REFERAT
R.MOH KRISNA W.B
• Data nasional ?
• Bandung (2010 Jan-Jun): pasien (32 TE + 31 TA)
• Jakarta (1999-2003): 275 kasus 152 TE
• USA (1996): 287.000 pasien, 248.000 (86,4%) TA dan
39.000 (13,6%) TE
3
Latar Belakang
• Tonsil dan adenoid Cincin Waldeyer’s Jaringan
Limfoid
4
Sejarah
Tonsilektomi:
5
ANATOMI
Faring dibagi menjadi tiga
bagian :
1. Nasofaring (Epifaring)
2. Orofaring (Mesofaring)
3. Laringofaring (Hipofaring)
6
ANATOMI
JARINGAN LIMFOID FARING
(Cincin WALDEYER)
7
ADENOID
• Terbentuk pada bulan ke-3 sampai
ke-7 kehamilan
10
TONSILA PALATINA
Ruang potensial :
11
TONSILA PALATINA
VASKULARISASI
• A.palatina asendens •
a.fasialis postero inferior
• A.Tonsilaris a.fasialis
antero inferior
• A.Lingualis dorsalis
maksilaris interna antero
media
• A.Faringeal asendens
a.karotis eksternapostero
superior
• A.palatina mayor &minor
A.Palatina desendens
anterosuperior
Paparella, MM. Otolaryngology,2nd
ed. Vol III Head and Neck, 1981.
p. 2263
12
TONSILA PALATINA
Aliran Limfe tonsil
• KGB “eferen”
• Aliran getah bening dari
tonsil servikalis profunda
(deep jugular node) kgb
torak duktus torasikus
http://www.Ghorayeb.com/tonsilitis
13
TONSILA PALATINA
• Persyarafan
N. palatina mayor &
minor, cabang N.V2
N. lingualis, cabang
N. IX
http://www.Ghorayeb.com/tonsilitis
14
ADENOID DAN TONSIL
Perbedaan anatomi dan fisiologi adenoid dan
tonsil normal
Adenoid Tonsil
Anatomi Lokasi Dinding belakang nasofaring Dinding lateral orofaring
Makroskopis Bentuk triangular, invaginasi dari Umumnya berbentuk bulat,
lipatan dalam dengan beberapa kadang-kadang berlobus,
kripta terdiri dari 10 – 30 kripta
Mikroskopis 3 jenis sel epitel: Antigen spesial (Ag)
- Pseudoepitel kolumnar bersilia Epitel squamosa
- Epitel squamosa (Ag) Tidak ada limfatik aferen
- Epitel transisional
Tidak ada limfatik aferen
17
Adenoid dan tonsil
Jarigan limfoid
Stimulasi antigen
Sel B Sel T
Apoptosis Hipertrofi
FUNGSI TONSIL
Tonsil mempunyai 2 fungsi utama yaitu:
19
FUNGSI TONSIL
FISIOLOGI TONSIL
20
FUNGSI TONSIL
Mekanisme pertahanan :
21
FUNGSI TONSIL
b. Pertahanan Spesifik
22
Peranan Sitokin dlm aktivasi sel T
Peranan Sitokin pada Aktivasi Sel
Imunologis Tonsil
Secara sistematik proses imunologis di tonsil
terbagi menjadi 3 bagian :
1. Respon imun tahap 1
2. Respon imun tahap 2
3. Migrasi limfosit
Pemeriksaan Fisik
26
Klasifikasi Pembesaran Tonsil Palatina
• 0 : Tonsil berada di dalam
fossa tonsillaris
• +1 : Besar tonsil mengisi <
25% orofaring
• +2 : Besar tonsil mengisi
25 – 50% orofaring
• +3 : Besar tonsil mengisi
50 – 75% orofaring
• +4 : Besar tonsil mengisi
>75% orofaring
27
PENYAKIT PADA TONSIL DAN ADENOID
Mikroorganisme apenyebab :
Bakteri Aerobik
Grup A Beta hemolitik streptokokkus (GABHS)
Grup B,C,G streptokokkus
Hemofilus Influenza (type b dan non type )
Streptokokkus pneumonia
Moraxella cattarhalis
Staphylokokkus aureus
Hemofilus parainfluenza
Neisseria sp
Mikobakteria sp
Anaerob
Bakteriodes sp
Peptokokkus sp
Aktinomikosis sp
Virus
Ebsteins-Barr
Adenovirus
Influenza A,B
28
KLASIFIKASI KLINIS PADA PENYAKIT TONSIL DAN ADENOID
Infeksi/Inflamasi Obstruksi
Tonsil - Nasofaringeal
- Tonsilitis akut - Orofaringeal
- Tonsilitis akut rekuren - Kombinasi
- Tonsilitis kronis/persisten
- Tonsilolithiasis Neoplasia
- Jinak
Adenoid - Kelainan limfoproliferatif
- Adenoiditis akut (nasofaringitis) - Hiperplasia papilifer limfoid
- Adenoiditis rekuren - Ganas
- Adenoiditis kronis/persisten
29
DIAGNOSIS BANDING
TONSILITIS AKUT
PENYAKIT ETIOLOGI GEJALA PENATALAKSANAAN
Tonsilitis Akut GASBH, Nyeri tenggorok, nyeri Analgetik oral
Pneumococcus, menelan, demam. Penisilin 5 – 10 hari
Staphylococcus, Tonsil membesar, hiperemis, Obat kumur
virus detritus, NT submandibula
Difteri Corynebacterium Gejala umum: subfebris, ADS 40.000 U – 120.000
diphteriae nyeri kepala, lemah, tidak U, diberikan dosis tunggal
nafsu makan, nyeri menelan yang dilarutkan dalam 100
Gejala lokal: tonsil – 200 ml D i.v,
membesar, pseudomembran, Penisilin prokain 25.000-
bull neck 50.000 U/kg BB/hr i.m tiap
Gejala karena eksotoksin: 12 jam selama 14 hari.
miokarditis, kelumpuhan Diet lunak, Prednison 1-
otot-otot, albuminuria 1,5 mg/kg BB/hr/p.o tiap 6-
8 jam selama 14 hari
30
DIAGNOSIS BANDING
TONSILITIS AKUT
PENYAKIT ETIOLOGI GEJALA PENATALAKSANAAN
Mononukleosis Virus Epstein- Demam, tonsilofaringitis Mengobati gejala,
Infeksiosa Barr membranosa, hiperemis, ampisilin, perbaikan
limfadenopati servikalis, kesehatan mulut,
urtikaria pada rongga mulut, tonsilektomi
hepatomegali,
splenomegali.
Candidiasis/Mo Jamur Candida Nyeri menelan, eksudat Antimikosis
niliasis/Thrush albicans dangan ulkus eritematus
pada tonsil, palatum,
dinding faring dan mukosa
pipi
31
DIAGNOSIS BANDING
TONSILITIS AKUT
Candidiasis
Bull, RT. Color Atlas of ENT Diagnosis. 4th ed., Thieme, 2003. p. 196-210
32
DIAGNOSIS BANDING
TONSILITIS KRONIS
PENYAKIT ETIOLOGI GEJALA PENATALAKSANAAN
Tonsilitis Kronis Rangsangan Nyeri, rasa mengganjal, Antibiotik spektrum
faktor rasa kering di luas, antipiretik, obat
lingkungan, tenggorok, bau mulut, kumur, tonsilektomi
pengobatan demam, lesu, tidak
tonsilitis akut nafsu makan, otalgia.
tidak adekuat - atrofikan: tonsil atrofi,
hiperemis di sekitarnya,
sekret dari kripta
- hipertrofikan: hipertrofi
tonsil, stenosis kripta,
sekret purulen dari
kripta
Tonsilofaringitis Mycobacterium Nyeri menelan, otalgia, OAT
TBC tuberculosis limfadenopati servikal. Tonsilektomi
Ulserasi dengan
tuberkel pada mukosa
faring dan tonsil
33
DIAGNOSIS BANDING
TONSILITIS KRONIS
34
DIAGNOSIS BANDING
TONSILITIS KRONIS
Tonsilitis kronis
hipertrofikans Tonsilitis sifilis sekunder
Bull, RT. Colot Atlas of ENT Diagnosis.
4th ed., Thieme, 2003. p. 196-210
35
TONSIL HIPERPLASIA OBSTRUKTIF
37
KOMPLIKASI TONSILITIS
Sepsis Dari penyebaran secara Demam, tegang Penisilin dosis tinggi
hematogen, limfogen sepanjang V. jugularis atau antibiotika
dan langsung. interna atau kel. Limfe spektrum luas,
jugulodigastrik, tonsilektomi
kemerahan pada
tonsil, leukositosis,
splenomegali, nadi
cepat dan lemah.
Keterangan:
1. Melalui vena
2. Melalui kel. Limfe
3. V. jugularis interna
4. Kel. Limfe di sekitar V. jugularis interna
5. Perkontinuitatum
6. Tonsila palatina
38
PENYAKIT YANG MENYERUPAI TONSILITIS
Penyakit Etiologi Gejala dan Diagnosis Terapi
Agranulositosis Keracunan obat gol. Demam tinggi, sakit kepala, sakit Eliminasi penyebab,
Amidopirin, sulfa menelan. Ulserasi dan nekrosi mencegah infeksi
dan arsen pada tonsil, leukopeni sekunder, transfusi
darah, menjaga
kebersihan rongga mulut
Tonsilolith Tonsilitis berulang. Pembengkakan di sekitar kripta Tonsilektomi.
Sering pada dewasa. dan sensasi benda asing.
AIDS/Sindroma HIV Sarkoma kaposi, hairy Pengobatan spesifik
HIV leukoplakia, limfadenopati belum ditemukan.
servikal, kandidiasis, sinusitis,
gingivitis, faringitis, gejala infeksi
HIV
Leukemia Tidak diketahui pasti Pucat, lemah, lesu, demam,
limfoblastik akut infeksi berulang, perdarahan,
ulserasi dan pembesaran tonsil,
limfadenopati.
Fibroma tonsil Tumor jinak, jarang Tidak ada bila kecil Eksisi tumor
menjadi ganas
39
PENYAKIT PADA ADENOID
Penyakit Etiologi Gejala dan Diagnosis Terapi
Adenoid Infeksi bakteri, Hidung tersumbat kronis, Adenoidektomi
hiperplasia virus, alergi mendengkur, nafas lewat
obstruktif mulut, rhinorrhea, suara
hidung. Wajah khas
adenoid.
Adenoiditis Infeksi bakteri, Demam, nyeri tenggorok, Pemberian cairan
akut virus nyeri kepala, sinusitis, adekuat, istirahat,
otalgia, adenopati servikal. analgetik,
dekongestan,
antihistamin,
antibiotika
Adenoiditis Pengobatan Rhinosinusitis purulen, Antibiotika,
kronis adenoiditis akut keluhan pada telinga analgetik,
yang tidak tengah adenoidektomi
optimal.
40
PENYAKIT PADA ADENOID
• Tonsilektomi :
– Tonsilitis akut berulang >3x/thn
– Tonsilitis kronis yg merupakan fokal infeksi
– Post peritonsiler abses
– Karier difteri
– Tonsilitis yg menyebabkan kejang demam
– Menyebabkan obstruksi sal nafas & gangguan menelan
– Curiga keganasan
• Adenoidektomi :
– Otitis media sekunder akibat obstruksi tuba eustachii
– Menyebabkan obstruksi sal nafas
– Sinusitis karena obstruksi ostium
– Nasofaringitis menetap
43
INDIKASI OPERASI
Indikasi Relatif Tonsiloadenoidektomi:
Obstruksi
Hiperplasia tonsil dengan obstruksi
Sleep apnea atau gangguan tidur
Failure to thrive
Cor pulmonal
Gangguan menelan
Gangguan berbicara
Orofacial/dental abnormalities
Lymphoproliferative disorder
45
Indikasi Tonsilektomi
Infeksi
- Halitosis
46
Indikasi Tonsilektomi
Infeksi
− Tonsililolithiasis
Neoplasia
47
Indikasi Adenoidektomi
Infeksi
Adenoiditis Kronis
Otitis media dengan effusion Kronis atau berulang
Otitis media Kronis atau berulang
Neoplasia
Curiga neoplasia, jinak dan ganas
Tidak berhasil dengan pengobatan
48
Indikasi Adenoidektomi
Obstruksi
Adenoid hyperplasia dengan kronic nasal
obstruksi/ bernafas dengan mulut
Sleep apnea dan gangguan tidur
Cor pulmonale
Gangguan menelan
Gangguan bicara
49
KONTRAINDIKASI
Absolut :
• Penyakit darah : leukemia, anemia aplastik, hemofilia
dan purpura
• Penyakit sistematik yang tidak terkontrol : diabetes
melitus, penyakit jantung dsb
Relatif :
• Palatoschizis
• Anemia
• Infeksi akut saluran nafas atau tonsil (tidak termasuk
abses peritonsiler)
• Poliomielitis epidemik
• Usia di bawah 3 tahun (sebaiknya ditunggu sampai 5
tahun)
50
PERSIAPAN OPERASI
• Pemeriksaan umum
• Pemeriksaan darah, urine rutin, radiologis, EKG
• Pemeriksaan khusus THT-KL
• Perawatan preoperatif
• Persiapan alat
51
PERALATAN OPERASI
Alat tonsilektomi
Alat kuret adenoid
52
TEKNIK TONSILEKTOMI
53
Tonsilektomi
Electrocauter
Diseksi
54
Tonsilektomi
• Harmonic Scalpel
• Laser
• Radiofrekunsi
• Microdebrider
55
Microdebrider
http://www.ctsnet.org/portals/thoracic/newtechnology/article-6.html
56
TEKNIK TONSILEKTOMI
Teknik Alat Cara Keuntungan/Kerugian
Guillotine Sluder- Mouth gag, Untuk anak, anestesi
Ballenger tonsilotome, sluder, open drops.
forceps, snare, cauter
Dissection-Snare Mouth gag, allis 1. Pemasangan Paling sering
clamp, sickel knife, mouth gag digunakan, dapat
hurd dissector, snare, 2. Diseksi dengan anestesi
gass depper, cauter 3. Menghentikan umum atau lokal
perdarahan
4. Mengangkat
mouth gag & ETT
Electrosurgery Frekuensi radio 0,1- Transfer energi Dapat melakukan
4MHz berupa radiasi tindakan memotong,
elektromagnetik menyatukan dan
untuk menghasilkan koagulasi
efek pada jaringan
57
TEKNIK TONSILEKTOMI
Teknik Alat Cara Keuntungan/Kerugian
Radiofrekuensi Bovie, Elmed Elektroda disisipkan ke Tonsil dapat dikurangi
Surgitron System, the jaringan panas sebagian atau
Somnus Somnoplasty jaringan rusak dan seluruhnya. Dapat
System, dll. mengecil menurunkan
morbiditas TE. Perlu
analisis lanjut
Coblation Bipolar electrical Listrik radiofrekuensi Bermakna
probe melalui NaCl aliran mengurangi nyeri.
Na merusak Komplikasi:
jaringan perdarahan
Skalpel Teknologi ultrasonik Pergerakan cepat ujung Kerusakan jaringan
Harmonik bersuhu rendah pemotong dengan minimal, tidak ada
jaringan stray energy,
peningkatan dan perdarahan lebih
penurunan jaringan sedikit, mengurangi
interal pemisahan nyeri pascaoperasi
jaringan
58
TEKNIK TONSILEKTOMI
Teknik Alat Cara Keuntungan/Kerugia
n
Intracapsular Microdebrider Kapsul disisakan untuk Lebih tepat dan teliti.
Partial endoscopy menghindari otot Kapsul tidak dilukai.
Tonsillectomy faring terluka Mengurangi nyeri
dan mempercepat
pemulihan. Adanya
tonsillar growth.
Laser (CO2-KTP) Laser tonsil ablation Menguapkan dan Nyeri pascaoperasi
dengan CO2 atau KTP mengangkat jaringan minimal, morbiditas
tonsil. rendah, dapat
dilakukan di poli
dengan LA. Untuk
tonsilitis kronis,
rekuren, sore throat
kronis, halitosis
berat, obstruksi jalan
nafas
59
TEKNIK TONSILEKTOMI
Metode Guillotine
Rose Position
60
TEKNIK ADENOIDEKTOMI
1. ADENOIDEKTOMI KURETASE
- Persiapan kuretase
- Kuretase
- Pemeriksaan
61
TEKNIK ADENOIDEKTOMI
2. ADENOIDEKTOMI DENGAN ENDOSKOPI
62
PERAWATAN PASCAOPERASI
63
KOMPLIKASI
Komplikasi Tanda Penanganan
Perdarahan Timbul durante op sampai Ligasi ulang, kompresi dengan
hari ke-7 pascaoperasi gass ke dalam fossa, kauterisasi
atau penjahitan ke pilar
Infeksi Faringitis, servikal adenitis, Antibiotika yang sesuai, insisi
trombosis v. jugularis drainase bila terjadi abses
interna, otitis media,
endokarditis, nefritis,
poliartritis, abses otak
Nyeri Nyeri tenggorok, menjalar Analgetik, pasien dibiasakan
pascaoperasi ke telinga, spasme faring, mengunyah, injeksi kortikosteroid
elongated styloid processus,
eagle syndrome
Trauma jaringan Edema palatum molle dan
sekitar uvula
Perubahan suara Rusak otot palatofaringeus, Suara dapat kembali dalam 3-4
gangguan suara temporer minggu
Komplikasi lain Patah atau gigi copot, luka
bakar, laserasi lidah
64
KESIMPULAN
1. Pemahaman anatomi dan fisiologi penting
2. Tonsil organ penting yang berfungsi sebagai
pertahanan tubuh terhadap infeksi
3. Tonsilektomi merupakan tindakan operasi
tersering dibidang THT
4. Dari beberapa teknik tonsilektomi teknik Diseksi
paling sering dilakukan dan dikembangkan
5. Dengan pemahaman teknik operasi dapat
mencegah timbulnya komplikasi
65
TERIMA KASIH
66