Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

 OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

Disusun Oleh :

Muhammad Ilham Khatami


Pembimbing : dr. Arroyan Wardhana, Sp.THT-KL
 
 KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN THT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah,
tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Otitis media terbagi atas otitis
media supuratif dan otitis media non supuratif. Masing-masing mempunyai bentuk
akut dan kronis. Pada beberapa penelitian, diperkirakan terjadinya otitis media yaitu
25% pada anak-anak. Infeksi umumnya terjadi dua tahun pertama kehidupan dan
puncaknya pada tahun pertama masa sekolah

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan otitis media akut menjadi otitis media
kronis yaitu terapi yang terlambat diberikan, terapi tidak adekuat, virulensi kuman
yang tinggi, daya tahan tubuh yang rendah (gizi buruk) atau hygiene buruk2. Gejala
otitis media supuratif kronis antara lain otorrhoe yang bersifat purulen atau mokoid,
terjadi gangguan pendengaran, otalgia, tinitus, rasa penuh di telinga dan vertigo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Otitis media supuratif kronis (OMSK) dahulu


disebut otitis media perforate (OMP) atau dalam
sebutan sehari hari congek. Yang disebut otitis
media supuratif kronis ialah infeksi kronis di
telinga tengah dengan perforasi membrane
timpani dan sekret yang keluar dari telinga
tengah terus menerus atau hilang timbul.
Epidemiologi
Prevalensi OMSK pada beberapa negara antara lain dipengaruhi, kondisi
sosial, ekonomi, suku, tempat tinggal yang padat, hygiene dan nutrisi
yang jelek. Kebanyakan melaporkan prevalensi OMSK pada anak
termasuk anak yang mempunyai kolesteatom, tetapi tidak mempunyai
data yang tepat, apalagi insiden OMSK saja, tidak ada data yang
tersedia.

Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan penyakit infeksi telinga


yang memiliki prevalensi tinggi dan menjadi masalah kesehatan di
masyarakat. Di negara berkembang dan negara maju prevalensi OMSK
berkisar antara 1-46%.
Perjalanan Penyakit

• Otitis media akut dengan • Beberapa factor yang menyebabkan


perforasi membran timpani OMA menjadi OMSK ialah terapi
menjadi otitis media supuratif yang terlambat diberikan, terapi yang
tidak adekuat, virulensi kuman tinggi,
kronis apabila proses infeksinya
daya tahan tubuh pasien rendah (gizi
lebih dari 2 bulan, disebut otitis kurang) atau hygiene buruk.
media supuratif subakut.
Klasifikasi
Otitis Media Supuratif Kronik Otitis Media Supuratif Kronik
Benigna Maligna Berdasarkan aktivitas
Proses peradangan terbatas pada Proses peradangan tidak terbatas sekret yang keluar
mukosa pada mukosa
Proses peradangan tidak Proses peradangan mengenai
mengenai tulang tulang OMSK aktif = OMSK
Perforasi membrane timpani tipe Perforasi membrane timpani
dengan sekret yang keluar
sentral paling sering tipe marginal atau dari kavum timpani secara
atik. Kadang-kadang tipe subtotal aktif.
dan total.
Jarang terjadi komplikasi yang Sering terjadi komplikasi yang OMSK tenang = OMSK
berbahaya berbahaya tenang ialah yang keadaan
Kolesteatoma (-) Kolesteatoma (+) kavum timpaninya terlihat
basah atau kering.
*kedua OMSK benigna atau maligna dapat bersifat
aktif maupun tenang*
Kolesteatoma
• Kolesteatoma adalah suatu kista
epithelial yang berisi
deskuamasi epitel (keratin).
Deskuamasi terbentuk terus lalu
menumpuk sehingga
kolesteatoma bertambah besar.
• Media yang baik untuk
pertumbuhan kuman, proteus
dan pseudomonas aeruginosa
>>
• Bersifat dekstruksi pada tulang->
nekrosis
Kolesteatoma
Kolesteatoma akuisital yang
kongenital terbentuk setelah
anak lahir

Kolesteatoma akuisital primer


terbentuk pada masa
embrionik dan ditemukan terbentuk tanpa didahului oleh perforasi membrane
pada telinga dengan timpani. timbul akibat terjadi proses invaginasi dari
membrane timpani utuh membrane timpani pars flaksida karena adanya tekanan
tanpa tanda tanda infeksi. negative di telinga tengah akibat gangguan tuba (teori
invaginasi)

Kolesteatoma akuisital sekunder


Lokasi kolesteatom Kolesteatoma terbentuk setelah adanya perforasi
biasanya di kavum membrane timpani. Kolesteatoma terbentuk sebagai akibat
timpani, daerah dari masuknya epitel kulit dari liang telinga atau dari pinggir
petrosus mastoid atau di perforasi membrane timpani ke telinga tengah (Teori
cerebellopontin angle. migrasi) atau terjadi akibat metaplasia mukosa kavum
timpani karena iritasi infeksi yang berlangsung lama (Teori
metaplasia). Ada juga Teori Implantasi
Letak Perforasi

• Letak perforasi di membrane timpani penting


untuk menentukan tipe/jenis OMSK.
• Perforasi membrane timpani dapat
ditemukan di daerah sentral, marginal, atau
atik.
• Pada perforasi sentral, perforasi terdapat di
pars tensa, sedangkan di seluruh tepi
perforasi masih ada sisa membrane timpani.
• Pada perforasi marginal sebagian tepi
perforasi langsung berhubungan dengan
annulus atau sulkus timpanikum.
• Perforasi atik ialah perforasi yang terletak di
pars flaksida.
Etiologi
Penyebab OMSK antara lain:
• Lingkungan
• Genetik
• Otitis media sebelumnya
• Infeksi
• Infeksi saluran nafas atas
• Autoimun
• Alergi
• Gangguan fungsi tuba eustachius
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
1. Telinga Berair Tanda-tanda klinis OMSK tipe maligna :
3

• Adanya abses atau fistel


(Otorrhea)
retroaurikular
2. Gangguan Pendengaran • Jaringan granulasi atau polip
3. Otalgia (Nyeri Telinga) diliang telinga yang berasal dari
kavum timpani.
4. Vertigo • Pus yang selalu aktif atau berbau
busuk (aroma kolesteatom)
• Foto rontgen mastoid adanya
gambaran kolesteatom.
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

• Keluar cairan pada telinga • Pemeriksaan liang • Audiometri


yang encer/kental yang telinga dan mastoid • brainsystem evoked
mulanya berwarna bening • Pemeriksaan telinga response audiometry
kemudian kekuningan yang tengah (BERA)
dirasakan terus menerus atau
hilang timbul selama >6 • Pemeriksaan fungsi • Pemeriksaan Radiologi
pendengaran • Bakteriologi
minggu.
• Nyeri pada telinga
• Gangguan pendengaran • Identifikasi jaringa
• Vertigo granulasi, koleastoma,
timpanosklerosis
Tatalaksana
A. OMSK Tipe Benign (Jinak)
Prinsip terapinya ialah konservatif atau medikamentosa.
1. Pemberian obat pencuci telinga (ear toilet) yaitu larutan H2O2 3% selama 3-5 hari.
2. Pemberian obat topikal telinga yang mengandung antibiotik (Polimiksin, Neomisin dan
Kloramfenikol) dan kortikosteroid.
3. Pemberian obat antibiotic sistemik.
4. Jika sekret telah kering namun perforasi masih ada setelah diobservasi selama 2 bulan maka
perlu dipertimbangkan tindakan operatif yaitu miringoplasti, timpanoplasti, atau
Mastoidektomi sederhana.
Tatalaksana
B. OMSK Tipe Maligna (Ganas)
Prinsip terapinya ialah pembedahan.
1. Mastoidektomi radikal
2. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
3. Timpanoplasti dengan pendekatan ganda
Komplikasi
Komplikasi terjadi apabila sawar (barrier) pertahanan telinga tengah yang normal dilewati, sehingga
memungkinkan infeksi menjalar ke struktus sekitarnya. Adams dkk (1989) membagi komplikasi otitis
media menjadi 4, yaitu:

Telinga tengah Telinga Dalam


• Perforasi membrane timpani persisten • Fistula labirin
• Erosi tulang pendengaran • Labirinitis supuratif
• Paralisis nervus fasialis • Tuli saraf sensorineural

Telinga Ekstradural Telinga Susunan Saraf Pusat


• Abses ekstradural • Meningitis
• Trombosis sinus lateralis • Abses otak
• Petrositis • Hidrosefalus otitis
Komplikasi menurut Shambough (2003)

Intra Temporal Ekstra Temporal Intrakranial


• Perforasi membrane • Abses subperiosteal • Abses otak
timpani persisten • Tromboflebitis
• Mastoiditis akut • Hidrosefalus otikus
• Paralisis nervus fasialis • Empiema Subdura
• Labirinitis
• Petrositis
Kesimpulan
• Otitis media supuratif kronis merupakan peradangan kronis yang mengenai mukosa dan
struktur tulang di cavum timpani yang ditandai dengan perforasi membran timpani serta sekret
yang keluar terus menerus atau hilang timbul selama >6 minggu.
• Pasien dengan OMSK biasanya datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga yang kumat-
kumatan, awalnya putih, encer, dan tidak berbau kemudian menjadi kental, kekuningan, dan
berbau. Keluhan seperti nyeri telinga dan kepala serta pendengaran yang menurun sering
terjadi.
• Beratnya OMSK dapat ditinjau dari jenisnya, yaitu Benign dan Maligna. Jenis ini dapat
diketahui dengan melihat letak perforasi membran timpani.
• Tatalaksana OMSK dilakukan berdasarkan jenisnya. Prinsip tatalaksana pada OMSK Tipe
Benign ialah konservatif dan untu OMSK Tipe Maligna operatif.
• OMSK dapat menimbulkan komplikasi seperti perforasi membrane timpani yang persisten,
abses subperiosteal hingga abses otak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung
tenggorok kepala & leher. 7th edition. Jakarta: Badan Penerbit FK UI, 2014 .h. 62-7, 70-5.
2. Burnside, McGlynn. Adams diagnosis fisik. 17th edition. Jakarta:EGC,1995 .h. 138-41
3. Braunwald E, et al. Harrison’s principles of internal medicine. Edisi ke-17. Amerika Serikat:
McGraw-Hill; 2009.
4. Ganong, William. Pendengaran dan Keseimbangan dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Edisi 22. Jakarta: EGC,2008.h. 179 – 185.
5. Nursiah S. Pola kuman aerob penyebab OMSK dan kepekaan terhadap beberapa antibiotika di
bagian THT. Bagian Penerbit Library USU. 2003.Berman S. Otitis media in developing
countries. Pediatrics. July 2006.
6. Thapa N, Shirastav RP. Intracranial complication of chronic suppuratif otitis media, attico-
antral type: experience at TUTH. J Neuroscience. 2004; 1: 36-39

Anda mungkin juga menyukai