Anda di halaman 1dari 19

ANASLISIS DALAM MATRIKS BIOLOGI

PREPARASI SAMPEL
MENGANDUNG LINESTRENOL

Tesis: Formulasi Sediaan Gel Transfersome


mengandung Linestrenol sebagai Penunda Menstruasi
Oleh
Nurfitriyana
1806256575
PROGRAM MAGISTER FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
2019
Pendahuluan linestrenol
Nama kimia : (19)-Nor-17α
Preg-4-en-20-1n-17ß-ol
Rumus molekul : C20H28O
Bobot molekul : 285,4 g/mol
Titik didih : 366,92oC
Titik Lebur : 158 oC
Berat Jenis : 1,0083 g/cm3
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak
berbau atau hampir tidak berbau
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air,larut dalam 15
bagian etanol, dalam 15 bagiaN etanol mutlak, dalam 12 bagian
aseton, dalam 8 bagian kloroform dan dalam 12 bagian eter.
Penyimpanan : dalam wadah kedap udara dan terlindung dari
cahaya (FIV, 2015)
Linestrenol
• Dosis oral :1 mg/hari
• Sediaan Transfersome : 0,15 mg/minggu
• Bioavalabilitas :65%
• t1/2 : 5-6 jam
• Cmax : 5 ng/ml – 30 ng/ml (Kuhl, 1982)
• Panjang gelombang maksimum : 248 nm
Alat dan Bahan
Timbangan analitik, rotary Linestrenol, Linestrenol
evaporator, Vortex Mixer,
pro analisa, levonorgestrel,
Ultrasentrifuge, HPLC
LC-MS/MS Particle Size EDTA, asetonitril, tween
Analizer,, Trasnmission 80, fosfatidilkolin, buffer
Electron Microscope phospate salin pH 7,4,
(TEM), Sel difusi Franz, pH nipagin, nipasol, gliserin,
meter, homoginizer, propilen glikol, natruim
viscometer, vial, spuit,
metabisulfit, aquadest, etanol
mikropipet, gunting cukur,
termometer, pengaduk 96%, membran polikarbonat
magnet, lemari pendingin, 200 dan 45 nm , etanol pro
kandang hewan, dan alat- analisa, tikus putih dan
alat gelas. pakan tikus (pelet).
Preparasi Sampe darah
A. Penentuan Kurva Kalibrasi
• Penentuan titik LLOQ dan ULOQ
• Konsentrasi maksium linestrenol) dalam plasma
darah berkisar dari 5 ng/ml – 30 ng/ml (Kuhl,
1982)
• Titik LLOQ = batas bawah konsentrasi
maksimum/20= 5 ng/ml / 20= 0,25 ng/ml
• Titik ULOQ = Batas atas konsentrasi maksimum
+ 20% = 30 ng + ((20/100) x 30 ng/ml = 36
ng/ml.
• Titik kurva kalibrasi 0,25 ng/ml – 36 ng/ml. Titik urva
kalibrasi yang akan dibuat yakni 0,25; 1, 4, 8, 12, 18,
24, 30, 36 ng/ml.
Pengambilan Sampel
Sediaan trasndermal gel linestrenol yang
diaplikasikan ke hewan uji (tikus) disampling
1 ml darah melalui ekor tikus pada jam 0, 3,
6, 12, 24 jam; hari ke- 2,3,4,5,6, dan 7. setelah
pemberian dosis.

Sampel darah adalah dikumpulkan ke


dalam tabung yang telah berisi antikoagulan
EDTA dan disentrifugas (1000 rpm 5 meniti
untuk memisahkan plasma.

Sampel plasma diberi label dengan benar


dan dibekukan pada -20°C sampai analisis.
Preparasi Sampel Darah

500 µl plasma+ 50 µl internal • Mariks Plasma darah


standar (levonorgestrell)
Di vortex 5-10
detik Tambahkan 500 µl
asetonitril

• DI Vortex for 2 MENIT Ambil bagian


• Di sentrifugasi 20 menit
• pada 5.000 rpm
supernatan dan
masukkan ke vial

Injeksi 20 µl
supernatan ke
HPLC
Kondisi Kromatografi
• Mengguanakan LC-MS/MS
• Fase Terbalik
• Fase Diam : C18 (150 mm, 4,6 mm)
• Fase gerak asetonitril dan buffer sulfat pH 7,4
(60:40 v/v).
• Laju alir  0,8 mL/min
TERIMAKASIH
ANASLISIS DALAM MATRIKS BIOLOGI

PREPARASI SAMPEL
MENGANDUNG
DOKSORUBISIN & DOKSORUBISINOL

Oleh
Nurfitriyana
1806256575
PROGRAM MAGISTER FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
2019
Daftar Pustaka
• Harahap, Y, Firda, Z.S , Sunarsih. 2018. Effect of Various
Anticoagulants on Ethinyl Estradiol and Levonorgestrel Analysis in
Human Plasma in Vitro by Ultra Performance Liquid
Chromatography Tandem Mass Spectrometry. Journal of Global
Pharma Technology
• Yasuda, J, Hideo, N., & Okada, H. 1984. Metabolism Of
Lynestrenol: Characterization Of 3-hydroxylation Using Rabbit
Liver Microsomes In Vitro. J Steorid Biochem. 21: 777-780.
• Yasuda, J, Hideo, N., & Okada, H. 2002. Pharmacokinetics of
Norethindrone and Lynestrenol Studied by HPLC
Pendahuluan

• Doksorubisin (DXR)
merupakan antineoplastik,
yang digunakan pada • DXRcepat di eksresikan dari
kemoterapi kanker seperti darah dan didistribusikan ke
paru, hati, jantung, limpa dan
leukemia akut, kanker ginjal
payudara, kanker tulang • Penggunaan doksorubisin
dan kanker rahim. jangka panjang menyebabkan
Doksorubisin merupakan efek saming kardiomiopati
antibiotik golongan kronik yang ireversible dengan
mortalitas 20-40%.
antrasiklin yang di
produksi oleh bakteri
steptromyces peucetius.
• Efek kardiotoksik dari doksorubisin disebabkan metabolit dari
hasil metabolismenya di hati. Doksorubisin dimetebolisme
oleh sitoplasmik NADPH dependent aldo-keto aldosa menjadi
metabolit alkohol sekunder dari doksorubisin->
doksorubisinol, dan pelh NADPH dependent sitokrom P450
reduktase doksorubisin menjadi hidroksi atau deokxy-aglikon
Sifat Fisikokimia Doksorubisin
• Stabilitas : terdegradasi pada Ph <3 dan > 7.
doksorubisin dalam bentuk larutan harus
terhindar cahaya (fotodegradasi degradasi
doksorubisin)
• Kelarutan doksorubisin: larut dalam etanol,
astenonitril, tidak alrut dalam kloroform dan
eter
Preparasi Sampel Darah

• Mariks Plasma darah


150 µl sampel darah + EDTA

Dii sentrifuagasi
selama 10 menit Ambil bagian plsama dan
disimpan pada suhu -30oC
pada 5000 rpm (Jika sebelum dianalisis
pada suhu 40C selanjutnya)

50 µl plasma + 10
150 µl metanol

• Dicampurkan 30 detik Injeksi 20 µl


• Di sentrifuasi selama supernatan ke
10 menit 10.00 rpm HPLC
Alat analisis HPLC-PO-CL
b. Fase mobile :
a. Alat analisis : HPLC PO- Campuran buffer imidazole-TFA
CL : metode sangat sensitif (trifluoroacetic ), asetonitrinil, etanol
dan selektif utk memisahkan (55:35:10. v/v/v) mengandung SDS
Doksorubisin(DXR) dan sebagai mobile phase
doksorubisinol (DXR-ol) • Imodazole: efektif untuk katalisi
yang didasarkan pada reaksi PO-CL (peroxyoxalate
fotosensitisasi dan chemiluminescense) dan di
karakterisktik fluoresensi kombinasi dengan TFA untuk
dari DXR dan DXR-ol. meningkatkan efektifitas imidazol.
Perbedaan Gugus kabonil • Etanol 10% dan asetonitril efektif
dari DXR dan gugus meningkankan intersifitas dari CL
hidroksil dari DXR-ol dapat (chemiluminescense)
teridentifkasi dengan metode • SDS : secara selektif dapat
PO-CL. memisahlan puncak dari DXR dan
DXR-ol akibat ion hidrogen yang
disumbangkan oleh SDS.
C. Column Cl reagent: 0,5 ml mM TDPO dalam
acetonitril.
• TDPO digunakan dapat meningkatkan hasil eksitasi
dari DXR dan DXR-ol dari reaksi chemiluminescense
aryloxalater (reaksi pada PO-CL), dan dapat meningkatkan
kelarutan dan stabilitas kimia dalam setonitril terhadap
aryloxaltes reaksi.
• Mobile phase dan CL reagent harus difiltasi dengan
filter 0,45 µm. Flow rate yang direkomendariskan mobile
phase dan Cl reagent di setting 0,3 dan 0,7 mL/menit
Daftar Pustaka
• Ahmed, S., Naoya, K., Kaname, O., Mitsuhiro, W.,
Kenichiro, N., Naotaka, K. (2009). Selective determination
of doxorubicin an doxorubicinol in rat plasma by HPLC
with photosensitization reaction followed By
chemiluminescence detection. Talanta. 78:94-100
• Sean, S.S. (2009). Martindale Thirty-Sixth Ed.
Pharmceutical Press
• Zhou, Q, & Balram, C. 2002. Determination of doxorubicin
and its metabolites in rat serum and bile by LC: application
to preclinical pharmacokinetic studies. Journal of
Pharmaceutical and Biomedical Analysis. 30:1063-1074.

Anda mungkin juga menyukai