COMBUSTIO
Pembimbing:
Dr. Elvida Christi Tahya, Sp.B., M.Biomed
Oleh:
Vicklen S. Pesiwarissa
2018-84-081
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
2019
Kulit
1. Api,
2. Air panas,
3. Bahan kimia,
4. Listrik,
5. Radiasi
Fase Luka Bakar
Zona Hiperemi
“Rule of Nine”
Luas Luka Bakar
“Lund and Browder”
Luka Bakar Derajat I
B
• Dilakukan Resusitasi Cairan.
• Bila penderita Syok maka diatasi dulu syoknya dengan
infus RL diguyur sampai nadi teraba atau tekanan
darah >90mmHg, kemudian lakukan resusitasi cairan.
Tujuan :
perfusi yang adekuat dan seimbang di seluruh pembuluh darah vaskular
regional, Sehingga iskemia jaringan tidak terjadi pada setiap organ sistemik.
Resusitasi Cairan
BAXTER
4cc x kgBB x %luka bakar
Separuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan
dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari
pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.
EVANS
1. %luka bakar x kgBB x 1 cc NaCl per 24 jam
2. %luka bakar x kgBB x 1cc Plasma per 24 jam
3. 2.000 cc Glukosa 5% per 24 jam
Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam
16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama.
Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.
Survei Sekunder
Antiseptik dan membiarkannya terbuka untuk perawatan terbuka atau menutupnya dengan pembalut steril untuk
perawatan tertutup. Kalau perlu, penderita dimandikan terlebih dahulu.
ATS dan/atau toksoid.
Analgesik
Antibiotik
Indikasi Rawat Inap
1. Keloid
2. Parut Hipertrofik
3. Kontraktur
Kontraktur
SIRS adalah suatu bentuk respon klinik yang bersifat sistemik terhadap berbagai
stimulus klinik berat akibat infeksi ataupun noninfeksi seperti trauma, luka bakar,
reaksi autoimun, sirosis, pankreatitis, dll
Mulanya bersifat fisiologik dalam proses penyembuhan luka, namun oleh respon ini
berubah secara berlebihan dan menyebabkan kerusakan pada organ-organ sistemik,
menyebabkan disfungsi dan berakhir dengan MODS bahkan sampai MOF
Ada 5 hal yang bisa menjadi aktivator;
infection,
injury,
inflamation,
inadequate blood flow, dan
ischemia-reperfusion injur
SIRS
konsensus American College of Chest phycisians dan the Society of Critical Care
Medicine
Hipertermia (suhu > 38°C) atau hipotermia (suhu < 36°C)
Takikardi (frekuensi nadi > 90x/menit)
Takipneu (frekuensi nafas > 20x/menit) atau tekanan parsial CO2 rendah (PaCO2
< 32 mmHg)
Leukositosis (jumlah lekosit > 12.000 sel/mm3), leukopeni (< 4000 sel/mm3)
atau dijumpai > 10% netrofil dalam bentuk imatur (band).
Prognosis
Prognosis pada luka bakar tergantung dari derajat luka bakar, luas
permukaan badan yang terkena luka bakar, adanya komplikasi
Luka bakar minor dapat sembuh 5-10 hari tanpa adanya jaringan parut.
Luka bakar moderat dapat sembuh dalam 10-14 hari dan mungkin
menimbulkan luka parut.
Luka bakar mayor membutuhkan lebih dari 14 hari untuk sembuh dan akan
membentuk jaringan parut.
Kesimpulan
Luka bakar adalah trauma yang disebabkan oleh termis, elektris, khemis dan radiasi yang
mengenai kulit, mukosa, dan jaringan yang lebih dalam.
Beberapa penyebab luka bakar) adalah suhu tinggi, bahan kimia, sengatan listrik, dan
radiasi.
Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman, luas permukaan, lokasi, dan
penyebab.
Untuk mengatasi pasien dengan luka bakar yaitu dengan
menghindari kontak dengan penyebab,
menilai keadaan umum,
perawatan luka,
resusitasi cairan dan
nutrisi yang adekuat
Pasien diawasi dari gejala anemia, gagal ginjal akut, perdarahan lambung, infeksi hingga
sepsis.
Bekas luka bakar dapat ditangani dengan pembedahan yaitu debramasi dan skin graft.
TERIMA KASIH