Anda di halaman 1dari 16

PAPER BEDAH

FISTULA UMBILICAL

Pembimbing:
dr. Yusril Sp.B
Disusun Oleh :
May Zelin Arpinda (102118107)

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR SMF


BAGIAN SMF ILMU BEDAH RUMAH SAKIT HAJI MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2019
anatomi
• Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin selama
dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang
selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin.
1. Letak : Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai
daerah umbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan
tersebut. Funiculus umbicalis secara normal berinsersi di bagian tengah
plasenta.
2. Bentuk : Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari
tengah plasenta sampai ke umbilicus fetus.
3. Ukuran : Pada saat aterm funiculus umbilicalis panjangnya 40-50 cm dan
diameternya 1-2 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta
keluar dari rahim ibu
ANATOMI
patogenesis

Kegagalan dari proses obliterative vitelline duct yang normal dan urachus mengarah ke
komunikasi abnormal atau kista. Retensi komponen tali pusar juga dapat menyebabkan
massa atau drainase.

Patensi cincin umbilical pada kelahiran berperan pada beberapa kejadian hernia umbilikalis.
Kejadian umbilikus yang terbuka biasanya pada bagian atas, karena pada bagian bawah
diperkuat perlekatan dari ligamentum umbilikalis median (sisa urachus) dan sepasang
ligamentum umbilikalis medial (sisa arteri umbilikalis). Berbeda dengan bagian atas yang
lebih lemah karena hanya diperkuat oleh ligamentum rotundum (bekas vena umbilikalis).
Tali pusat menjadi lebih panjang jika jumlah air
ketuban pada kehamilan trimester pertama dan kedua
relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang
sering.
Sebaliknya, jika oligohidromnion dan janin kurang
gerak (pada kelainan motorik janin), maka umumnya
tali pusat lebih pendek. Kerugian apabila tali pusat
terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan di sekitar
leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan yang dapat
menyebabkan oklusi pembuluh darah khususnya pada
saat persalinan.
FISTULA UMBILICAL??
Definisi

Umbilikalis fistel atau fistel umbilikalis adalah suatu


keadaan congenital dimana duktus vitellinus tetap
dipertahankan seluruhnya sehingga membentuk
hubungan langsung antara pusat dengan seluruh
pencernaan. Dalam hal ini dapat dikeluarkan tinja
melalui pusat.
Insiden

Frekuensi pada kelainan umbilical sangat bervariasi. Infeksi umbilical


sekarang diketahui kurang dari 1% dari bayi yang baru lahir dirawat di rumah
sakit. Umbilical hernia sering diidentifikasi pada awal masa bayi, namun
dapat menutup secara spontan. Angka kejadian sama antara pria dan wanita.
Insiden pada usia 1 tahun berkisar dari 2-15%. Insiden meningkat pada bayi
dengan berat badan lahir rendah, down syndrome, trisomi 13, trisomi 18
atau dengan Beckwith-Wiedemann sindrom.
Etiologi

Bisa disebabkan oleh infeksi namun pada beberapa


kasus lebih sering pada kelainan kongenital.
Pengembangan anterior dinding perut tergantung pada
pertumbuhan diferensial jaringan embrio
Penegakkan diagnosis
Pada pemeriksaan histologi sisa
Pemeriksaan lab
umbilikal dapat menunjukkan jaringan
rutin tidak
asalnya yang berupa jaringan mukosa
diperlukan untuk
usus atau mukosa lambung.
menegakkan
Pemeriksaan sisa urachus menunjukkan
diagnosis
sel epitel kolumnar atau transisional.

Fistulography atau sinography mungkin


Radiography tidak disarankan dilakukan jika pembukaan secara definitive
pada kebanyakkan anak-anak terlihat pada umbilicus. Fistulography boleh
dengan kelainan umbilicus. dillakukan dengan menginjeksi kontras
‘water-soluble’ dalam pembukaan di dasar
umbilicus. Jika saluran berupa ‘blind-ended’
ada sinus; atau jika memasuki intestine
atau buli-buli, maka terbukti adanya fistula.
Penatalaksanaan
Pengobatan untuk fistulae bervariasi tergantung penyebab nya dan sejauh
mana keparahan fistula, tetapi sering melibatkan operasi intervensi
dikombinasikan dengan terapi antibiotik.
Biasanya langkah pertama dalam mengobati fistula adalah pemeriksaan oleh
dokter untuk menentukan batas dan 'rute' bahwa fistula melalui jaringan. Operasi
ini sering diperlukan untuk menjamin drainase yang memadai dari fistula (sehingga
nanah dapat keluar tanpa membentuk abses).
Berbagai prosedur bedah yang umum digunakan, yang paling sering adalah
fistulotomy, penempatan seton (tali yang melewati jalur fistula untuk tetap terbuka
sebagai drainase), atau sebuah prosedur pelipatan endorectal (di mana jaringan
sehat ditarik keatas sisi internal fistula untuk menjaga kotoran atau bahan lain dari
re-infeksi saluran).
Laparoskopi adalah prosedur tambahan yang penting untuk memulai
rangkaian eksplorasi. Prosedur Laparoskopi dapat digunakan untuk menghilangkan
sisa urachal, serta kelainan omphalomesenteric
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin adalah malnutrisi dan dehidrasi,
bergantung pada lokasi intestinum yang terbemtuk fistula. Fistula
juga dapat menjadi sumber problema kulit dan infeksi. Komplikasi
lain yang mungkin tarjadi :
A. Respon immunitas menurun
B. Resiko penyebaran infeksi
C. Dehidrasi
D. Motilitas usus
E. Edema
prognosis

Kebanyakan kasus akan membawa hasil yang baik. Dalam jangka masa
panjang, tidak ada masalah berlaku.
kesimpulan
Fistula adalah koneksi/saluran abnormal antara organ berongga maupun organ berongga
dengan dunia luar, contohnya pembuluh darah, usus, organ, atau struktur lainnya.
Fistula biasanya terjadi akibat dari cedera, pembedahan, infeksi atau peradangan. Penyakit
inflamasi usus, seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn, adalah contoh penyakit yang
mengarah kefistula antara satu lekukan usus dengan yang lain.
Umbilikalis fistel atau fistel umbilikalis atau fistula vitellina adalah suatu keadaan kongenital
dimana duktus vitellinus tetap dipertahankan seluruhnya sehingga membentuk hubungan
langsung antara pusat dengan seluruh pencernaan. Dalam hal ini dapat dikeluarkan tinja
melalui pusat
1. Pemeriksaan lab rutin tidak diperlukan untuk menegakkan diagnosis
2. Dari penemuan histologi umbilikalis sisa-sisa tergantung pada jaringan asal dan dapat
mengungkapkan usus atau mukosa lambung. Pemeriksaan urachal sisa-sisa menunjukkan
transisional atau kolumnar epitelium.
3. Radiography tidak disarankan kepada kebanyakkan anak-anak dengan kelainan umbilicus.
Fistulography atau sinography mungkin dijalankan jika pembukaan secara definitive
diperhati dalam umbilicus. Fistulography boleh dilaksanakan dengan menginjeksi kontras
‘water-soluble’ dalam pembukaan di dasar umbilicus. Jika saluran adalah ‘blind-ended’
anaknya ada sinus; atau jika memasuki intestine atau buli-buli, maka ternyata adanya
fistula
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai