Kelompok 5:
Maulida akisah
Novi muspita handayani
Syarifah desnitha Ramadhalenia
Anatomi fisiologi
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh
permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat
dan terbesar dari tubuh.
secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang
berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang
merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm
sedangkan lapisan dalam yang berasal dari
mesoderm adalah dermis atau korium yang
merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
DEFINISI
Herpes zoster adalah sutu infeksi yang dialami oleh
seseoramg yang tidak mempunyai kekebalan terhadap
vericella (misalnya seseorang yang sebelumnya tidak
terinfeksi oleh vericella dalam bentuk cacar air).
Herpes zoster adalah radang kulit akut yang bersifat
khas seperti gerombolan vesikel unilateral, sesuai
dengan dermatomanya (persyarafan). Infeksi ini dialami
oleh seseorang yang tidak mempunyai kekebalan
terhadp vericella. (Smeitzer, suzanne C.2001)
ETIOLOGI
Gejala
prodromal Timbul eritema
sistematik (Dalam waktu singkat menjadi
(demam, pusing, malaise) vesikel yang berkelompok)
Pemeriksaan 02
Kultur dari cairan vesikel dan
tes antibodi
diagnostic 03 Immunofluororescent
04 Biopsi kulit
Komplikasi
Infeksi sekunder
(penderita tanpa disertai defisiensi imunitas Kelainan
biasanya tanpa komplikasi dan sebaliknya) pada mata
Neuralgia paska
herpetik Paralisis
(rasa nyeri yang timbul
motorik
pada daerah (terjadi akibat perjalanan virus secara
bekas penyembuhan) kontinuitatum dari ganglion sensorik ke
sistem saraf yang berdekatan)
Penatalaksanaan
Terapi Farmakologi
Terapi yang diberikan pada pasien ini dibagi menjadi dua,
yaitu terapi sistemik dan topikal. Terapi sistemik yang
diberikan adalah acyclovir5x800 mg/hari selama 7 hari dan
asam mefenamat 3x500 mg, sedangkan terapi topikal yang
diberikan adalah bedak salisil 2% pada bintil-bintil yang
belum pecah.
Terapi sering digabungkan dengan obat antiviral untuk
mencegah fibrosis ganglion.
MCP
Asuhan
Keperawatan
Pengkajian
1. Identitas klien
2. Riwayat Kesehatan
3. Pola Kehidupan
4. Pengkajian fisik
Diagnosa
Diagnosa utama
1) Kerusakan integritas kulit b.d lesi dan
jaringan inflamasi
2) Nyeri akut b.d peradangan pada kulit
3) Gangguan rasa nyaman b.d reaksi inflamasi
Diagnosa pendukung
1) Hipetermi b.d proses penyakit
2) Gangguan citra tubuh b.d perubahan persepsi
diri
3) Defisit pengetahuan b.d inadekuat informasi
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Gangguan integritas kulit b.d lesi Perawatan integritas kulit
dan jaringan inflamasi Observasi :
Ekspektasi: membaik - Identifikasi penyebab gangguan
integritas kulit (mis. Perubahan
KH: sirkulasi, perubahan status nutrisi,
penurunan kelembaban, suhu
1. Integritas kulit : 5 (tidak terganggu) lingkungan ekstrem, penurunan
Intervensi 2. Pimentasi abnormal : 5 (tidak ada) mobilitas)
Terapeutik :
3. Lesi pada kulit : 5 (tidak ada) - ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
4. Eritema : 5 (tidak ada) baring
- lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu
Edukasi :
- anjurkan menggunakan pelembab
(mis. Lotion, serum)
anjurkan minum air yang cukup
Lanjutan.. Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Nyeri akut b.d peradangan pada kulit Manajemen nyeri
Observasi :
Ekspektasi : membaik - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
KH : frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1. Mengenali kapan nyeri terjadi: 5 (secara konsisten - Identifikasi skala nyeri
menunjukkan)
2. Menggunakan tindakan pencegahan: 5 (secara Terapeutik :
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk
Intervensi
konsisten menunjukkan)
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
3. Menggunakan indakan pengurangan (nyeri) tanpa akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat,
analgesik: 5 (secara konsisten menunjukkan) aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
4. Menggunakan sumber daya yang tersedia: 5 (secara kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Lanjutan..
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan O : - Kenali pengetahuan pasien mengenai kondisi
tingkat pemahaman penyakit pasien meningkat. Dengan - Identifikasi kemungkinan penyebab identifikas
kriteria hasil: - perubahan kondisi penyakit pasien
1. faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi : 5 N : - Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
(meningkat) proses penyakit yang spesifik
2. faktor resiko : 5 (meningkat) - jelaskan tanda dan gejala dari penyakit
Intervensi 3.
4.
tanda dan gejala penyakit : 5 (meningkat)
strategi untuk meminimalkan penyakit : 5
- berikan informasi pada pasien mengenai
kondisinya
(meningkat) E : - Instruksikan pasien mengenai tindakan untuk
- mencegah/meminimalkan efek samping
penanganan dari penyakit
- Edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang
harus dilaporkan kepada petugas
C : - Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk menegah komplikasi pada pasien
- Rujuk pasien pada kelompok pendukung/agen
komunitas lokal, sesuai kebutuhan
A Picture is
worth a
thousand
Pembahasan
Words Kasus
Herpes Zoster
Kasus:
Seorang perempuan berusia 53 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan Herpes Zoster.
Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri akibat penyakitnya. Hasil pengkajian terdapat lesi
berupa vesikel pada kulit, pasien mengatakan gatal pada lesi tersebut. Pasien menyatakan rasa
sakit di tubuhnya sangat menyakitkan dan merasa kulitnya seperti terbakar, skala nyeri 6.
Hasil pemeriksaan laboratorium dengan apus Tzank didapatkan adanya sel multinuklear.
Pasien mendapatkan therapi asiklovir dan analgetik namun pasien menolak untuk meminum
analgetik karena takut kecanduan terhadap obat penghilang rasa sakit tersebut. Perawat
memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien tentang manajemen nyeri non farmakologis
dan pengobatan nyeri. Perawat memberikan kompres dingin untuk memfasilitasi manajemen
nyeri melalui stimulasi kulit. Setelah mendapatkan penjelasan pasien mau menerima
pengobatan dan menyatakan nyeri berkurang.
Pengkajian
Identitas klien
Nama : Ny.x
Umur : 53
Jenis kelamin : Perempuan
Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama : Nyeri akibat penyakit, gatal pada lesi, merasa kulit
seperti terbakar
2. Riwayat kesehatan sekarang : terdapat lesi berupa vesikel pada kulit
Analisa data
DO : - Terdapat lesi berupa vesikel pada kulit
- Hasil pemeriksaan laboratorium dengan apuz tzank didapatkan adanya
sel multinuklear
-Skala nyeri 6
DS : - mengeluh nyeri
- Pasien mengatakan gatal pada lesi
- Pasien menyatakan rasa sakit di tubuhnya sangat sakit dan merasa kulit
seperti terbakar
Diagnosa NOC NIC
Ekspektasi : meningkat
Nyeri akut b.d Manajemen intervensi : Manajemen nyeri
KH:
kerusakan kulit 1. Mengenali kapan nyeri terjadi: 5 (secara O: - Observasi adanya petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanan terutama pada mereka
konsisten menunjukkan)
yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif
2. Menggunakan tindakan pencegahan: 5
(secara konsisten menunjukkan) - Lakukan pengkajian nyeri komperhensif
3. Menggunakan indakan pengurangan
- Pastikan perawatan analgesik bagi pasien dilakukan dengan pemantauan yang tepat
Diagnosa & intervensi