ANGIOFIBROMA NASOFARING
Oleh:
Fazilla Maulidia
G1A219104
Pembimbing:
dr. Umi Rahayu, Sp.T.H.T.K.L
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Angiofibroma Nasofaring
Pendahuluan Prevalensi
Kasus angiofibroma
FARING
• Kantung fibromuskuler berbentuk kerucut,
corong
• Unsur-unsur faring:
1. Mukosa
3. Otot
FARING
Faring menghubungkan kavum nasi dan kavum oris
ke laring dan esofagus
Fungsi:
1. Respirasi,
2. Menelan
3. Resonansi suara
4. Artikulasi
ANGIOFIBROMA NASOFARING
Angiofibroma Nasofaring
Angiofibroma nasofaring adalah tumor jinak pembuluh darah di nasofaring
yang secara histologik jinak, secara klinis bersifat ganas
Etiologi
,
Diagnosis
ANGIOFIBROMA NASOFARING
ANGIOFIBROMA NASOFARING
Tindakan operasi
Pengobatan hormonal
Pengobatan radioterapi
Prognosis
Rata-rata kesembuhan untuk pembedahan primer
mendekati 100% dengan reseksi lengkap dari
angiofibroma nasofaring ekstrakranial dan 70% dengan
tumor intrakranial. Angka rekurensi sekitar 6-24%
setelah operasi.
KESIMPULAN
•Angiofibroma nasofaring adalah tumor jinak pembuluh darah di
nasofaring yang secara histologik jinak, secara klinis bersifat ganas,
karena mempunyai kemampuan mendestruksi tulang dan meluas ke
jaringan sekitarnya, seperti ke sinus paranasal, pipi, mata dan
tengkorak, serta sangat mudah berdarah yang sulit dihentikan.
•Diperkirakan hanya merupakan 0,05 persen dari tumor leher dan
kepala...
•Gejala klinis yang paling sering ditemukan adalah hidung
tersumbat, epistaksis dan adanya massa di nasofaring. Tindakan
operasi merupakan pilihan utama selain terapi hormonal,
radioterapi dan kemoterapi.
TERIMA KASIH