Luka Bakar
Ns. Rizka Febtrina, M.Kep., Sp. Kep., M.B
Pendahuluan
Kulit merupakan barier antara dunia luar
dengan organ yang dibungkus kulit.
Luka bakar masih merupakan masalah yang
besar dan serius
Pertolongan yang tepat dan baik sangat
membantu
Inflamasi
mukosa,
hipersekresi
Dermis
Zona Statis
Zona Hiperemi
Jaringan Sub-Kutis
Proses Penyembuhan Luka Bakar
Fase inflamasi
Respon vaskular terjadi sesaat setelah trauma luka bakar yang
ditandai dengan adanya vasodilatasi dengan ekstravasasi cairan
ke ruangan interstitial.
Pada trauma luka bakar yang berat, peningkatan permeabilitas
kapiler akan memicu ekstravasasi plasma masif
Respon seluler ditandai dengan adanya sel neutrofil dan
monosit sebagai sel pertama yang bermigrasi ke area inflamasi.
Kemudian, neutrofil akan segera menurun dan digantikan oleh
makrofag.
Migrasi sel-sel tersebut diinduksi oleh faktor kemotaktik
seperti kallkirein dan peptida fibrin yang dilepaskan dari proses
koagulasi dan substansi yang berasal dari sel mast seperti
tumour necrosis factor, histamin, protease, leukotrien dan
sitokin.
Respon seluler membantu fagositosis dan proses pembersihan
jaringan mati dan toksin akibat jaringan yang terbakar (
Fase Proliferasi
Pada luka bakar partial thickness, re-epitelisasi akan
dimulai dalam bentuk migrasi keratinosit dari sisa kulit
yang masih utuh pada dermis beberapa jam setelah luka,
biasanya proses ini akan menutup luka dalam 5 hingga 7
hari.
Setelah re-epitelisasi membran basal terbentuk diantara
dermis dan epidermis, angiogenesis dan fibrogenesis akan
membantu rekonstruksi dermis
Fase Remodeling
Penambahan protein struktural fibrosa seperti kolagen dan
elastin di sekitar epitelium, endotel dan otot polos sebagai
matriks ekstraselular.
Kemudian, fase resolusi pada matriks ekstraselular akan
menjadi jaringan sikatriks dan fibroblas akan menjadi fenotipe
miofibroblas yang akan bertanggung jawab terhadap kontraksi
sikatriks.
Pada luka bakar derajat II dalam dan derajat III, fase resolusi
akan memanjang hingga beberapa tahun dan akan membentuk
kontraktur luka serta jaringan parut hipertropik
Hiperpigmentasi yang terlihat pada luka bakar superfisial
diakibatkan adanya respon berlebih dari melanosit terhadap
trauma luka bakar, sedangkan hipopigmentasi pada luka bakar
dalam diakibatkan hancurnya melanosit pada kulit
Tatalaksana resusitasi cairan
• Resusitasi cairan dilakukan dengan memberikan cairan
pengganti.
• Cara untuk menghitung kebutuhan cairan ini:
Cara Evans
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL NaCl per 24 jam
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma per 24 jam
2.000 cc glukosa 5% per 24 jam
Infeksi
Hipovolemik
Blood clot pada ektremitas
Kontraktur
Post Traumatik Stres Disorder (PTSD)
Diagnosa Keperawatan
Gangguan integritas kulit b.d trauma: suhu lingkungan
ekstrim
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi
trakeabronkial;edema mukosa dan hilangnya kerja silia. Luka
bakar daerah leher; kompresi jalan nafas thorak dan dada
atau keterdatasan pengembangan dada
Resiko kekurangan volume cairan b.d Kehilangan cairan
melalui rute abnormal; Peningkatan kebutuhan : status
hypermetabolik, ketidak cukupan pemasukan
Resiko gangguan pertukaran gas b.d cedera inhalasi asap atau
sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka
bakar sirkumfisial dari dada atau leher.
Resiko infeksi b.d Pertahanan primer tidak adekuat;
kerusakan perlinduingan kulit; jaringan traumatik. Pertahanan
sekunder tidak adekuat; penurunan Hb, penekanan respons
inflamasi.
Nyeri Akut b.d Kerusakan kulit/jaringan; pembentukan
edema. Manifulasi jaringan cidera contoh debridemen luka.
Resiko perfusi perifer tidak efektif b.d Penurunan/interupsi
aliran darah arterial/vena, contoh luka bakar seputar
ekstremitas dengan edema.
Resiko defisit nutrisi b.d status hipermetabolik (sebanyak 50
% - 60% lebih besar dari proporsi normal pada cedera berat)
atau katabolisme protein.
Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskuler,
nyeri/tak nyaman, penurunan kekuatan dan tahanan.
Gangguan citra tubuh (penampilan peran) b.d krisis situasi;
kejadian traumatik peran klien tergantung, kecacatan dan
nyeri.
Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatan b.d Salah interpretasi informasi Tidak
mengenal sumber informasi.
Intervensi keperawatan Dx 1
Madu
Aloe vera
Nanas
Contoh kasus
Berapa persen luas luka bakar ??
Derajat berapa?
Berapa kebutuhan cairan 8 jam bertama?
Diagnosa keperawatan?