STROKE HEMORAGIK
Disusun Oleh :
Fazilla Maulidia G1A219104
Pembimbing :
dr. Alfindra Tamin, Sp.S
PENDAHULUAN
Stroke gangguan fungsi saraf akut oleh karena terganggunya sirkulasi darah
serebral yang bersifat mendadak (dalam beberapa detik) atau cepat (dalam beberapa
jam) menimbulkan gangguan bisa fokal maupun global sesuai area otak yang terganggu
Identitas Pasien
• Nama : Tn. AB
• Jenis Kelamin : Laki - laki
• Usia : 60 tahun 6 bulan
• Alamat : Villa Gading, Sarolangun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pensiunan PNS
• Tanggal Masuk RS : 17 November 2020 , Pukul 00.00
Daftar Masalah
• Sekitar jam 8 pagi pasien masih beraktivitas seperti biasanya membersihkan pekarangan
rumahnya dan menyiram bunga
• Sebelumnya pasien terlebih dahulu mengeluhkan sakit kepala yang mendadak kepada
istrinya.
• Diikuti dengan lemahnya anggota gerak atas dan bawahsebelah kanan yang tidakbisa
digerakkan disaat pasien keluar dari kamar mandi mengambil air wudhu tidak lama
kemudian ± 20 menit pasien mengalami penurunan kesadaran secara mendadak
Riwayat Pasien
Mata : Edema palpebra (-/-), conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya +/+
Paru :
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), fremitus taktil sama kanan dan kiri
Perkusi : Fremitus vokal sama kiri dan kanan, Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), masa (-).
Palpasi : Soepel, nyeri tekan epigastrium (-), undulasi (-), shifting dullness (-), hepar
dan lien : tidak teraba
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Kaku kuduk :-
Brudzinsky 1 :-
Brudzinsky 2 :-
Brudzinsky 3 : -/-
Brudzinsky 4 : -/-
Laseque : -/-
Kernig : -/-
Nervus kranialis
Nervus Kranialis Kanan Kiri
N I (Olfaktorius)
Subjektif Sulit dinilai Sulit dinilai
N II (Optikus)
Tajam penglihatan Sulit dinilai Sulit dinilai
Lapangan pandang Sulit dinilai Sulit dinilai
Melihat warna Sulit dinilai Sulit dinilai
Funduskopi Sulit dinilai Sulit dinilai
N III (Okulomotorius)
Sela mata Simetris Simetris
Ptosis Sulit dinilai Sulit dinilai
Pergerakan bola mata Sulit dinilai Sulit dinilai
Sensorik
Oftalmikus Sulit dinilai Sulit dinilai
Maksila Sulit dinilai Sulit dinilai
Mandibula Sulit dinilai Sulit dinilai
N VI (Abdusen)
Pergerakan bola mata (lateral) Sulit dinilai Sulit dinilai
N VIII (Vestibularis)
Suara berbisik Sulit dinilai Sulit dinilai
Detik arloji Sulit dinilai Sulit dinilai
Rinne test Sulit dinilai Sulit dinilai
Weber test Sulit dinilai Sulit dinilai
Swabach test Sulit dinilai Sulit dinilai
Nistagmus Sulit dinilai Sulit dinilai
N IX (Glossofaringeus)
Sensasi lidah 1/3 blkg Sulit dinilai Sulit dinilai
Motorik
Respirasi Simetris Simetris
Duduk Tidak diakukan Tidak dilakukan
Bentuk kolumna vertebralis Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas
Raba Sulit dinilai Sulit dinilai
Nyeri Sulit dinilai Sulit dinilai
Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek
Reflek kulit perut atas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek kulit perut tengah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek kulit perut bawah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek kremaster Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Anggota Gerak Atas Kanan Kiri
Motorik
Pergerakan Sulit dinilai Sulit dinilai
Kekuatan Sulit dinilai Sulit dinilai
Tonus Atoni Normal
Sensibilitas
Raba Sulit dinilai Sulit dinilai
Nyeri Sulit dinilai Sulit dinilai
Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Reflek Fisiologis
Biseps Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Triseps Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks Patologis
- -
Hoffman-Tromner
Arm Dropping Test Lengan kanan jatuh lebih dahulu dari lengan kiri
Anggota Gerak Bawah Kanan Kiri
Motorik
Pergerakan Sulit dinilai Sulit dinilai
Kekuatan Sulit dinilai Sulit dinilai
Tonus Atoni Normal
Sensibilitas
Raba Sulit dinilai Sulit dinilai
Nyeri Sulit dinilai Sulit dinilai Knee Dropping Test tungkai kanan jatuh lebih dahulu
Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan dari tugkai kiri
Refleks Fisiologis
Patella Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Achilles Tidak dilakukan Tidak dilakuka
Refleka Patologis
- -
Babinsky
Chaddock - -
Schaefer - -
Rossolimo - -
Oppenheim - -
Koordinasi, Gait dan Keseimbangan Hasil Pemeriksaan
Cara berjalan Tidak dilakukan
Test Romberg Tidak dilakukan
Disdiadokinesis Tidak dilakukan
Ataksia Tidak dilakukan
Rebound Phomenon Tidak dilakukan
Dismetria Tidak dilakukan
Hasil
Gerakan Abnormal
Pemeriksaan Alat Vegetatif Hasil Pemeriksaan
Tremor -
Athetosis -
Miksi Tidak dilakukan
Miokloni -
Defekasi Tidak dilakukan
Khorea -
Rigiditas -
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin 17 November 2020
• WBC : 12.0 103/mm3 (4-10,1 103/mm3)
• RBC : 6,03 106/mm3 (4,5-5,50 106/mm3)
• HGB : 16,5 g/dl (13,4-16,5 g/dL)
• HCT : 51,9 % (34,4-54 %)
• PLT : 261 103/mm3 (150-450 103/mm3)
• GDS : 132 mg/dl (<200 mg/dl)
Pemeriksaan Penunjang
Faal ginjal
Elektrolit
Natrium : 139,7 mmol/L (136-146 mmol/L)
Kalium : 4,10 mmol/L (3,34-5,10 mmol/L)
Klorida : 102,5 mmol/L (98-106 mmol/L)
Diagnosis
Diagnosis topis :
Hemisfer serebri sinistra
Etiologi :
vaskular
Diagnosis sekunder :
Hipertensi grade III
Siriraj Score
+ + + Perdarahan
+ + - Perdarahan
+ - - Perdarahan
- + - Perdarahan
- - + Iskemik
- - - Iskemik
Farmakologi
Non Farmakologi • O2 5 L/I (face mask)
• Pemantuan kesadaran, Tanda • IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
vital dan gejala defisit • Manitol inj 4 x 125 cc
neurologis • Nicardipine drip l amp dalam
• Bedrest Nacl 0,9% mulai 5 cc/jam
• Pemasangan NGT • Citicolin 2x500 mg
• Pemasangan kateter • Ceftriaxone inj 2 gr/12 jam
• Menjaga tekanan intrakranial
• Edukasi keluarga
Prognosis
Tanggal S O A P
Tanggal 18 Penurunan KU: Tampak sakit berat Penurunan kesadaran Elevasi kepala 30◦
november kesadaran Kesadaran: soporo koma ec SH Kateter,
2020 - GCS (E2V2M4) NGT
TV: Hipertensi stage III O2 5 liter face mask
TD: 180/100 mmHg IVFD Nacl 0,9% 20
N: 71x/m RR: 24x/m tpm
T: 36,7˚C Drip manitol 4 x 125
cc
Nicardipin 9cc
Ceftriaxone 2x2
OMZ 1x1
Citicolin 2x500 mg
Tanggal S O A P
Tanggal 19 Penurunan KU: Tampak sakit berat Penurunan kesadaran • Elevasi kepala 30◦
november kesadaran Kesadaran: soporo koma ec SH • O2 5 liter (face
2020 - GCS (E2V2M3) mask)
TV: Hipertensi stage II • Kateter,
TD: 170/100 mmHg • NGT
N: 100x/m RR:25x/m • Inf NaCl 0,9% 20
T: 37˚C tpm
• Nikardipin
30cc/jam
• Manitol 5x100cc
Ceftriaxone 2x2
OMZ 1x1
Citicolin 2x500 mg
Tanggal S O A P
Tanggal 20 Penurunan KU: Tampak sakit berat Penurunan kesadaran • Elevasi kepala 30◦
november kesadaran Kesadaran: somnolen ec SH • O2 3 liter (nasal
2020 - GCS (E3V2M5) kanul)
TV: Hipertensi stage II • Kateter,
TD: 170/100 mmHg • NGT
N: 72x/m RR:28x/m • Inf NaCl 0,9% 20
T: 37˚C SpO2 : 99 tpm
• Nikardipin
30cc/jam
• Manitol 5x100cc
• OMZ 1X1
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Terbagi menjadi SSP dan SST
Peredaran darah arteri :
a. Vertebralis (posterior) dan arteri karotis interna (anterior)
Stroke Gangguan fungsi saraf akut oleh karena terganggunya sirkulasi darah serebral yang
bersifat mendadak (dalam beberapa detik) atau cepat (dalam beberapa jam) menimbulkan
gangguan bisa fokal maupun global sesuai area otak yang terganggu
Definisi Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum
mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau langsung ke
dalam jaringan otak.
Epidemiologi Berdasarkan data Stroke registry di Indonesia, yang di mulai sejak tahun 2012
sebagai kerjasama antara PERDOSSI dengan Badan Penelitian dan Pengembangan
KEMENKES RI (2014) didapatkan 5411 kasus stroke akut dari 18 RS dengan angka
kejadian stroke hemoragik sebesar 33%.
Faktor resiko Umur, Hipertensi, Jenis kelamin,Riwayat Keluarga, Diabetes melitus, penyakit jantung,
merokok, peningkatan hematokrit, penyalahgunaan obat, hiperlipidemia, diet, dan infeksi
Terjadinya proses hialinisasi Pembuluh darah serebral tidak lagi
pada dinding pembuluh darah, bisa menyesuaikan diri dengan
Kerusakan dinding fluktuasi tekanan darah sistemik,
pembuluh darah kecil di sehingga pembuluh darah
akan kehilangan elastisitasnya kenaikan tekanan darah secara
otak akibat hipertensi mendadak akan dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh
darah.
Penegakkan Diagnosis
A. Anamnesis = keluhan, kronologis, faktor resiko
B. Pemeriksaan fisik = kesadaran, tanda vital, status generalis, pem. Neuro seperti rangsang
meningeal, saraf kranial, motoric, sensorik, reflex, dan hitung skor Siriraj atau gajah mada
C. Pemeriksaan penunjang = labor, CT Scan, MRI, EKG
Penggunaan sistem skor dapat bermanfaat bila
tidak terdapat fasilitas pencitraan otak yang dapat
membedakan secara jelas patologi penyebab
stroke. Skor stroke siriraj merupakan sistem
penskoran yang sering digunakan untuk
membedakan stroke iskemik atau hemoragik.
Sistem penskoran :
Skor Siriraj (2,5 x kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x nyeri
kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) – (3 x ateroma)
– 12
Interpretasi :
Skor < 1 = Stroke iskemik
Skor > 1 = Sroke hemoragik
Skor -1 s/d 1 = meragukan
Gajah Mada Score
Terapi umum
1. Stabilisasi jalan napas dan pernapasan
- Pemberian O2
- Pemasangan pipa endotrakeal
- Pemasangan NGT
2. Stabilisasi hemodinamik
- Pemberian IV kristaloid atau koloid
- Optimalisasi TD
- Pemasangan CVC
3. Tatalaksana peningkatan TIK
4. Pengendalian suhu tubuh
5. Tatalaksana cairan
6. Nutrisi ( Kebutuhan kalori : 20-25kkal/hari)
7. Pencegahan dan penanganan komplikasi
TERAPI 8. Penatalaksanaan medik lain
9. Pengendalian kejang
TERAPI KHUSUS
1. Koreksi koagulapati
2. Tekanan darah
3. Penatalaksanaan bedah
4. Pencegahan perdarahan intraserebral berulang
5. Rehabilitasi medik
Perdarahan Intraserebral
Definisi Etiologi
Epidemiologi
PATOFISIOLOGI Perdarahan
• CT scan kepala
• Lumbal pungsi
• Angiograf serebral
• Mempertahankan airway, brething dan circulation
secara optimal
• Pencegahan peningkatan tekanan intrakranial
• Mempertahankan tekanan darah optimal (tekanan
darah dipertahankan dibawah 160 mmHg dengan
labetolol diltiazem dan nikardipin dengan intravena
TATALAKSANA secara kontinyu
• Mencegah vasopasme dengan profilaksis nimodipin
6x60 mg oral selama 21 hari
• Mengatasi hiperglikemia dengan mempertahankan
kadar glukosa 90-126 mg/dl
• Hidrocephalus di lakukan operasi EVD atau VP
shunt.
ANALISA KASUS
Tn. AB usia 60 tahun 6 bulan datang dibawa Keluhan yang dialami pasien dapat menuntun
keluarganya ke IGD RS Raden Mattaher Jambi dengan proses penegakan diagnosis. Berdasarkan
keadaan tidak sadarkan diri sejak ± 6 jam SMRS. anamnesis didapatkan :
Sekitar jam 8 pagi pasien masih beraktivitas seperti • Tanda peningkatan TIK, kemudian
biasanya membersihkan pekarangan rumahnya dan ditunjang dengan perhitungan Siriraj
menyiram bunga. Menurut keterangan istri pasien,
Score : +4.
sebelumnya pasien mengeluhkan sakit kepala secara
• Penurunan kesadaran terjadi pada stroke
mendadk kemudian diikuti dengan lemahnya anggota
gerak atas dan bawah sebelah kanan disaat pasien hemoragik yang besar atau berlokasi
keluar dari kamar mandi mengambil air wudhu, dibatang otak. Hal ini disebabkan efek
kemudian pasien dibawa istrinya berbaring di tempat desak ruang dan peningkatan TIK.
tidur tidak lama kemudian ± 20 menit pasien tidak • Stroke hemoragik : umumnya dalam
sadarkan diri. Pasien sempat dilarikan ke RSU kondisi sedang beraktivitas atau emosi
Sarolangun kemudian pasien dirujuk dan dibawa oleh yang tidak terkontrol.
keluarganya ke IGD RS Raden Mattaher dikarenakan • Faktor resiko sepertu usia dan jenis
fasilitas yang terbatas dan untuk dilakukan pemeriksaan
dan penanganan lebih lanjut.
kelamin yang ada pada pasien ini dapat
Keluhan tidak disertai muntah (-), mual (-), kejang (-), meningkatkan resiko terjadinya stroke
demam (-), mulut merot (-), bicara pelo(-), lidah deviasi
(-), BAB dan BAK dalam batas normal, nyeri dada(-).
Berdasarkan pemeriksaan fisik:
• Penurunan kesadaran
• Termasuk hipertensi stage III menurut JNC VIII.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan bahwa • Tanda rangsang meningeal : negative menandakan
kesadaran pasien adalah soporokoma, GCS tidak ada keterlibatan meningen kemungkinan
(E2V2M3), tekanan darah 180/120 mmHg. Pada perdarahan subarachnoid dapat disingkirkan. Namun
pemeriksaan kaku kuduk dan tanda rangsangan meningeal dan babinsky bisa saja negative karena
meningeal lainnya didapatkan hasil negatif. adanya syok spinal pada orang yang baru saja
Pemeriksaan. Pada pemeriksaan patologis mengalami serangan stroke
Babinsky didapatkan hasil negatif angggota gerak • dicurigai adanya lesi pada UMN karena pada
atas dan bawah didapatkan lengan dan tungkai pemeriksaan, didapatkan atoni ekstremitas superior et
sebelah kanan jatuh lebih dahulu daripada inferior dextra dan eutrofi (lateralisasi ke kanan) .
sebelah kiri
• Peningkatan leukosit disini bisa terjadi
Pemeriksaan penunjang berupa karena perdarahan yang terjadi di otak
laboratorium didapatkan leukositosis • Terdapat perdarahan di batang otak,
dengan leukosit 12x103/mm3 ventrikel 3 dan lateral
Tatalaksana meliputi non farmakologi dan farmakologi