Anda di halaman 1dari 33

CASE REPORT

GINEKOMASTIA

DISUSUN OLEH : KHANSA HAURA

PEMBIMBING : dr. Yeppy AN, Sp. B


STATUS PASIEN BEDAH

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AR
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 17 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Status : Belum Menikah
Alamat : Cibolerang
MRS : 23 Mei 2014
No. CM : 474354
ANAMNESA
Autoanamnesa pada tanggal 23 Mei 2014

Keluhan Utama :
Payudara sebelah kiri dirasakan ada benjolan

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan ke poliklinik bedah pada tanggal 23 Mei 2014 dengan
keluhan dirasakan adanya benjolan pada payudara kiri, benjolan dirasakan ada
sejak lebih kurang 1 tahun yang lalu. Pada awalnya benjolan kecil, dirasakan
adanya pembesaran sekitar 10x lipat dari ukuran awal. Benjolan pada awalnya
tidak terasa nyeri, namun sekarang dirasakan adanya nyeri. Pasien baru pertama
kalinya mengalami hal seperti ini. Selain merasakan nyeri pada payudara, tidak
ada lagi yang dikeluhkan, dan pasien tidak sedang menderita penyakit lainnya.

Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada


Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis : dalam batas normal
Status Lokalis
Inspeksi : benjolan tidak terlihat pada inspeksi, dan tidak terlihat perbedaan
antara kedua mamae
Palpasi : ditemukan adanya benjolan berbatas tegas, permukaannya berbenjol-
benjol, mobile, konsistensi keras, ukuran sekitar 2x2x1 cm

DIAGNOSIS BANDING
Ginekomastia, pseudoginekomastia (lipomastia), ca mamae

USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Ultrasonografi mamae
Mamae kiri terlihat lebih menonjol dibandingkan kanan. Scanning dengan USG
tampak jaringan fibroglandular mamae kiri menebal, tidak tampak massa.

Kesan : menyokong ginekomastia sinistra.

2. Pemeriksaan Laboratorium
testosteron, estradiol dan LH.
E. DIAGNOSIS KERJA
Ginekomastia sinistra
F. PENATALAKSANAAN
Observasi
Medikamentosa : anti estrogen, testosterone sintetik, inhibitor aromatisasi
Operatif :
a. Surgical Resection (Subkutaneus Mastektomi)
b. Liposuctio-assisted mastectomy
g. PROGNOSIS
Qua ad vitam : ad bonam
Qua ad functionam : ad bonam
*
Vaskularisasi :
* A. Mammaria interna, A. Thoracalis Internus, A.
Thoracalis Lateralis. Selain itu terdapat
pasokan darah juga dari cabang A. Intercostalis
dan A. Subscapilaris.
* Drainasevena melalui pembuluh darah sesuai
pasokan arteri.
Aliran Limfe :
* Pembuluh getah bening aksila :
KGB interpektoral (Rotter’s) dan KGB sepanjang vena aksilaris dan
cabang-cabangnya di bagi kedalam beberapa level :
 Level I (Low axilla) : KGB terletak di bawah otot pektoralis
minor.
 Level II (Mid axilla) : KGB terletak dibelakang otot pektoralis
minor
 Level III (Apical axilla) : KGB terletak di atas otot pektoralis
minor, di puncak axilla.
* Pembuluh getah bening mammaria interna
* Pembuluh getah bening di daerah tepi medial bawah payudara.
Ginekomastia berasal dari bahasa Yunani,
gynec, yang berarti perempuan dan mastos
yang berarti payudara.

Ginekomastia adalah pembesaran jinak dari


*
payudara laki-laki yang merupakan hasil
proliferasi dari komponen kelenjar payudara
akibat ketidakseimbangan hormon.
Ginekomastia
Primer Sekunder
Idiopatik Fisiologis Patologis
Fisiologis Patologis
pe↓ produksi
Bayi &/ aktivitas
androgen

pe↑ produksi
Remaja &/ aktivitas
estrogen

Orang tua
Ginekomastia Fisiologis :
a. Ginekomastia Neonatal: akibat dari hormone estrogen maternal yang berpindah
melalui plasenta
b. Ginekomastia prapubertas: Kejadian langka; diagnosis meliputi analisis
kromosom, riwayat kontak dengan estrogen eksogen dan evaluasi steroid seks dan
konsentrasi hormon hipofisis.
c. Ginekomastia pubertas: Terjadi pada 2/3 dari remaja. Puncak insiden terjadi
sekitar 14-14,5 tahun dan memiliki durasi rata-rata dari 1-2 tahun. Pembesaran
untuk 2-2,5 cm dan kelembutan subareolar dapat ditemukan. Kondisi ini umumnya
menghilang pada usia 20.
d. Usia tua: Insiden meningkat dengan usia. Hal ini terkait dengan penurunan kadar
testosteron dan involusi testis.
Jaringan payudara pada kedua jenis kelamin pria dan wanita secara histologi sama
saat lahir dan cenderung untuk pasif selama masa anak-anak sampai pada saat
pubertas. Pada kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan
mesenkim sekitar terjadi saat masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti
involusi dan atrofi duktus. Sebaliknya, duktus payudara dan jaringan periduktal
pada wanita terus membesar dan membentuk terminal acini, yang memerlukan
estrogen dan progesteron karena stimulasi estrogen terhadap jaringan payudara
dilawan dengan efek androgen, ginekomastia dipertimbangkan sejak dulu akibat
ketidakseimbangan antara hormon tersebut.
Estradiol adalah hormon pertumbuhan pada payudara yang dapat meningkatkan
proliferasi jaringan payudara. Sebagian estradiol pada pria didapat dari konversi
testosteron dan adrenal estron. Mekanisme dasar ginekomastia adalah

Peningkatan Konsentrasi Estrogen

Penurunan Konsentrasi Androgen

Masalah Reseptor Androgen

Hipersensitivitas pada jaringan payudara


Klasifikasi berdasarkan American Society of Plastic Surgeon :
Grade I: pembesaran payudara kecil dengan pembesaran kecil (sebesar kancing)
jaringan sekitar areola
Grade II: pembesaran payudara sedang, melebihi batas areola dengan tepi yang
tidak jelas pada dada
Grade III: pembesaran payudara sedang melebihi batas areola dengan tepi yang
berbeda dari dada dengan redundansi kulit
Grade IV : pembesaran payudara besar dengan kulit redundansi (kelebihan) dan
adanya feminisasi payudara
*
Anamnesa
• Perhatikan usia dan onset
• Perubahan ukuran puting susu
• Riwayat penyakit dan penggunaan obat-obatan
Pemeriksaan fisik
• Dapat ditemukan benjolan yang kenyal, berbatas tegas
dan berada di tengah dari puting susu
Pemeriksaan Penunjang
• Lab. ; darah, kadar hormon.
• Radiologis; mammografi
• Biopsi  jika curiga suatu tu. payudara
Biasanya ginekomastia terjadi asimetrik. Ginekomastia unilateral biasanya
menandakan adanya pertumbuhan ginekomastia bilateral. Meskipun kelainan
seperti neurofibroma, limpangioma, hematoma, lipoma dan kista dermoid dapat
mengakibatkan pembesaran unilateral, namun yang paling harus dibedakan ialah
dengan karsinoma payudara yang terjadi pada pria kurang dari 1%. Kanker
payudara pada pria biasanya massanya unilateral, keras, terfiksasi pada jaringan
dibawahnya, adanya dimpling, retraksi atau crusting puting susu, keluarnya
cairan dari puting susu atau adanya limfadenopati aksilla.

Ginekomastia asimetris
*Pseudoginekomastia

*Carsinoma mammae (pada pria)

*
Observasi

Medikamentosa

Operasi

*
• Pasien yang mendapat
terapi obat-obatan  stop
obat 1 bln dan dievaluasi.

Observasi • Pasien dgn ginekomastia


fisiologis  pasien usia
pubertas dengan
pemeriksaan fisis dan
testis yang normal,
dievaluasi selama 6 bulan.
• Anti estrogen, misalnya Clomiphene,
50-100 mg setiap hari selama 6 bulan.

• Antagonis estrogen, misalnya


Tamoxifen, 10-20 mg 2x1 selama 3
bln.
Medikamentosa
• Testosterone sintetik, misalnya
Danazol, 200 mg 2x1.

• Aromatisasi inhibitor, misalnya


Testolactone, 450 mg sehari selama 6
bulan.
• Surgical Resection
(subcutaneous
mastectomy)
Operasi
• Liposuctio-Assisted
mastectomy
*

Insisi Insisi yg
intra- diperluas
areolar ke
Webster medial &
lateral
Insisi Insisi triple-V, Reseksi
transversal menghasilkan transposisi
pada nipple- ekspos teknik
areolar. jaringan yang Letterman.
Dapat luas.
digunakan Sangat jarang
untuk ekspos digunakan
jaringan yang saat ini.
minimal.
Diagnosis yang cepat dan penanganan yg
tepat memberikan prognosis yang sangat
baik.

*
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai