Anda di halaman 1dari 6

HERPES SIMPLEKS GENITALIA

A. Definisi
Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus Herpes simplex (VHS) tipe 2 atau tipe 1, dan
bersifat rekuren. Infeksi akibat kedua tipe VHS bersifat seumur hidup; virus berdiam di jaringan
saraf, yaitu di ganglia dorsalis. Perjalanan infeksi:
1. HG episode pertama lesi primer
2. HG episode pertama lesinon-primer
3. HG rekuren
4. HG asimtomatik

5. HG atipikal 


B. Kriteria Diagnostik
Diagnosis umumnya cukup secara klinis.
1. HG episode pertama lesi primer
 Vesikel/erosi/ulkus dangkal berkelompok, dengan dasar eritematosa, disertai rasa

nyeri 


 Pasien lebih sering datang dengan lesi berupa ulkus dangkal multipel atau berkrusta

 Dapat disertai disuria 


 Dapat disertai duh tubuh vagina atau uretra 


 Dapat disertai keluhan sistemik, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri dan


 pembengkakan kelenjar getah bening inguinal 


 Keluhan neuropati (retensi urin, konstipasi, parestesi) 


 Pembentukan lesi baru masih berlangsung selama 10 hari 


 Lesi dapat berlangsung selama 12-21 hari

2. HG episode pertama lesi nonprimer


 Gambaran lesi sama seperti HG episode pertama primer 


 Umumnya lesi lebih sedikit dan lebih ringan dibandingkan infeksi primer 


 Lesi yang tidak diobati dapat berlangsung 10-14 hari.

 Jarang disertai duh tubuh genital atau disuria, keluhan sistemik, dan 
 neuropati.

3. 
 HG rekuren

 Lesi lebih sedikit dan lebih ringan 


 Bersifat lokal, unilateral 


 Kelainan berlangsung lebih singkat dan dapat menghilang dalam waktu 5 
 hari 


 Dapat didahului oleh keluhan parestesi 1-2 hari sebelum timbul lesi 


 Umumnya mengenai daerah yang sama dapat di penis, vulva, anus, atau 
 bokong 


 Riwayat pernah berulang


 Terdapat faktor pencetus:
o Stres fisik/psikis
o senggama berlebihan
o Minuman beralkohol
o Menstruasi
o Kadang-kadang sulit ditentukan

HG atipikal menyerang kulit seperti Herpes Whitlow di lokasi daerah jari, puting susu, bokong,

dsb.
 HG subklinis hanya berupa lesi kemerahan atau erosi yang ringan kadang-kadang tampak

vesikel. Keluhan nyeri radikulopati. Pada HG asimtomatik tidak ada gejala klinis, hanya reaksi
serologis (antibodi herpes) reaktif. Pada pasien imunokompromais manifestasi lesi dapat
bermacam- macam yaitu berupa manifestasi ulkus yang atipikal hingga ulkus yang besar dan
dalam.
C. Diagnosis Banding
1. Sifilisstadium1
2. Chancroid
3. Limfogranulomavenereum
4. Granulomainguinal

D. Pemeriksaan Penunjang
1. Kultur virus. Sensitivitas kultur sebesar 67-70% bila sediaan diambil dari vesikel, 32%
bila sediaan pustul, dan hanya positif sebesar 17% bila sediaan diambil dari krusta.
2. Deteksi antigen (dengan enzyme immunoassay atau fluorescent antibody), atau PCR DNA
HSV.
3. Serologi IgM dan IgG anti-HSV 1 dan 2.

E. Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa
Pada dasarnya semua tatalaksana non medikamentosa adalah sama untuk seluruh perjalanan
infeksi yaitu :
1. Pasien diberi edukasi tentang perjalanan penyakit yang mudah menular terutama bila ada
lesi, dan infeksi ini dapat berulang; karena itu indikasi abstinens; lakukan penapisan untuk

IMS lain dan HIV, notifikasi pasangan tetapnya. 


2. Proteksi individual, anjurkan penggunaan kondom dan busa spermisidal. 


3. Sedapat mungkin hindari factor pencetus. 


4. Bila pasien sudah merasa terganggu dengan kekerapan infeksi dan ada 
 kecurigaan terjadi

penurunan kualitas hidup, indikasi untuk konsul psikiatri.

Medikamentosa
Obat-obat simtomatik:
1. Pemberian analgetika, antipiretik dan antipruritus disesuaikan dengan 
 kebutuhan

individual 


2. Penggunaan antiseptik sebagai bahan kompres lesi atau dilanjutkan dalam air dan dipakai
sebagai sit bath misalnya povidon jodium yang bersifat mengeringkan lesi, mencegah
infeksi sekunder dan mempercepat waktu penyembuhan.

HG lesi episode pertama lesi primer


1. Asiklovir: 5x200 mg/hari selama 7-10 hari atau asiklovir: 3x400 mg/hari selama 7-10 hari
2. Valasiklovir: 2x500-1000 mg/hari selama 7-10 hari
3. Famsiklovir 3x250 mg/hari selama 7-10 hari

4. Kasus berat perlu rawat inap: asiklovir intravena 5 mg/kgBB tiap 8 jam selama 
 7-10 hari

HG rekuren

1. Lesi ringan: terapi simtomatik 


2. Lesi berat:
 Asiklovir 5x200 mg/hari, per oral selama 5 hari atau asiklovir: 3x400 mg/hari selama
5 hari atau asiklovir 3x800 mg/hari selama 2 hari
 Valasiklovir 2x500 mg selama 5 hari
 Famsiklovir 2x125 mg/hari selama 5 hari
3. Rekurensi 6 kali/tahun atau lebih: diberi terapi supresif
 Asiklovir 2x400 mg/hari
 Valasiklovir 1x500 mg/hari

Famsiklovir 2x250 mg/hari

HG pasien imunokompromais 


1. Pengobatan untuk kasus ini memerlukan waktu yang lebih lama, pengobatan diberikan

hingga gejala klinis menghilang. 



2. Asiklovir oral dapat diberikan dengan dosis 5x400mg/hari selama 5-10 hari atau hingga

tidak muncul lesi baru. 


3. Valasiklovir 2x1000 mg/hari


4. Famsiklovir2x500mg/hari.

Pada pasien yang berisiko tinggi untuk menjadi diseminata, atau yang tidak dapat menerima
pengobatan oral, maka asiklovir diberikan secara intravena 5 mg/kgBB/hari tiap 8 jam selama 7-
14 hari atau lebih lama. Bila terdapat bukti terjadinya infeksi sistemik, dianjurkan terapi asiklovir
intravena 3x10 mg/kgBB/hari selama paling sedikit 10 hari.

Untuk pasien dengan infeksi HIV simtomatik atau AIDS, digunakan asiklovir oral 5x400 mg/hari
hingga lesi sembuh, setelah itu dapat dilanjutkan terapi supresif. Pada pasien imunokompromais,
kelainan akan sangat mudah terjadi rekurensi, sehingga pengobatan supresif lebih dianjurkan,
dengan dosis asiklovir 2x400 mg/hari atau valasiklovir 2x500 mg/hari.

Herpes genital pada wanita hamil


Wanita hamil yang menderita herpes genitalis primer dalam 6 minggu menjelang persalinan
dianjurkan untuk dilakukan seksio sesarea sebelum atau dalam 4 jam sesudah pecahnya ketuban.

Asiklovir dosis supresi 3x400 mg/hari mulai dari usia 36 minggu dapat mencegah lesi HSV pada
aterm. Asiklovir dapat diberikan secara oral pada herpes genital episode pertama maupun rekuren
dan diberikan secara intravena apabila manifestasinya berat.

Seksio sesarea tidak dilakukan secara rutin pada wanita yang menderita herpes genitalis rekurens.
Hanya wanita dengan viral shedding atau memiliki lesi genital pada saat mendekati persalinan
yang memerlukan seksio sesarea.

Vaksin Herpes
Saat ini belum ada vaksin yang disetujui untuk herpes genital.

Edukasi
Beberapa pesan edukasi IMS yang perlu disampaikan:

1. Memberikan pengobatan antivirus supresif akan menurunkan rekurensi dan 
 menurunkan

ansietas serta memperbaiki kualitas hidup

2. Perjalanan penyakit 


3. Penggunaan antivirus untuk mengatasi keluhan 


4. Risiko transmisi melalui kontak seksual 


5. Transmisi melalui pemakaian barang bersama (handuk,toiletdll) 


6. Abstinens ketika terjadi rekurensi atau prodromal 


7. Transmisi juga dapat terjadi saat asymptomatic viral shedding 


8. Penggunaan kondom dapat mengurangi transmisi.

Prognosis
Prognosis bergantung pada derajat penyakit, kepatuhan pengobatan dan pengendalian faktor

risiko. Secara umum: 


Quo ad vitam : Bonam


Qou ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai