak efektif
- Sudah tidak ada bunyi
suara nafas tambahan P : Gunakan mikro
1x24 jam untuk
3. Memberikan posisi semi
bersihan jalan nafas
fowler tidak efektif
Hasil :
- Pasien merasa lebih
nyaman dengan posisi semi
fowler
4. Mengajarkan teknik efektif
Hasil ;
- Pasien sudah melakukan
batuk efektif tanpa
bantuan
- Batuk efektif dilakukan
3x sehari
5. Mengkolaborasikan obat
pentolin, budesma secara
nebulizer inhalasi, cetrisin
tablet
Hasil :
- Cetrisin tablet diberikan 3
x sehari
26/10/2023 - - DJJ : 137
16.30 –
18.00 wib

Anda mungkin juga menyukai