• Tiroid
- Di bagian tengah leher, di bawah kartilago tiroid
- Pada benjolan, deskripsikan lokasi, jumlah, konsistensi, permukaan, batas, pergerakan, nyeri, serta ukuran
- Pasien diminta meneguk air dan benjolan teraba bergerak ke atas
• Dapat
menunjukkan
jaringan lunak
massa
• Deviasi trakea
• Metastasis paru
Scintigraphy Thyroid/Uji Tangkap Tiroid
Tiroid Scan
Pemeriksaan Histopatologi
• Pemeriksaan histopatologi
dengan pengambilan sampel
biopsi insisi
• Frozen section (pada saat
operasi berlangsung)
• Dapat dipertimbangkan
dengan temuan sitologi
FNAB yang inadekuat
Embolisasi Arteri
STATUS ORANG SAKIT
Identitas Pasien
• Nama : Ny. H
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 73 tahun
• Alamat : Binjai
• Pekerjaan : Tidak Bekerja
Anamnesis
• Keluhan Utama : Benjolan pada leher.
• Telaah : Benjolan pada leher dialami pasien sejak 10 tahun yang lalu dan membesar
dengan cepat dalam 5 bulan terakhir. Benjolan kadang-kadang disertai nyeri. Pasien
mengeluhkan pernurunan nafsu makan disertai penurunan berat badan sebanyak 5kg
dalam 5 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan adanya sakit kepala dan sakit pada
tengkuk sehingga sulit tidur serta adanya suara serak dan sesak napas. Keluhan jantung
berdebar dan nyeri pada tulang disangkal. Pasien sekarang susah untuk beraktivitas.
Keluarga dengan penyakit yang sama disangkal, Riwayat pengobatan pada leher
sebelumnya disangkal.
• RPT : DM (+) sejak 1 tahun terakhir, HT (-).
• RPO : Tidak rutin minum obat DM.
Pemeriksaan Fisik
Status Presens
• Sensorium : Compos mentis
• Tekanan Darah : 130/80mmHg
• HR : 95x/i
• RR : 20x/i
• Suhu : 37,0°C
• BB : 45kg
• TB : 150cm
Status Generalisata
Kepala
Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil
isokor Ø3 mm/3 mm
Thorax
Inspeksi : Simetris fusiformis, tidak ada ketinggalan pernafasan
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Status Generalisata
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara pernafasan vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Batas Jantung : Batas atas : intercostae III sinistra
Batas kiri : intercostae V sinistra, 1 cm lateral midclavicular sinistra
Batas kanan : intercostae dextra IV, linea parasternalis dextra
Auskultasi : S1 normal, S2 normal, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi (-)
Palpasi : Soepel, hepar/lien/renal tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Ekstremitas Atas : Oedem (+/+), sianosis (-)
Ekstremitas Bawah : Oedem (-), sianosis (-)
Status Lokalisata
Leher
Palpasi : Massa konsistensi padat, dengan permukaan tidak rata (berbenjol-benjol), tidak bisa
digerakkan, tidak dijumpai nyeri tekan, berukuran 10,1x10,6x3,2cm
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hb/Leu/Plt: 10,5/17.160/248.000
Na/K/Cl: 141/3,3/94
C-Spine AP
Chest AP
Diagnosis : Tumor Tiroid curiga ganas staging klinis cT4aN0M0 +
Karnofsky 40 + DM Tipe II
Rencana :
• Pemeriksaan TSH dan FT4
• USG Tiroid
• FNAB
KESIMPULAN
• pembengkakan kelenjar tiroid disebabkan oleh hipertrofi kompensasi dan hiperplasia epitel folikel akibat
penurunan produksi hormon tiroid. Etiologi nya berupa defisiensi yodium, tiroiditis Hashimoto, penyakit
Graves, multinodular goiter, lain-lain 🡪 infeksi, tumor. Faktor Risiko yang mempengaruhi adalah defisiensi
yodium, perempuan, usia > 40th, riwayat penyakit, kehamilan dan menopause, obat-obatan, dan paparan
radiasi. Klasifikasi berdasarkan fungsi tiroid terbagi atas toxic dan nontoxic goiter, dan berdasarkan morfologi
terdiri atas diffuse dan (multi) nodular goiter. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang yang terdiri atas pemeriksaan laboratorium, USG, X-ray, CT Scan, FNAB,
dan pemeriksaan histopatologis. Tatalaksana yang dapat diberikan berupa terapi pembedahan dan
radioactive iodine ablation and treatment.
• Ny. H, perempuan 73 tahun, didiagnosis dengan Tumor Tiroid curiga ganas staging klinis cT4aN0M0 +
Karnofsky 40 + DM Tipe II. Rencana pasien selanjutnya CT scan leher dengan IV contrast.
TERIMA KASIH