Anda di halaman 1dari 70

Radiografi Konvensional

Thorax
THORAX

Proyeksi pada foto thorax :


1. postero-anterior.
2. antero-posterior.
3. lateral dextra/ sinistra.
4. lateral decubitus dextra/ sinistra.
5. foto top lordotik
6. foto oblik dextra/ sinistra
NB: pembacaan foto dpt dari central ke tepi
atau dari tepi ke central.
Kondisi Foto Thorax

1. kondisi paru

2. kondisi tulang

3. foto layak dibaca / tidak :


( foto tak sesuai dgn yg
diminta/ goyang)
( foto tak memenuhi
syarat : apex / sinus
terpotong,dll)
Cara mengukur besar jantung pd foto thorax
PA
Yang lazim dipakai :
Cardio -Thorasic Ratio ( C.T.R )
Yaitu membandingkan besar jantung sebenarnya
dengan lebar dinding thorax
Syarat mengukur C.T.R :
• foto thorax posisi PA.
• simetris.
• pasien harus deep inspiration
• jarak focus X ray ke film harus 1,8 – 2 m
• NB:deep inspiras diafragma dextra costa 9-10
kanan bawah.
CTR dewasa normal < 50%, anak2 Normal < 55 %
Jantung

• Batas jantung pada posisi foto PA :


dextra : - atrium dextra - hilus dextra
- aorta ascenden - arcus aortae.
(elongatio/kalsifikasi > 30 th)
sinistra : - aorta descenden - hilus sinistra.
- segmen pulmonal - ventrikel sinistra.

NB: foto thorax PA normal yg tak membentuk


batas jantung: ventrikel dextra dan atrium
sinistra
Jantung

• Untuk menilai arcus aorta, biasa usia > 30 tahun.


• Untuk menilai apex cordis, harus diketahui CTR nya
besar atau tidak
• Bila CTR > 50% (dewasa); > 55% (anak)
maka apex cordis harus dilihat ada/tidaknya
deviasi ke laterokranial atau laterokaudal
NB : laterocranial (RVH), laterocaudal (LVH)
NB ; arcus aortae, (N): > 1 cm dibawah angulus ludovici.
Atau lengkung aorta > 4 Cm dari mid line pd usia tua.
Perlu diperhatikan ada /tidaknya kalsifikasi arcus aortae.
ini ada hubungan dengan penyakit coroner.
Pembesaran jantung foto PA

• Right Atrium :

ke lateral dextra.( > 1/3 batas dextra)


• Ke belakang bawah.

• Right ventrikel :
ke anterior menempel > l/3 sternum
lateral apex deviasi kelaterokranial.
latero-superior pinggang jantung
datar.
Pembesaran jantung foto PA

• Left Atrium :
ke superior mendesak mean bronchus kiri ke cranial
ke antero-medialmembentuk double contour pd bagian
kanan jantung
ke lateral  membentuk batas jantung kiri
ke Posterior  mendesak oesphagus di posterior

• Left Ventrikel :
ke lateral  apex cordis deviasi ke latero-caudal
ke posterior  apex cordis overlap dgn vertbrae thorax.
Pulmones

• Hila : dewasa : ukuran 9 – 16 mm; anak : seukuran


trachea
• Trachea : normal letak lurus ditengah.
• Pulmones : - infiltrat - kesuraman - konsolidasi
- hiperlusen/ kavitas/ bulla/ bleb/ kistik
- noduler / kalsifikasi.
• Corakan bronchovaskuler :meningkat/ kasar
• Pleura : ada efusi / pneumothorax/hydrothorax
• Diafragma/sinus : setinggi costa ke-9-10 kanan belakang
• Tulang / Soft : fracture / emphysema subcutis ?
Deskripsi pulmones :

1. Infiltrat : gambaran opak kecil beberapa mm s/d cm


(ok pemadatan alveoli)
2. Kesuraman : infiltrat yg konfluen dapat homogen/
inhomogen
3. Konsolidasi : opak padat menunjukan gambaran seperti
massa(bisa ada gambaran air-bronchogram)
4. Kistik : bentuk kistik dinding tipis kecil ukuran 5mm s/d
beberapa cm.
5. Bulla : seperti kistik lesion dinding tipis biasanya
hiperlusen. Bisa besar  DD/ pneumothorax.
Millier tuberculosa.
Bronchog
enic
carcinom
a
Deskripsi pulmones

6. Bleb : ukuran < 4 cm ; dinding tebal; tidak ada air fluid


level
7. Kavitas : dinding tebal; ukuran relatif ; ada air- fluid level;
lokasi diapex pulmones
8. Absces : dinding tebal disertai air fluid level; biasa ok
suatu proses infeksi nonspesifik.
Bleb. DD/cavitas
Kistik
infected
bronchiecta
sis dgn
abscess.
Mediastinum

Rongga thorax (mediastinum) dibagi 2


ruangan :
1. Mediastinum superior :
batas insisura yugularis ke superior.
2. Mediastinum inferior : dibagi 3 bagian
anterior: sternum  pericard anterior.
medius : ditempat jantung & adnexanya
posterior: jantung  vertebrae thorax.
Bronchovaskuler

Normal : bronchiolus terminalis s/d alveoli


tak dpt dilihat pada foto,yg tampak opak bergaris
ialah pembuluh darahnya.
karena bronchiolus berjalan beiringan dgn
pembuluh darah maka disebut :bronchovaskuler

• Bronchovaskuler : meningkat / tidak


kasar / tidak.
Pleura :

Secara anatomi pleura terdiri dari :

• Pleura parietalis : menempel pd dinding thorax


sulit dinilai dgn foto thorax.
• Pleura fiseralis: menempel pd parenchym paru,
bisa tampak bila ada kelainan seperti pada :
pneumothorax; pleural efusion; penebalan pada
tumor pleura : mesothelioma.
Pneumot
horax
dextra
masif
Diafragma/Sinus :

• Diafragma: membatasi rongga thorax dan abdomen

• Normal : deep inspirasi, letak diafragma dextra setinggi


iga ke X kanan belakang (orang gemuk IX)

• Sinus : lazimnya costo-phrenicus  lancip


cardio-phrenicus  tak dinilai.

• Kelainan2 Diafragma: Hernia; paralisis; eventrasio;


scalopping; tenting; drumdery

• Kelainan-2 Sinus : hanya sudutnya tumpul /lancip.


Kelainan parenchym paru
• 1. infiltrat : bila multiple dan millier  KP.
• 2. infiltrat millier pada orang tua harus di
• DD/ - metastase.
• 3.infiltrat diapex dewasa :  P.spesifik/
pneumonia non spesifik.
• 4.anak2 harus dilihat hilanya melebar/tidak
• hila melebar- proses spesifik,
• hila tak melebar bronchopneumonia.
Kesuraman(opacity)
• Biasanya karena pemadatan alveoli, ok ;
peradangan/darah/kolaps/desakan/efusi/tumor.
• Bila salah satu lobus tampak opak :
Perhatikan :trachea ,mediastinum.costae.
• Bila tak ada deviasi mediastinum:
------ pneumonia.
Bila deviasi mediastinum ke kontra lateralintercostal space lebar:
---- efusi / mass di pulmo.
Bila deviasi mediastinum ke ipsilateral :intercostal space menyempit
-- kolaps paru / agenesis pulmones.
NB : opacity didistal pleural line - hematothorax/efusi/pyothorax/
chilothorax.
avaskuler/hyperluscent didistal plaeura--- pneumothorax.
Hemath
othorax.
Gambaran hyperlucent paru
• gambaran hyperluscent diparu perlu
diperhatikan apakah masih tampak corakan
vaskuler / tidak.
• Diperhatikan letak diafragma & sela iganya.
• Bila hyperluscent masih tampak vaskuler/letak
diafragma rendah, sela iga lebar kemunginkan
emphysema pulmonum.
• Bila hyperluscent tanpa vaskuler apalagi tampak
pleural line diproximalnya  pneumothorax.
Garis2 linier opak diparu
• Garis linier diparu biasanya harus dibedakan
dengan gambaran vaskuler paru.
1. jaringan fibrotik :garis lurus (tak ber.cab)
2. fisura : biasa interlobar pleura.
3. garis-2 Kerley : A, B , dan C.
• NB : bila vaskuler biasa ukuran mengecil dan
ada cabang2 didistalnya.
• NB: fisura horizontalis melebarencapsulated
pleural efusi.
• NB: garis Kerley ada interseptal oedema.
Gambaran bronchitis

• Definisi :
Batuk supuratif selama 3 bulan berturut2
selama 2 tahun berturut.
• Secara radiologis disebut : dirty chest
• 50 % gambaran normal, 50% bronchitis.
( tak ada gambaran khas hanya ditemukan
adanya gambaran penebalan
peribronchial struktur / tream lines app)
Gambaran pneumonia

• Bronchopneumonia : secara radiologi


ditemukan adanya :
- opacity dibasal paru, dan bisa juga
terjadi dibanyak lobulus /intersegmental.
- secara klinis: biasa disertai fibris.
• Pneumonia Lobaris/lobularis : Radiologi
- opacity di lobus/lobulus/segmen paru.
Gambaran tumor paru:
berupa konsolidasi/ nodul.
Tumor intra pulmonal / extrapulmonal :
• Intra pulmonal : noduler batas tegas/tidak; sudut
ditepi paru lancip.
- bila batas tegas  jinak.
- bila kurang tegas  cenderung ganas.
• Extrapulmonal : nodul batas tegas; sudut
tumpul ditepi paru.
- DD/ mesothelioma/encapsulated pleural-
efusi.
Pancost
Tumor
dextra
Atelectasis
Bentuk
Inverted S
Sign e.c. Ca
bronchogenic
Nodul di parenkim paru

• Nodul ukuran dari beberapa mm s/d Cm


• Bila jinak kemungkinan :
tuberculoma, fungus , blood clot, corpus
alienum. Thymus / thyroid /teratoma.

Bila ganas kemungkinan :


bronchogenic , metastase , pancost tumor.
NB/ pancost ada destruksi costa di apex.
Cotton
Ball
Metas.
Kelainan2 Diafragma
• 1. kelainan karena : gangguan penutupan
• seperti : hiatus diafragmatica.
• hernia diafragma : Morgagni
• lubang hernia di depan / kanan.
• hernia diafragma : Bodalek;
• lubang hernia di belakang kiri.
• 2. kelainan karena persarafan diafragma:
• paralise diafragma ( beda letak > 1 sela iga)
• 3. kelainan kelemahan otot diafragma :
• seperti : eventratio diafragma. ( diperifer)
Gambaran metastase diparu
• 1. gambaran infiltrat miller dikedua paru.
• 2. gambaran infiltrat kasar( cotton ball ).
• 3. gambaran coin lesion
• 4. gambaran lymphangitis carcinomatosa.
• 5. gambaran bronchopneunomia.
• 6. gambaran pleural efusi masif berulang.(
gambaran efusi yg serosanguinus )
Gambaran proses spesifik
dipulmones
• Proses spesifik dinyatakan aktif /tak aktif.
• Gambaran Radiologi :
• Aktif : masih tampak infiltrat /efusi/cavitas.
• Inaktif : dewasa ; tampak jaringan fibrotik.
• anak2 : tampak kalsifikasi.
• Bila tampak fibro-infiltrat : biasanya proses lama
belum jelas inaktif, harus konfirmasi dengan foto
thorax terdahulu.
• Dinyatakan tenang bila gambaran radiologinya
menetap selama 3 bulan berturut2 tanpa terapi.
Gastro-intestinal tractus
• GI.Tract : mulai cavum oris s/d anus.
• Proses pencernaan secara kimia/mekanik.
• Dicavum oris : kelenjar ludah : sublingual ,
• submandibula / parotis.
• Di Gaster : ada asam lambung & mukosa
• Di usus halus dan besar ada resorpsi nutrisi.dan
cairan.
• NB : setiap perubahan epithel banyak terjadi
• proses keganasan.
Pemeriksaan G.I.T :

• 1. pemeriksaan foto polos.


• 2. pemeriksaan dgn kontras media.
• 3. pemeriksaan dgn double kontras.
• 4. pemeriksaan dgn ultrasound.
• 5. pemeriksaan dgn nuclear medicine
• 6. pemeriksaan dgn CT scan / M.R.I.
NB : kontras positif : barium sulfat.
kontras negatif : udara.
nuclear medicine : dengan radio-farmaka.
Pemeriksaan G.I.T. Radiologi
konventional
• pemeriksaan kelenjar ludah : Sialografi .
• Pemeriksaan oesphagus : Esophagogram.
• Pemeriksaan O.M.D : esophagus gaster
doudenum ( biasa double kontras)
• Pemeriksaan follow throw ; utk usus halus.
• Pemeriksaan usus besar : colon in loop (Barium
enema).
• Pemeriksaan appendix : appendecogram.
• Pemeriksaan foto polos abdomen (non kontras)
Foto B N O 3 posisi
• Posisi supine/ erect / L L D.
• Untuk menilai adanya ileus / perforasi .
• Tanda2 ileus :
ada distensi usus halus/besar dengan
multiple air fluid level.
• Tanda2 pneumoperiteneum:
• Cupolla sign,/Riglers sign / trapped air./
• Udara ditractus billiaris.
BNO 3 posisi
• Ileus : terdiri dari ileus obstruksi/paralysis
• Ileus obstruksi : terdiri dari :
• Ileus letak tinggi : distensi usus halus.
Sampai ileum terminalis,
• Ileus letak rendah : bila distensi usus
dicaecum s/d sigmoid.
• Ileus paralysis : seleruh usus distensi dgn
• multiple air fluid level yg panjang -2 , pd
usus halus.
Pada kasus distensi usus

• Harus diperhatikan usus apa :


• Yeyunum : plika semi circularis.
• Ileus : ada valvula coniventes.
• Colon ; ada haustrae.
• Bila distensi tanda multipel air fluid level
diduga karena meteorismus.
• Bila distensi dgn multiple air fluid level( 6
atau lebih fluid level) - ileus.
Tanda penumoperitoneum
1. Cupolla : udara yang terdapat diantara
diafragma dengan hepar / organ dibawahnya.
Bentuk cupolla sign seperti bulan sabit.
DD/ chilaiditis. ( colon yg terjepit antara
diaframga dgn hepar)
2. Riglers sign : dinding luar usus yg tampak, atau
jarak antara 2 lumen usus yg distensi lebih dari
4 mm.
3.Trapped air :udara yg terjepit diantara dinding
usus biasa bentuk segitiga/grs lengkung.
4.Udara di ductus billiaris.
Pneumoperiton
eum .
Ileus letak tinggi
Dengan distensi
ileum dan
pneumoperitone
um (trapped air
dan Riglers sign)
Invaginasi/intususepsi
tampak bagian intususipien / intususeptor.
Bila pada pemeriksaan dgn double kontras
tampak adanya coil spring appearences.
bila pemeriksaan non kontras kadang
ditemukan gambaran blind loop/ indentasi.
untuk strangulasi, gambaran usus tampak
seperti blind loop tapi ujungnya runcing.
Invagi
nasi
dgn
diverti
culum
Mechl
e.
Macam batu ditraktus urinarius
1. Batu opak : tampak tanpa kontras.
2. Batu luscent ; harus dgn kontras media.
Batu-batu diginjal dpt berupa:
* batu calsium / phosphat  opak.
* batu xantin/ oxalat  luscent.
Bentuk batu di ginjal dpt berupa
kalsifikasi/staghorn / mottle di PCS
bila bentuk Mottle di PCS dgn kalsifikasi dicortex
ginjal  batu karena proses TBC.
Bila staghorn tanpa kalsifikasi cortex
metabolism.
Tumor ginjal
1. Nephroblastoma : pada anak-anak
2. Tumor supra renal : memberi gambaran
dropping lily pd foto IVU
( PCS tampak menunduk )
3. Tumor dipelvis renis.
4. Tumor divesica urinaria.
BPH
• Benign Prostat Hyperplasia:
• Pada IVU  indentasi vesica urinaria
postero-inferior
• BPH juga bisa dinilai :Cystogram/USG/CT
MRI.
• Harus dilihat dindingnya ada/tak
kalsifikasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai