Anda di halaman 1dari 36

Qarin Diin Arifni

20190420154
Herpes simpex adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh virus herpes simplex (virus
herpes hominis) tipe 1 atau tipe 2 yang
Definisi ditandai oleh adanya vesikel yang
berkelompok diatas kulit yang eritematosa
pada daerah dekat mukokutan, dimana
infeksi dapat berlangsung baik primer
maupun rekurens.
• penyakit genital yang disebabkan oleh
virus herpes simplex 2 (HSV-2) dan
umumnya menyebabkan lesi ulkus genital.
Herpes • Penularan virus herpes simplex 2 (HSV-2)
melalui kontak langsung mukokutaneus
genital dengan sekret dari mulut maupun genital
individu yang terinfeksi
• Fever blister, cold sore, herpes
febrilis, herpes labialis, herpes
progenitalis (genitalis)
Sinonim
• Penyebab utama ulkus genital
di banyak negara.
• Prevalensi HSV-2 di dunia kira-
kira 11,3% yaitu sekitar 417 juta
Epidemiologi orang yang terinfeksi pada
kalangan remaja dan dewasa
pada tahun 2012 dimana wanita
lebih tinggi dari pada pria
HSV 1 : oral dan fasial

Etiologi

HSV 2 : genital
Klasifikasi
• Infeksi HSV primer pada mata bisa disebabkan dari konjungtivitis
purulen yang berat dengan eritema, dan vesikel dengan erosi yang
Herpes superfisial, atau ulkus kornea (keratitis epitelial)
okular

• Herpes labialis merupakan infeksi yang terjadi pada bibir. Herpes


labialis umumnya tipe infeksi herpes yang rekurens dan
Herpes menunjukkan gambaran “cold sore”
labialis

• Infeksi HSV-2 sebagian besar subklinis dan tidak disadari oleh host.
Gejala herpes genital primer yang terdapat lesi terjadi 2-8 hari
Herpes setelah kontak dengan individu yang terinfeksi.
genital
• Infeksi herpes whitlow terjadi pada daerah jari dan kuku. Gejala
awalnya seperti nyeri tekan dan eritema pada daerah kuku atau
Herpes pada permukan tangan dengan vesikel pada 24-48 jam setelah
whitlow gejala prodromal.

• Herpes gladiatorum adalah infeksi herpes yang disebabkan dari


paparan langsung dari kulit ke kulit melalui kontak saat olahraga.
Herpes Lesinya kan muncul kira-kira 4-11 hari setelah paparan dan
gladiatorum mungkin diawali oleh gejala prodromal dalam 24 jam

• Herpes eksim dikarakteristikkan dengan perkembangan dari lesi


akut pada daerah dermatitis atopik yang aktif atau baru, terjadi
Herpes kira-kira 10 hari setelah paparan.
eksim
Herpes labialis
Herpes genital
Herpes whitlow
Herpes eksim
Patogenesis
HSV
Infeksi primer

Sel lisis Virus bereplikasi

Masuk ke ujung sabut


Ttransport axonal
Lesi vesikel saraf sensoris pada
retrigrade
bagian perifer

Menuju ke ganglion
Ulkus

Menetap pada fase laten


Faktor pencetus
Reaktivasi virus

Berjalan dari ganglion


sepanjang sabut saraf
menuju ke epidermis

Infeksi rekuren
Gejala klinis
• Terjadi dalam 3-7 hari setelah paparan dan berlangsung lebih lama
dan lebih berat kira-kira 3 minggu
• Gejala prodromal seperti limfadenopati, malaise, anorexia, mual,
Primer dan demam sebelum terjadi onset lesi mukokutaneus
• Nyeri pada vesikel yang berkelompok diatas kulit yang eritema,
rasa terbakar, dan rasa seperti tersengat kemudian menjadi pustul,
erosi, dan ulserasi

• Pada fase ini pada penderita tidak ditemukan gejala klinis, tetapi
Laten HSV menetap dalam keadaan tidak aktif pada ganglion dorsalis

• Terjadi reaktivasi virus akibat adanya faktor pencetus seperti


demam, infeksi, kurang tidur, hubungan seksual, gangguan
emosional, menstruasi sehingga menimbulkan gejala klinis
Rekuren
• Gejala klinis sama dengan infeksi primer hanya lebih ringan dari
pada infeksi primer dan berlangsung kira-kira 7-10 hari.
Diagnosis
Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan laboratorium yang dapat


dilakukan antara lain :
Tzanck test
Pemeriksaan mikroskop elekron
Kultur jaringan
Pemeriksaan antibodi polikonal dengan cara
imunofloresensi, imunoperoksidase dan ELISA.
Tzanck smear

Tampak multinucleated giant cell keratinosit pada pengecatan


giemsa dari lesi vesikel
Diagnosis banding
Penyakit Perbedaan
Sifilis Ulkus tidak nyeri, biasanya ulkus tunggal dengan dasar
yang bersih, limfadenopati bilateral tidak nyeri dan tidak
bernanah
Limfogranuloma Ulkus tidak nyeri, biasanya ulkus tunggal yang dangkal
venerum dan sembuh dengan cepat, nyeri limfadenopati
unilateral dan bilateral dan bernanah
Granuloma inguinale Ulkus tidak nyeri, ulkus tunggal dengan warna merah
terang , tepinya menggulung darah, biasanya tidak ada
imfadenopati
Chancroid Ulkus sangat nyeri, Biasanya ulkus multipel dengan
batas tidak rata, dan dasarnya terdapat eksudat
purulen abu kekuningan, Nyeri limfadenopati unilateral
dan bernanah
Sifilis
chancroid
Penatalaksanaan
• Asiklovir oral 400 mg 3 kali sehari
selama 10 hari (dosis standar)
• - Asiklovir oral 200 mg 5 kali sehari
Dosis bagi selama 10 hari
dewasa dan • - Valasiklovir oral 500 mg 2 kali
remaja : sehari selama 10 hari
• - Famsiklovir oral 250 mg 3 kali
sehari selama 10 hari

• Asiklovir oral 400 mg 3 kali sehari selama


5 hari, 800 mg 2 kali sehari selama 5
Dosis bagi remaja, hari, atau 800 mg 3 kali sehari selama 2
hari
dewasa, ibu hamil,
• Valasiklovir oral 500 mg 2 kali sehari
dengan infeksi selama 3 hari
rekuren HSV : • Famsiklovir oral 250 mg 2 kali sehari
selama 5 hari
• Asiklovir oral 400 mg 3 kali
Dosis untuk orang sehari selama 5 hari
dengan HIV dan
orang dengan
• Valasiklovir oral 500 mg 2
immunocompomis kali sehari selama 5 hari
ed yaitu : • Famsiklovir oral 500 mg 2
kali sehari selama 5 hari
• Pasien dengan imunokompeten yang
sehat, HSV primer secara khas dapat
sembuh sendiri dan biasanya pecah
Prognosis dalam 2 minggu. Episode rekuren
bereaksi dengan baik terhadap
pengobatan, tetapi durasinya bisa
berubah-ubah
Tinjauan kasus
 Identitas Pasien
 Nama : Ny. W
 Usia : 48 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Pedagang sembako
 Pendidikan terakhir : SMA
 Agama : Islam
 Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
 Status : Menikah
 Alamat : Kedung Tarukan V/87
 Tanggal pemeriksaan : 17 Juni 2019
Anamnesis
 Keluhan Utama : timbul luka seperti sariawan di alat
kelamin dan terasa perih
 Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke poli kulit kelamin RSU Haji Surabaya
pada tanggal 17 Juni 2019 untuk kontrol yang kedua.
Pasien mengeluh timbul luka seperti sariawan di alat
kelamin sejak 2 minggu yang lalu dan terasa perih. Pasien
merasa panas dan perih saat kencing. Pasien juga
mengeluh gatal dan keluar cairan keputihan berwarna
kuning.
 Riwayat penyakit dahulu
Pasien sebelumnya pernah merasakan gejala yang
sama sekitar 1 bulan yang lalu. Lalu pasien memeriksakan
diri ke dokter kulit dan kelamin, dan didiagnosa menderita
herpes simplex genetalis + candidiasis vaginalis. Lalu
dokter memberi terapi metyl prednisolone 3x4 mg, asiklovir
5x400 mg, asam mefenamat 3x500, flagyl vag Supp. Lalu 3
minggu kemudian pasien kontrol dan tetap merasakan
keluhan yang sama
 Riwayat penyakit keluarga
Keluarga yang tinggal satu rumah tidak memiliki keluhan yang sama
 Riwayat sosial ekonomi
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan pekerjaannya sebagai
pedangang sembako. Suaminya bekerja sebagai tengkulak sembako.
Pasien tinggal bersama suami dan anak-anaknya. Pasien tinggal di
pemukiman yang kepadatannya cukup. Pasien sering melakukan
hubungan seksual dengan suaminya.
Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum : baik
 Kesadaran : compos mentis
 GCS : 4-5-6
 Status generalis : semua dalam batas normal keceuali
pada status dermatologis
 Status dermatologi
 Regio : regio vulva vaginalis
 Efloresensi : erosi, batas tegas, ukuran >0,5cm, dasarnya
putih, tidak menggaung, dan dikellingi warna kemerahan
di sekitarnya
Resume
Pasien datang ke poli kulit kelamin RSU Haji Surabaya pada tanggal
17 Juni 2019 untuk kontrol yang kedua. Pasien mengeluh timbul luka
seperti sariawan di alat kelamin sejak 2 minggu yang lalu dan terasa
perih. Pasien merasa panas dan perih saat kencing. Pasien juga
mengeluh gatal dan keluar cairan keputihan berwarna kuning. Pasien
sebelumnya pernah merasakan gejala yang sama sekitar 1 bulan yang
lalu. Lalu pasien memeriksakan diri ke dokter kulit dan kelamin, dan
didiagnosa menderita herpes simplex genetalis + candidiasis vaginalis.
Lalu 3 minggu kemudian pasien kontrol dan tetap merasakan keluhan
yang sama
 Diagnosis
Herpes simplex genetalis
 Diagnosis banding
Sifilis, chancroid, dan lymphogranuloma venerum
Penatalaksanaan
 Planning diagnosis
- Tzank smear / Giemsa
- HIV rapid test
 Planning terapi
- Kompres luka (erosi) menggunakan NaCl 0,9% fl dengan kasa
steril
- Anti virus : Asiklovir oral 400 mg 3 kali sehari selama 10 hari
Cara penggunaan / konsumsi obat :
Setelah mandi, pada daerah yang luka (erosi) dapat dikompres
dengan kassa yang telah dibasahi NaCl 0,9%, lalu ditunggu kurang
lebih 15 menit, kemudian dilepas
Obat oral (asiklovir oral) diminum 3 kali sehari setelah makan
selama 10 hari
- Analgestik : Asam mefenamat oral 500 mg 3 kali sehari
- Anti histamin : Cetirizine oral 10 mg 1 kali sehari
 Planning monitoring
- Keluhan pasien
- Luas lesi
- Kontrol setelah obat habis
 Planning edukasi
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang
dialami, apa kemungkinan penyebabnya, bagaimana
penularannya dan prognosisnya
- Menyarankan pasien untuk teratur menggunakan dan
mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan kontrol 10
hari kemudian
Prognosis
 Dubia ad malam, dikarenakan resiko rekurens dan
komplikasi tinggi
Foto kasus
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai