Anda di halaman 1dari 42

REFERAT

OSTEOSARKOMA
Spicakent Dinyanti
1310015036

Dosen Pembimbing
dr. Monika Kencana D, Sp. Rad

LAB / SMF ILMU RADIOLOGI


Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
RSUD Abdul Wahab Sjahranie
2018
Definisi
• Osteosarkoma atau sarkoma osteogenik
adalah neoplama tulang primer yang sangat
ganas yang secara histologi ditandai oleh
pembentukan osteoid dari sel malignan.
• Disebut osteogenik oleh karena
perkembangannya berasal dari osteoblastik sel
mesenkim primitif
Epidemiologi
• 8 jenis kanker tersering dan jenis kanker
tulang yang paling sering dijumpai
• Bersifat bimodal
• insidensi global : 3-4,5 per 1 juta penduduk
• rentang usia 0-24 tahun
• pria lebih banyak dibanding wanita
Maxilla, mandibula

Humerus (15%)

Coxae

Femur (40%)

Proximal tibia (16%)


Fibula
Etiopatologi
• Masih belum diketahui
• Herediter Retinoblastoma
• sindrom Li-Fraumeni
• virus : Rous sarcoma virus
• tumor suppressor gene : protein p53 (kromosom
17)dan Rb (kromosom 13)
• kelainan tulang : Paget’s disease
• Rothmund-Thomson Syndrome
• Werner’s Syndrome
Klasifikasi

Intramedular Talangektasis

Histologi Surface Morfologi Small Cell

Extraskeletal Epitheloid

Postradiasi synchronous
Karakter klinis Jumlah lesi
Paget metachronous
Musculoskeletal Tumor Society (MSTS) Stagging
Stage Malignancy Site Metastasis

IA Rendah Intrakompartemen -

IB Rendah ekstrakompartemen -

IIA Tinggi Intrakompartemen -

IIB Tinggi ekstrakompartemen -

III Didefinisikan sebagai osteosarkoma dengan metastasis


American Joint Committee on Cancer (AJCC) 7th Edition Stagging
Stage Malignancy Size Discontinuity Metastasis

IA Rendah ≤8 - -
IB Rendah >8 Ada -
diskontinuitas
IIA Tinggi ≤8 - -

IIB Tinggi >8 - -

III Tinggi - Ada -


diskontinuitas
IVA Didefinisikan sebagai osteosarkoma dengan metastasis paru

IVB Didefinisikan sebagai osteosarkoma dengan metastasis di organ lain


Klasifikasi tumor tulang menurut TNM
Tx : Tumor tidak dapat dicapai

T0 : Tidak ditemukan tumor primer

T1 : Tumor terbatas pada periosteum

T2 : Tumor menembus periosteum

T3 : Tumor masuk organ dan struktur sekitar tulang

N0 : Tidak ditemukan tumor dikelenjar limfe

N1 : Tumor dikelenjar limfe regional

M0 : Tidak ditemukan metastase jauh

M1 : Metastase jauh
Manifestasi Klinis
• Nyeri tulang intermiten
• Masalah mobilitas
• Mudah memar
• Terdapat benjolan atau bengkak
• Mungkin ditemukan penurunan berat badan,
demam, anemia, dan fraktur.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
 anamnesis (usia umumnya muda, adanya
keluhan nyeri),
 pemeriksaan fisik (lokalisasi, besar tumor),
dan pemeriksaan penunjang (pemeriksaan lab
dan radiologis)
Pemeriksaan Laboratorium
• untuk mengetahui fungsi organ sebelum
pemberian kemoterapi dan untuk memonitor
fungsi organ setelah kemoterapi
• Pemeriksaan darah untuk kepentingan
prognosa adalah lactic dehydrogenase (LDH)
dan alkaline phosphatase (ALP)
X-Ray
Perubahan periosteal
berupa codman’s triangle
dan masa jaringan lunak
sunburst pada osteosarkoma
fibula distal
CT Scan
Menunjukkan adanya destruksi kortikal pada tibia
proksimal
Osteosarkoma mandibula
(gnathic osteosarcoma)
MRI
Kortikal destruksi dan
massa jaringan lunak
Terlihat adanya lesi pada
metafisis femur kiri
Bone Scintigraphy
Adanya peningkatan
uptake zat radioaktif di
femur distal kiri
Bone scintigraphy yang membandingkan humerus
dengan osteosarkoma dan humerus yang sehat11
Diagnosa Banding
1. Ewing’s Sarcoma
• Merupakan neoplasma ganas yang terdiri dari
sel kecil bulat yang tidak membentuk matriks
• terlihat pada anak-anak dalam usia belasan
• lokasi tersering adalah metadiafisis (44%) dan
mid-diafisis (33%) tulang panjang
• Tanda dan gejala yang khas adalah nyeri,
benjolan nyeri tekan, demam sekitar 38-40˚C,
dan leukositosis
Gambaran radiologi Ewing’s Sarcoma
• lesi tipikal pada sarkoma ewing yang berbatas
tidak tegas, permeatif atau moth-eaten
• Onion Skin (khas)
Lesi permeatif pada
Ewing’s sarcoma
a)gambaran lesi sklerotik
yang reaktif;
b). Gambaran lesi permeatif;
c). Reaksi periosteal berupa
gambaran onion skin
2. Osteomyelitis
• Merupakan suatu infeksi tulang akibat infeksi
bakteri piogen yang terdapat di dalam darah.
• demam, mengigil, malaise, pembesaran
kelenjar limfe regional, pembengkakan lokal,
kemerahan, suhu raba hangat, gangguan
fungsi, terasa nyeri dan nyeri tekan,
leukositosis.
Pemeriksaan radiologi
• awal : tidak terlihat perubahan dengan
pemeriksaan radiologi sampai 5-7 hari pada
anak-anak dan 10-14 hari pada dewasa.
• erosi korteks atau pembengkakan jaringan
lunak (osteomielitis akut)
• gambaran destruksi kortikal, involukrum, dan
atau sequestrum pada (osteomielisis kronik)
Terlihat pembengkakan
jaringan lunak yang difus dan
erosi korteks di fibula distal
Terlihat adanya keruskan
kortikal dan hilangnya
trabekulasi
Menggambarkan patologi
dan komplikasi dari
osteomielisis kronik dengan
pembentukan sequestrum
(dead bone), involucrum
(new bone formation), dan
kloaka
Tatalaksana
1. Kemoterapi (Preoperatif dan postoperatif)
2. Operasi (Limb salvage Surgery)
3. Radioterapi
Prognosis
• Lokasi tumor
• Ukuran tumor
• Metastasis tumor
• Reseksi tumor
• Nekrosis tumor pasca operasi
• Kadar ALP dan LDH
• Usia
• Jenis kelamin

Anda mungkin juga menyukai