RHINOSINUSITIS DENGAN
KOMPLIKASI ORBITA
Perseptor:
Dr.dr. Effy Huriyati, Sp.THT-KL(K), FICS
PENDAHULUAN
• Sinus paranasal adalah rongga–rongga di dalam tulang kepala yang
terletak disekitar rongga hidung dan mempunyai hubungan dengan
melalui muaranya.
• Secara klinis rinosinusitis didefinisikan sebagai inflamasi hidung dan sinus
paranasal. Insiden rinosinusitis akut sangat tinggi.
• Beberapa faktor etiologi dan predisposisi antara lain ISPA akibat virus,
bermacam rhinitis, kelainan anatomi, sumbatan kompleks ostio-meatal
(KOM), infeksi tonsil, infeksi gigi, kelainan imunologik, diskinesia silia.
• Rhinosinusitis sering menyebabkan komplikasi pada orbita yang
disebabkan infeksi.
• Infeksi ke orbita sebagian besar disebabkan oleh penyebaran bakteri dari
sinus yang terinfeksi atau dapat juga karena penetrasi orbita selama
pembedahan atau trauma.
• Region orbita berbatasan dengan beberapa sinus sehingga infeksi sinus
dapat berpotensi menyebar ke orbita.
TINJAUAN
KEPUSTAKAAN
DEFINISI RHINOSINUSITIS
Sumbatan KOM
Patensi ostium
sinus
Patensi bersihan
mukosa
Edem
Gangguan
ventilasi Mukus dan
benda asing
Gangguan KOM terperangkap
Gangguan
bersihan
mukosa
Pertautan
antarmukosa
Tekanan Rinosinusitis
negatif akut
Sinusitis Subakut
Dentogenik
Sinusitis Kronis
KRITERIA DIAGNOSIS RHINOSINUSITIS
• OBTRUKSI HIIDUNG
• POST NASAL DRIP (PND)
• SAKIIT KEPALA
GEJALA MAYOR • NYERI / RASA TERTEKANWAJAH
• HIIPOSMIIA/ANOSMIIA
• SEKRET PURULEN
•• DEMAM
•• HALITOSIS
••BATUK DAN IRITABILITAS
••NYERI KEPALA
GEJALA MINOR •• DEMAM
••NYERI GIGI
•• OTALGIA
Kriteria Diagnosis Rhinosinusitis
1 Mayor
2 Mayor
2 Minor
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Mikrobiologi
Sinuskopi
TATALAKSANA
Prinsip
Prinsip terapi:
pengobatan:
Mempercepat proses Membuka sumbatan
penyembuhan KOM
Mencegah Komplikasi
Mencegah perjalanan
penyakit menjadi kronik
TATALAKSANA
• Antibiotik dan dekongestan -> bakterialis,
untuk menghilangkan infeksi dan
pembengkakan mukosa serta membuka
sumbatan ostium sinus.
• Antibiotik yang dipilih adalah golongan
penisilin seperti amoxisilin diberikan selama
10-14 hari meskipun gejala klinis sudah hilang
TATALAKSANA
• Pada sinusitis yang disebabkan oleh bakteri
anaerob dapat digunakan metronidazole atau
klindamisin.
• Klindamisin dapat menembus cairan
serebrospinal.
• Antihistamin hanya diberikan pada sinusitis
dengan predisposisi alergi.
• Analgetik dapat diberikan.
• Kompres hangat dapat juga dilakukan untuk
mengurangi nyeri.
KOMPLIKASI ORBITA
Preseptal Cellulitis Postseptal Cellulitis
(Periorbital celullitis) (Orbital Cellulitis(
Gambaran Klinis Kelopak mata udem, hangat Kelopak mata udem, eritema,
dan kemerahan. Tidak ada lunak, demam, proptosis dan
keterlibatan mata, tidak ada diplopia akibat optalmoplegia.
perubahan pada ketajaman Gejala lanjut dapat berupa
dan rekasi pupil, serta penurunan ketajaman
motilitas ocular tetap baik. penglihatan dan defek aferen
Konjungtiva tidak kemerahan. pupil (Marcus Gunn pupil).
Komplikasi berat termasuk
trombosis sinus kavernosus,
kejang dan kebutaan.
Mekanisme Sebagian besar disebabkan Perluasan orbita dari infeksi
oleh inokulasi sekunder dari sinus paranasal merupakan
infeksi kulit atau trauma. penyebab tersering. Juga
Penyebaran secara bisa karena trauma dan
hematogen dan sinusitis. penyebaran hematogen.
Preseptal Cellulitis Postseptal Cellulitis
(Periorbital celullitis) (Orbital Cellulitis(