Anda di halaman 1dari 55

HERNIA

Disusun Oleh :

Airin Shabrina Elta Kusmana (20360057)


Anna Nanistia (20360129)
Annisa Permatasari (20360130)

PRECEPTOR
dr. Mizar Erianto, Sp.B(K)Onk

KEPANITRAAN KLINIK ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020
DEFINISI

Kata hernia pada hakekatnya berarti “penonjolan suatu kantong


peritoneum, suatu organ atau lemak praperitoneum melalui cacat
kongenital atau akuisita dalam parietes muskuloaponeurotik
dinding abdomen, yang normalnya tak dapat dilewati“. Hernia
merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga yang bersangkutan.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


EPIDEMIOLOGI

Hernia timbul sekitar 1,5% populasi umum di Amerika Serikat,


dan 537.000 hernia diperbaiki dengan pembedahan pada tahun
1980. Sebagian besar hernia timbul dalam regio inguinalis
sekitar 5O%, hernia insisional 10%, hernia femoralis 5% dan
hernia umbilikalis 3%.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


KLASIFIKASI HERNIA
Hernia yang jarang terjadi :
1. Hernia Epigastrica
1. Hernia Inguinalis
2. Hernia Parastomal
2. Hernia Femoralis 3. Hernia Richter
4. Hernia Littre
3. Hernia Umbilikalis
5. Hernia Spigelian
4. Hernia Ventralis 6. Hernia Obturator
7. Hernia Lumbalis (dorsalis)
5. Hernia Inguinalis Sliding
8. Hernia Skiatika
6. Hernia Inkarserata dan Strangulata 9. Hernia Perineum

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


Hernia Hiatus
Hernia hiatus terlihat pada seri
gastrointestinalis atas sekitar l0%
populasi dewasa. Hernia hiatus
secara umum adalah herniasi dari
setiap elemen rongga perut melalui
hiatus esophagus diafragma.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid I)


Klasifikasi Hernia Hiatus
Tipe 1 adalah hernia hiatal “sliding”, dimana adanya pelebaran kanal hiatal yang memungkinkan bagi
an perut masuk ke dada juga esophagus membesar. Prevalensi terjadinya 10% - 80% pada populasi orang de
wasa.
Tipe 2 merupakan paraesophagus, disebabkan defek pada gastroesophageal junction dan crura tetapi gastr
oesophageal junction tetap berada di crural diafragma dan sebagian perut tergelincir ke sisi esophagu
s.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid I)


Tipe 3 adalah kombinasi dari tipe 1 dan 2.
Tipe 4 dihasilkan dari jenis yang sama dari defek hiatal yang semakin besar, d
an sewaktu organ abdomen selain lambung seperti limpa, usus halus bah
kan usus besar bersamaan dengan sambungan gastroesofagus, ke dalam dada t
erdapat di dalam kantong hernia, maka dapat diklasifikasikan sebagai tipe 4.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid I)


Etiologi Hernia Hiatus
Congenital condition
Sebagian besar hernia tipe 1, tipe 2 dan tipe 3 yang lebih kecil kemungkinan besa
r disebabkan oleh penuaan dan kelemahan otot yang progresif
Stres
Tekanan intraabdomen selama kehamilan
Ketegangan akibat olahraga atau angkat berat
Terdapat herniasi traumatis, akibat kecelakaan mobil atau jatuh

(John E. Pandolfino, MD gastroenterologi and hepatologi the independent)


Hernia Epigastrika
Hernia epigastrika timbul melalui celah pada linea alba
antara umbilikus dan prosesus sifoideus. Hernia ini
lebih lazim terjadi pada pria dibandingkan wanita dan
biasanya asimtomatik.

Gejala : pasien mengeluhkan adanya massa dan nyeri


saat ditekan.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


Tatalaksana Hernia Epigastrika
Harus diperbaiki jika simtomatik atau jika cacat fasia berdiameter
kurang lebih 1 cm.
Terapi bedah berupa reposisi isi hernia dan penutupan defek di linea
alba.

• Insisi vertikal digunakan untuk membuka linea alba untuk pencarian


hernia epigstrica tambahan.
• Tepi fasia dibebaskan dari kantong hernia dan cacat diperbaiki
dengan jahitan langsung.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


Hernia Ventralis
Hernia ventralis merupakan akibat insisi pada tubuh sebelumnya yang tidak sembuh secara
tepat atau yang terpisah karena tegangan abnormal. Jika hernia ini berukuran kecil atau
sedang, maka tindakan ini relative jelas dan hasilnya memuaskan, serta angka kekambuhan
yang rendah dapat diharapkan. Tetapi hernia ventralis yang besar sekali dengan
jaringan fasia yang buruk tidak mempunyai prognosis yang menguntungkan.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


Penyebab umum diantaranya :
Operasi sebelumnya yang menyebabkan hernia insisional/ventral
Trauma
Tekanan berulang pada titik lemah alami dinding perut.

Factor predisposisi yang mempengaruhi (Berrevoet


: F. Prevention of Incisional Hernias after Open Abdomen Treatment. Front Surg. 2018;5:11.)
Infeksi luka operasi,
Teknik penutupan luka operasi yang kurang baik,
Jenis insisi,
Obesitas,
Malnutrisi
Tatalaksana :
Pengelolaan konservatif menggunakan alat penyangga atau korset elastic khusus dapat digunakan sem
entara atau bila ada kontraindikasi pembedahan
Terapi operatif berupa herniotomi dan hernioplasti baik operasi terbuka maupun secara laparoskopi bert
ujuan menutup defek dilapisan muskulo aponeurosis
Bila defek besar diperlukan mesh untuk menutup defek agar tidak terjadi tegangan

(Sjamsuhidajat, 2017)
Hernia Nucleus Pulposus

Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu


penyakit dimana bantalan lunak diantara ruas-ruas
tulang belakang (soft gel disc atau Nucleus
Pulposus) mengalami tekanan di salah satu bagian
posterior atau lateral sehingga nucleus pulposus
pecah dan luruh sehingga terjadi penonjolan mel
alui anulus fibrosus ke dalam kanalis spinalis dan
mengakibatkan penekanan radiks saraf
(Mansjoer, 1997).
Etiologi Hernia Nucleus Pulposus
Cidera, terjadinya robekan pada annulus pulposus yaitu cincin yang meli
ngkari nucleus pulposus dan mendorongnya merosot keluar sehing
ga disebut hernia nucleus pulposus.
Spinal stenosis, ketidakstabilan vertebra karena salah posisi, mengangkat, pe
mbentukan osteofit, degenerasi dan dehidrasi dari kandungan tulang rawa
n annulus dan nucleus mengakibatkan berkurangnya elastisitas sehingg
a mengakibatkan herniasi dari nucleus
Usia, terjadi perubahan degeneratif yang mengakibatkan kurang lentur da
n tipisnya nucleus pulposus

(Mary L. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – proses Penyakit, Edisi 4, EGC. 964 – 972)
Hernia Inguinalis
Suatu penonjolan yang terjadi pada kanalis inguinalis akibat masuknya viscara abdomen
melalui kanalis inguinalis. Hernia inguinalis timbul paling sering pada pria dan lebih sering
pada sisi kanan dibandingkan sisi kiri. Peningkatan tekanan iutraabdomen yang mencakup
pengejanan mendadak, gerak badan yaug terlalu aktif, obesitas, batuk menahun, asites,
mengejan pada waktu buang air besar, kehamilan dan adanya massa abdomen yang besar akan
mempredisposisi pasien ke perkembangan hernia ini.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


Etiologi Hernia Inguinalis
• Hernia indirek bersifat kongenital, disebabkan oleh kegagalan penutupan prosesus vaginalis (kantong
hernia) sewaktu turun ke dalam skrotum.
• Hernia direk disebabkan karena kelemahan dinding trigonum inguinale (trigonum hesselbach).

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)

Diagnosa Hernia Inguinalis


• USG
• Tes pencitraan
• Visualisasi orifisium hernia dan isi hernia dapat dilakukan.
• CT Scan: untuk membedakan diagnosis banding pada kasus yang ambigu
• Diagnosis hernia inguinalis biasanya ditegakkan berdasarkan riwayat medis dan temuan
pemeriksaan fisik

(Brooks DC, Hawn M. Classification, clinical features and diagnosis of inguinal and femoral hernias in adults. In: Post TW, ed. UpToDate. Waltham,)
(MEDIAL) Direct Inguinal Hernia
Kondisi didapat
Disebabkan oleh melemahnya fasia transversalis
Biasanya sekunder akibat kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan intraabdominal
 (misalnya, penyakit paru obstruktif kronik dengan batuk kronis, sembelit)
Terkait juga dengan penggunaan glukokortikoid jangka panjang
Medial ke pembuluh darah epigastrik inferior (dalam segitiga Hesselbach)
Kantung hernia menonjol langsung melalui dinding posterior kanal inguinalis (tanpa keterlibatan korda spe
rmatika atau ligamentum uterus)
Hanya mengalami herniasi melalui cincin dangkal (eksternal)
Hanya dikelilingi oleh fasia spermatika eksternal

(Rather AA. Abdominal Hernias. In: Geibel JAbdominal Hernias. New York,.)


(LATERAL) Indirect Inguinal Hernia
Disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika inf
erior dan disebut indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran yaitu
annulus dan kanalis inguinalis.
Paling sering terjadi akibat obliterasi tidak lengkap dari prosesus vaginalis sel
ama perkembangan janin.
Hernia ini tidak terlihat sampai dewasa meskipun sebenarnya sudah ada sej
ak lahir.

(Rather AA. Abdominal Hernias. In: Geibel JAbdominal Hernias. New York,.)


Pemeriksaan fisik
• Inspeksi : tampak benjolan di daerah inguinal dan di dalam skrotum jika tekanan intra abdome
n meningkat.

• Palpasi : Sebaiknya dilakukan dalam posisi pasien berdiri.

• Langkah langkah palpasi kanalis inguinalis : letakkan ujung jari pemeriksa dibawah
skrotum → palpasi mengikuti spermatic cord naik ke atas → menembus anulus
inguinalis eksterna (superfisial) → 5 cm diatas anulus ini terdapat anulus inguinalis
interna (profunda) → suruh pasien mengejan atau batuk.

• Interpretasi : jika teraba ada massa yang mendorong maka berarti terdapat hernia.

(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V)


(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V)
penatalaksanaan
Open vs. laparoscopic hernia repair

Indikasi perbaikan hernia terbuka


• Hernia yang rumit
• Operasi preperitoneal sebelumnya (misalnya, histerektomi, operasi caesar) Kehadiran asites
• Ketidakmampuan menjalani operasi dengan anestesi umum
• Hernia rekuren (jika pasien awalnya menjalani perbaikan hernia laparoskopi)

Indikasi perbaikan hernia laparoskopi


• Hernia bilateral
• Hernia berulang(jika pasien awalnya mengalami perbaikan hernia terbuka)

Brooks DC. Overview of treatment for inguinal and femoral hernia in


adults. In: Post TW, ed. UpToDate. Waltham,
Hernia
umbilikalis
Penonjolan organ visceral yang masuk melalui cincin umbilikus
yang hanya tertutup peritoneum dan kulit akibat penutupan
yang inkomplet dan tidak adanya fasia umbilikalis

Umumnya bersifat kongenital, kebanyakan menutup secara


spontan bila sudah mencapai usia 4 thn

Etiologi : pada orang dewasa mencakup kehamilan, distensi


abdomen karena asites atau masa abdomen yang besar
serta obesitas

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


Hernia Femoralis
Penonjolan kantong peritoneum di bawah ligamentum
inguinale diantara ligamentum lakunare di medial dan
vena femoralis di lateral

Gejala : Pasien dengan hernia femoralis sering mengeluh


nyeri tanpa pembengkakan yang dapat di palpasi dalam
lipat paha
pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan lunak di lipat
paha di bawah ligamnetum inguinale di medial
v.femoralis dan lateral tuberkulum pubikum. Tidak jarang
lebih jelas adalah tanda sumbatan usus, sedangkan
benjolan di lipat paha dapat ditemukan, karena kecilanya
atau penderita gemuk.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


etiologi
• Usia lanjut dan jenis kelamin perempuan
• Peningkatan tekanan intra-abdominal
• Kegemukan
• Sembelit kronis
• Batuk kronis (misalnya karena COPD)
• Mengejan saat berkemih (misalnya, karena hipertrofi prostat)
• Multiparitas
• Operasi perut sebelumnya (terutama yang melibatkan daerah inguinal)

Kingsnorth AN, LeBlanc KA. Management


of Abdominal Hernias. Springer; 2013
Penatalaksanaan hernia femoralis
• Hernia femoralis non-komplikasi: perbaikan bedah elektif dini denga
n hernioplasti mesh (perbaikan tanpa ketegangan)
• Hernia femoralis yang rumit herniorrhaphy (perbaikan tanpa jaring)
• Semua hernia femoralis harus diperbaiki dengan pembedahan karena
tingginya risiko komplikasi

Brunicardi F, Andersen D, Billiar T, et al.. Schwartz's


Principles of Surgery. McGraw-Hill Education; 2014
komplikasi
Inkaserata : hernia femoralis yang tidak dapat direduksi karena isi hernia yang terperangkap
di kantung hernia
• Hernia richter: herniasi hanya sebagian dari lingkar dinding usus.
Strangulata : nekrosis iskemik di dalam kantung hernia karena aliran darah terganggu karena
penahanan
• demam, leukositosis, dan ketidakstabilan hemodinamik
• Gambaran ileus paralitik terjadi setelah perforasi usus dan / atau peritonitis berkembang

Brunicardi F, Andersen D, Billiar T, et al.. Schwartz's


Principles of Surgery. McGraw-Hill Education; 2014
komplikasi

• Hernia femoralis harus dipertimbangkan


pada wanita berusia 40-70 tahun
dengan gejala obstruksi usus mekanik.

Bendavid R, Abrahamson J, Arregui ME, et


al. Abdominal Wall Hernias: Principles and
Management. Springer; 2001
Hernia Littre
• Hernia yang sangat jarang dijumpai ini merupakan h
ernia berisi divertikuum meckle, sampai dikenalnya di
vertikulum meckle, hernia littre dianggap sebagai he
rnia sebagian dinding usus.

Gejala hernia Littre terdiri dari :


• nyeri perut yang samar dan kram
• Dispepsia
• kadang-kadang anoreksia disertai rasa tidak enak b
adan
Hernia spieghel
• Hernia spieghell ialah hernia ventralis dapatan yang menonjol di linea s
emilunaris dengan atau tanpa isinya melalui fasia spieghel.

• Gejala klinis berupa nyeri biasanya muncul di lokasi hernia, dan b


ertambah jelas dengan pergerakan yang meningkatkan tekanan int
raabdomen.

• Diagnosis dapat ditegakan bila ditemukan benjolan disebelah atas titik


McBurney, pada tepi lateral otot rektus abdominis.

(Syamsuhidajat,2017)
Hernia Obturatoria
• Hernia obturatoria adalah hernia melalui foramen obturatorium

• Gejala klinis berupa obstruksi usus disertai nyeri perut dan muntah

• Diagnosis dapat ditegakan dengan adanya keluhan nyeri yang meluas


pada bagian medial paha bawah saat abduksi, ekstensi, dan rotasi
internal lutut akibat penekanan pada nervus obturatorius.

(Syamsuhidajat,2017)
Hernia Diafragmatica
Hernia diafragma adalah penonjolan organ intra
abdomen ke dalam rongga kavum pleura melalui
suatu lubang pada diafragma.

Tipe Hernia diafragmatika :


a. Traumatica : hernia akuisita, akibat pukulan, te
mbakan dan tusukan  
b. Non-Traumatica :
1) Kongenital
a) Hernia Bochdalek atau Pleuroperitoneal Celah
dibentuk pars lumbalis, pars costalis diafragma.  
b) Hernia Morgagni atau Para sternalis Celah dibe
ntuk perlekatan diafragma pada costa dan stern
um
2) Akuisita Sumber : Longoni, M., Pober, B. R., & High, F. A. (2019).
Hernia Hiatus esophagus Congenital Diaphragmatic Hernia Overview. In
GeneReviews®[Internet]. University of Washington,
Seattle.
• HERNIA MORGAGNI
Hernia anterior 23-28%
• HERNIA BOCHDALEK
Hernia posterolateral 70-75% dengan
mayoritas terjadi di sisi kiri 85% dan
jarang di sisi kanan 13% atau bilateral
2%
Central 2-7% adalah tipe lainnya

Chandrasekharan et al. Maternal Health, Neonatology,


and Perinatology (2017)
Hernia Bochdalek Hernia morgagni

• Hernia Bochdalek adalah hernia diafragma • Hernia morgagni disebabkan oleh


kongenital yang diakibatkan oleh kegagalan kegagalan fusi (penyatuan) bagian
foramina diafragma posterolateral untuk sternal dan bagian krural diafragma,
berfusi dengan baik di dalam rahim jenis hernia ini biasanya di belakang
sternum sisi kanan

Chandrasekharan et al. Maternal Health, Neonatology,


and Perinatology (2017)
Diagnosis hernia Bochdalek
Diagnosis hernia Bochdalek dapat ditegakkan saat antenatal dan perinatal berdasarkan :
 Anamnesis : terdapat polihidramnion 80% kasushernia Bochdalek disertai dengan p
olihidramnion.
 Manifestasi klinis: distres pernapasan (Apgar score rendah) merupakan manifestasi
klinis hernia diafragmatika yang dapat terjadi segera setelah lahir atau timbul 24- 48
jamsetelah periode stabil. Manifestasi awal meliputi takipneu, grunting, retraksi
dinding dada, pucat, sianosis dan tandaklinis shunting dan persistent fetalcirculation
 Pemeriksaan fisik didapat abdomen yang scaphoid, barrel chest, distress nafas/siano
sis dan pulsasi apeks jantung ke arah kontralateral
 Pemeriksaan Radiologis : Pada foto dada ditemukan gambaran udara intestinal
dalam rongga dada.

Sumber : IGN Sanjaya Putra,abdul Hamid,in Semad.


Hernia Bochdalek. Sari Pediatri, Vol. 7, No. 4, Maret
2006: 232 - 236
Hernia Perinealis
• Merupakan tonjolan hernia pada perineum m
elalui otot dan fasia, lewat defek dasar pan
ggul yang dapat terjadi secara primer pada
perempuan multipara atau sekunder pascao
perasi pada perineum.

• Gejala klinisnya berupa benjolan diperineum


yang dapat dimasukkan . Benjolan dapat p
ula muncul dengan gejala nyeri, disuria, di
sertai gejala obstruksi usus.

• Pada pemeriksaan fisik tampak dan teraba b


enjolan di perineum yang mudah keluar ma
suk.

(Syamsuhidajat,2017)
Penatalaksanaan Bedah
(Herniorafi Inguinalis)

Hernia inguinalis harus dikoreksi dengan pembedahan untuk mencegah


inkarserasi, obstruksi usus, dan infarks usus.

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan : tindakan bassini (sering


digunakan untuk hernia indirek yang jelas), tindakan halsted, McVay
(untuk hernia indirek dan direk yang besar) dan lainnya.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


Prinsip pertama operasi adalah diseksi cermat
dan identifikasi kantong hernia.Insisi kulit harus
ditentukan tempatnya dengan tepat untuk
mencegah cedera pada nervus iliohipogastrikus
dan ilioinguinalis yang penting bagi persarafan
kulit abdomen bawah, penis, dan skrotum.
Insisi kulit dibuat tepat 2 cm di atas ligamentum inguinalis dalam
lengkung halus mengikuti garis langer.
Aponeurosis oblikus eksternus ditutup
diatas funikulus spermatikus. Tumpang
tindih ringan dari struktur ini memberikan
penutupan yang memuaskan.
Kemudian fasia skarpa ditutup dengan
jahitan terputus dengan plain catgut
nomor 3-0
Jahitan subkutikular dari benang sintetik yang dapat diabsorbsi
nomor 4-0 menyatukan tepi luka
Potongan kecil plester mikroporus nonalergenik
digunakan untuk merekatkan tepi epidermis
Penatalaksanaan Bedah
(Herniorafi Umbilikalis)

Hernia umbilikalis umumnya bersifat kongenital, karena kebanyakan menutup spontan


bila sudah 4 tahun. Tetapi bila lebih dari 4 tahun, maka dianjurkan koreksi bedah,
karena jika menetap dapat menjadi inkarserata.

Kadang cacat umbilikus begitu besar sebelum 4 tahun, sehingga keluarga meminta
operasi untuk alasan kosmetik, untuk menghilangkan benjolan yang buruk.
Ini merupakan indikasi tepat untuk pembedahan.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


Penatalaksanaan Bedah
(Herniorafi Femoralis)

1. Dilakukan tindakan operasi dengan jalan menutup lubang hernianya.


2. Pemberian antibiotic sesuai dengan dosis. Bilangan operasi disertai dengan pemotongan
(sekresi usus), pasien dipuaskan selama 48-72 jam.
3. Pasien diberi infus yang mengandung protein (asam amino), vitamin dan mineral yang
cukup.
4. Setelah pasien sadar dan tidak muntah, ditidurkan dengan posisi setengah duduk
(semi fowler).

(Oswari, (2000) )
Penatalaksanaan Bedah
(Herniorafi Femoralis)

Ligamentum inguinale tidak perlu dijahit ulang, karena tidak mendukung


perbaikan keseluruhan hernia femoralis.
Penting untuk merapatkan fasia transversalis ke ligamentum Cooper
untuk menutup trigonum femoralis, karena trigonum femoralis terletak di
bawah ligamentum inguinale.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


Prognosis

Prognosa tergantung pada keadaan umum penderita serta ketepatan


penanganan.Tapi pada umumnya ‘baik’ karena kekambuhan setelah operasi
jarang terjadi, kecuali pada hernia berulang atau hernia yang besar yang
memerlukan penggunaan materi prostesis.Pada penyakit hernia ini yang
penting adalah mencegah faktor predisposisinya.

(Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II)


Daftar Pustaka

Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid I


Buku Ajar Bedah Sabiston Jilid II
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V
Glick PL. Boulanger SC. Inguinal Hernias And Hydroceles. Corran Pediatric Surgery 7th ed. 2012. 76: 985-1001
Sjamsuhidajat, R. 2011. Buku Ajar Illmu Bedah. EGC. Jakarta, Indonesia
Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2011,  Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2 , Jakarta: EGC. Hal:523-537
Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2017,  Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 4 , Jakarta: EGC. Hal: 640-655
Mansjoer, Arief. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: FK UI.
Brunicardi F, Andersen D, Billiar T, et al.. Schwartz's Principles of Surgery. McGraw-Hill Education; 2014
Brooks DC, Hawn M. Classification, clinical features and diagnosis of inguinal and femoral hernias in adults. In: Post TW,
ed. UpToDate. Waltham,
Kingsnorth AN, LeBlanc KA. Management of Abdominal Hernias. Springer; 2013
Brooks DC. Overview of treatment for inguinal and femoral hernia in adults. In: Post TW, ed. UpToDate. Waltham,
Rather AA. Abdominal Hernias. In: Geibel JAbdominal Hernias. New York,.

Anda mungkin juga menyukai