Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus:
Seorang perempuan usia 28 tahun, dengan usia kehamilan 20 minggu klien mengeluh
sakit kepala hidung tersumbat, nyeri pada kulit. Setelah dilakukan pemeriksaan suhu
tubuh 38,5°; ekstremitas atas dan bawah terlihat bintik merah iritasi, TD 125/90 mmhg,
nadi 90 kali per menit, RR 20 kali per menit, mata tampak merah, terdapat peradangan
pada tangan,saat dipegang kulit terasa hangat. Klien menceritakan bahwa dirumah
memelihara banyak kucing dan dia sering makan sayuran mentah.

Pengkajian:
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
 Mengeluh sakit kepala   S : 38,5 °

 Mengeluh hidung    N : 90 x / menit


tersumbat    TD : 125/95 mmHg
 Mengeluh nyeri pada kulit  RR : 20 x / menit
 Klien menceritakan bahwa  Mata tampak merah
dirumah memelihara banyak
 Terdapat peradangan pada
kucing
tangan
 Klien sering makan sayuran
 Dipegang kulit terasa hangat
mentah.
   Pada ekstremitas atas dan
bawah terlihat bintik merah

Diagnosa:
DATA FOKUS Masalah Etiologi
-S : 38,5 ° Nyeri akut Agen biologis
-N : 90 x / menit
-kulit terasa hangat
-kulit kemerahan 
-S : 38,5 ° Hipertermi proses perjalanan
-N : 90 x / menit penyakit
-kulit terasa hangat
-kulit kemerahan 
Hipertermi 
Proses perjalanan
penyakit
-TD : 125/95 mmHg
-Mengeluh nyeri pada kulit
-Terdapat peradangan
pada tangan

Diagnosa Tujuan Intervensi


Nyeri b.d agen cidera Setelah dilakukan 1)      Kaji secara komprehensif
biologis tindakan keperawatan tentang nyeri meliputi
1x24 jam nyeri berkurang lokasi, karakteristik, dan
Kriteria hasil: onset, durasi, frekuensi,
         Skala nyeri turun dan kualitas,intensitas/beratnya
ekspresi wajah tidak nyeri, dan faktor-faktor
menyeringai lagi presipitasi.
2)      Observasi isyarat non
verbal dari tidaknyaman,
khususnya tidakmampu
untuk komunikasi secara
efektif.
3)      Gunakan komunikasi
terapeutik agar klien
mengekspresikan nyeri
4)      Berikan dukungan
terhadap klien dan keluarga
5)      Kontrol faktor-faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon klien
terhadap ketidaknyamanan
(ex.: temperatur ruangan,
penyinaran, dll)
6)      Ajarkan penggunaan
teknik non farmakologik
(misalnya : relaksasi,
guided imagery, terapi
musik, distraksi, aplikasi
panas – dingin, massage,
TENS, hipnotis, terapi
aktivitas)
7)      Berikan analgesik sesuai
anjuran
8)      Tingkatkan tidur atau
istirahat yang cukup
9)      Evaluasi keefektifan dari
tindakan mengontrol nyeri
yang telah digunakan.

Hipertermi b.d proses Setelah dilakukan 1)      Monitor vital sign


perjalanan penyakit tindakan keperawatan 2)      Monitor suhu minimal tiap
1x24 jam suhu  menurun 15 menit sampai suhu
dengan kriteria hasil: stabil
         kulit tidak kemerahan 3)      Monitor warna kulit
lagi, penurunan suhu kulit4)      Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
5)      Selimuti klien untuk
mencegah hilangnya panas
tubuh
6)      Kompres klien pada lipat
paha dan aksila
7)      Berikan antipiretik bila
perlu

Anda mungkin juga menyukai