• Etiologi
• Sebagian besar tumor tulang bersifat de novo. Tak
terdeteksi lesi prekursor
• Namun lesi prekursor klinis telah dapat ditetapkan
LESI PREKURSOR UNTUK PERKEMBANGAN
SARKOMA TULANG
➢Risiko rendah ➢Resiko sedang
• Multiple osteochondromas
• Fibrous dysplasia • Polyostotic paget disease
• Infark tulang • Radiation osteitis
• Osteoblastoma
• Kondroblastoma
Etiologi yang mempengaruhi terjadinya
sarcoma tulang :
• KIMIA :
oMethylcholantherene, Beryllium oxide, Zinc beryllium silicate
• RADIASI :
oPekerja pewarnaan radium dye, media kontras Thorotrast radioaktif,
radioterapi terapeutik
• VIRUS :
oRous sarcoma virus (v-Src gene), FBJ virus (c-Fos gene)
❖Laten
❖Aktif
❖Agresif
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan klinik (pemeriksaan neurologis)
3. Investigasi ( Laboratorium, X-Ray, CT Scan, MRI, Scan Tulang)
4. Pemeriksaan biopsi
5. Diagnosis Komplit
6. Penatalaksanaan
7. Evaluasi
ANAMNESIS
• Perhatikan:
1. Umur
2. Progresifitas penyakit
3. Nyeri
4. Pembengkakan
5. Fraktur patologis
Distribusi usia bersifat bimodal
❑Foto polos
❑Radionuclide scanning
❑CT-scan
❑MRI
FOTO POLOS
• Memberi gambaran:
• Lokasi lesi secara lebih akurat
• Apakah tumor bersifat soliter atau multipel
• Jenis tulang yang terkena
• Memberi gambaran sifat – sifat tumor
• Batas; apakah berbatas tegas atau tidak, mengandung kalsifikasi atau tidak
• Sifat – sifat tumor; apakah bersifat uniform atau bervariasi, apakah memberi
reaksi pada periosteum, apakah jaringan lunak sekitarnya terinfiltrasi
• Sifat lesi; berbentuk kistik atau seperti gelembung sabun
MULTIPLE MYELOMA (PUNCHED OUT LESION)
REAKSI PERIOSTEAL SOLID
REAKSI PERISTEAL LAMELLATED
Ewing’s Sarcoma
(Multilamellated Periosteal Reaction)
REAKSI PERIOSTEAL
CODMAN TRIANGLE
REAKSI PERIOSTEAL
SUNBURST APPEARANCE
Radionuclide Scanning
dilakukan untuk pemeriksaan lesi kecil seperti osteoma
CT - Scan
• Untuk mengetahui :
1. Lokasi tumor (intraoseus atau ekstraoseus)
2. Ekspansi tumor ke jaringan lunak.
Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan darah.
2. Pemeriksaan urin.
Pemeriksaan Darah
• Anamnesis
• Cedera yang memberi petunjuk
• Apakah nyeri mendahului cedera ?
• Apakah nyeri membaik setelah cedera ?
• Nyeri yang memberi petunjuk
• Bahu – pertimbangkan injeksi subakromial
• Lutut – rasa tak nyaman padda patellofemoral
• Bone scan memberi petunjuk
➢Pernahkah ada nyeri atau rasa tak nyaman setempat pada lokasi lesi
tulang?
• Pemeriksaan Fisik
➢Rasa tak nyaman pada tulang (tumor) versus rasa tak nyaman pada
persendian (penyebab intraartikular)
➢Tanda-tanda adanya masalah sendi yang menyebabkan nyeri (jika
ada) harus disingkirkan
• Pendekatan diagnostik
➢Pemeriksaan darah– Hitung darah lengkap, Laju Endap Darah (LED),
C-reactive Protein (CRP)
Computed Tomography (CT) atau Magnetic
Resonance Imaging (MRI) :
➢Pemeriksaan darah
• Anak: Hitung darah lengkap dan hitung jenis, LED, CRP
• Dewasa: Hitung darah lengkap, LED, kalsium dan fosfat
serum, alkali fosfatase, laktat dehidrogenase, elektroforesis
protein serum, prostate-specific antigen, urinalisis
➢Bone Scan
• Digunakan untuk menilai penyakit multifokal yang berpotensi sebagai
proses poliostotik pada pasien anak dan pada tumor metastatik atau
multifokal pada dewasa
• Identifikasi lokasi pontensial nyeri alih
• Identifikasi ambilan kuat dalam osteoma osteoid
• Menentukan tingkatan pada metastase tulang potensial dalam
sarkoma primer yang dicurigai
➢Diagnosis Banding :
➢Pemeriksaan Fisik
• Lokasi fraktur patologis: terbuka? Apakah status
neurovaskular distal intak?
• Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan sumber penyakit
metastatik dan bukti lain adanya keganasan diseminata
➢Aksioma lokasi tumor
• Paling sering di : enkondroma
• Tumor dengan predileksi sangat kuat di tibia: osteofibrous
dysplasia dan adantinoma.
• Lokasi tersering untuk tumor jinak agresif dan tumor ganas
primer pada anak dan dewasa muda : distal femur, proksimal
tibia, proksimal femur, proksimal humerus.
• Kondrosarkoma memiliki predileksi pada tulang proksimal
periferal: pelvis, skapula, proksimal humerus, femur.
• Kordoma terjadi pada sakrum atau basal tengkorak
• PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
➢Evaluasi sinar X dan ciri-ciri klasiknya
✓Diagnosis banding radiografik menurut usia
✓Lokasi
✓Diagnosis banding menurut lokasinya pada tulang panjang:
oEpifiseal : PGCAT
oMetafiseal
oDiafiseal
• Tujuan :
1. Untuk menegakkan diagnosis
2. Untuk menegakkan staging tumor
• Teknik :
1. Biopsi tertutup
2. Biopsi terbuka
• STAGING
• Tujuan : memandu terapi
• Menggambarkan perluasan tumor dan perkembangan potensial dari
penyakit metastatik
• Membantu menentukan diagnosis spesifik, derajat histologik,
perluasan lokal dan/atau ukuran tumor dan keberadaan penyakit
metastatik
• Musculoskeletal Tumor Society Staging System
SISTEM KLASIFIKASI ENNEKING
• Stage 1; Lambat
• Tepian batas tumor jelas
• Tuambuh perlahan dan terhenti
• Dapat sembuh spontan (aseg osteoid osteoma
• Angka kekambuhan rendah pasca reseksi intrakapsular
• Stage 2; Aktif
• Pertumbuhan progresif terbatas pada batas alamiah
• Batas tepi tumor tegas namun mungkin terjadi penipisan korteks
• Angka kekambuhan rendah pasca eksisi marginal rendah
• Terapi eksisi marginal
• Stage 3; Agresif
• Pertumbuhan tidak dibatasi pada batas-batas alami, cth. GCT
• Ditemukan Mets pada 5% pasien ini
• Angka kekambuhan tinggi pasca reseksi intrakapsular atau marginal
• Reseksi luas merupakan pilihan terapi
Staging Enneking Untuk Tumor Ganas
Biopsi Tertutup
1. Tumor jinak
a) Tumor jinak berukuran kecil biasanya tidak
diperlukan tindakan khusus
b) Lakukan biopsi bila jenis tumor diragukan
2. Curiga akan tumor ganas
1. Lakukan pemeriksaan lengkap termasuk
pemeriksaan darah, foto paru, pemeriksaan
radiologik terhadap tumor, biopsi
GANGLION CYST
PENDAHULUAN
www.pncl.co.uk/ ~belcher/ganglion.htm
GAMBARAN KLINIS
• Umumnya asimtomatik
• Subjektif : keterbatasan gerak, nyeri, kelemahan
• Ciri ganglion : timbulnya perlahan, Jarang Ø > 2 cm, berfluktuasi &
transluminan
• Lokasi khas: dorsal wrist joint, volar wrist joint, distal interphalangeal
DIAGNOSIS
Riwayat Penderita
• benjolan berangsur membesar,
• keterbatasan gerak,
• nyeri lokal,
• kelemahan
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisis
I : Tumor, lokasi khas, warna
kulit biasa,venektasi(-)
P: Tumor (+), Permukaan bebas
dari kulit diatasnya tapi tidak
dapat digerakkan dari
dasarnya,kistik,nyeri(+)
http://www.eMedicine.htm
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos
USG/MRI (occult
ganglion)
http://www.netterimages.com/images/vpv/000/000/003/3730-0550x0350.jpg
PENATALAKSANAAN
• Tanpa pengobatan
• Tanpa pembedahan
Immobilisasi
Analgetik
Aspirasi dan Pemberian Steroid
• Pembedahan (ganglionektomi)
GANGLIONEKTOMI
KOMPLIKASI
• Rekuren
• Post Operatif : Infeksi, perdarahan, cedera tendo atau saraf,
pembentukan jar. Parut, instabilitas sendi, penurunan dari range of
motion
PROGNOSIS
•Insidens:
-Tumor jinak tersering kedua (32,5% dari
seluruh tumor jinak tulang)
-Utamanya pada remaja dan dewasa muda
• Gejala klinis:
-Nyeri bila terjadi penekanan pada bursa
dan jaringan lunak sekitarnya
-Benjolan keras pada daerah sekitar lesi
• Lokasi:
-Metafisis tulang panjang utamanya femur
distal, tibia proksimal dan humerus proksimal
-Dapat pula ditemukan pada skapula dan ilium
FEMUR DISTAL
HUMERUS PROKSIMAL
Patologi:
-Ditemukan tulang rawan hialin di sekitar tumor
dengan eksostosis berbentuk tiang di
dalamnya.
-Pada lesi yang besar dapat ditemukan
degenerasi dan kalsifikasi di tengahnya
• Penanganan:
-Operatif jika menekan pembuluh darah dan saraf
di sekitarnya
OSTEOMA (IVORY EXOSTOSIS)
• Insidens:
– Tumor jinak yang paling sering ditemukan (39,3%)
– Terutama pada usia 20 – 40 tahun
Gambaran klinis:
– Biasanya berukuran kecil, tetapi dapat membesar tanpa
menimbulkan gejala spesifik
Lokasi:
– Terutama pada tulang – tulang tengkorak seperti maksila, mandibula,
palatum dan sinus paranasalis
– Dapat pula pada tulang panjang seperti tibia, femur, falang
OSTEOMA SINUS FRONTALIS
OSTEOMA SINUS ETMOIDALIS
• Pemeriksaan radiologis:
–Massa berbentuk bulat dengan batas tegas tanpa
destruksi tulang
–Pada proyeksi tangensial tampak berbentuk kubah
Patologi:
–Terdiri atas jaringan tulang dewasa yang didominasi oleh
stryuktur – struktur lamelar
–Pada tulang kompak tampak sistem Haversian (compact
osteoma), pada tulang trabekula tampak jaringan
sumsum tulang (spongiostema)
GAMBARAN HISTOPATOLOGI OSTEOMA
• Penanganan:
• Insidens:
-Jarang ditemukan (1,8% dari tumor jinak tulang)
-Terutama pada usia 10 – 25 tahun
-Laki – laki : wanita 2 : 1
Klinis: Nyeri yang menghilang dengan pemberian salisilat
Lokasi:
-Femur (25%)
-Tibia (25%)
-Tulang – tulang lain seperti vertebra
Vertebra
Femur (25%)
Tibia (25%)
• Insidens:
-Tumor ganas tulang yang paling sering ditemukan (48,8%)
-Terutama ditemukan pada usia 10 – 20 tahun
-Lebih sering pada pria
• Sangat ganas, menyebar dengan cepat pada periosteum dan
jaringan ikat diluarnya
• Gambaran klinis:
• Nyeri merupakan gejala utama yang pertama
muncul
• Nyeri konstan, meningkat pada malam hari
• Gejala adanya fraktur patologis
• Gejala sistemik seperti anemia, penurunan nafsu
makan, penurunan berat badan
• Lokasi:
• Metafisis tulang panjang terutama femur distal
dan tibia proksimal
• Dapat pula ditemukan pada radius distal dan
humerus proksimal
DISTAL FEMUR
PROKSIMAL TIBIA