Anda di halaman 1dari 28

HERNIA INGUINAL LATERALIS

DEXTRA IRREPONIBLE

Laporan Kasus Stase Bedah


Tika Nurfadilah & Mahdy faras

IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Pekerjaan
No RM

: Tn. D
: Laki-laki
: 70 tahun
: Jampang Tengah
: Kuli Bengkel
: XXXXXX

ANAMNESIS

KU

Benjolan di lipat paha kiri hilang


timbul sejak 4 bulan yang lalu

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke rumah sakit dengan
keluhan benjolan di lipat paha sebelah
kiri hilang timbul sejak 4 bulan SMRS.
Benjolan timbul saat posisi berdiri,
berjalan, saat os batuk atau saat
beraktivitas. Benjolan menghilang saat
os berbaring atau beristirahat. Mual dan
muntah disangkal, BAB dan BAK tidak
ada
keluhan.
Os
kadang-kadang
mengeluh nyeri pada benjolan. Nyeri
perut disangkal.

RPD

RPK

RPO

RPsiko

Belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.


Riwayat operasi disangkal.

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan


yang sama seperti os.

Pasien belum pernah berobat ke dokter atau berobat


dengan pengobatan alternatif.

Pasien bekerja sebagai kuli bengkel dan sering mengangkat


barang-barang atau beban yang berat.

24/01/2012

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan
Umum

Tampak sakit sedang

Kesadaran

Composmentis

Tanda
Vital

TD : 100/60 mmHg
HR : 80 x/menit

RR : 20 x/menit
S : 36.5 C

Status Generalis
Kepala
Normochepal
Mata
Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterus -/-, Refleks cahaya (+/+)
Hidung

Deviasi septum (-), sekret (-/-), darah (-/-)


Telinga
Normotia, sekret (-/-)

Mulut
Faring tidak hiperemis
Leher
Pembesaran Kelenjar Tiroid (-), Pembesaran KGB (-)

Thorax

Paru-paru
Inspeksi
: Normochest, pergerakan dada simetris, tidak ada luka bekas operasi
Palpasi
: Tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, vokal fremitus sama
simetris dekstra
sinistra.
Perkusi
: Sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : Vesikular (+/+) normal, Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-), stridor (-/-)

Jantung

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

: Ictus cordis tidak terlihat


: Ictus cordis tidak teraba
: Batas Jantung normal
: BJ I dan II murni regular, Murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi
: Abdomen datar, bowel counter (-), bowel movement (-)
Auskultasi : Bising usus normal, metalik sound (-)
Palpasi
: Defans muskular (-), Nyeritekanepigastrium (-), nyeritekan 4
kuadranabdomen (-), tidakterabapembesaranhepar dan limpa.
Perkusi
: Timpani padakeempatkuadran abdomen.

Ekstremitas
Atas : akralhangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
Bawah : akralhangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

Status Lokalis
a/r Inguinalis Sinistra
inspeksi : terdapat benjolan di
lipat paha kiri, berbentuk
lonjong, hiperemis (-),
transmilunasi (-)
palpasi : nyeri tekan (-),
hangat (-), tes valsava (+)

RESUME
Laki-laki usia 46 tahun masuk rumah sakit dengan
keluhan benjolan di lipat paha kiri hilang timbul sejak
4 bulan. Benjolan timbul saat os berdiri, berjalan, os
batuk atau beraktivitas, benjolan menghilang saat os
istirahat. Mual dan muntah (-), BAB dan BAK tidak
ada keluhan. Os kadang-kadang mengeluh nyeri
pada benjolan, Nyeri perut disangkal. Riwayat
psikososial os bekerja sebagai kuli bengkel yang sering
mengangkat barang-barang atau beban yang berat.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan


umum : tampak sakit sedang, Kesadaran :
composmentis, tanda-tanda vital TD : 130/90
mmHg, HR : 60 x/menit, RR : 28x/menit,
Suhu : 36,5o C, Status generalis dalam batas
normal. Status Lokalis a/r Inguinalis Sinistra
terdapat benjolan berbentuk lonjong,
konsistensi lunak, tes valsava (+)

DIAGNOSIS DIFFERENTIAL

Hernia Inguinal Lateralis


Hernia Femoralis
Hidrokel

DIAGNOSIS KERJA

Hernia Inguinal Lateralis Reponible

PENATALAKSANAAN
Operatif : Herniorrhaphy

PROGNOSIS
Quad Vitam
: Ad Bonam
Quad Functionam : Ad Bonam

DEFNISI HERNIA
Hernia merupakan penonjolan isi
ADALAH....
rongga abdomen karena defek atau
bagian lemah dinding abdomen.
Isi
hernia

Kantong
hernia

Pintu
hernia

Hernia

Anatomi...
Dinding abdomen terdiri
dari (lapisan luar ke
dalam) :
1. Kulit
2. Lemak subkutaneus
3. M. Obliqus eksternus
4. M. Obliqus internus
5. M. Transversus
abdominis
6. Fascia transversalis
7. Lemak subperitoneal
8. peritoneum

Canalis Inguinal

Batas batas kanalis Inguinalis


Anterior
Dinding anterior dibentuk oleh aponeurosis dari m. Oblique
eksternal dan m Oblique internal.
superior
Dinding superior dibentuk oleh aponeurosis dari m. Abdominis
internal yang miring dan m. Abdominis transversus
Inferior
Dinding inferior dibentuk oleh ligamentum inguinal dan
lakunar.
Dinding posterior
adalah perpaduan dari aponeurosis dari m. Transversus
abdominis dan fascia transversalis

Trigonum Heselbach

Isi kanalis Inguinalis


Pada pria, yaitu
1. Duct (vas) deferens
2. Tiga arteri : Spermatika interna (testikularis), Spermatika
eksterna (cremasteric), Arteri deferensial
3.Satu vena : Pleksus pampiniformis
4.Tiga nervus : cabang genital N. Genitofemoralis, N. Ilioinguinalis,
serabut simpatis dari pleksus Hypogastrikus
5. Tiga fascia (lapisan)
- Fascia spermatica eksterna, lanjutan dari fascia innominata
- Lapisan cremaster berlanjut menjadi fascia dan serabut otot M.
Obliqus internus
- Fascia spermatika interna, perpanjangan dari fascia
transversalis

Pada wanita
Ligamentum rotundum dari uterus, N.
Genitofemoralis, pembuluh darah
cremastika, N. Ilioinguinalis.

Epidemiologi
Hernia reponible lebih banyak dibandingkan
hernia irreponible yaitu dengan perbandingan
sekitar 2:1, Perbandingan hernia inguinal pada
perempuan dengan laki-laki adalah 7:1.
Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan
sekitar 750.000 herniorraphies inguinal
dilakukan pertahun di Amerika Serikat,
dibandingkan dengan 25.000 untuk hernia
femoralis, 166.000 untuk hernia umbilical,
97.000 untuk hernia insisional dan 76.000 untuk
aneka hernia dinding perut.

Etiologi
Adanya prosessus vaginalis yang terbuka
Peninggian tekanan didalam rongga perut
Kelemahan otot dinding perut karena usia.

Diagnosis
ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISIK

Benjolan di inguinal/scrotum
Benjolan dapat masuk lagi/menetap
Nyeri
Gangguan passage usus : mual,
muntah, kembung, tidak bisa BAB,
tidak bisa buang angin, nyeri perut
hebat, perut tegang (hernia incarserata)
Nekrosis usus : gangguan passage
usus disertai demam, nyeri
hebat(hernia strangulata)

INSPEKSI :
Pemeriksaan ini sangat penting untuk
mendiagnosa, pada pemeriksaan fisik pasien
diperiksa pada posisi berdiri karena dengan
posisi berdiri adanya tekanan intra-abdominal.
kemudian identifikasi adanya benjolan
abnormal yang muncul di sepanjang pangkal
paha atau di dalam skrotum.
PALPASI :
Pasien diminta berdiri, pasien diminta batuk
atau pemeriksa melakukan manuver valsava
yaitu ujung jari pemeriksa masuk ke dalam
canalis inguinalis, kemudian pasien disuruh
mengedan atau batuk. Jika ada tonjolan
bergerak ke lateral jari pemeriksa menunjukan
hernia inguinalis medialis (hernia direk) tetapi
jika benjolan menyentuh ujung jari pemeriksa
menunjukan hernia inguinalis lateralis (hernia
indirek).

INDIKASI OPERASI
Hernia inguinal lateralis pada anak-anak
harus diperbaiki dengan cara operasi
tanpa penundaan, karena kemungkinan
terjadinya komplikasi sangat besar
terutama incarserata, strangulata, adanya
peningkatan risiko infeksi.
Pada dewasa dilakukan operasi cito pada
keadaan hernia incarserata dan
strangulata.

PENATALAKSANAAN

Herniotomy adalah operasi yang memotong


jaringan yang mengelilingi hernia. Biasanya
pada anak-anak.
Herniorraphy adalah membuka kantung
hernia, mengembalikan isi hernia ke
tempatnya, dan menutup kantung hernia
dengan jahitan yang kuat. Biasanya pada
dewasa. (secara perbaikan lytles, perbaikan
bassinis, perbaikan shouldice, Mc. Vays
reoair/coopers repair, laparoscopic

Herniorrhaphy
Perbaikan Lytles : menyempitkan cincin internal dengan
menjahit dinding medial.
Perbaikan Bassinis : menjahit tendon conjoint ke bagian
ligamentum inguinal
Perbaikan Shouldice : doble breasting dari fascia transversalis
Perbaikan Oglives : plikasi fascia transversalis
Mc vays repair/ Coopers repair : conjoint tendon dijahit ke
ligament coopers.
Laparoscopic repair : membutuhkan pengalaman dan skill yan
baik. Nyeri postoperasi minimal, membutuhkan anastesi lokal
atau umum dan lebih mahal.

DAFTAR PUSTAKA
Robert J, Fitzgibbons, JR, Charles J Filipin, etc.
Schwartzs, Principle of surgery 8th ed, Mc Graw Hill,
2008, pp 1353 1392
Debas, Haile T., MD. Abdominal wall, Peritoneum, and
Retroperitoneum. Gastrointestinal Surgery,
Pathophysiology and Management. USA : Springer.
2003.
Town, Court M. JR., MD., etc. Hernias. Stabiston
Textbook of Surgery, The Biological Basic of Modem
Surgical Practice. 18 th ed. USA : 2008

Anda mungkin juga menyukai