Anda di halaman 1dari 24

HERPES SIMPLEKS

Standar Kompetensi 4A
TUJUAN UMUM
• Peserta didik mampu menjelaskan
mengenai penyakit herpes simpleks
TUJUAN KHUSUS
1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi,
epidemiologi dan patogenesis herpes simpleks
2. Peserta didik mampu menjelaskan gejala klinis herpes
simpleks
3. Peserta didik mampu menjelaskan komplikasi dari
herpes simpleks
4. Peserta didik mampu menjelaskan pembantu diagnosis
dan diagnosis banding herpes simpleks
5. Peserta didik mampu menjelaskan pengobatan dan
prognosis herpes simpleks
DEFINISI
• Herpes simpleks  infeksi akut yg
disebabkan virus H.simpleks (virus
H.hominis) tipe 1 atau 2
• Gejala khas : vesikel berkelompok dgn
dasar eritema & bersifat rekurens
EPIDEMIOLOGI
• Tersebar kosmopolit
• Menyerang pria & wanita
• Penderita kulit hitam lebih banyak dari
kulit putih
• Infeksi primer VHS tipe 1  usia anak-
anak
• VHS tipe 2  pada usia dekade II / III,
berhubungan dgn aktivitas seksual
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko herpes genitalis :
• Keaktifan seksual yang bertambah
• Umur muda pada saat pertama kali
melakukan hubungan seks
• Bertambahnya jumlah pasangan seksual
• Status imun penderita
ETIOLOGI
• Herpes simpleks disebabkan : Herpes
virus hominis atau herpes simplex virus
• Ada 2 tipe mayor antigenik:
HSV 1 infeksi pada mulut
HSV 2 infeksi pada genital
PATOGENESIS
• Infeksi dimulai  sel epitel mukosa saluran
genital host terpajan virus

• HSV inaktif  melekat pd sel epitel  meleburkan


diri dlm membranreplikasi ( kelainan pd kulit) 
memasuki ujung saraf sensoris yg mensarafi sal
genitalberdiam (laten)

• Virus aktif kembali  sel mghasilkan virus baru


sehingga infeksinya menjadi aktif.
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
• Manifestasi klinis dapat dipengaruhi oleh faktor
hospes termasuk :
- sistem imun penderita
- pajanan HSV sebelumnya
- episode terdahulu
- tipe virus
GEJALA KLINIS
• Masa inkubasi umumnya berkisar antara 3-7
hari, tetapi dapat lebih lama
• Predileksi : preputium, glans penis, batang penis
dan dapat juga di uretra dan daerah anal ( pd
homoseks)
• Biasanya di dahului rasa terbakar dan gatal di
daerah lesi
GEJALA KLINIS
• Setelah lesi timbul dapat disertai gejala
konstitusi
• Lesi pada kulit berbentuk vesikel yang
berkelompok dengan dasar eritema.
• Vesikel mudah pecah dan
menimbulkan erosi yg
multipel
GEJALA KLINIS

• Infeksi primer

• Fase laten

• Infeksi rekurens
Infeksi Primer
• Daerah mulut & hidung
• Anak-anak >
• Pinggang ke atas

VHS tipe 1
Infeksi Primer
• Pinggang ke bawah  VHS tipe 2
(genitalia)
• Berlangsung lama, berat (disertai gejala
sistemik)
• Vesikel berkelompok
dengan dasar eritema
Fase Laten
• Gejala klinis tidak ada
• VHS berdiam di ganglion dorsalis
Infeksi Rekurens
• Aktif kembali  timbul gejala klinis
• Faktor pencetus reaktivasi virus:
 Trauma fisik (infeksi, seks)
 Trauma psikis (gangguan emosi)
 Paparan sinar matahari
 Traumo lokal
 Gangguan gastrointestinal
LABORATORIUM
• Tes Tzank
• Isolasi virus
• Deteksi DNA HSV dengan PCR
• Deteksi antigen HSV secara Enzim
immunoassay (EIA)
• Pemeriksaan titer antibodi anti HSV pada
serum
DIAGNOSIS BANDING

• Impetigo vesikobulosa

• Ulkus durum

• Ulkus molle
PENATALAKSANAAN
• Terapi episode klinis pertama dari herpes
genital:
– Asiklovir 3x 400 mg/hari  7-10 hari
– Asiklovir 5x 200 mg/hari  7-10 hari
– Valasiklovir 2x 500-1000 mg/hari  7-
10 hari
– Famsiklovir 3x 250 mg/hari  7-10 hari
PENATALAKSANAAN
• Terapi episode rekuren dari herpes genital:
– Asiklovir 2x400 mg/hari  5 hari
– Asiklovir 5x200 mg/hari  5 hari
– Asiklovir 2x800 mg/hari  5 hari
– Famsiklovir 2x125-250 mg/hari  5 hari
– Valasiklovir 2x500 mg/hari  5 hari
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan non-spesifik :
– Analgetik
– Antipiretik
– Antibiotik
PROGNOSIS
• Terapi secara dini  baik (penyakit
lebih singkat & rekurensi jarang)
• Imunitas menurun  infeksi menyebar
 fatal

Anda mungkin juga menyukai