Oleh :
Fazilla Maulidia (G1A219104)
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Anafilaksis adalah reaksi alergi umum dengan efek pada beberapa sistem organ terutama
kardiovaskular, respirasi, kutan dan gastrointestinal yang merupakan reaksi imunologis yang
didahului dengan terpaparnya alergen yang sebelumnya sudah tersensitasi.
Menurut klasifikasi gell dan coombs termasuk kedalam reaksi hipersensitivitas tipe I
Di Amerika Serikat, kematian akibat reaksi anafilaksis sistemik kira-kira 1500-2000 kematian
per tahun.
Rata-rata reaksi anafilaksis akibat makanan adalah 0,0004%, 0,7-10% untuk penisilin, 0,22-1%
untuk media radiokontras, dan 0,5-5% untuk gigitan serangga.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
•Ana: jauh
•phylaxis :perlidungan
→reaksi imunologis dengan efek pada beberapa sistem organ terutama kardiovaskular,
respirasi, kutan dan gastrointestinal.
Fase Sensitisasi
Fase Aktivasi
Fase Efektor
GEJALA KLINIS
Kulit Urtikaria, angioedema, eritema, pruritus
Saluran nafas bagian atas Kongesti, suara serak, bersin, batuk, orofaringeal atau laringeal edema
Saluran nafas bagian bawah Spasme bronkus, mengi, dada terasa terikat
Kardiovaskuler Hipotensi, pusing, sinkop, takikardia
Gastrointestinal Mual, muntah, nyeri perut, diare
Neurologi Kepala terasa ringan, pusing, bingung
Oral Gatal, gatal atau bengkak pada bibir, lidah, atau palatum
Lainnya Ansietas
KLASIFIKASI
Apabila terdapat minimal satu dari tiga kriteria dibawah ini, sangat mendukung diagnosa anafilaksis
1. onset akut dari suatu penyakit (beberapa menit hingga beberapa jam) dengan terlibatnya kulit, jaringan
mukosa atau kedua-duanya (misalnya bintik-bintik kemerahan pada seluruh tubuh, pruritus, kemerahan,
pembengkakan bibir, uvula)
Ditambah dengan minimal satu dari:
• respiratory compromise (misalnya sesak nafas, bronkospasme, stridor, wheezing, penurunan PEF,
hipoksemia)
• penurunan tekanan darah atau gejala yang berikatan dengan disfungsi organ sasaran (misalnya
hipotonia, sinkop, inkontinensia)
2. dua atau lebih gejala berikut yang terjadi secara mendadak setelah terpapar alergen yang spesifik pada pasien
tersebut (beberapa menit hingga beberapa jam)
• keterlibatan jaringan mukosa kulit (misalnya bintik-bintik kemerahan pada seluruh tubuh, pruritus, kemerahan,
pembengkakan bibir-lidah-uvula)
•respiratory compromise (misalnya sesak nafas, bronkospasme, stridor, wheezing, penurunan PEF, hipoksemia)
•penurunan tekanan darah atau gejala yang berkaitan dengan kerusakan organ (misalnya hipotonia, sinkop,
inkontinensia)
•gejala gastrointestinal yang persisten (misalnya nyeri abdominal, kram, muntah)
3. penurunan tekanan darah setelah terpapar pada alergen yang diketahui beberapa menit hingga beberapa jam
(syok anafilaktik)
•bayi dan anak-anak, tekanan darah sistolik yang rendah (spesifik umur) atau penurunan darah sistolik lebih dari
30%.
•dewasa, tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg atau penurunan darah sistolik lebih dari 30% dari tekanan
darah awal
**Definisi tekanan darah sistolik yang rendah untuk anak-anak
•1 bulan -<1 tahun : <70 mmHg
•1-10 tahun: kurang dari (70mmHg+ [2xusia])
•11-17 tahun: <90mmHg
DIAGNOSIS BANDING
Reaksi vasovagal
Infark miokard akut
Reaksi hipoglikemik
Carsinoid syndrome
Asma bronkiale
Rhinitis alergika
TINJAUAN PUSTAKA
TATALAKSANA
Epinefrin
Sistem Pernapasan Sistem Kardiovaskular
Memelihara saluran napas Cairan kristaloid atau koloid
Trakeostomi oksigen
Bronkodilator ( salbutamol, CVP ( central Venous pressure)
aminofilin Vasoprossesor
20
Tindakan segera
Mengidentifikasi dan menghentikan kontak dengan alergan yang diduga penyebab reaksi
Segera baringkan penderita dengan alas yang keras dan kaki diangkat lebih tinggi
Nilai A, B, C
Obat-obatan
Adrenalin diberikan secara IM