HERNIA

Disusun Oleh :

Airin Shabrina Elta Kusmana, 20360057

Anna Nanistia
Annisa

PRECEPTOR
dr. Mizar Erianto, Sp.B(K)Onk

KEPANITRAAN KLINIK ILMU BEDAH

RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020
 DEFINISI

Hernia merupakan penonjolan isi

rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga yang
bersangkutan

(Syamsuhidajat,2017)
 DEFINISI

Hernia merupakan penonjolan isi

rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga yang
bersangkutan

(Syamsuhidajat,2017)
 EPIDEMIOLOGI

Sekitar 75% hernia terjadi di sekitar lipat paha, berupa hernia

inguinal direk, inderek serta hernia femoralis; hernia insisional
10%, hernia ventralis 10%, hernia umbilikus 3% dan hernia lain
nya sekitar 3%. Pada hernia inguinalis lebih sering pada laki
laki daripada perempuan (Sjamsuhidajat, 2011).
 KLASIFIKASI HERNIA

Berdasarkan letak : Jenis hernia lainnya :

Hernia epigastrica
• Hernia inguinalis Hernia ventralis
• Hernia umbilikalis Hernia lumbalis
Hernia littre
• Hernia lumbalis Hernia spiegheli
• Hernia femoralis Hernia obturatoria
Hernia perinealis
• Hernia diafragmatika Hernia Hiatal
 Hernia Hiatus
Hernia hiatus, secara umum, adalah herniasi dari setiap
elemen rongga perut melalui hiatus esofagus diafragma.

John E. Pandolfino, MD gastroenterologi

and hepatologi the independent
 Klasifikasi Hernia Hiatus
Tipe 1 adalah hernia hiatal “sliding” klasik, di mana pelebaran kanal hiatal me
mungkinkan bagian perut masuk ke dada. Ini adalah fenomena yang sangat umum yang t
elah ditunjukkan dalam studi prevalensi terjadi pada 10% hingga 80% populasi orang de
wasa
Hernia tipe 2 disebabkan, defek pada gastroesophageal junction dan crura, tetapi ga
stroesophageal junction tetap berada di crural diafragma dan sebagian perut tergelincir ke sisi
esofagus
Hernia tipe 3 adalah kombinasi dari tipe 1 dan 2, di mana hernia yang semakin besar terb
entuk melalui hiatus dan, pada dasarnya, sambungan gastroesofagus dan lambung proksim
al keduanya bermigrasi ke dada.
Hernia hiatal tipe 4 dihasilkan dari jenis yang sama dari defek hiatal yang semakin besar, teta
pi organ lain seperti limpa, usus kecil, dan bahkan usus besar dapat mengalami hernia,
bersama dengan sambungan gastroesofagus, ke dalam dada.

John E. Pandolfino, MD gastroenterologi

and hepatologi the independent
 Etiologi Hernia Hiatus
Congenital condition
Sebagian besar hernia Tipe 1, Tipe 2, dan Tipe 3 yang lebih kecil kemungkinan be
sar disebabkan oleh penuaan dan kelemahan otot yang progresif
Stres
Tekanan intraabdomen selama kehamilan
Ketegangan akibat olahraga atau angkat berat, dapat menyebabkan herniasi.
Terdapat herniasi traumatis, akibat kecelakaan mobil atau jatuh, misalnya te
kanan dari peristiwa traumatis perut mendorong isi perut ke dalam dada dan meng
ganggu lubang hiatus.

John E. Pandolfino, MD gastroenterologi

and hepatologi the independent
 Hernia Epigastrika

Hernia epigastrika timbul melalui celah

pada linea alba antara umbilikus dan
prosesus sifoideus. Ligamentum falsiformis
dan omentum merupakan dua isi yang
terlazim ditemukan dalam hernia.

Gejala : pasien mengeluhkan adanya massa

dan nyeri saat ditekan.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)

 Tatalaksana Hernia Epigastrika

Hernia harus diperbaiki jika simtomatik atau jika cacat fasia

berdiameter 1 cm atau lebih.

• Insisi vertikal digunakan untuk membuka linea alba untuk

pencarian hernia epigstrica tambahan.
• Tepi fasia dibebaskan dari kantong hernia dan cacat
diperbaiki dengan jahitan langsung.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)

 Hernia Ventralis

Hernia ventralis merupakan akibat insisi pada

tubuh sebelumnya yang tidak sembuh secara
tepat atau yang terpisah karena tegangan
abnormal,nama umum untuk semua hernia di
dinding perut bagian anterolateral nama lainnya
adalah hernia insisional dan hernia sikatris

Faktor predisposisi : infeksi luka operasi,

teknik penutupan lokasi operasi yang kurang
baik, dehisensi luka. (Sjamsuhidayat, 2017)

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)

 Etiologi Hernia Ventralis

Penyebab umum hernia ventral didapat termasuk operasi sebelumnya yan

g menyebabkan hernia insisional
Trauma
tekanan berulang pada titik lemah alami dinding perut.

Berrevoet F. Prevention of Incisional Hernias after Open

Abdomen Treatment. Front Surg. 2018;5:11.
 Hernia Nucleus Pulposus

Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu

penyakit dimana bantalan lunak diantara ruas-ruas
tulang belakang (soft gel disc atau Nucleus
Pulposus) mengalami tekanan di salah satu bagian
posterior atau lateral sehingga nucleus pulposus
pecah dan luruh sehingga terjadi penonjolan mel
alui anulus fibrosus ke dalam kanalis spinalis dan
mengakibatkan penekanan radiks saraf
(Mansjoer, 1997).
 Etiologi Hernia Nucleus Pulposus
Cidera ,terjadinya robekan pada annulus pulposus yaitu cincin yang mel
ingkari nucleus pulposus dan mendorongnya merosot keluar sehi
ngga disebut hernia nucleus pulposus.
spinal stenosis, ketidakstabilan vertebra karena salah posisi, mengangkat, p
embentukan osteofit, degenerasi dan dehidrasi dari kandungan tulang rawa
n annulus dan nucleus mengakibatkan berkurangnya elastisitas sehing
ga mengakibatkan herniasi dari nucleus
usia ,terjadi perubahan degeneratif yang mengakibatkan kurang lentur da
n tipisnya nucleus pulposus

Mary L. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses –

proses Penyakit, Edisi 4, EGC. 964 – 972
 Hernia Inguinalis
Bersifat kongnital dan disebabkan oleh
kegagalan penutupan posesus vaginalis
(kantong hernia) sewaktu turun kedalam
skrotum

Gejala :
sebagian besar asimptomatik, pada
pemeriksaan fisik rutin dengan palpasi
benjolan pada anulus inguinalis
superficialis atau suatu kantong setinggi
annulus inguinalis profundus, terasa lebih
menonjol bila pasien batuk,adanya masa
dalam daerah inguinalis manapun (Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)
 Etiologi Hernia Inguinalis
• Hernia indirek bersifat kongenital, disebabkan oleh kegagalan penutupan
prosesus vaginalis (kantong hernia) sewaktu turun ke dalam skrotum.

• Hernia direk disebabkan karena kelemahan dinding trigonum inguinale

(trigonum hesselbach).

• Beberapa faktor predisposisi : peningkatan tekanan intra abdomen akibat

berbagai sebab, seperti pengejanan mendadak, gerak badan yang terlalu
aktif, obesitas, batuk menahun, asites, mengejan saat BAB, kehamilan dan
adanya massa abdomen yang besar.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)

 (MEDIAL) Direct Inguinal Hernia
Kondisi didapat
Disebabkan oleh melemahnya fasia transversalis
Biasanya sekunder akibat kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan intraabdominal
 (misalnya, penyakit paru obstruktif kronik dengan batuk kronis, sembelit)
Mungkin terkait dengan penggunaan glukokortikoid jangka panjang
Medial ke pembuluh darah epigastrik inferior (dalam segitiga Hesselbach) dan lateral rektus abdominis
Kantung hernia menonjol langsung melalui dinding posterior kanal inguinalis (tanpa keterlibatan korda spe
rmatika atau ligamentum uterus)
Hanya mengalami herniasi melalui cincin dangkal (eksternal)
Hanya dikelilingi oleh fasia spermatika eksternal

Rather AA. Abdominal Hernias. In: Geibel

JAbdominal Hernias. New York,.
 (LATERAL) Indirect Inguinal Hernia
Paling sering terjadi akibat obliterasi tidak lengkap dari prosesus vaginalis sel
ama perkembangan janin (tetapi juga bisa didapat).
Mungkin tidak terlihat sampai dewasa meskipun sudah ada sejak lahir.
Lateral dari pembuluh darah epigastrik inferior (di luar segitiga Hesselbach) ber
jalan dari cincin inguinal dalam melalui kanal inguinalis ke cincin inguinal superf
isial (eksternal)
pada pria, bersama dengan korda spermatika)Dikelilingi oleh fasia spermatika eks
terna, serabut otot kremaster, dan fasia spermatika internal

Rather AA. Abdominal Hernias. In: Geibel JAbdominal

Hernias. New York,.
 Diagnosa Hernia Inguinalis
USG
Tes pencitraan
Visualisasi orifisium hernia dan isi hernia dapat dilakukan.
CT / MRT: untuk membedakan diagnosis banding pada kasus yang ambigu
Diagnosis hernia inguinalis biasanya ditegakkan berdasarkan riwayat medis dan
temuan pemeriksaan fisik

Brooks DC, Hawn M. Classification, clinical features and diagnosis of

inguinal and femoral hernias in adults. In: Post TW,
ed. UpToDate. Waltham,