Gari Kharisma
11-2013-262
PENDAHULUAN
Telinga adalah organ penginderaan dengan
fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan
keseimbangan).
Trauma
telinga
adalah
Penyebab :
1.faktor mekanik
2.termal
3.cedera kimia
4.perubahan tekanan
kompleks.Agen
ANATOMI
Telinga Luar
terdiri atas auricula dan meatus
akustikus eksternus
1. Auricula :
fungsi : mengumpulkan getaran
terdiri atas : lempeng tulang rawan
elastis tipis antihelix berbentuk Y,
mempunyai
otot
intrinsic
dan
ekstrinsik, dipersarafi oleh N.facialis.
cont..
struktur :
crux superior kiri dan kanan dari fossa
triangularis, antitragus dibawah tragus, sulcus
auricularis dibelakang telinga dekat kepala,
concha berada didekat saluran pendengaran,
angulus conchalis disudut belakang concha
dengan sisi kepala, crus helix diatas tragus dan
cymba conchae ujung terdekat dari concha.
Telinga Tengah
terletak dalam pars petrosa ossis temporalis.
fungsi : meneruskan getaran membran timpani
(gendang telinga) ke perilympha telinga
dalam.
Kavum timpani
celah sempit berhubungan
dengan nasopharing melalui tuba auditiva dan
antrum mastoid.
Telinga tengah terdiri atas atap, lantai, dinding
anterior, dinding posterior, dinding lateral, dan
dinding medial.
Cont..
Bag.atap :
Tegmen timpani
memisahkan kavum
timpani meningens dan lobus temporalis
otak didalam fossa kranii media.
Bag.lantai :
memisahkan kavum timpani dari bulbus
superior V. jugularis interna.
Bag.dinding anterior :
Bagian bawah memisahkan kavum timpani
dari a. carotis interna
Cont..
Bagian atas ada dua buah saluran.
Saluran yang lebih besar menuju tuba
auditiva, lebih kecil masuk ke dalam
saluran untuk m. tensor tympani.
Bag. Dinding posterior :
Bagian atas auditus antrum.
Bagian bawah pyramis.
Telinga Dalam
terletak di dalam pars petrosa ossis tem
poralis
medial telinga tengah terdiri atas :
1. telinga dalam osseus, tersusun dari
sejumlah rongga didalam tulang
2.
telinga
dalam
membranaceus,
tersusun dari sejumlah saccus dan
ductus membranosa didalam telinga
dalam osseus
FISIOLOGI
Bunyi ditangkap pinna membran timpani
tulang pendengaran stapes menggerakkan
perilimfe pada skala vestibuli melalui
membran reissner mendorong endolimfe
menimbulkan gerak relatif membran basilaris
dan membran tektoria defleksi stereosilia sel
rambut kanal ion terbuka terjadi pertukaran
ion depolarisasi sel rambut pelepasan
neurotransmiter
potensial
aksi
saraf
auditorius nukleus auditorius korteks
pendengaran di lobus temporalis
TINJAUAN PUSTAKA
TELINGA LUAR
1. Hematoma Aurikula
. Trauma tumpul
. umum terjadi pada pegulat dan petinju
. Mekanisme : traumatis pembuluh darah
peikondrial akumulasi darah subperikondrial
pemisahan perikondrium dari kartilago jika
kartilago fraktur darah masuk dari garis
fraktur meluas kebidang subperikondrium
pembengkakan,kebiruan aurikula
Penatalaksanaan
1. didasarkan pada evakuasi hematoma dan
aplikasi
tekanan
untuk
mencegah
akumulasi kembali darah.
Cont
5.kuret cincin tajam digunakan untuk
menghilangkan bekuan darah.
6.Gulungan dental dipotong dengan
ukuran yang tepat, diterapkan pada
kedua sisi aurikula, dan diikat
dengan jahitan nilon atau sutra
through-and-through
7.Salep antibiotik diaplikasikan di atas
sayatan.
8.Gulungan
dental
dibiarkan
2. Laserasi Aurikula
Dengan atau tanpa kehilangan
bagian dari aurikula
trauma tajam
Penatalaksanaan
Dilakukan dengan pembedahan, usaha
dilakukan
untuk
memperbaiki,
mempertahankan semua jaringan yang
viabel yang tersisa. Aurikulan yang tidak
terputus,
sebagian
besar
ia
dapat
disambung.
3.
Frosbite
Penatalaksanaan
1. Frostbite telinga dihangatkan
dengan katun steril basah dengan
suhu 38 - 42C
2. Analgesik dan antibiotik profilaksis
3. Membersihkan jaringan nekrotik
4. Inhibitor tromboksan topikal dan
obat-obatan antiprostaglandin.
4. Luka Bakar
Penyebab cairan panas atau terbakar
Penatalaksanaan
1. Hindari memberikan tekanan pada telinga
2. Membersihkan
telinga
dengan
lembut
menggunakan
antibiotik
topikal
;
antibiotik
profilaksis antipseudomonas
3. Antibiotik bisa diinjeksikan subperikondrium di
seluruh permukaan anterior dan posterior aurikula
4. krim mafenideacetate (Sulfamylon)
setelah
membersikan luka.
5. Bila
terjadi perikondritis dan kondritis harus
ditangani
dengan
iontoforesis
antibiotik,
debridement dini, dan grafting
Overpressure
luka bakar termal atau kaustik
luka tumpul atau penetrasi
Barotrauma
Cont..
1. Overpressure
Penyebab : cedera tamparan dan luka ledakkan.
. cedera tamparan menyebabkan cedera linear
dari membran timpani, gangguan pendengaran
ringan, rasa penuh di telinga, dan tinnitus
ringan
. luka ledakkan menyebabkan fraktur tulang
temporal,
diskontinuitas
osikular,fistula
perilimfatik (PLF), gangguan pendengaran
progresif dan berfluktuasi, vertigo, dan
disekuilibrium
Penatalaksanaan
1. Penyedotan darah, sekret purulen,
dan debris harus secara hati-hati
2. Ukur perforasi dan lokasi
3. Irigasi dan otoskopi pneumatik
harus secara spesifik dihindari pada
pasien ini.
4. Dokumentasikan kemampuan
mendengar bisikan serta tes garpu
tala harus dan audiogram
5.
Pemeriksaan
neurotologik
lengkap
untuk
mendokumentasikan status dari saraf kranial termasuk saraf
fasialis dan saraf vestibular begitu juga dengan sistem saraf
6.
Jika terdapat drainase yang melalui perforasi membran
timpani, klinisi harus menentukan dan memperhatikan
apakah drainase sesuai dengan cairan cerebrospinal (CSF)
8.
Jika dicurigai adanya kebocoran CSF, CT scan tulang
temporal segera harus diperoleh untuk menyingkirkan
fraktur. Jika drainase tidak sesuai dengan CSF, antibiotik oral
dan ciprofloxacin serta hidrokortison tetes telinga harus
diresepkan.
9.
Riwayat vertigo atau mual dan muntah dan audiogram
yang menunjukkan gangguan pendengaran konduktif lebih
dari 30 dB menyarankan terganggunya rantai osikular.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
4. Barotrauma
Penyebab : akibat perubahan tekanan
yang tiba-tiba diluar telinga tengah.
Tanda:
1. Penurunan pendengaran.
2. rasa nyeri dalam telinga.
3. Autofoni
4. perasaan ada air dalam telinga.
5. kadang-kadang tinitus dan vertigo
Penatalaksanaan
1. Konservatif.
2. dekongestan local.
3. Parasat Valsava
4. Miringotomi.
1. Fraktur longitudinal
penyebab : pukulan lateral langsung
pada aspek temporal atau parietal
dari kepala.
menyebabkan perdarahan dari kanal
telinga ,paralisis fasialis terjadi pada
15%, dan gangguan pendengaran
sensorineural terjadi pada 35%
2. Fraktur transversal
penyebab : impaksi deselerasi pada
area oksipital.
menyebabkan menghasilkan gangguan
pendengaran
sensorineural
dan
paralisis fasialis , perdarahan ke dalam
telinga
tengah,
tetapi
membran
timpani tetap intak dan warna menjadi
biru kehitaman akibat hemotimpanum.
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Ksilevsky VE, et al. Ear Trauma: Investigating
theCommon Concerns. The Canadian Journal of
Diagnosis. 2003;111-115
Gambar anatomi telinga. Diunduh dari :
http://www.jludwick.com/Notes/Miscellaneous/Insu
rance.html
. Pada tanggal 20 Juni 2014.
Moore,keith L. Anatomi Klinis Dasar.EGC. Jakarta .
2002
Snell Richard : Anatomi Klinik untuk Mahasiswa
Kedokteran. Edisi 6. Penerbit: EGC. Jakarta 2006.