Anda di halaman 1dari 25

Pembimbing:

dr. Ratri Dianti, Sp. Rad


dr. Srie Retno Endah, Sp. Rad, M.Kes
Di Susun Oleh:
Mohamad Fadli 030.11.195
Danu Octavio Damatra 030.12.064
Nuraliyah 030.12.196
Pada tahun 1881
Von Mikulicz mendeskripsikan
Achalasia dideskripsikan pertama penyakit ini sebagai suatu
kali pada tahun 1672 oleh kardiospasme, di mana gejalanya
Sir Thomas Willis lebih disebabkan oleh suatu
gangguan fungsional daripada suatu
gangguan mekanik

Pada tahun 1929


Hurt dan Rake menyatakan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh kegagalan spinchter
esofagus bawah untuk berelaksasi. Mereka lalu menyebutnya sebagai “achalasia”, sebuah
kata dari bahasaYunani yang berarti gagal untuk berelaksasi.
Achalasia adalah kondisi terjadinya kegagalan pada peristaltik
esophagus yang terorganisir dengan gangguan relaksasi
sfingter esophagus bagian bawah, yang sering ditandai
adanya dilatasi esophagus dan stasis makanan
Prevalensi achalasia sekitar 10 kasus per 100.000 populasi.
Namun, hingga sekarang, insidens penyakit ini telah cukup
stabil dalam 50 tahun terakhir yaitu sekitar 0,5 kasus per
100.000 populasi per tahun. Rasio kejadian penyakit ini sama
antara laki-laki dengan perempuan. Menurut penelitian,
distribusi umur pada achalasia biasanya sering terjadi antara
umur kelahiran sampai dekade ke-9, tapi jarang terjadi pada 2
dekade pertama (kurang dari 5% kasus didapatkan pada anak-
anak). Umur rata-rata pada pasien orang dewasa adalah 25-60
tahun.
Dasar penyebab achalasia adalah tidak efektifnya peristaltik
esophagus bagian distal serta gagalnya relaksasi sfingter
bawah.
Secara histologik, ditemukan kelainan berupa degenerasi sel
ganglion plexus Auerbach sepanjang esophagus pars
thoracica.
Dari beberapa data disebutkan bahwa faktor-faktor seperti
herediter, infeksi, autoimun, dan degeneratif adalah
kemungkinan penyebab dari achalasia.
Menurut etiologinya, achalasia dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu :

Achalasia Primer Achalasia Sekunder


Gejala Klinis

• Disfagia (makanan padat maupun cair)


• Regurgitasi
• heartburn-like chest pain

Pemeriksaan Fisik

• tidak ditemukan adanya tanda atau pemeriksaan yang bermakna


• Namun bisa diapatkan penurunan berat badan yang bermakna

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan Radiologis
• Pemeriksaan penunjang lain
Foto Thorax
• Foto toraks menunjukkan pelebaran mediastinum
yang berasal dari esofagus yang berdilatasi
• Terdapat gambaran air-fluid level pada esophagus
pars torakalis biasanya terisi makanan yang
tertahan di esophagus
• Gelembung udara pada gaster menjadi sedikit
atau tidak ada sama sekali
• Terdapat gambaran kesuraman pada paru,
biasanya bilateral, ini merupakan suatu
pneumonitis akut atau pneumonia aspirasi kronis.
Esofagogram
Pemeriksaan esofagografi dengan menggunakan
barium, memiliki akurasi sekitar 95% dalam
mendiagnosis achalasia esofagus.
Gambaran yang dapat ditemui :
• Bird-beak appereance atau mouse tail appearane
• Dilatasi esofagus
• Barium yang tertahan atau stasis barium di
esophagus saat esophagus telah menjadi atonik
atau non-kontraktil
 Tidak memegang peranan besar untuk diagnosis mencari
komplikasi
 Gambaran:
 Dilatasi esophagus, menyempit pada lower esophageal sphincter
(LES)
 Penebalan fokal keganasan
Dilatasi esophagus berdinding tipis yg terisi cairan dan debris

Sumber radiopedia
Dilatasi esophagus berisi barium, debris, dan fluid level

Sumber learning radiology


Manometri

Endoskopi
Merupakan gold standard untuk menegakan diagnosis achalasia, Pemeriksaan ini dilakukan dengan
memasukkan pipa untuk pemeriksaan manometri melalui mulut atau hidung untuk :

Menilai fungsi motorik esofagus dengan melakukan pemeriksaan tekanan di


dalam lumen dan spinchter esofagus

Memperlihatkan kelainan motilitas secara kuantitatif maupun kualitatif


Manometri

Hal-hal yang dapat ditunjukkan pada


pemeriksaan manometrik esofagus,
antara lain:
• Relaksasi spinchter esofagus bawah
yang tidak sempurna
• Tidak ada peristaltik yang ditandai
dengan tidak adanya kontraksi
esofagus secara simultan sebagai
reaksi dari proses menelan.
• Tanda klasik achalasia esofagus yang
dapat terlihat adalah tekanan yang
tinggi pada spinchter esofagus bawah
(tekanan spinchter esofagus bawah
saat istirahat lebih besar dari 45
mmHg), dan tekanan esofagus bagian
proksimal dan media saat istirahat
(relaksasi) melebihi tekanan di
lambung saat istirahat (relaksasi)

Sumber gambar :
https://www.hopkinsmedicine.org/sebin/t/i/esophageal_manometry.jpg
Endoskopi
Untuk melakukan pemeriksaan endoskopi
pada kasus achalasia, kemungkinan
keganasan harus disingkirkan terlebih
dahulu.
Pada pemeriksaan ini dapat terlihat
adanya dilatasi esofagusdengan mukosa
yang normal serta sisa makanan serta
cairan
endoskopi dapat melewati lower
esophageal sphincter (LES) dengan mudah,
tidak seperti pada striktur akibat
neoplasma, fibrosis, atau lainnya.

Sumber gambar :
https://www.researchgate.net/profile/Tae_Hee_Lee/publication/236
278068/figure/fig3/AS:203052024897549@1425422783503/A-
Endoscopic-findings-of-achalasia-Note-dilatation-in-the-middle-
esophagus-and.png
 Neuropati
 Scleroderma
 Keganasan (esofasus/gaster)
 Striktur esophagus
 Chagas disease
• Dilatasi esofagus distal dengan reflux (panah
merah), dilatasi usus halus (panah putih), hide-
bound appearance (panah kuning)
Psesudoachalasia: tampak dilatasi pada
esofagus bagian distal dengan tepi mukosa
ireguler
Penyempitan esofagus dengan
lipatan mukosa iregular
(asimetris)
Perubahan
gaya hidup

Medikamentosa : Pneumatic
CCB dilatation
Inj. Botulinum toxin

Bedah :
Myotomy
 Waktu terdiagnosis & ketepatan terapi
 Hasil lebih efektif dengan terapi pneumatic dilatation dan
laparoscopic dilatation

Anda mungkin juga menyukai