Anda di halaman 1dari 46

TUMOR TIROID

Pembimbing: dr. Denny Rifsal Siregar. Sp. B (K)-Onk, M. Kes


Yoshe Jesslyn 200131081
Jesslyn 200131121
Chairiza Muttaqien 200131143
Nathasa Dessela 200131146
Giovansiva Tuahta 200131153
Ariq Athallah Ridwan 200131192
ANATOMI
• Thyroid merupakan kelenjar endokrin dan bilobular
(kanan dan kiri), bentuknya seperti kupu-kupu,
dihubungkan oleh isthmus yang terletak di trakea
tepat dibawah kartilago cricoidea.
• Kadang juga terdapat lobus tambahan yang
membentang ke atas (ventral tubuh), yaitu lobus
piramidale.
• Kelenjar tiroid mempunyai panjang ± 5 cm, lebar 3
cm, dan dalam keadaan normal kelenjar tiroid pada
orang dewasa beratnya antara 10 sampai 20 gram.
• Perdarahan pada tiroid terdiri atas arteri tiroidalis
superior dan inferior, vena tiroidalis superior,
medialis, dan inferior.
• Aliran limfe terdiri atas jalinan
kelenjar getah bening intraglandularis
dan jalinan kelenjar getah bening
ekstraglandularis. Kedua jalinan ini
akan mengeluarkan isinya ke
limfonoduli pretrakeal >> kelenjar
limfe yang dalam sekitar v.jugularis >>
limfonoduli mediastinum superior.
• Persarafan kelenjar tiroid terdiri atas
ganglion simpatis cervicalis media
dan inferior, parasimpatis yaitu N.
laringea superior dan reccurens.
Definisi
• Kanker tiroid adalah keganasan pada sel parenkim tiroid.
• Parenkim tiroid terdiri dari dua jenis sel utama:
1. Sel folikel tiroid yang menimbulkan kanker tiroid berdiferensiasi (Differentiated Thyroid
Cancer/DTC). DTC terdiri dari kanker tiroid papiler (PTC), kanker tiroid folikular (FTC),
dan kanker sel Hurthle yang menyumbang 90-95% dari semua keganasan tiroid.
2. Sel parafolikular atau sel C yang menimbulkan karsinoma tiroid meduler (Medullary
Thyroid Carcinoma/MTC). MTC menyumbang sekitar 1 hingga 2%, dan karsinoma tiroid
anaplastik menyumbang kurang dari 1% dari semua kanker tiroid.
• Mutasi dan translokasi pada gen yang mengkode jalur pensinyalan seluler Mitogen-
activated Protein Kinase (MAPK) telah terlibat dalam dasar genetik sebagian besar kanker
tiroid.
Etiologi
• Beberapa mutasi yang umum terjadi adalah sebagai berikut:
1. PTC - Mutasi titik pada gen BRAF yang menyebabkan BRAF V600E mutant kinase adalah mutasi paling umum yang menyebabkan PTC
(29-69%) dan kanker tiroid anaplastik terkait PTC (0 hingga 12%). Translokasi kanker tiroid papiler RET (RET/PTC) terjadi pada sekitar
7% PTC. Mutasi pada proto-onkogen RAS terjadi pada 10-20% PTC varian folikel (FVPTC).
2. FTC - Mutasi pada proto-onkogen RAS paling sering terjadi pada FTC (40 hingga 50%). Translokasi di PAX8-peroxisome proliferator-
activated receptor (PPARγ) telah diidentifikasi di sekitar 30 sampai 35% dari FTC.
3. Anaplastik - Mutasi inaktivasi dari gen supresor tumor p53 telah diidentifikasi selain mutasi inaktivasi awal pada sekitar 50 hingga
80% kasus dengan kanker tiroid anaplastik. Juga, 66% kanker tiroid anaplastik telah diidentifikasi memiliki mutasi pada gen CTNNB1.
Mutasi RAS juga dikaitkan dengan 20 hingga 40% kanker tiroid anaplastic.
4. MTC - Mutasi germinal dari proto-onkogen RET dalam bentuk MTC yang diturunkan (sekitar 25% dari MTC) dan mutasi RAS pada 25%
dari MTC.
5. Beberapa mutasi gen yang tidak umum lainnya telah dikaitkan dengan perkembangan kanker tiroid, seperti mutasi TERT, khususnya
PTC yang sangat agresif. DTC dapat diturunkan melalui pewarisan dominan autosomal atau dapat muncul sebagai bagian dari sindrom
kerentanan tumor.
• Faktor risiko: Jenis kelamin perempuan, riwayat keluarga kanker tiroid, dan paparan radiasi kelenjar tiroid selama masa kanak-kanak
adalah faktor risiko utama yang terkait dengan DTC.
Diagnosis : Anamnesis
• Umumnya keluhan utama: benjolan pada leher
• Risiko malignansi : <20 tahun, >70 tahun, laki – laki
• Pertambahan ukuran benjolan yang cepat
• Riwayat personal dan keluarga menderita penyakit tiroid atau kanker
tiroid
• Nyeri leher
• Gejala kompresi: serak, disfagia, disfonia, dispnea, batuk
• Riwayat radiasi pada leher dan kepala
• Gejala Hipotiroidisme atau hipertiroidisme
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
• Pasien dalam posisi duduk dengan kepala sedikit ekstensi
• Pemeriksa di depan penderita
• Amati perubahan warna kulit, ulkus, fistel, sekret, serta lokasinya
• Amati benjolan, deskripsikan lokasi, jumlah, dan bentuk
• Untuk benjolan di bagian tengah, pasien disuruh meneguk air dan
diperhatikan apakah benjolan bergerak ke atas
Palpasi
- Pasien duduk dan kepala sedikit ekstensi
- Pemeriksa di belakang pasien
- Palpasi menggunakan kedua tangan, volar distal digiti 2, 3, 4

• Tiroid
- Di bagian tengah leher, di bawah kartilago tiroid
- Pada benjolan, deskripsikan lokasi, jumlah, konsistensi, permukaan, batas, pergerakan, nyeri, serta ukuran
- Pasien diminta meneguk air dan benjolan teraba bergerak ke atas

• Kelenjar Getah Bening


- Mulai dari submental, submandibular, rantai jugular bagian atas, tengah, bawah, supraklavikular, dan trigonum posterior
leher
- Deskripsikan benjolan (lokasi, jumlah, konsistensi, konglomerasi, permukaan, batas, pergerakan, dan ukuran).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan kadar TSH
- Pemeriksaan serum kalsitonin:
diagnosis MTC
Pemeriksaan Penunjang
USG Tiroid & Cervical
Foto Rontgen
Pemeriksaan Chest X-Ray

• Dapat
menunjukkan
jaringan lunak
massa
• Deviasi trakea
• Metastasis paru
Scintigraphy Thyroid/Uji Tangkap Tiroid
Tiroid Scan
Pemeriksaan Histopatologi

• Pemeriksaan histopatologi
dengan pengambilan sampel
biopsi insisi
• Frozen section (pada saat
operasi berlangsung)
• Dapat dipertimbangkan
dengan temuan sitologi
FNAB yang inadekuat

Histologic patterns of thyroid cancer. (A) Papillary


carcinoma. (B) Pure follicular carcinoma. (C) Anaplastic
carcinoma. (D) Medullary carcinoma.
Fine Needle Aspiration Biopsy

• Menggunakan small gauge needle (23 – 27


gauge)
• Palpation-guided atau Ultrasound-guided
FNA
TATALAKSANA
Bagan Penatalaksanaan
Nodul Tiroid
Pembedahan Tiroid
• Lima macam operasi tiroidektomi :
1. Lobektomi subtotal
2. Lobektomi total (hemitiroidektomi/ismolobektomi)
3. Strumektomi (tiroidektomi subtotal)
4. Tiroidektomi near total
5. Tiroidektomi total

• Prinsip operasi pengangkatan tumor secara umum adalah kontrol lokal


diikuti regional atau diseksi leher pada kasus tiroid.
Radioactive Iodine Ablation
and Treatment

• Digunakan bersamaan dengan tiroidektomi untuk (ablasi) mengikis kelenjar


tiroid dan untuk menghilangkan sisa kanker pasca operasi. Tujuan :
menurunkan risiko rekurensi dan meningkatkan sensitivitas follow-up
diagnostik (whole-body scintigraphy scans dan serum tiroglobulin).
• Guideline ATA (American Thyroid Association), indikasi ablasi:
- Ukuran tumor > 4cm
- Metastasis
- Extrathyroidal extension
- Aggressive histologies
Radiasi Eksterna Radiasi Interna

Embolisasi Arteri
STATUS ORANG SAKIT
Identitas Pasien

• Nama : Ny. H
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 73 tahun
• Alamat : Binjai
• Pekerjaan : Tidak Bekerja
Anamnesis
• Keluhan Utama : Benjolan pada leher.
• Telaah : Benjolan pada leher dialami pasien sejak 10 tahun yang lalu dan membesar
dengan cepat dalam 5 bulan terakhir. Benjolan kadang-kadang disertai nyeri. Pasien
mengeluhkan pernurunan nafsu makan disertai penurunan berat badan sebanyak 5kg
dalam 5 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan adanya sakit kepala dan sakit pada
tengkuk sehingga sulit tidur serta adanya suara serak dan sesak napas. Keluhan jantung
berdebar dan nyeri pada tulang disangkal. Pasien sekarang susah untuk beraktivitas.
Keluarga dengan penyakit yang sama disangkal, Riwayat pengobatan pada leher
sebelumnya disangkal.
• RPT : DM (+) sejak 1 tahun terakhir, HT (-).
• RPO : Tidak rutin minum obat DM.
Pemeriksaan Fisik

Status Presens
• Sensorium : Compos mentis
• Tekanan Darah : 130/80mmHg
• HR : 95x/i
• RR : 20x/i
• Suhu : 37,0°C
• BB : 45kg
• TB : 150cm
Status Generalisata
Kepala
Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil
isokor Ø3 mm/3 mm

Telinga : Dalam batas normal


Hidung : Dalam batas normal
Tenggorokan : Dalam batas normal
Wajah : Dalam batas normal
Leher : Pembesaran tiroid (status lokalisata), pembesaran KGB (-)

Thorax
Inspeksi : Simetris fusiformis, tidak ada ketinggalan pernafasan
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Status Generalisata
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara pernafasan vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Batas Jantung : Batas atas : intercostae III sinistra
Batas kiri : intercostae V sinistra, 1 cm lateral midclavicular sinistra
Batas kanan : intercostae dextra IV, linea parasternalis dextra
Auskultasi : S1 normal, S2 normal, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi (-)
Palpasi : Soepel, hepar/lien/renal tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Ekstremitas Atas : Oedem (+/+), sianosis (-)
Ekstremitas Bawah : Oedem (-), sianosis (-)
Status Lokalisata

Leher

Inspeksi : Massa (+), hiperemis (-)

Palpasi : Massa konsistensi padat, dengan permukaan tidak rata (berbenjol-benjol), tidak bisa
digerakkan, tidak dijumpai nyeri tekan, berukuran 10,1x10,6x3,2cm
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hb/Leu/Plt: 10,5/17.160/248.000
Na/K/Cl: 141/3,3/94
C-Spine AP
Chest AP
Diagnosis : Tumor Tiroid curiga ganas staging klinis cT4aN0M0 +
Karnofsky 40 + DM Tipe II
Rencana :
• Pemeriksaan TSH dan FT4
• USG Tiroid
• FNAB
KESIMPULAN
• pembengkakan kelenjar tiroid disebabkan oleh hipertrofi kompensasi dan hiperplasia epitel folikel akibat
penurunan produksi hormon tiroid. Etiologi nya berupa defisiensi yodium, tiroiditis Hashimoto, penyakit
Graves, multinodular goiter, lain-lain 🡪 infeksi, tumor. Faktor Risiko yang mempengaruhi adalah defisiensi
yodium, perempuan, usia > 40th, riwayat penyakit, kehamilan dan menopause, obat-obatan, dan paparan
radiasi. Klasifikasi berdasarkan fungsi tiroid terbagi atas toxic dan nontoxic goiter, dan berdasarkan morfologi
terdiri atas diffuse dan (multi) nodular goiter. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang yang terdiri atas pemeriksaan laboratorium, USG, X-ray, CT Scan, FNAB,
dan pemeriksaan histopatologis. Tatalaksana yang dapat diberikan berupa terapi pembedahan dan
radioactive iodine ablation and treatment.
• Ny. H, perempuan 73 tahun, didiagnosis dengan Tumor Tiroid curiga ganas staging klinis cT4aN0M0 +
Karnofsky 40 + DM Tipe II. Rencana pasien selanjutnya CT scan leher dengan IV contrast.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai