Anda di halaman 1dari 42

Meet The Expert

Trauma Kimia dan Trauma Termis


pada Mata
Sakinah 1840312431
Ririn Lausarina 1840312420
Megi Kurnia Asri 1740312449
Wahyu kodri A 1840312604

Pakar : dr. Getry Sukmawati, Sp.M(K)

GoogleSlidesPPT.com _ 30+ Slides Google Slides & PowerPoint Templates for Free
Pendahuluan
01 Trauma mata merupakan kasus
gawat darurat mata
02 Amerika Serikat : trauma mata
merupakan 3-4 % dari seluruh
kecelakaan kerja. Sebanyak 84%
merupakan trauma kimia.

03 CDC : tahun 2000 ± 1 juta orang di


Amerika Serikat mengalami
gangguan penglihatan pada satu
mata akibat trauma kimia sebesar
75%
Tr
a
u
m
b
h
n
kai,rsrlt
mi
d
p
lte
rj
ab
o
at
iu
or
m
in
u
d
tri
,e
ta
ni
n
se
rt
p
a
b
h
kai.l
t-imi
d
at
ru
m h
n
g
a

Trauma kimia
terjadi akibat
terpapar bahan Trauma bahan
kimia baik yang kimia dapat terjadi
bersifat asam atau dalam laboratorium,
basa yang dapat industri, pertanian,
merusak struktur serta paparan
bola mata. bahan kimia dari
alat-alat rumah
tangga.
Tinjauan Pustaka
Struktur dari mata meliputi sklera,
konjungtiva, kornea, pupil, iris, lensa, retina,
saraf optikus, humor aqueus, serta humor
vitreus yang masing-masingnya memiliki
fungsi atau kerjanya sendiri antara lain
Nervus-nervus pada mata
- Saraf optikus
- Saraf lakrimalis
- Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian
mata yang lain dan merangsang otot pada tulang
orbita

Arteri mata Vena mata


Arteri oftalmika Vena oftalmika
Arteri retinalis Vena retinalis
Epidemiologi

• trauma okular berakibat kebutaan unilateral terjadi pada 19 juta orang


• 2,3juta orang mengalami penurunan visus bilateral
• 1,6juta orang mengalami kebutaan bilateral akibat trauma mata.
• Sebagian besar kasus (84%) merupakan trauma kimia.

World Health Organization (WHO) tahun 1998


trauma
kimia
16%

• frekuensi kasus trauma kimia


di Amerika Serikat mencapai
16 %
• meningkat di lokasi kerja
dibandingkan dengan di rumah
• Lebih banyak pada laki-laki
(93 %) dengan umur rata-rata
31 tahun.
Etiologi
Bahan kimia yang bersifat asam
• asam jika mempunyai pH < 7 seperti asam sulfat, air accu, asam
sulfit, asam hidroklorida, zat pemutih, asam asetat, asam nitrat,
asam kromat, dan asam hidroflorida
Bahan kimia yang bersifat basa
• basa jika mempunyai pH > 7 seperti NaOH, CaOH, amoniak,
Freon/bahan pendingin lemari es, sabun, shampo, kapur gamping,
semen, tiner, lem, cairan pembersih dalam rumah tangga, dan
soda kuat
Patofisiologi
Trauma Asam
Trauma Basa
Klasifikasi Thoft, trauma basa dapat dibedakan dalam
Derajat 3: epitel kornea Derajat 4: kornea opak dan
Derajat 2: kornea hilang total, stroma sudah terdapat iskemik lebih
berkabut dengan dari ½ limbus (prognosis
berkabut dengan
gambaran iris tidak sangat buruk)
gambaran iris yang jelas dan sudah terdapat
masih terlihat dan ½ iskemik limbus
Derajat 1: kornea
terdapat kurang dari (prognosis kurang)
jernih dan tidak 1/3 iskemik limbus
ada iskemik (prognosis baik)
limbus (prognosis
sangat baik)
Klasifikasi Hughes
- Prognosis baik
- Terdapat erosi epitel kornea
- Kekeruhan yang ringan pada kornea
- Tidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea
ataupun konjungtiva

- Prognosis baik Ringan


- Kornea keruh, sehingga sukar melihat
iris dan pupil secara terperinci Sedang
- Terdapat nekrosis dan iskemi ringan
pada konjungtiva dan kornea Berat

- Prognosis buruk
- Akibat kekeruhan kornea, pupil tidak
dapat dilihat
- Konjungtiva dan sklera pucat
Gejala Klinis
• Epifora
• Blefarospasme
• Nyeri berat

Trauma Asam
A Trauma Basa
Penurunan penglihatan B D Kehilangan penglihatan
segera akibat nekrosis sering bermanifestasi
superfisial kornea C beberapa hari sesudah
kejadian

Trauma lebih berat


dibanding trauma asam
Diagnosis
Trauma kimia pada mata merupakan
kasus gawat darurat sehingga hanya diperlukan
anamnesa singkat
Pemeriksaan Pemeriksaan
DIAGNOSIS Anamnesis Fisik Penunjang

Riwayat tersiram cairan Pemeriksaan Pemeriksaan


atau tersemprot gas pada dilakukan setelah menggunakan
mata atau partikel-partikel mata teririgasi - Slit lamp
masuk ke dalam mata dengan air dan pH - Oftalmoskopi
permukaan bola - Tonometri
Mengetahui jenis zat kimia mata netral
Pemeriksaan pH
Mekanisme terjadinya Pemeriksaan bola mata berkala
trauma kimia visus apabila
terdapat keluhan
Penurunan visus daya pandang
berkurang
Gejala penyerta
Kelopak Mata
Trauma alkali akan membentuk jaringan
parut pada kelopak.

Margo palpebra rusak sehingga mengakibatkan


gangguan ada break up time air mata.

Lapisan air pada depan kornea atau tear film


menjadi tidak normal.

Terjadinya pembentukan jaringan parut pada kelenjar


asesori air mata yang mengakibatkan mata menjadi kering
Konjungtiva
Terjadi kerusakan pada sel goblet

Sekresi musin konjungtiva bulbi berkurang daya basahnya pada


setiap kedipan kelopak. Dapat terjadi simblefaron pada konjungtiva
bulbi yang akan menarik bola mata sehingga pergerakan mata
menjadi terbatas

Akibat terjadinya simblefaron penyebaran air mata


menjadi tidak merata.

Terjadi pelepasan kronik daripada epitel kornea.


Terjadi keratinisasi (pertandukan) epitel kornea akibat
berkurangnya mucin
Lensa
Lensa keruh diakibatkan kerusakan kapsul lensa

4
Trauma Termis
A. Panas
Panas adalah sebab utama yang menginduksi
peradangan dan ekspresi protease stroma dan dapat
menyebabkan kolagen mencair jika parah.

Tujuan utama terapi untuk luka bakar yang


disebabkan oleh panas :
- Mengurangi ketidaknyamanan
- Cegah peradangan sekunder pada kornea, ulserasi,
dan perforasi akibat infeksi atau dari paparan yang
disebabkan oleh kerusakan kelopak mata
- Minimalkan jaringan parut kelopak mata dan
kerusakan yang terjadi
Penatalaksanaan

Agen sikloplegik Antibiotik Debridemen Cangkok kulit Kortikosteroid


profilaksis topikal
B. Dingin

– Edema stroma kornea transien yang


disebabkan oleh dingin, termasuk
individu dengan penyakit Raynaud dan
pasien dengan disfungsi saraf kranial V
(trigeminal)
– Denervasi sensorik mata mempengaruhi
pengaturan suhu okular dan mengubah
karakteristik morfologis dan fungsi sel
kornea, termasuk endotelium
C. Radiasi Ultraviolet
Etiologi
paparan sinar matahari yang
tidak terlindungi, saat bekerja Keluhan muncul 4-10
las dan paparan luar ruangan jam pasca trauma
yang lama terhadap pantulan
sinar matahari

Mata yang sakit, seperti Kondisi ini umumnya dapat


kelilipan atau kemasukan pasir, teratasi secara spontan,
fotofobia, blefarospasme dan dan epitel sembuh dalam
konjungtiva kemotik 24 jam
Radiasi ultraviolet dengan dosis sedang sering
menyebabkan keratitis superfisialis

Perlindungan yang tepat dengan kacamata anti-UV,


dapat mencegah cidera tersebut
D. Sinar Inframerah
b

Pajanan sinar Akibat pajanan Tidak ada pengobatan terhadap akibat


inframerah dapat sinar ini, katarak buruk yang telah terjadi kecuali
terjadi pada saat mudah terjadi mencegah terkenanya sinar inframerah
menatap gerhana pada pekerja pada mata. Steroid sistemik dan lokal
matahari dan saat industri gelas dan diberikan untuk mencegah terbentuknya
bekerja di pemanggangan jaringan parut pada macula atau untuk
pemanggangan. logam mengurangi gejala radang yang timbul.
E. Radiasi Ionisasi
● Luka bakar akibat sinar X juga
dapat merusak kornea yang
Paparan radiasi ionisasi dapat permanen sukar diobati. Biasanya
dikaitkan dengan ledakan tampak seperti keratitis dengan
nuklir, sinar-x, dan radioisotop. iridosiklitis ringan.

Jumlah paparan sebanding ● Pada keadaan berat akan


dengan jumlah energi, jenis mengakibatkan parut
sinar yang dipancarkan, konjungtiva atrofi sel goblet yang
dan jarak pasien dengan akan mengganggu fungsi air
sumber pengion. mata.

● Pengobatan dapat diberikan


Sinar X dapat merusak retina dengan antibiotika topikal 3 kali
dengan gambaran seperti kerusakan sehari dan sikloplegik 1 kali sehari.
yang diakibatkan diabetes mellitus ● Bila terjadi simblefaron pada
berupa dilatasi kapiler, perdarahan, konjungtiva dilakukan tindakan
mikroaneurisma mata dan eksudat. pembedahan.
Tatalaksana pada kejadian akut
seperti pengangkatan semua benda
asing

Komplikasi yang terlambat


terkait dengan kurangnya air
mata, hilangnya sensasi
Penyembuhan luka yang
kornea, hilangnya epitel kornea
buruk merupakan ciri
dan kegagalan untuk sembuh,
cedera akibat radiasi
keratitis mikroba
ionisasi
sekunder,vaskularisasi, dan
keratitis.
Penatalaksanaan
1.Irigasi mata, sebaiknya menggunakan larutan Salin atau
Ringer laktat selama minimal 30 menit. Jika hanya tersedia
air non steril, maka air tersebut dapat digunakan. Larutan
asam tidak boleh digunakan untuk menetralisasi trauma
basa. Spekulum kelopak mata dan anestetik topikal dapat
digunakan sebelum dilakukan irigasi. Tarik kelopak mata
bawah dan eversi kelopak mata atas untuk dapat
mengirigasi forniks.
.
2.Lima sampai sepuluh menit setelah irigasi
dihentikan, ukurlah pH dengan menggunakan kertas
lakmus. Irigasi diteruskan hingga mencapai pH
netral (pH=7.0)

3.Jika pH masih tetap tinggi, konjungtiva forniks


diswab dengan menggunakan moistened cotton-
tipped applicator atau glass rod. Penggunaan
Desmarres eyelid retractor dapat membantu dalam
pembersihan partikel dari forniks dalam.
Trauma kimia derajat ringan-sedang

Forniks di swab Sikloplegik Antibiotik topikal Analgetik oral Artificial tears


Trauma kimia derajat berat

Rujuk untuk Debridement Sikloplegik Analgetik Steroid to[ikal


monitor jaringan topikal
intensif nekrotik

Medikasi Pressure patch Artificial tears


antiglaukoma
jika ada
peningkatan
TIO
Medikamentosa
• steroid
• sikloplegik
• asam askorbat
• bebloker/karbonik anhidrase inhibitor
• antibiotik
• asam hyaluronik
• asam sitrat
Pembedahan

• Pembedahan segera
• untuk revaskularisasi limbus,
mengembalikan populasi sel limbus dan
mengembalikan kedudukan forniks.
• Pembedahan lanjut
Komplikasi
Simblefaron Katarak
traumatik
01 04
Kornea keruh, Glaukoma
edema, sudut tertutup
02 05
neovaskuler

Sindroma mata 03 06 Entropion dan


kering phthisis bulbi
Simblefaron
Prognosis
Iskemik yang paling luas
pada pembuluh darah limbus
dan konjungtiva memberikan
prognosis yang buruk.

Bentuk paling berat pada


trauma kimia ditunjukkan
dengan gambaran cooked fish
eye dimana prognosisnya
adalah yang paling buruk,
dapat terjadi kebutaan.
Kesimpulan
Trauma kimia pada mata dapat berasal dari bahan yang bersifat
1 asam dan bahan yang bersifat basa.

Trauma basa biasanya memberikan dampak yang lebih berat


2 daripada trauma asam,

Penatalaksanaan yang terpenting pada trauma kimia adalah irigasi


3 mata dengan segera sampai pH mata kembali normal dan diikuti
dengan pemberian obat

Luka termis pada mata dapat disebabkan oleh panas, dingin,


4 radiasi ultraviolet, sinar inframerah, radiasi inisasi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai