Dr Lilis S,SpRad
PENDAHULUAN
Tumor tulang :
Kasus jarang 70% : metastase
30 % : primer
Skema Tumor Tulang :
TumorTulang
Tumor Tulang Jinak Primer
Jinak Primer
Sekunder
Sekunder
Ganas
Ganas Transformasi dari proses
Transformasi dari proses
yang jinak
yang jinak
Metastase
Metastase
Robbin & Cotran :
- osteosarcoma : paling banyak
- chondrosarcoma
- Ewing’s sarcoma
- Giant cell tumor
Lesi lain( 1-2 % ) : fibrosarcoma
Tumor tulang jinak : - Osteochondroma
- Giant cell tumor
DIAGNOSIS
1.
1.Jumlah
Jumlahlesi
lesi
2.
2.Ukuran
Ukuranlesi
lesi
3.
3.Bentuk
Bentuk
4.
4.Posisi
Posisi
5.
5.Densitas
Densitas
6.
6.Arsitektur
Arsitekturtulang
tulang
MODALITAS PEMERIKSAAN
1. Radiologi konvensional
2. Tomography
3. Angiography (biasanya arteriography)
4. Skreening nuklir (bone scan)
5. CT Scan
6. USG
7. MR
FOTO POLOS MASIH MENJADI
ANDALAN UNTUK DIAGNOSIS
TUMOR TULANG
Vascular
Blood Vessels Hemangioma Angiosarcoma
Glomus tumor Hemangioendothelioma
Skeletal angiomatosis
Hemangiopericytoma Malignant
Hemangiopericytoma
Lymph Vessels Lymphangioma
Neurogenous Tissue Neurilemoma
Neurofibromatosis
Ganglioneuroma
Notochord Chordoma
1,3
Bagan B. Klasifikasi tumor tulang jinak dan ganas sesuai asalnya
ANALISIS TUMOR TULANG
1. Umur Penderita
MALIGNANT
(1,2)
1 Osteosarcoma 10 - 20 th Tulang Permeatif Sunburst Osteoblastik (+)
pasrosteal os dekade II & III Osseous
(3)
11 - 20
(1)
2 Ewing's sarcoma 5 - 25 sel bone permeatif (90%) solid thin, laminated (-) (+)
(2)
(Round cell tumor)dekade I, II, III marrow bisa motheaten, (oniona peel/onion skin)
(3)
0 - 10 bisa geografik
3 Multiple Myeloma 50-70 plasma cel punched out (-) (-) (-)
(jarang < 30) bone marrow
BENIGN
(1)
1 Osteoid-osteoma 10 - 35 tulang (-) (+) single lamelar cansellous bone (+)
(2)
10 - 20 (solid) Kalsifikasi +/-
(3)
7 - 25
(1)
2 Osteochondroma 10 - 35 kartilago Geografik (-) Kalsifikasi (-)
(2,3)
10 - 30
(1)
3 Anerysmal Bone 5 - 20 Kartilago Geografik Butteressed Kalsifikasi (jarang) (-)
(2)
Cyst Dekade I & II
(2,3)
10 - 30
Aggresifitas (keganasan)
dilihat dari 3 hal:
Jenis destruksi: Lihat batas lesi, bila tegas artinya
destruksi non aggresif (geografik) Bila tidak tegas, artinya
aggresif (permeatif)
Jenis periosteal reaction: Periosteal elavation dan utuh,
artinya non aggresif. Sunray, atau periosteal yang tidak
utuh, artinya aggressive
Soft tissue mass: Besar berarti ganas, kecil biasanya jinak
1. Osteoma
Timbul pada tulang-
tulang membranous
>> pada sinus frontalis,
ethmoidalis dan tabula
externa /interna calvaria
dekade 4-5, laki-2 =wnt
slow-growing,
radiopaque, lesi
bulat/bnt hemisfer, well-
defined
Gardner’s syndrome
(multiple osteoma,
Tampak densitas melapisi os parietal colonic polyposis, dan
posterior kiri (panah) tabula externa >> soft tissue fibroma )
Bisa berupa Cancellous
osteoma (jarang)
2. Osteoid osteoma
Tdpt 2 komponen utama : (1) nidus sentral, (2)
cortex yang mengalami penebalan dan
sclerosis disktr nidus
Kadang-2 terlihat flek kalsifikasi sentral di
dalam nidus radiolusen
Area osteolitik berbentuk oval Nidus, uk kecil, 3-15 mm.
di patella (panah), nidus kecil
Bila besar diklasifikasikan sebagai
osteoblastoma.
Decade II-III (10-35 tahun),
Pria dan wanita 3 : 1
Lokasi : intracortical, intramedulla (sentral)
dan subperiosteal.
Femur (ujung proximal femur terutama pada
cullum dan trochanter) adalah lokasi yang
paling sering (39% kasus), tibia (23%), dan
extremitas atas (21%) dengan predileksi pada
metafisis-diafisis
teoid osteoma pada femur. Nidus kecil dikelilingi tulang yang sklerotik.
4. Enchondroma
Ditemukan pd umur stl 20 th, puncak
insiden pd dekade ke-3.
Pria dan wanita insidensnya sama
Terletak di cavitas medula yg tdd
kartilago hyaline yang.
Timbul dari sisa-sisa kartilago pada
sisi metafisis growth plate
Tumor jinak tulang yg paling sering pd
tangan (50% kasus) khas pd bag
medial dan distal metacarpal dan bag
proximal phalanx
Ro : lesi lytic tampak geografik, lusen
ok tdd kartilago nonmineralized, ada
flek kalsifikasi dens
punctate/flocculent/ ring atau arc-
shaped
6. Chondroblastoma (Codman tumor)
Jarang (1%). Tjd pd dekade I dan II, pria
dan wanita 2 : 1
>> pd epifisis (98 %) tlg panjang : humerus,
tibia, dan femur sebelum terjadi maturitas
tulang
Lokasi >> eksentrik pd epifisis, tapi bisa
melewati growth plate (stl obliterasi growth
plate) Nyeri adalah gejala predominan
Ro : lesi lytic medulla bentuk bulat / oval dan
well-defined, tepi sklerosis (geografik),
biasanya eksentrik, tapi bisa di sentral, sering
dg kalsifikasi matrix yang tersebar
Bisa tdp reaksi periosteum (1/3 kasus) tipe
solid di bagian distal lesi
DD/ subchondral cyst, Giant-cell tumor,
Brodie’s abscess, simple bone cyst,
aneurysmal bone cyst
10. Fibrous dysplasia.
Mrp lesi fibroosseous tmsk
kelompok developmental dysplasia
Bisa monostotic atau polyostotic
Trabeculasi lulang normal digantikan
oleh jaringan fibrus yang mengandung
tulang immatur metaplasia stroma
fibrous.
Lesi di sentral, biasanya epifise tidak
Monostotic kena, ujung artikuler jarang kena
Ro : Lesi dg osseous dominan lebih
dens sdk dg fibrous dominan tampak
lebih radiolusen. Cortex menipis oleh
lesi ekspansif, (scalloping)., well-
defined, trabekulasi berkurang, lesi
Polyostotic
tampak ground-glass, “milky” atau
“smoky” appearance.
12. Giant Cell Tumour (GCT)
Asal : jar ikat penyangga bone marrow
Tjd stlh tulang matur (growth plate
obliterasi) 20-40 th. Jarang sblm
maturitas tulang Predominan wanita,
wanita : laki 2 : 1
Ro : lesi osteolytic murni tanpa sclerotic
margin, kortex menipis, kdg2 + fraktur
Extensi soft tissue bisa terjadi, tetapi tidak
mengindikasikan perub maligna.
Lokasi >> ujung distal femur. Tumor
hampir selalu tumbuh mengarah ke
subarticular epiphysis atau subcortical
dari epifisis yg telah mengalami fusi.
Cenderung + destruksi tlg, rekuren lokal,
dan kdg2 meta- paru-paru (1%)
Bisa transformasi maligna (jarang)
DD/ ABC, benign fibrous histiocytoma,
brown tumor, intraosseus ganglion,
chondrosarcoma
13. Simple Bone Cyst
Etiologinya? deg kistik dan trauma?
Teori terbaru : obstruksi limfatik /vena
Hampir 90 % dibawah 20 tahun
Lokasi : >> ujung prox. humerus,
diikuti oleh ujung prox. femur.
Intramedulla, metafisis, kdg2 meluas
ke diafisis. Bisa terjadi fraktur
Ro : Lesi tampak lusensi sentral, tepi
sklerotik tipis. Kortex menipis,
expanded, penetrasi soft tissue tidak
pernah terjadi.
Kebanyakan unicameral, tetapi bbrp
bersepta fibrus multilokoler
Fragmen fraktur bisa berpenetrasi ke
kiste falling fragment sign
DD/ ABC, fibrous dysplasia, Brodie’s
abscess
14. Aneurysmal Bone Cyst
Lesi vascular reaktif jinak, akibat dari
gangguan vascular ok trauma atau
underlying tumor (giant cell tumor)
Pd dekade ke-2. wanita/pria sama atau
sedikit lebih banyak dari pria
Tidak ada lokasi predominan, bisa
mengenai tlg panjang, arcus vertebra, tlg
kepala (frontal) dan orbita
Ro : klasik Lesi lusen eksentrik
expanded blown-out / ballooned
appearance (disebut ‘aneurysmal’)
Biasanya bisa tampak suatu ‘egg-shell’
yang menutupi kortex yang melebar
(expanded) pada permukaan lesi.
DD/ GCT, fibrous dysplasia, simple
bone cyst dan beberapa tumor lainnya
Osteosarkoma
Urutan ke-2 tumor tulang ganas primer
Frekuensi 2 kali chondrosarcoma dan 3 kali Ewing sarcoma
75 % timbul pada usia 10-25 th dengan perbandingan pria -
wanita 2:1
Gejala pembengkakan dan nyeri
Metafise femur distal, tibia proximal dan humerus proximal
3,5 – 7% terjadi di vertebra, 5% sclerotic, 25% litik, 25%
campuran
Metastase ke paru
Metastase ke tulang dapat terjadi, jarang bila dibandingkan
Ewing sarcoma
Radiologik:
Lesi permeatif tulang panjang bagian metafise
Reaksi periosteal: sun ray, segitiga Codman
Pembengkakan jaringan lunak sekitar lesi
Ewing Sarkoma
Sinonim :
Endothelioma tulang
Endothelial myeloma
Insiden:
7 % dari seluruh tumor tulang primer.
Nomor 4 tersering (setelah myeloma, osteosarcoma, chondro
sarcoma)
Usia: <10 th, jarang dibawah 5 th dan diatas 30 th
Perbandingan pria dan wanita 2 : 1
Rasa nyeri dan bengkak daerah lesi
Mirip proses peradangan (anemia, leukositosis, LED
meningkat)
Tulang panjang dari ekstremitas bawah (femur, tibia,
tibula)
Radiologik :
Lesi permeatif di diafise
Reaksi periost onion skin
Fraktur patologis 5 %
Tumor tulang yang sering metastase ke tulang
dibandingkan tumor tulang lain
Fibro Sarkoma
Usia: 30 – 50 th
Lokasi: femur, tibia (50%) humerus (metafise)
Lesi: medulare (sentral), periosteal
Insiden: 2% seluruh tumor tulang ganas
Gejala: bengkak, nyeri, 1/3 kasus dengan fraktur patologi,
dapat terjadi sequestrasi
Radiologik
Lesi destruksi medular (litik) eksentris
Pembengkakan jaringan lunak lebih hebat dari tulang
Segitiga Codman bisa terjadi tapi jarang
Menjalar ke sistem limfatik
Giant Cell Tumor
80% jinak, 20% ganas
Sinonim: osteoclastoma
Insiden: 5 – 8% tumor tulang ganas, 15% tumor tulang jinak
Jinak predominant untuk wanita, ganas biasanya laki – laki
Usia: 20 – 40 th
Rasa nyeri dan gangguan gerak sendi
Femur distal, tibia proksimal, radius distal, humerus
proksimal (os sacrum 8%)
Radiologik
Lesi di metafise meluas kearah subartikuler pada epifise
sudah menutup
Lesi lusen eksentris
Sifat ekspansif dengan soap bubble appearance
Kadang–kadang sulit membedakan antara jinak dan ganas
Multiple Myeloma
Paling sering diantara tumor tulang ganas
75%, usia antara 50 – 70 th, laki – laki lebih tinggi 2 : 1
Rasa nyeri, dapat dihilangkan dengan istirahat
Lokasi: vertebra, calvarium, iga, scapula
Fraktur patologi sering terjadi
Radiologik
Bone scan lesi “cold area”
Osteoporosis
Punched out lesion
Vertebra plana
Rain drop skull
Chondrosarcoma
Nomor 3 tersering di tumor tulang ganas
Usia: 40 – 60 th, laki – laki lebih sering 2:1
Rasa nyeri, dengan pembengkakan
Rasa nyeri hebat setelah terjadi fraktur patologis
Lokasi: pelvis, femur proksimal, humerus, iga, scapula,
sternum cranio facial, tibia proksimal, femur distal
Radiologik
Lesi lusen, bulat atau oval, batas tidak jelas
Lesi di metafise atau diafise
Endosteal scalloping
Popcorn kalsifikasi
Metastase biasa ke tulang
Metastase Tulang