Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

VARICELLA
Oleh: Yohanita Nilam Sari / 22104101008
Dosen Pembimbing : dr. I.G.A Kencana Wulan, Sp.KK
VARICELLA

suatu penyakit infeksi akut primer oleh virus Varicella zoster yang menyerang kulit,
mukosa dan selaput lendir, dengan klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf
yang ditandai oleh adanya vesikel-vesikel, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.

- Morbiditas tergolong tinggi di Indonesia dan negara tropis lainnya


- Paling sering menyerang anak-anak dan dewasa muda
- Termasuk dalam penyakit yang dapat sembuh sendiri, namun mudah
menular melalui airborne infection
Virus Varicella zoster merupakan virus DNA yang mirip dengan virus Herpes simpleks.
Varicella memberikan gambaran penyakit yang berat dan peradangan yang lebih jelas
disbanding dengan penyakit herpes simpleks. Virus tersebut dapat pula menyebabkan
herpes zoster. Namun kedua penyakit ini mempunyai manifestasi klinis yang berbeda.
Identitas Pasien

Nama : An. X
Usia : (………)
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : (………)
Alamat : (………)
Status : (………)
Agama : (………)
Suku : (………)
Tanggal Pemeriksaan : (………)
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Muncul lentingan yang terasa gatal Muncul vesikel di seluruh tubuh yang terasa gatal diawali dengan lemas,
di seluruh tubuh demam, penurunan nafsu makan. Terdapat riwayat kontak dengan kerabat
dengan keluhan yang sama. Ruam awalnya muncul di satu lokasi kemudian
menyebar ke seluruh badan.
RIWAYAT ALERGI

- Alergi makanan : ....


- Alergi obat-obatan : .... RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENGOBATAN
DAHULU

RIWAYAT PENYAKIT - Riwayat penyakit yang Belum pernah diobati


KELUARGA sama : ….
Riwayat dengan penyakit serupa : - Riwayat HT,DM ....
Bisa terjadi
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum
Kesan Umum : Baik
Kesadaran: Compos Mentis, GCS 456
Status Gizi : Cukup
Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36,50 C
Nadi : 60-100 x/menit
RR : 14-20 x/menit

STATUS INTERNUS
Tidak dilakukan
STATUS DERMATOLOGIS

Lokasi
Regio facialis, regio thoracal, regio abdominal, regio
ekstremitas superior, regio ekstremitas inferior.
Efluoresensi
Terdapat vesikel multiple berbatas tegas dengan dele di
tengahnya disertai krusta konfigurasi diskret
Distribusi : Generalisata
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Tzank Smear
didapatkan sel datia berinti banyak (multinucleated
giant cells)

2. Pemeriksaan Histopatologi
vesikula terdapat dalam epidermis,
 Sulit dibedakan dengan herpes
terbentuk akibat ‘degenerasi balon’
3. Polymerase Chain Reaction (PCR)  Cepat dan sensitif, dapat ditemukan nucleic acid
virus varicella zoster
DIAGNOSIS KERJA & DIAGNOSIS BANDING

WDX

Varicella zoster

DDX

1. Variola
2. Herpes Zoster
3. Impetigo
DIAGNOSIS BANDING
VARIOLA HERPES ZOSTER IMPETIGO
Pada variola keluhan lebih berat, memberi lesi monomorf, nyeri, biasanya unilateral. Impetigo merupakan infeksi yang
gambaran lesi monomorf, dan Dapat didahului oleh fase prodromal, disebabkan oleh bakteri piogenik pada
penyebarannya sentripetal dimulai dari setelah fase prodromal sering disertai kulit yang superficial dan menular. Lesi
bagian akral tubuh, yakni telapak tangan dengan rasa nyeri, perubahan pada kulit impetigo yang pertama adalah vesikel
dan telapaka kaki, baru ke badan. terjadi unilateral dan berbentuk garis yang cepat menjadi pustula dan krusta.
berkaitan dengan daerah dermatom Distribusi lesi impetigo terletak dimana
dengan lesi berupa gelembung- saja. Impetigo tidak menyerang mukosa
gelembung kecil yang berkelompok di atas mulut.
dasar eritematosa.
PENATALAKSANAAN
Terapi Suportif
- Istirahat yang cukup
- Makan makanan bergizi/diet TKTP
- Kompres dingin/lotion calamin/antihistamin untuk mengurangi gatal
- Antihistamin oral  Cetirizine 1x10mg/hari
- Antipiretik apabila demam  Paracetamol 3x500mg/hari
- Antibiotik untuk vesikel yang pecah/krusta  Asam fusidat 2% 2x/hari
Terapi Sistemik  Pemberian antivirus

Bayi/Anak  Acyclovir 10-20mg/kgBB, dosis terbagi 4-5x20mg/kgBB/kali


(max 800mg/kali) selama 7 hari
Dewasa  Acyclovir 5x800mg/hari selama 7 hari
atau Valacyclovir 3x1000mg/hari selama 7 hari
Famciclovir 3x250mg/hari selama 7 hari
Immunocompromize  Acyclovir 10mg/kgBB intravena/iv drip 3xsehari minimal 10 hari
atau Acyclovir 5x800mg/hari/oral minimal 10 hari
atau Valacyclovir 3x1000mg/hari minimal 10 hari
atau Famciclovir 3x500mg/hari selama minimal 10 hari
PEMBAHASAN
Anamnesis  - Pada pasien Varicella dapat ditemukan keluhan utama yaitu timbulnya
vesikel kecil yang penyebaran lesi pada umumnya pertama kali di
daerah badan kemudian menyebar secara sentrifugal ke wajah dan
ekstremitas.
- Pasien varicella biasanya memiliki gejala prodromal berupa demam,
nyeri kepala, dan malaise ringan.
- Riwayat kontak dengan pasien varicella atau kerabat dengan keluhan
serupa harus ditanyakan.
Pemeriksaan Fisik  - terdapat vesikel multiple lentikular berbatas tegas dengan dele di
tengahnya disertai krusta, konfigurasi diskret di regio facialis, regio
thoracal, regio abdominal, regio ekstremitas superior, regio
ekstremitas inferior yang terdistribusi generalisata.
- Selain itu terdapat gambaran lesi polimorfik berupa gambatran
lesi yang bermacam-macam.
Pemeriksaan Penunjang  Pada pasien ini tidak ada data terkait pemeriksaan penunjang
namun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah
Tzank smear, pemeriksaan histopatologi, dan pemeriksaan PCR.
Terapi  - Acyclovir 5x800 mg/hari selama 7 hari, untuk menekan atau menghambat
replikasi dari virus varisela zoster
- Analgetik dan antipiretik paracetamol 3x500 mg/hari jika demam
- Bedak salisil 2% topikal untuk mempertahankan vesikel agar tidak pecah
- Asam fusidat 2 kali aplikasi/hari untuk lesi yang sudah pecah
- Pemberian imunostimulan untuk  meningkatkan daya tahan tubuh.
Pasien disarankan agar istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi, menjaga
kebersihan tubuh, dan tidak memecahan vesikel. Perawatan bertujuan untuk memperbaiki
daya tahan tubuh pasien, mencegah terjadinya infeksi sekunder, mencegah terjadinya
komplikasi dan munculnya jaringan parut serta untuk mengetahui perkembangan
penyakitnya.
Virus varicella zoster masuk ke dalam
tubuh melalui saluran nafas bagian atas

Menginvasi jaringan limfoid nasofaring


dengan menginfeksi CD4 + sel T

Menurunkan ekspresi MHC I

Viremia menyebabkan
VZV lolos dan kemudian respon umum general Demam, malaise
bereplikasi
Kematian sel/terjadi gangguan
hubungan antar sel epidermal
Setelah 14 hari inkubasi, Muncul vesikel
VZV menyerang target Kolagen berperan dalam
organ perbaikan lesi
Lesi sekunder

VZV masuk ke ujung saraf Reaktivasi


sensorik kemudian laten di
ganglion dorsalis posterior
Gejala Klinis
Stadium Prodromal (24 jam sebelum kelainan kulit timbul)
- Demam
- Malaise
- Nyeri kepala
- Sakit tenggorokan

Stadium Erupsi
- Papul  vesikel diameter 2-3 mm berbentuk tetesan embun (tear drops)
 pustul  krusta
- Gambaran lesi polimorf
- Disertai gatal
- Penyebaran terutama di daerah badan, lalu secara sentrifugal
ke muka dan ekstremitas
- Dapat menyerang selaput mata, mulut, dan saluran napas atas
PENCEGAHAN
Diberikan kepada semua
orang tanpa kontraindikasi
Pencegahan dengan
(imun terhadap varicella,
melakukan vaksinasi
alergi, imunodefisiensi
parah, kehamilan)

Dapat diberikan secara aktif dan Injeksi subkutan 0,5mL anak


pasif usia 12 bulan-12 tahun

Aktif  galur yang dilemahkan


Pasif  zoster imunoglobulin
KOMPLIKASI

Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang terjadi.


Komplikasi lebih sering terjadi pada orang dewasa, berupa ensefalitis,
pneumonia, glomerulonephritis, karditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis,
otitis, arteritis, dan kelainan darah (beberapa macam purpura)
EDUKASI
1. Bila mandi, harus hati-hati agar vesikel tidak pecah.
2. Jangan menggaruk dan dijaga agar vesikel tidak pecah, biarkan
mengering dan lepas sendiri.
3. Istirahat pada masa aktif sampai semua lesi sudah mencapai stadium
krustasi.
4. Isolasi untuk mencegah penularan.
5. Makanan lunak, terutama bila terdapat banyak lesi di mulut.
PROGNOSIS

Varicella merupakan penyakit yang bersifat self-limiting. Apabila dilakukan


perawatan yang teliti dan memperhatikan higiene maka memberi prognosis yang
baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit.
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanactionam : bonam
TERIMAKASIH
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai